Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Joko Sableng - 43. Karma Manusia Sesat Rajawali Emas - 27. Misteri Batu Bulan Ario Bledeg - Petir Di Mahameru Roro Centil - Ninja Edan Lengan Tunggal Pendekar Banci - SD.Liong
mengenai niat busuk Tiat To Hoat-ong yang ingin menindih pengaruh dari pangeran Ghalik. Memang urusan itu bukan menjadi urusannya,karena itu persoalan dari orang2 Mongolia tersebut. Malah membawa suatu keuntungan yang tidak kecil untuk orang2 Han. Yaitu dari kerajaan Song yang telah musnah, namun masih tersebar diseluruh daratan Tionggoan, dengan harapan suatu saat bisa membangun negeri mereka lagi. Jika terjadi perpecahan didalam pemerintahan penjajah itu, niscaya akan menyebabkan mereka lemah dan kelak mudah untuk dirubuhkan dan diusir dari tanah mereka. Namun Yo Him kini menghadapi persoalan yang tidak ringan. Karena selain Tiat To Hoat ong sendiri memiliki kepandaian yang tinggi bukan main, juga pangeran Ghalik bersama dengan para pahlawannya itu bukan lawan yang enteng, apa lagi dibantu oleh Sasana, puterinya pangeran tersebut, yang memang memiliki kepandaian sangat tinggi. Yo Him juga mengetahui maksud pangeran Ghalik membujuknya agar mau tunduk dan bekerja dibawah perintahnya. Hanyalah ingin dimanfaatkan untuk mengorek keterangannya dimana adanya para jago2 yang membantu kerajaan Song, yang hendak ditumpas Oleh pangeran Ghalik ini. Sedang Yo Him rebah gulak gulik dlpembaringannya itu. tiba2 dia mendengar suara yang ringan sekali diluar jendela kamarnya dibarengi kemudian dengan ketukan perlahan. ,,Yo Kongcu. mari kau ikut aku...!” terdengar suara yang halus diluar jendela. Yo Him terkejut, dia telah melompat turun dari pembaringan. Liu Ong Kiang dan Cin Piauw Ho pun telah terbangun dari' tidur merka, rupanya kedua orang inipun telah mendengar suara ketukan dijendela itu, dan keduanya sedang memandang pada Yo Him dengan sorot mata 'tanda tanya. Ko ti dan Wang Put Liang waktu itu tengah tertidur nyenyak. Yo Him mengangguk pada Liu Ong Kiang dan Cin Piauw Ho dia mendekati jendela. Dia mengenali bahwa suara orang diluar jendela itu adalah suaranya Sasana puteri dari pangeran Ghalik yang telah bertemu dengannya malam kemarin. Didorongnya daun jendela itu dengan waspada karena dia kuatir nanti Sasana berlaku licik membokongnya.Tetapi hanya angin malam menghembus, Tampak sesosok bayangan tengah berlari-lari dengan tangan dilambaikan padanya. Yo Him hanya bimbang sejenak, kemudian katanya pada Cin Piauw Ho dan Liu Ong Kiang. ”Aku akan pergi sebentar , segera aku kembali!" dan tubuh Yo Him gesit sekali melompat keluar dari jendela itu. Sosok tubuh yang tengah berlari-lari itu yang tidak lain dari Sasana, berlari gesit dan cepat sekali. Dibawah sinar cahaya rembulan,tampak tubuh yang langsing itu bagaikan selembar daun yang melayang2 ditengah udara. Yo Him mengejarnya. Tetapi Sasana tidak menghentikan larinya. Yo Him telah merangkapkan tangannya tanyanya "Ada urusan apakah dimalam larut seperti ini nona mengundangku datang ketempat ini? '. Sasana mengawasi Yo Him sejenak, kemudian dia menyahut: "Ada sesuatu yang penting ingin kubicarakan denganmu YO Kongcu!" “Urusan apakah itu?" tanya Yo Him heiran. "Apakah tidak lebih baik jika memang besok siang saja nona menyampaikannya?" Sasana menggeleng perlahan. ,Inilah untuk keselamatanmu juga Yo Kongcu juga kawan2mu itu....!" menjelaskan Sasana. dia berlari terus meñuju kearah timur dan akhirnya tiba disuatu tempat yang banyak sekali ditumbuhi oleh polion2 bunga beraneka warna. Itulah taman dari istana atau perbentengannya pangeran Ghalik tersebut, Yo Him pun telah tiba dengan cepat. Sasana sudah tidak berlari lagi, dia berdiri begitu agung dari cantik sekali. Pakaiannya yang reboh dengan paras mukanya yang cantik dan rambutnya yang disanggul dua, tampak dia bagaikan seorang dewi yang baru turun dari kahyangan yang tengah menantikan Yo Him dengan bibir tersungging senyuman yang manis. Apa maksudmu dengan mengatakan untuk keselamatan kami?" Sasana menghela napas. Sesungguhnya aku sebagai puteri dari ayahku, tidak dapat aku memberitahukan rahasia ini kepadamu, tetapi kemarin malam aku telah menjanjikan padamu akan bantu membebaskan kawanmu itu.... karena itu aku terpaksa harus memberitahukan juga urusan ini padamu..." Yo Him berdiam saja mendengarkan dengan penuh perhatian, dan diam-diam hatinyapun memuji akan kecantikan gadis dihadapannya ini yang memang memiliki kecantikan yang luar biasa. _..Sesungguhnya, 'Tiat-to Hoat-eng telah diperintahkan ayah untuk pergi kekotaraja guna memberikan laporan kepada Kaisar mengenai perkembangan dunia Kangouw belakangan ini dan dia memang menerima tugas itu, namun mêminta pengunduran waktu keberangkatannya itu selama tiga hari!" menjelaskan Sasana. ..Kukira urusan Koksu negara kalian itu tidak ada hubungannya dengan kami!" kata Yo Him. Sasana mengangguk. ”Seharusnya memang begitu menyahuti Sasana. ,Tetapi sekarang ini lain urusannya.Tiat To Hoat-ong rupanya mengajukan permintaan untuk pengunduran hari keberangkatannya itu, rupanya memang memiliki rencana sendiri yang ingin dilakukannya diluar tahu ayahku!" ..Urusan apakah yang nona maksudkan?" tanya Yo Him akhirnya. “Rupanya Tiat To Hoat-ong tidak puas atas sikap ayahku yang berusaha untuk memperlakukan kau dengan baik juga telah perintahkan tabib2 ayah untuk mengobati penyakit dan luka dari kawan-kawanmu itu dia me miliki maksud yang terkandung dihatinya,maksud yang jahat dan buruk sekali... dimana Koksu negara kami itu ingin membinasakan kalian semua, yang telah diatur sedemikian rupa agar tampaknya kalian terbinasa karena kecelakaan.....!“ Muka Yo Him berobah. Sedangkan Sasana telah meneruskan ceritanya. “Kebetulan sekali sore itu aku tengah berada diruangan belakang istana ayah. Aku melhhat Sesosok bayangan yang berkelebat” gesit sekali, aku mengejarnya secara diam2 untuk membuntutinya.Dia adalah Lonang Shing.Orang kepercayaan Tiat To Hoat Ong.Dia baru sebulan lebih tiba di Tionggoan ini datang dari Mongolia atas undangan `Koksu. Aku mengikuti terus, dimana Lonang Shing menuju kekamarnya Tiat To Hoat-ong._ mereka bicara kasak-kusuk. Aku tidak berani menghampiri terlalu dekat jendela kamar Koksu karena itu aku tidak bisa mendengar jelas percakapan mereka, hanya tidak lama kemudian kulihat Lunang Shing telah keluar pula dari kamar Koksu dan menuju ketempat berkumpulnya para pahlawan ayah ...... ..! Lonang Shing telah menemui beberapa orang Pahlawan secara diam-diam, aku telah berhasil Pula mendengar percakapan mereka, ternyata mereka mengandung maksud buruk terhadap kalian. Yang akan dibinasakan besok menjelang magrib, dimana kalian akan diundang untuk menghadiri jamuan perpisahan atas keberangkatan Tiat To Hoat-ong dalam perjamuan itu, kalian akan diracuni . . !" "Ah!" berseru Yo Him kaget. Sasana menghela napas dan katanya lagi. ”Inilah memang kebetulan sekali, kuketahui maksud buruk mereka! Itu belum hebat,ternyata rencana mereka bukan hanya sekedar membinasakan kalian berempat yaitu kau bersama she Cin dan Liu beserta si bocah kecil yang bersama kalian._ tetapi urusan ini memilili ekor yang tidak singkat buat ayahku karena Tiat-To Hoat ong pun telah mempersiapkan laporan yang akan disampaikan kepada Kaisar, bahwa ayahku telah berserikat dengan kau untuk melakukan pemberontakan! Itulah fitnahan yang dilontarkan kepada ayahku!" Yo Him jadi heran berbareng kaget. “Bukankah pangeran Ghalik itu merupakan orang kepercayaan Kaisar kalian? Ayahmu memiliki kekuasaan penuh untuk seluruh angkatan perang Mongolia..." Sasana mengangguk mengiyakan, namun dia menerangkan. “Benar apa yang kau katakan itu, Yo Kongcu. Tapi Tiat lo Hoat-ong pun bukan manusia tolol. Dia mengerti dan yakin bahwa Kaisar tentu tidak akan mempercayai begitu saja laporannya. Tentu Kaisar kami akan mengirim orang2nya untuk melakukan penyelidikan. Tetapi Tiat To Hoat-ong telah memiliki bahan yang cukup kuat untuk fitnahnya itu,dimana dia jika berhasil membinasakan kau bersama ketiga orang kawanmu itu, bukankah dia dapat saja meyakinkan Kaisar bahwa memiliki hubungan dengan Sin Tiauw Taihiap Yo Ko dan para pendekar bekas kerajaan Song kalian? Bukankah kau terbunuh didalam istananya ayahku? Dan engka upun telah diperlakukan demikian manis oleh ayahku, y ang telah mengundang dan menjamu kalian, dimana h ampir seluruh penghuni istana ini melihatnya? Jika mem ang utusan Kaisar datang melakukan penyelidikan, tent u Tiat To Hoat-ong menang angin, sedikit banyak cerita dari penghuni istana ini akan memperkuat fitnahnya itu. ...!" Yo Him hanya berdiam diri' saja dengan mengerutkan sapasang alisnya. Dia tidak menyangka
↧
Beruang Salju - 55
↧