Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tombak Kecantikan - 38

$
0
0

Cerita Silat | Tombak Kecantikan | oleh Can ID | Tombak Kecantikan | Cersil Sakti | Tombak Kecantikan pdf

Satu Kata Maaf - Ruddy Raharjo Simulakrum Cinta - Dessy Yasmita Hitam Putih Emiliano - Sanita Permata Putri Akhirnya Senja - Sulaiman Tripa Si Badut, Orang Gila Dan Bapak Presiden - Fajar Nugros

- Ini dikarenakan Cukat Sianseng kelewat lihay™
   Walaupun usaha Goan Capsah-heng gagal, meskipun dia tak berhasil membunuh lawannya, akan tetapi peristiwa itu justru mengejutkan Coa Keng™
   Maka Coa Keng pun berubah pikiran, dia putuskan untuk menggunakan Goan Capsah-heng™
   Kalau toh tak bisa dibunuh, lebih baik digunakan™
   Dia persiapkan orang ini untuk menghadapi Cukat Sianseng™
   Begitulah, akibat dari semua kejadian itu: Siau-cing binasa, Perempuan tenun putus asa, Thian-ie Kisu mengasingkan diri, Goan Capsah-heng digunakan penghianat negara, tersisa Cukat Sianseng seorang yang memikul beban berat, menjaga kebenaran dan keadilan di dalam kerajaannya™
   Ketika Goan Capsah-heng membunuh istrinya, perbuatan itu mengejutkan putranya yang saat itu baru berusia berapa tahun, sejak itu dia tak pernah berhasil menemukan lagi putranya, Goan Ci-long™
   Kemudian dalam satu kesempatan dia menerima seorang murid, karena malas memberikan nama kepada muridnya itu, maka dikemudian hari, dalam dunia persilatan muncul seorang tokoh sakti yang amat menakutkan™
   Karena tak punya nama, orang persilatan memanggilnya sebagai: Thian-he-tit-jit, manusia nomor tujuh dari kolong langit™
   Dan beberapa orang itupun terjerumus dalam posisi mati, posisi yang tak berubah, sama keadaannya seperti semula dan bertahan hampir puluhan tahun lamanya™
   Bagian ke-3, Satu perubahan menghadapi seribu perubahan™
   Bab 15™
   Kondisi peringkat™
   Ketika selesai mendengarkan kisah lama yang melibatkan berapa orang tokoh persilatan paling top itu, Un Wan menghela napas panjang™
   Akan tetapi dia adalah seorang manusia yang amat jernih pikirannya™
   Oleh sebab itu diapun bertanya: “Darimana kau tahu kalau Coa Keng lah yang suruh Sam-pian toojin memberikan San-ci-keng yang sudah dibolak balik kepada Goan Capsah-heng? Apakah sekarang, Goan Capsah-heng sudah mengetahui duduk perkara yang sebenarnya?” “Dibalik kesemuanya itu, masih ada permasalahan lain, ujar Thian-ie Kisu sambil membayangkan kenangan masa silamnya, “san-ci-keng adalah sejilid kitab aneh™
   Sewaktu pergi II membunuh Ti Ko-cia waktu itu, bukan hanya kami saudara seperguruan saja yang hadir, disitu ada pula hu-mo-ciangkun (panglima pembasmi iblis) Hek-lian Thiat-siu, Kim siau-tu dari perusahaan ekspedisi Kim-hoa piaukiok, Langit diatas langit Pek Sin berapa orang jago lihay, tanpa ada mereka yang menghadang pasukan dibawah pimpinan Ti Ko-cia, mustahil kami bisa merangsek begitu dekat, khususnya Kim Siau-tu yang memakai umpan kitab San-ci-keng untuk memancing kemunculan Ti Ko-cia"™
   “Ti Ko-cia sudah memiliki anak panah peluka hati, dia pasti mengincar kitab san-ci-keng™
   Manusia itu selalu tamak dan kemaruk, apalagi Ti Ko-cia punya ambisi besar"™
   Kata Un Wan™
   “Betul sekali," Thian-ie Kisu membenarkan, “kitab san-ci-keng memang berhasil memancing keluarnya Ti Ko-cia, tapi Ti Ko-cia tidak berhasil mendapatkan kitab tersebut, kami pun tidak berhasil mendapatkan anak panah peluka hati™
   Sebaliknya Pek Sin-pay yang mengirim seratus delapan puluh dua orang jagonya tewas semua dalam pertarungan itu, bahkan semuanya tewas dengan bagian dada meletup sebuah lubang besar™
   Sejak itu kitab san-ci-keng hilang lenyap tak berbekas™
  ” Sesudah berhenti sejenak, kembali tambahnya: “Oleh karena itu, Kim siau-tu dan orang-orang Kim-hoa piaukiok bersumpah akan membalaskan dendam sakit hati rekan rekannya, tapi akibatnya, mereka pun sama seperti kawanan jago lainnya, tewas terbunuh secara mengenaskan"™
   “Luka yang mematikan juga berada di dada dengan sebuah lubang?" tanya Un Wan™
   Thian-ie Kisu mengangguk, membenarkan™
   “Kemudian," ujar Un Wan lagi, “aku dengar langit diluar langit Pek Sin berhasil mendapat tahu pembunuhnya, dan pembunuh itu adalah seorang padri bernama San-cay thaysu?” “Dahulu, San-cay thaysu adalah seorang pembunuh terkenal, kemudian dia hidup mengasingkan diri menjadi seorang padri, itulah sebabnya tidak banyak orang yang tahu kalau pembunuhan tersebut dilakukan olehnya"™
   “Berhubung latar belakangnya berhasil dibongkar orang, ditambah berbagai bukti kesalahan dan dosa yang ditemukan menunjukkan kalau dia adalah seorang pembunuh yang berdosa besar, konon dia pun melarikan diri ke dalam tokoan milik Sam-pian toojin, tosu itulah yang telah menyelamatkan jiwanya"™
   “Oleh sebab itulah Sam-pian toojin berhasil mendapatkan kitab san-ci-keng dari tangan San-cay thaysu™
   Dikemudian hari, karena permohonan dari Siau-cing, kitab san-ci-keng baru terjatuh ke tangan Goan Capsah-heng, tapi sebelum isi kitab diajarkan kepadanya, Coa Keng telah perintahkan Sam-pian toojin untuk memutar balikkan isinya, mereka berniat agar sute menderita cau-hwe-ji-mo™
   Siapa sangka Goan losu memiliki kemampuan dan daya tangkap yang luar biasa, gara gara itu pula dia malah berhasil menguasahi ilmu anak panah peluka hati™
   Aku mendapat tahu tentang niat Coa Keng yang menyuruh sam-pian toojin memutar balikkan isi kitab dari cerita To-ci Thauwto, sewaktu dia beritahu kepadaku, keadaan sudah terlambat, goan su-sute telah berhasil mempelajari ilmu anak panah peluka hati&trad e;
   Dalam keadaan begitu, siapapun yang beritahu kepadanya kalau isi kitab itu salah, dia selalu berpendapat benar, siapapun berani mengatakan salah, dia akan bunuh orang itu™
   sudah berapa kali aku berusaha membujuk su-sute, tapi dia selalu memandangku sebagai musuh, enggan menuruti perkataanku™
  ” “To-ci Thauwtomm™
  ?” Gumam Un Wan sambil berkerut kening, “darimana dia bisa mengetahui kesemuanya itu dengan begitu jelas?" “Orang ini memang punya akses untuk berhubungan dengan pihak istana, berapa kali Coa Keng mengundangnya untuk bergabung, tapi selalu ditampiknya"™
   “Kau percaya kepadanya?" Thian-ie Kisu tertawa™
   “Selama banyak tahun, berkat dialah aku hidup penuh kete-nangan, bagaimana mungkin tidak mempercayainya?" “Kelihatannya kau merasa sangat tak puas atas perbuatan San-cay thaysu yang telah menghabisi nyawa Kim Siau-tu sekalian?" “Aku rasa dibalik kesemuanya itu, ada beberapa hal yang mencurigakan: pertama, senjata yang digunakan San-cay thaysu sama sekali berbeda dengan mulut luka para korban, kedua™
   Masa jejak sang pembunuh bisa dibongkar dengan begitu mudah dan ditangkap begitu gampang, padahal pembunuhan yang terjadi merupakan kasus besar dan berat, semestinya tidak semudah itu urusan terbongkar™
   Ke tiga, apa peran Sam-pian toojin dalam peris-tiwa ini? Dihari biasa, dia selalu membantu kaum dorna berbuat jahat, tingkah lakunya semakin menambah kecurigaanku™
   Maka dari itu aku masih sangsi, apa benar San-cay thaysu yang telah mem-bunuh Kim siau-tu sekalian™
   Aku yakin dibalik kesemuanya itu pasti masih terdapat perubahan lain yang tidak diketahui orang, aku pun telah mengutus orang untuk melakukan pelacakan, tapi belum berhasil mendapatkan apa apa"™
   “Aku sendiripun berpikir demikian," ujar Un Wan, “oleh sebab itu kukirim orang untuk melakukan pelacakan, bahkan berhasil men-dapatkan sedikit petunjuk, ada sementara persoalan, kemungkinan besar menyangkut pula dirimu"™
   “Oya?" berkilat sorot mata Thian-ie Kisu™
   Un Wan menghela napas panjang™
   “Orang yang kuutus untuk melacak dan menyelidiki kasus pembunuhan itu adalah Kho thian-ie, penjahit langit, sayang dia dibunuh orang, jadi tidak jelas apakah kejadian inipun ada hubung-annya dengan kasus lama __™
  . H™
   Bila betul, akulah yang telah men-celakai dirinya"™
   “Aaai, anggap saja umur anakku pendek, tak ada siapa celakai siapa™
   Goan su-sute bisa saja mencelakai diriku secara langsung, dia tidak seharusnya mengutus muridnya untuk membunuh Thian-ie™
   Oleh karena dia berbuat begitu, jangan salahkan lagi kalau aku pun turun gunung untuk membantu Cukat losam"™
   Sekali lagi Un Wan mengemukakan kekuatirannya: “Goan Capsah-heng dapat membunuh putramu, diapun pasti tak akan melepaskan dirimu"™
   Thian-ie Kisu tertawa, tertawa penuh keletihan™
   “ __™
  . u Mungkin saja, urusan antara aku, dia dan Cukat memang sudah semestinya diselesaikan, menghindar terus bukan cara yang tepat"™
   “Bila kau benar-benar berangkat ke kotaraja, tampaknya dunia persilatan bakal terjadi perubahan yang amat besar"™
   “Hahaha, kehadiranku tidaklah terlalu penting"™
   Ucap Thian-ie Kisu sambil tertawa™
   Un Wan ikut tertawa™
   “Kalau sampai kaupun sudah turun tangan, aku rasa berapa bangku kelas atas lagi lagi akan ganti penghuni"™
   “Kalau Un Wan dari Lok-yang pun ikut berangkat ke kotaraja, kolong langit baru benar-benar akan kacau, masing masing pihak akan menyusun kembali strategi mereka!" Un Wan menghela napas lagi™
   “Padahal, aku tak bisa segera menemanimu berangkat ke kota raja, karena harus mampir dulu ke bukit Siau-han-san, inipun dika-renakan aku sedang menunggu sebuah berita penting lain dari Ang-siu sinnie"™
   Thian-ie Kisu tersenyum™
   “Aku bisa menebak, berita apakah yang kau maksud"™
   Kata-nya™
   Kedua orang itu saling berpandangan kemudian tertawa™
   “Tapi sejujurnya, aku tetap merasa kuatir membiarkan kau


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>