Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Naga Bhumi Mataram - El Pramono Arief Sujana - Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari Arief Sudjana - Kabut di Bumi Singosari Arief Sudjana - Tapak Tapak Jejak Gajah Mada Arief Sudjana - Kisah Dua Naga Di Pasundan
Kini disaat dia tengah marah seperti itu maka pangeran Ghalik telah mengeluarkan ilmu goloknya.
Goloknya juga menderu deru menyambar dahsyat sekali. mengimbangi pedang Liong Tie siang yang ber-gulung2 Sangat hebat.
Keduanya sama2 mempergunakan Senjata mustika, karena itu mereka dapat bertempur dengan seru, tidak ada salah seorang diantara mereka yang terdesak.
Malah semakin lama tampak mereka seperti tidak mem,erdulikan keselamatan jiwa mereka lagi.
telah terkurung 0leh gulungan! sinar pedang dan golok tubuh mereka hanya berkelebat seperti bayangan belaka.
Sasana yang bertempur dengan tubuhnya yang lincah, telah menghadapi beberapa Orang Pahlawan pengikut tiat-to HOat-Ong, tangan sigadis berkelebat kelebat cepat dari berbahaya karena biarpun dia mempergunakan jari telunjuknya namun setiap totokan yang dilancarkan bisa melumpuhkan lawannya.
Malah jika saja totokan itu mengenai jalan darah yang mematikan tentu lawannya itu akan menemui kematian, atau sedikitnya akan bercacad.
Waktu itu Hek Pek Siangsat juga telah mementang mata mereka lebar-lebar mengawasi jalannya pertempuran antara pangeran Ghalik dengan Liong Tie Siang.
Karena jika junjungan mereka terancam bahaya, keduanya akan segera turun tangan menolonginya.
Gochin Talu yang menyaksikan pertempuran telah dimulai, dimana keadaan kacau seperti itu, telah melompat kesamping Tiat To Hiat ong hatinya pun berpikir: .
Yang terutama sekali Koksu yang harus diselamatkan dulu.
Tangan kanannya juga cepat sekali melingkari pinggang Tiat To Heat-Ong, dia telah berkata perlahan sekali: “Mari kita menyingkir, Koksu ,.!" dimana Gochin lalu telah menjejakkan kakinya, tubuhnya 'mencelat ringan membawa kabur Tiat to hoat ong.
Koksu itu girang bukan main karena dia melihat Gochin Talu memang tetap berdiri dipihaknya, bahkan sekarang tengah berusaha untuk menyelamatk an dirinya .
Dia yakin, Gochin Talu tentu akan dapat membawanya pergi keluar dari istana yang menyerupai perbentengan itu.
Tapi Gochin 'talu belum lagi bergerak jauh baru beberapa tombak, telah berkelebat sesosok tubuh dengan gerakan yang gesit bukan main.
Belum lagi tubuhnya berhasil menyandak, Gochin Talu yang ingin melarikan Tiat To Hoat Ong, diwaktu itu telah berkesiuran angin pukulan yang dingin luar biasa, seperti juga selapis 'es dingin membungkus Gochin Talu dan Tiat to Hoat-ong.
Tapi Gochin Talu telah cepat2 melompat kepinggir untuk menghindarkan diri dari pukulan itu.
Namun gerakannya jadi terhambat oleh pukulan tersebut, dan juga orang yang menghalanginya telah berada dihadapannya. orang itu tidak lain dari Swat Tocu! .
` Hmm!" .mendengus Swat Tocu dengan suara yang dingin. Hendak dibawa lari kemana si gundul itu?,.
Swat tocu bukan hanya mengejek melainkan tangan kanannya telah digerakkan untuk menghantam Gochin talu menyusul tangan kirinya menyambar lagi a kan menghantam lebih kuat.
Cara menyerang Swat tocu merupakan Serangan yang mengandung tenaga yang dahsyat sekali.
karena itu sekujur tubuh Gochin 'talu dan Tiat To Hoai-Ong telah diliputi oleh selapis uap dingin yang luar biasa.
Gochin talu yang mengetahui bahwa Swat Tocu bukan' orang sembarangan, dan menyadari Walaupun dia mengerahkan seluruh kepandaiannya tidak mungkin bisa menghadapi Swat tocu.
hanya memikirkan cara untuk meloloskan diri. Karena diserang dahsyat seperti itu oleh Swat Tocu, dan dalam keadaan terdesak dengan membawa2 Tiat To Hoat-ong yang membuat gerakan Gochin 'talu kurang begitu leluasa.
dia berusaha untuk menyingkir kepinggir kiri kemudian menjejakkan kakinya pula, untuk melarikan diri lagi.
Melihat orang ingin menyingkir, Swat Tocu tertawa dingin. katanya: "Jangan harap kau bisa angkat kaki seenakmu begitu saja! 'tinggalkan sigundul itu!" dan tangan kanannya telah bergerak cepat sekali, kembali segumpal uap dingin yang menusuk tulang menyambar lagi kearah Gochin Talu.
Tiat to hoat ong tengah terluka didalam walaupun dia telah berhasil membuka“ jalan darahnya yang semula membeku itu. tokh dia tidak bisa mempergunakan "Soboc"nya lagi.
karenanya, begitu gochin talu disêrang beruntun dengan pukulan tenaga Inti Es dari Swai Tocu, tiat To Hoat-ong dalam gendongan Gochin talu jadi mengigil keras sekali karena dia merasakan hawa yang dingin melebihi es itu bagaikan menyusup kedalam tulang sumsumnya, membuat tubuhnya menggigil dan giginya berceratukan menahan hawa dingin yang meliputi sekujur tubuhnya.
Tiat To Hoat-ong juga menyadari, jika keadaan seperti ini berlangsung terus. niscaya akan menyebabkan dia terluka didalam lagi berarti dia akan mengalami luka yang tidak ringan dan kemungkinan besar akan membuat dirinya jadi bercacad.
Tapi GochinTalu memang tidak berdaya untuk cepat2 menyingkirkan Tiat TO Hoat-ong dari tempat tersebut, terlebih lagi memang Swat Tocu, tokoh rimba persilatan yang liehay luar biasa itu tidak mau melepaskannya dan telah melancarkan pukulannya berulang kali. sehingga hawa dingin itu semakin tebal dan `juga semakin mengigilkan tubuh .
Gochin 'talu sendiri telah menggigil menahan dingin dan ia masih berusaha untuk bertahan agar dirinya tidak rubuh karena hawa dingin itu.
Swat Tocu memang tidak ingin membiarkan Tiat to Hoat-ong dibawa pergi Gochin Talu.
karena dia telah menyerang terus dengan pukulan Inti Esnya itu. "Tinggalkan sigundul. Kau boleh angkat kaki!" bentak Swat Tocu dengan suara yang dingin.
Waktu itu Gochin Tolu, yang sesungguhnya memiliki kepandaian yang tinggi, tengah memutar otak untuk mencari jalan meloloskan diri.
Jika menghadapi jago2 biasa, tentu Gochin Talu tidak memperoleh kesulitan. Cuma saja, sekarang justru yang merintanginya adalah Swat 'tocu. seorang tokoh rimba persilaian yang memiliki kepandaian yang luar biasa dan Sulit diukur tingkatannya.
Dengan nekad, akhirnya Gochin Talu mempergunakan tangan kiri untuk menyerang kepada Swat Tocu, dia bermaksud begitu Swat Tocu mundur menghindarkan pukulannya itu.
dia ingin mempergunakan kesempatan itu untuk berusaha melarikan diri lagi.
Namun yang membuat Gochin Talu jadi kaget bukan main. disaat itu tampak Pukulannya seperti lenyap tidak berbekas dan tidak memberikan hasil apa2 malah Swat Tocu telah menyerang lagi dengan tangan kanannya, segumpal hawa sangat dingin menerjang kediri Gochin talu dan Tiat To Hoat-ong.
Gochin talu mengeluh, dia berusaha membuang diri bergulingan ditanah bersama Tiat To Hoat-ong.
Swat Tocu tertawa tawar. katanya dengan dingin: ,,Hemmm, mengapa engkau tetap hendak melarikan si gundul'. Tinggalkan dia dan engkau boleh pergi dari sini !".
Tapi Gochin Talu yang telah bergulingan dilantai, tetap merangkul Tiat To Hoat ong.yang dipeluknya kuat sekali. kemudian mengerahkan tenaga dalamnya pada kedua tangannya.
tahu2 dia melontarkan tubuh Tiat To Hoat-ong sejauh empat tombak lebih sambil katanya ' “Menyingkiilah lebih dulu Koksu !".
Walaupun tubuh 'tiat To Hoat-Ong tinggi besar, namun dia telah berhasil dilontarkan begitu jauh, membuktikan tenaga dalam Gochin Talu memang tidak lemah.
Tiat To Hoat-ong sendiri walaupun dalam keadaan terluka namun masih bisa turun ditanah tanpa terbanting.
Sebagai seorang yang licik dan cerdik, tentu saja Tiat `to Hoat-ong pun kenal bahaya.
begitu kedua kakinya menyentuh tanah, segera dia menjejakkan lagi kédua kakiñya tubuhnya telah melompat sejauh dua tombak lebih, dia berusaha untuk melarikan diri.
Swat `t0cu tidak memperdulikan Gochin 'talu, tahu2 tubuhnya telah berkelebatan dan berdiri dihadapan Koksu itu.
kemudian katanya. dengan tawar: “Kau hendak menyingkir kemana ?!".
Muka Tiat To Hoat ong berobah merah padam. dia telah menatap Swat tocu dengan bola mata terpentang lebar! mendelik pada Swat Tocu.
Jika kau ingin membunuhku, bunuhlah Aku tak takut! Lakukanlah, jangan menghinaku terlebih jauh!" keras sekali suara Tiat tO Hoat Ong.
Swat tocu tertawa mengejek.
Hemm. jika memang engkau berani untuk menerima kematian. tentu sejak tadi tidak ada niatan untuk melarikan diri! Baik ! baik. jika memang engkau meminta aku mengirimmu menghadap ke Giam Lo Ong aku tentu tidak akan mengecewakanmu, aku akan meluluskan keinginanmu itu.
Dan setelah berkata begitu, Swat tocu menggerakan kedua tangannya, yang siap akan dihantamkan kepada Tiat~t0 Hoat-ong.
Sedangkan Tiat-to Hoat-ong telah mengawasi dengan hati mengeluh, karena dia yakin dirinya segera akan terbinasa.
Begitu hawa Inti Es dari Swat tocu menerjang dirinya. tentu tubuhnya akan membeku dan dia menemui kematian. Namun dia tidak memiliki jalan lain untuk meloloskan diri, untuk memberikan perlawananpun dia sama sekali tidak berdaya, karena tengah terluka seperti itu, Dengan sendirinya Tiat to Hoat ong hanya menantikan tibanya kematian.
Cuma yang membuat dia menyesal, dirinya 'harus menerima kematian dengan cara yang mengecewakan seperti ini.
Tahan swat tocu Locianpwe!" tiba2 ada suara yang berteriak nyaring. disusul sesosok
↧
Beruang Salju - 63
↧