Cerita Silat | Pendekar Banci | Karya SD.Liong | Pendekar Banci | Cersil Sakti | Pendekar Banci pdf
Joko Sableng - 43. Karma Manusia Sesat Rajawali Emas - 27. Misteri Batu Bulan Ario Bledeg - Petir Di Mahameru Roro Centil - Ninja Edan Lengan Tunggal Pendekar Banci - SD.Liong
Bingkisan isteriku tersayang . . .™
puncak tertinggi . . di lain tempat . . .™
Sudah tentu huruf2 .itu tak merupakan rangkaian kalimat yang lengkap.™
Cong Tik terlongong beberapa saat. Tak tahu apa artinya. Melihat kematian 'kedua kerangka manusia itu, saling bertindih dan pedang kecil itu tertancap pada salah satu dari kedua kerangka itu. Sedang yang satu pun patah tujuh buah tulang iganya.™
Jelas mereka tentu saling mengadu jiwa. . Menurut keterangan 'toho tadi, sebelum tiba digunung Cek-bi-san, ketiga orang itu sudah bertengkar.™
Tiba di Cek bi-san. mereka tentu saling berebut pusaka itu sehingga timbul hati jahat untuk saling bunuh membunuh dengan kesudahan sama2 mati.™
Apabila keterangan Toho itu dapat dipercaya ' duadari ketiga orang itu téntu merupakan sepasang suami isteri.™
Apakah surat itu diberikan salah seorang dari mreka kepada isterinya ?™
Puncak tertinggi. jelas menunjukkan puncak gunung. Tetapi apa maksudnya dengan huruf ”lain tempat" itu ?™
la merogoh lagi lubang guha dan menghalau seekor tikus kecil. Rumput yang tumbuh disekitar lubang itu dicabutinya dan akhirnya ia berhasil menemukan banyak sekali potongan kertas, ada yang hanya sebesar kuku jari. Semua kertas2 itu ia keruk keluar.™
Cukup lebar juga setelah dijajar di tanah begitu pula banyak sekali huruf2 yang tertulis disitu. la menduga apa yang terjadi pada waktu itu semua telah ditulis pada kertas itu.™
la makin gembira, ketika sedang menunduk untuk mempelajari isi tulisan itu, tiba2 setiup angin berhembus dan cuwilan2 kertas itupun berhamburan ke udara.™
Cong Tik terkejut dan berusaha untuk menyambar tetapi hanya berhasil mendapat tiga lembar. Diam2 Ia heran dari mana datangnya angin mendadak itu.™
Cepat ia melenting keluar dan ah... dari balik batu besar itu menyembul dua kepala manusia yang tertawa mengekeh dan berseru : “Bagus!. budak !"™
Cong Tik cepat dapat menduga bahwa angin mendadak tadi tentulah kedua orang itu yang meniupnya.™
Kepala kedua orang itu amat kecil, menyerupai seorang anak. Dan selekas loncat ke atas ba tu besar, tubuh merekapun pendek sekali.™
Aha, Si apa lagi kedua orang itu kalau bukan sepasang orang kate dari gunung Tu-lian-sau. Lo Te dan Lo Thian.™
Sudah tentu Cong Tik mendongkol sekali. Setengah jam lagi kedua orang kate itu baru muncul tentulah ia sudah dapat mengetahui tentang isi surat _itu. Sekarang cuwilan kertas itu sudah bertebaran keempat penjuru jatuh di gerumbul semak2 untuk mengumpulkan lagi, tentu sukar dan makan waktu.™
Cepat2 ia memasukkan apa yang disambarnya tadi ke dalam baju. Ia mengharap cuwilan kertas itu terdapat tulisan yang berguna.™
Setelah itu baru ia menghadapi sepasang orang kate . .™
'Hai, mau apa engkau disini ?' 'tegurnya geram. ™
Lo Thian dan Lo Te tertawa gelak2. seru mereka : “Budak, engkau sendiri mau apa disini?™
Apa yang engkau lakukan kamipun juga akan melakukannya “ ™
Cong Tik menduga rupanya kedua orang kate itu belum tahu sungguh2, hanya ingin datang ke tempat itu saja. ™
"Aku tak melakukan apa” serunya seraya berdiri tegak seraya berteliku tangan.™
Kedua orang kate itu saling berpandang, serunya :' "Kalau engkau tak berbuat apa?, kami akan menyuruhmu berbuat. Budak. kalau engkau sayang jiwamu, lekas engkau beritahukan rahasia dari ' pelana kuda itu !" '™
Dugaan Gong Tik memang benar. Mereka datang ke situ hanya ingin mencari tahu rahasia dari pelana kuda pusaka. Dengan begitu jelas mereka belum tahu apa2.™
Rahasia yang tersimpan digunung Cek - bi - san itu, kecuali kedua kerangka manusia, Toho lhama, hanya dia seoOrang yang tahu. Tetapi ah...™
hong ingpun juga tahu,tentu dialah yang membocorkan rahasia itu sehingga ia menderita kegagalan. Rahasia apa saja yang kalian kehendaki ?™
" 'Kalian salah duga, aku hanya saja lewat digunung ini !.™
Lo Thian dan Lo Te saling bertukar pandang lalu tertawa keras. Serempak kedua orang kate itu merogoh kedalam baju masing dan mengeluarkan sebutir mutiara lalu diangkat keatas. serunya : ™
“Budak, lihatlah sendiri'. Pada kedua butir mutiara ini terdapat ukiran huruf yang berbunyi Cek-bi. Kedua mutiara ini berasal dari pelana kuda yang kami ambil dari' nona itu. Kalau bukan cek bi san'yang dimaksudkan lalu Cekbi yang mana ?"™
Habis berkata kedua orang kate lalu menjentik dengan kedua jarinya dan kedua butir mutiara itupun meluncur ke dada Cong Tik. Yang sebutir mengarah jaian darah Ki-kwan-hiat. yang satunya kearah. jalandarah Kian-peng-hiat. Luncurnya cepat sekali.™
Cong tik menyadari percuma ia berlaku pura2. Namun kalau memberitahukan dengan terus terang. kedua orang kate itupun juga tak mau percaya. Pertempuran dahsyat. sukar dihindari lagi. Sekali ia gerakkan tangan membalik. menekan dan mengendap. mutiara yang hendak menyambar bahunya itu dapat disapit. dengan kedua jari tangannya lalu secepat kilat ia taburkan menyongsong mutiara yang hendak menyambar dada . kedua mutiara itu berbentur, mendering keras dan berhamburan jatuh kedaiam semak™
Bermula kedua orang kate itu mengira bahwa kepandaian Cong Tik tentu setingkat dengan Hong Ing.™
paling2 hanya lebih tinggi sedikit. Setitikpun mereka tak pernah menduga bahwa pamuda itu ternyata memiliki tenaga demikian hebatnya.™
Ditambah selama empat hari 'mendapat gemblengan dari Toho lhama. bukan saja ilmu pukulan Gwat-sim-ciang sudah dikuasaiñya, pun ilmu tenaga-dalamnya bertambah tinggi.™
Empat Hari' empat malam tak tidur, ia tak merasa letih. Sekali turun tangan ia mampu menyambut lontaran mutiara dari kedua orang kate itu.™
“Bangsat kate, jangan mengganggu aku !” , dampratnya marah.™
Kedua orang kate itupun marah' juga “Hei apakah engkau benar2 hendak mengantar jiwamu?”™
Yang satu dari kanan dan yang satu dari kiri. kedua orang kate itu segera menyerang. Karena' tubuh kate. gerakan mhrekapun amat tangkas sekali. ' . ' .™
.Cong Tik terkejut juga menyaksikan kesaktian gerak mereka. Terpaksa ia loncat mundur sampai setombak jauhnya. ™
Seharusnya karena Cong Tik loncat ke belakang. 'kedua orang kate yang menerjang seperti kilat menyambar itu, tentu akan saling- berbentur.™
Tetapi ketika hampir bertubrukan. tibac mereka saling menyisih dan sret . . , terus berputar tubuh loncat menerjang Cong Tik lagi.™
Dan yang lebih mengherankan, dalam bergerak itu mereka sudah mencekal golok tan-to.™
Cong Tik pernah menyaksikan mereka bertempur melawan nenek Cendrawasih-tutul. Ilmu golok mereka memang luar biasa hebatnya. Kedua 'orang kate itu bersatu, bergabung jadi seorang.™
Menilik bahwa ia tak membekal senjata apa2 kecuali pedang kecil itu maka diam2 ia menyembunyikan pedang kecil itu ditelapak tangannya. Sambil menunggu kesempatan, diam2 ia memperhatikan golok kedua orang kate itu.™
Ah. ternyata hanya golok biasa, terbuat dan baju pilihan tetapi bukan senjata pusaka.™
Ketika tiba di depan Cong Tik, Cong Tikpun segera menebas dengan telapak tangannya. Kedua orang kate itu memang mampu bergerak dengan amat cepat tetapi mampu pula menghentikannya dengan mendadak.™
Sekonyong-konyong mereka berhenti. Lo Thian bersuit nyaring dan terus melambung ke atas pundak Lo Te. Kemudian keduanya segera mengangkat golok dan menyerang dengan serempak.™
Dengan bergabung itu, maka kedua orang kate itupun lebih tinggi 'dari Cong Tik.™
Ketika Lo Thian yang berada diatas mengayunkan golok, karena jaraknya meninggi, paling2 hanya lewat di atas kepala cong Tik.™
Tetapi tabasan golok dari LoTe yang berada dibawah, memang sungguh! dapat menabas kaki Cong Tik.™
Cong Tik sudah memperhitungkan hal itu maka iapun tak mempedulikan serangan dari atas dan tujukan perhatian pada serangan dari bawah.™
Setelah membalikkan siku lengan. ia segera menabas dengan telapak tangannya. Sepintas tampaknya dia menyambut tabasan golok dengan tangan kosong tetapi sebenarnya pedang kecil yang telah dijepit dengan jari tengah dan' jari telunjuknya itulah yang dipakai untuk menyambut golok.™
Tring . . . golok si 'kate Lo Te putus seketika. Pada saat Cong Tik dimabuk kegirangan. Tiba2 Lo Thian yang berada diatas merobah jurus serangannya.™
Bermula ia menggunakan jurus Kiang-cui-pau liu atau Air-sungai-mengalir-deraa untuk membabat kepala Cong Tik.™
Begitu Cong Tik memperhatikan dan menyambut serangan bawah dari Lo Te. Lo 'thianpun segera berganti dengan jurus 'thian-ho-toKwa atau bintang bima sakti terbalik. Golok dibacokkan keatas kepala Coba Tik.™
Pada saat Lo Thian membacok, Cong Tik sedang menyongsong golok Lo 'te. Maka baru pemuda itu gembira, angin tajam melanda atas 'kepalanya.™
Memandang keatas. 'golokpun sudah memancar didepan mukanya. Untunglah dia sudah' mempelajari' ilmu' Menyurut-tubuh-mclemas-tulang. Maka cepat ia gunakan gerak Jembatan-besl-gantung. untuk membuang tubuh ke belakang lalu mengendapkan kepala dan kakinya sampai hampir' mencapai tanah™
itu barulah ia dapat terhindar dari golok Lo Thian. Cepat ia bergerak menghindari tabasan lo thian.™
Keringat dingin membasahi tubuhnya. Tetapi bedua orang kate itu tak. mau memberi kesempatan Cong Tik bernapas.™
Dengan bersuit aneh, Lo Thian melambung ke udara Sedang Lo Tepun terus menggellncir ke tanah' sampai setombak jauhnya. Ketika melayang turun.™
LoThianpun hinggap lagi pada bahu lo Te. Golokpun segera ditabaskan deras sehingga menimbulkan segulung 'sinar dingin.. menyerang CongTik.™
Dengan bergabung itu, kedua orang kate memang berobah menjadi seorang tinggi yang mempunyai empat lengan tetapi hanya dua kaki.™
Dalam keadaan itu, sudah tentu nrereka lebih leluasa
↧
Pendekar Banci - 48
↧