Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pendekar Banci - 57

$
0
0

Cerita Silat | Pendekar Banci | Karya SD.Liong | Pendekar Banci | Cersil Sakti | Pendekar Banci pdf

Satu Kata Maaf - Ruddy Raharjo Simulakrum Cinta - Dessy Yasmita Hitam Putih Emiliano - Sanita Permata Putri Akhirnya Senja - Sulaiman Tripa Si Badut, Orang Gila Dan Bapak Presiden - Fajar Nugros

bakat baik dan kebetulan pula telah mendapat penemuan yang aneh. Daya kekuatan pil Toan-beng.- wan itu memang luar biasa kerasnya.™
   Tetapi kini ,telah diamankan oleh hawa dingin dari Peng-ngo.™
   Aku tak menerima murid. Tetapi engkau boleh ikut aku selama satu tahun. Akan kuajarkan kepandaian ilmu kepandaianku." ™
   Sedih hati Hong Ing karena Siang Bong tak mau menerimanya menjadi murid. Tetapi berpikir lebih lanjut dengan mendapat bimbingannya selama satu tahun itu, ilmu kepandaiannya tentu bertambah hebat. Akhirnya Hong lng menerima dan menghaturkan terima kasih lagi. ™
   “Di gunung dan bengawan yang ternama dalam kolong dunia ini, aku mempunyai tempat ting gal” kata Siang Bong pula. Di sekitar tempat ini akupun telah mendirikan tiga buah rumah pondok.™
   Mari kita kesana dan tinggal selama setahun "™
   Habis berkata siang Bong terus mendahului ayunkan langkah. ™
   Setelah keluar dari daerah pêdalaman gunung itu. mereka tiba disebuah pondok yang terdiri dari tiga buah rumah, Bentuknya sama dengan pondok yang dibangun di gunung Tay-pat-san.™
   Di bagian tengah merupakan sebuah ruang besar, juga dihias dengan .sepasang lian.™
   sebelah kiri merupakan kamar tulis, penuh dengan buku. ™
   Tiba2 Hong Ing teringat lagi ketika berada di Tay-pat-san. pada saat Cong Tik belum datang, ia pernah berkeliaran menyelundup ke dalam kamar tulis.™
   Didapatrnya buku2 itu ternyata bukan buku ' sungguh melainkan hanya lukisan saja. Diam2 dia tertawa geli ketika teringat hal itu.™
   “Eh, mengapa engkau tertawa ?" tegur Siang bong. '™
   Hong Ing terkejut dan tundukkan kepala tak berani menjawab. Takut kalau isi hatinya diketahui Siang Bnng dan tokoh itu akan marah kepadanya lalu tak jadi mengajarkan ilmu kepandaiannya.™
   Siang bong tertawa: "Engkau tentu menertawakan buku2 dalam kamar itu semuanya hanya lukisan belaka bukan?" tegurnya. ™
   Merah wajah Hong Ing karena isi hatinya di ketahui Siang Bong, la mengangguk. Dan Siang Bong tak marah bahkan malah tertawa gelak2. ™
   "Engkau tentu mengira bahwa aku ini sesungguhnya hanya seorang yang kosong melompong tetapi pura2 hendak beraksi seperti seorang terpelajar". ™
   Tetapi Hong Ing menjawab: "Cianpwe nnemiliki ilmu kesaktian yang luar biasa. Bagaimana murid berani memandang rendah cianpwe '? Tetapi mohon tanya. apakah tujuan cianpwe melakukan hal itu ?" ™
   ' Siang Bong menghela napas. ”Sejak berhasil mempelajari ilmusilat, aku segera menyembunyikan diri dalam pegunungan sunyi. Aku mulai mengalihkan kegemaran “ untuk membaca buku. sepuluh tahun kemudian baru aku menemukan sebuah kitab yang benar2 memenuhi seleraku. Kini aku baru mulai menyadari. bahwa buku2 dalam dunia ini tiada yang dapat menandingi kitab lh-keng. Maka akupun segera masuk képedalaman hutan. agar tak terganggu di kala aku mendalami lSl kitab itu".™
   Hong Ing mendengar setengah mengerti Setengah tidak. Ia hanya mengangguk-angguk saja.™
   "Sepuluh tahun lamanya aku membaca kitab lh~keng itu." kata Siang Bong pula, ”akhirnya aku dapatkan bahwa arti dari tiap kalimat dalam kitab itu, semua sesuai dengan ilmusilat. ™
  Timbul dugaanku, masakan selama ini tiada orang pandai yang dapat menuangkan arti dalam kitab lh-keng itu ke dalam pelajaran ilmusilat. Dan apabila belum ada, kupercaya kelak tentu ada terdapat orang itu ,kata Siang Bong lebih lanjut. ' ™
   Karena belum pemah membaca kitab itu, maka Hong lngpun tak mengerti apa yang dimaksud Siang Bong. ™
   Kemudian Siang Bong bertanya dengan ilmu Thian-jio-kan yang dipelajari Hong Ing dari suhunya.™
   Hong lngpun'segera mengatakan secara lisan apa 'yang diterimanya. Siang Bong mendengarkan, menunjuk beberapa kesalahan. memberi penjelasan dan kemudian suruh Hong Ing berlatih sendiri. ™
   Sudah tentu Hong Ing terkejut 'dan kagum atas kepandaian Siang Bong yang .dapat juga mengerti tentang ilmu Thian-jio-kang. ™
   Siang Bong telah mempelajari sebuah kitab pusaka yang disebut hok-sob-ki-sut atau Kitab-pusaka-binatang-mendekam. llmusilat yang tercantum dalam kitab itu juga mengandung pelajaran tentang Thian-jio atau perputaran - bintang. ™
   Memang pada dasarnya ilmusilat itu sama sumbernya. Maka dapatlah Siang Bong memberi petunjuk tentang ilmu Thian-jlo-kang yang diterima Hong Ing dari Siau Yau cinjin. Banyak bagian2 yang sebelumnya tak dimengerti Hong Ing tetapi setelah mendapat penjelasan dari Siang Bong. segera ia tahu dan mengerti. Apa yang ditunjukkan Siang Bang, tak berbeda seperti yang diajarkan gurunya. Siau Yau cinjin.™
   Dengan giat dan tekun belajar, akhirnya Hbng Ing memperoleh kemajuan yang pesat sekali. ' ™
   Waktu berjalan cepat sekali dan tahu2 sudah setengah tahun Hong Ing belajar silat dibawah petunjuk Siang bong. Siang Bong memuji Hong Ing berotak 'cerdas.™
   Kini dia sudah dapat menyerapi intisari dari pelajaran ilmu tenaga dalam. Yang kurang hanya dalam soal pengembangan tenaga itu.™
   "Teruskan belajar disini sampai setengah tahun lagi. Aku akan mencari sebuah senjata yang sesuai engkau pakai. Setelah tunjukan padamu kepandaian itu, engkau boleh tinggalkan tempat ini.™
   ' Jangan engkau ulangi perbuatanmu lari dari guha Siau-yau-tong lagi seperti tempo hari” ™
   Merah muka Hong Ing. Tersipu2. ia mengiakan. Siang bongpun' terus pergi.™
   Dalam beberapa hari sejak kepergian Siang Bong. .Hong Ing memang patuh dan tekun berlatih. Di waktu Senggang ia bermain2 dengan beberapa binatang aneh yang dipelihara Siang Bong.™
   Dengan begitu ia tak merasa kesepian. ™
   Tetapi setengah bulan kemudian. tiba2 terdapat serombongan besar pedagang2 yang melintasi tempat itu. Kelenting kudaryang bergemerincingan. mengejutkan Hong Ing. Iapun diam2 melihat ke jalan.™
   Tetapi ketika pulang ke pondok lagi. hatinya mulai 'tak tenang. ™
   Sampai beberapa hari ia selalu memikiri tentang peristiwa2 yang ramai didunia persilatan.™
   Mengenang peristiwa yang lampau memang mênyenangkan hati. Betapa ingin saat itu ia segera pergi berkelana di dunia persilatan lagi.™
   Apalagi kini dia merasa ilmusilatnya sudah bertambah maju. la yakin tentu menang dengan Lu Kong Cu ketua perkumpulan Naga itu.™
   Ah. benar2 .ia ingin sekali menjajal kepandaiannya. ™
   Banyak pula lamunan yang melayang di benaknya. Pa da saat menjelang kematian, _ia sudah bersumpah men gikat janji sebagai suami isteri dengan Tan Su Ciau.™
   Bagaimana nanti kalau berjumpa dengan Cin Hong Ing, calon mempelai yang aseli dari Su Ciau itu ? ' ™
   Pikiran2 itu makin tak menenangkan hatinya. Dan bagi seorang yang belajar silat pikiran yang tak tenang, mengganggu pelajarannya. ™
   Karena pikiran tak tenang maka semangat Hong lng untuk berlatih silatpun mengendur. Apa yang dipesankan Siang Bong dilupakannya samasekali.™
   Sebagai pembelaan diri, ia berpikir, di sembarang tempat iapun dapat berlatih. mengapa harus tinggal di pondok itu '? Sembari berkelana sembari berlatih silat. bukankah sama halnya '.™
   Demikian setelah menciptakan alasan untuk membela diri akhirnya ia tinggalkan pondok .Di 'antara binatang peliharaan Siang Bong, ada' seekor ular .Thiat bi-coa (kulit besi) .yang berkenan pada selera Hong Ing. Ular itu panjangnya hampir dua meter.™
   Sebenarnya sangat, beracun sekali, tetapi karena racunnya sudah diambil Siang Bong, ular itu berubah jinak. ™
   Walaupun panjang ,tetapi tubuhnya kecil hanya sebesar jari kelingking. Hong Ing memang biasa' menggunakan senjata jwan-pian atau ruyung lemas. Karena senjata itu _sudah hilang. ular itu dapat dijadikan penggantinya.™
   Kulitnya sekeras besi. tak mempan dibacok pedang. ™
   ` Demikian dengan melilitkan ular besi pada lengannya .dia segera membuka pintu pondok dan ayunkan langkah .™
  


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>