Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pedang Sakti Tunggul Wulung - 4

$
0
0

Cerita Silat | Pedang Sakti Tunggul Wulung | karya Herman Pratikto | Pedang Sakti Tunggul Wulung | Cersil Sakti | Pedang Sakti Tunggul Wulung pdf

Satu Kata Maaf - Ruddy Raharjo Simulakrum Cinta - Dessy Yasmita Hitam Putih Emiliano - Sanita Permata Putri Akhirnya Senja - Sulaiman Tripa Si Badut, Orang Gila Dan Bapak Presiden - Fajar Nugros

Dialihkan penglihatannja kepada Sondong Madjeruk jang telah tiba disampingnja pula. Tanjanja:™
   ~ Kemana iblis itu?. Kita benar2 menghadapi lawan jang tangguh dan litjin. Arja Dikara menegakkan kepala. Ia minta keterangan apa jang telah terdjadi.™
   Sondong Makerti dan Sondong Madjeruk mengisahkan pengalamannja jang aneh. -Bedebah ! potong Arja Dikara. Ia meludah ketanah sambil berkata garang:™
   -Kau kira bangsat Nambi mempunjai maksud baik? Aku kenal, siapa dia, sedjarah kenal pula tabiatnja. Pada saat2 tertentu ia bersikap mahasahabat.™
   Tetapi lihat nanti, kalau mangsanja telah didjeratnja. Dengan ganas ia akan merobek robeknja. Bukankah anakku Ranggalawe kena djebaknja jang litjin itu? O, aku takkan mungkin dapat dikelabuhi.™
   Usiaku hampir mentjapai seratus tahun. -Djika demikian halnja, barangkali iblis itu hendak membuat kita djadi lelah, sambung Sondong makerti. ™
  berturut ia mengadakan serangan, agar habislah tenaga kita. ™
  Kita akan diganggunja dari tempat ketempat. Pada saat tertentu, pastilah dia akan rnelancarkan serangan jang rnenentukan. Itu pasti ! Sondong Madjeruk melemparkan pandang kepada Andika Bhayangkara jang tidur bersenggur disamping Arja Dikara.™
   Pandangnja lembut, penuh tjinta kasih seperti pandang seorang ajah terhadap anak tunggalnja. - Apa pikirmu, kalau kita mentjari tempat peristirahatan ?, tanja Sondong Makerti kepadanja. ™
   Djika Gusti Arja Dikara setudju, apa salahnja?, ia mendjawab sambil mengarahkan penglihatannja kepada Arja Dikara. Orang tua itu masih diombang ambingkan oleh api dendamnja.™
   Ia tak bergerak. Pandangnja mendjangkau didjauh sana, Kumis dan alisnja jang putih bergemetaran. Oleh kesan itu, Sondong Makerti dan Sondong Madjeruk tiada berani mengambil keputusan.™
   Tiba-tiba Arja Dikara berkata: -Ingin hatiku tjepat2 mentjapai Daha. Ingin hatiku tjepat2 memasuki ibukota Madjapahit. Akan kulaporkan keadaan ini kepada Mahapati, penasehat. radja jang bidjaksana itu.™
   Tetapi pabila kalian berdua perlu beristirahat aku tak keberatan. _Besok pagi, kita membeli sebuah kereta. Dengan kereta berkuda, perdjalanan kita akan lebih tjepat. ™
  Apakah paduka menjetudjui pendapat hamba ini?, Sondong Makerti berkata Arja Dikara mendehem. Ia mengusap kumisnja sambil mendjawab : -Usulmu baik djuga. Tapi tandu ini harus kita bawa, ™
  Aku memasuki kota dengan tandu. Itu harus kupertahankan. Betapa mungkin aku merendahkan martabat dengan menunggang kereta berkuda pembelian darurat? Mendengar keputusan Arja Dikara, Sondong Makerti dan Sondong madjeruk bergirang hati.™
   Tjepat mereka memerintah Kumbi dan, Suranggana agar berdjalan mendahului, mentjari rumah kepala kampung terdekat. Kemudian Sondong Madjedjeruk berada didepan tandu.™
   Ia bersenandung lembut dalam pelukan malam bulan purnama. Lagunja Sinom dengan bait bait sjair seperti telah lama dihafalnja: baitnya basa jawa ...yang artinya seperti ini...™
   Sang aju lantas menjahut suaminja dengan linang air mata. Rara Sindura berkata lembut kalau tuan berperang tanding, tuan seperti terdjaring, demikianlah penglihatanku, kala bertanding dalam taman dihudjani badai sendjata bertubi-tubi....,™
   Sondong Makarti tertawa berkakakan apabila mendengar bunji bait -bait sjair Sondong Madjeruk. Katanja njaring: ™
   Engkau masih gandrung djuga kepada adinda Rara Sindura. Apa sebab engkau tidak lantas melamarnja? Kau siksa dirimu bertahun - tahun. Apa perlu?. ™
  Sondong Madjeruk tidak mendjawab Menolehpun tidak. ™
  la bersenandung lagi seolah-olah tidak mempedulikan segala. Kini lagunja beralih ke Dandanggula. Su-aranja mengalun tinggi menikam perasaan.™
   Dan dengan tak diketahuinja, galak hati Arja Dikara padam seperti terhembus. Ia menoleh kepada Sondong Makarti. Berkata pelahan: ™
   Suaranja lembut dan perkasa. mudah berlagu dan bersenandung. Akupun dahulu begitu juga. Apalagi kalau hati sedang gandrung, alangkah nikmat. Perasaan ikut pula bersenandung meraba - raba bait bait sjairnja ™
   Itu benar, sahut Sondong makerti ringan. Ia bersjukur menjaksikan majikannja memperoleh kesan demikian. Katanja pula dengan suara tak ragu - Adinda Sondong Majeruk dahulu pernah jatuh tjinta kepada adinda Rara Sindura.™
   Maklumlah sepasang muda mudi. Yang laki-laki, tjakap perkasa dan berwatak maha perajurit. Yang perempuan berdarah Singasari berhati jantan, pendendam dan jelita.™
   Mereka berdua sama berlatih untuk memahirkan ilmu perangnja. Lambat - laun oleh kerjasama jang rapi, mereka saling jatuh tjinta.™
   Tetapi adinda Sindura adalah seorang perempuan jang angkuh. Adinda Sondong Majeruk demikian pula. Dia tidak mau mendahului menjatakan cintanja. ™
  Karena itu, mereka tak pernah berbiijara lagi perkara asmara. Adinda Rara Sindura pandai menjembunjikan bunji hatinja; demikianlah agaknja tiap perempuan. Dengan gampang, ia mengalihkan api asmaranja kepada ketekunan ilmu jang sedang dipelajari.™
   Sebaliknja, adinda Sondong majeruk jadi berdengki hati_ Suatu kali, dengan nekad ia menjatakan tjintanja. Adinda Rara Sindura jang ingin mentjoba kepandaiannja, mentjari penjelesaiannja pada mereka bertempur™
   Mula2 hanja ber-main2 lam2 mulai kehormatan dan harga diri mulai ikut berbiljara. ketika ber-sungguh2. Hampir2 adinda Sondong majeruk melukai.™
   Untunglah guru hamba Warok Suramenggala memisahnja. Semenjak itu, mereka berdua dilarang bertemu. Dan terpisahlah mere ka sampai kini. ™
   Kudengar engkau menuduh Sondong Majeruk tidak tjepat' melamar, Apa maksudmu?, Arja Dikara menegas. ™
  Mestinja dia menjatakm isi hatinya. terus-terang kepada guru hamba. Dengan demikian akan bereslah. Dan 'alangkah akan perkasa sepasang suami-isteri itu. Kedua duanja ahli bermain parang.™
   Adinda Rara Sindura mempunjai penggendam daja penahan lawan. Adinda Sondong Nlajeruk memiliki semangat bertempur dan menjerang tak kenal padam. ™
  Apabila mereka bergabung dan bersatu seperti cita2 guru hamba tentulah tiada lawannja. Dahulu guru hamba pernah menewaskan Warok Tjadarma seorang perampok jang mengatjau wilayah kekuasan Trenggalek, dengan parangnja. Sondong makerti memberi keterangan.™
   Ia menarik nafas panjang dan mengeluh: - Hamba tahu butir bunji hati adinda sondong Majeruk. Hanja oleh kekerasan hatinja, ia dapat mempertahankan kesehatannja.™
   Ia bertambah tekun mendalami ilrnunja. Hamba rasa sebagai seorang pengawal, ia tiada bandingnja. - Tahukah engkau, dimana adikmu Rara Sindura kini berada?, Arja Dikara bertanja. -™
   Selama hidupku belum pernah aku mendengar kabar tentang kesanggupan seorang perempuan bermain parang. Ketjuali dongeng - dongeng dahulu atau tjerita wajang beber; ™
   Dengan sangat menjesal hamba tak dapat menerangkan . karena hal itu wajib hamba rahasiakan, jawab Sondong Makerti dengan takzim. ™
  'Tatkala itu Kumbi dan Suranggana telah dalang. memberi laporan, bahwa penginapan telah didapat, Ketua Kampung Pegatsih bersedia menerima kunjungan Gusti Arj Dikara. Seluruh keluarganja telah dibangunkan. ™
  "la bersiap- siap menjediakan sesuatu jang diperlukan. Usai laporan ini, Sondong Mekerti memerintahkan para. pemikul tandu agar mempertjepat jalannja. Tetapi mereka begitu capai. jalannja mulai sempojongan. ™
  Sekalipun demikian, mereka tiada mengeluh. Mereka seolah -olah tahu arti kepergian ini. Dengan rela mereka mengorbankan diri untuk menjelamatkan jiwa ratunja,™
  Serambi depan kalurahan terang benderang oleh njala pelita. Tandu diletakkan pelahan -lahan didepan tangga. Arja dikara melompat keluar, sedang Sondong Makerti memapah Kembang Sore jang tertidur pulas.™
   Sondong Madjeruk tidak ketinggalan pula mengurus djundjungannja sang Andika Bhayangkara. Kedua anak oleh petundjuk keluarga Kepala Kampung ditidurkan diatas bale - bale pandjang. ™
  Kemudian diselimuti agar tak terusik oleh dingin malam. Bagi seorang kepala kampung adalah suatu karunia besar, apabila kediamannja dikundjungi seorang pembesar negeri. Apalagi sampai menginap.™
   Dalam angannja ia seolah menerima anugerah dewata agung. Itulah sebabnja, maka dengan penghormatan berlebih- lebihan menjambut kedatangan Arja Dikara.™
   Djalannja membungkuk2 tiada berani menengadahkan mukanya , apabila diajak berbitjara. Keluarganja sibuk bukan kepalang. Cepat mereka menjediakan makan dan minum.™
   Ajam2 jang telah tidur njenjak, di tangkap dan disembelih. Djuga babi djadi korbannja pula. ™
  Sekaligus ditangkaplah dua ekor babi ,ajam sepuluh ekor'. Maka tetangga sebelah menyebelah dipanggilnja agar ikut membantu memasak. Dengan demikian, dalam waktu tiga djam semuanja telah tersedia diatas medja pandjang. ™
  waktu itu malam telah rnendjelang djam satu. Kembang Sore dan Andika Bhayangkara dibangunkan. Mula2 mereka menguap pandjang dan malas. ™
  Achirnja setelah kesadarannja puluh kembali, dengan lahapnja mengenjam hidangan jg. menarik seleranya. Maklumlah; semendjak sendjahari mereka tak makan.™
   Ikut bertegang sjaraf dari' tempat ketempat. Dan suasana jang' kini njaman tenteram mengingatkan rasa laparnja. Satu djam kemudian, mereka tertidur kembali.™
   Tinggal arja dikara dan para pengawalnja serta kepala kampung dan para pangreh desa. Pemikul2 tandu telah tidur berdengkur diatas lantai.™
   Tidak mempedulikan dingin malam. bahkan nampak begitu lelah, setelah berdjuang menjeberang hutan belukar dan mendaki pegunungan dengan berlari-larian bila perlu. .™
  Sekira djam dua, kepala kampung dan para pangreh desa mengundurkan diri untuk memberi kesempatan tetamunja agar beristirahat. Ia menjediakan biliknja, untuk Arja dikara.™
   Tetapi orang tua itu menolak dengan ramah. Ia memilih tidur disamping cucunja. Hal itu mengharukan ketua Lampung.™
   Terlebih- lebih bagi Sondong Makerti jang mengetahui sedjarah penghidupan madjikannja. tiba- tiba ditengah kesunjian jang hampir mereda, terdengarlah gemerisik orang dihalaman.™
   Sondong Makarti memajamkan matanja. Djuga Sondong madjeruk, Kumbi dan suranggana. ™
   Bangsat, maki Sondong Makerti pelahan. - Biadab itu tidak membiarkan kita memejamkan mata barang sebentar. Tidurlah Biar aku jang berdjaga, sahut Sondong madjeruk.™
   Tentu sadja kesanggupannja tidak dibenarkan oleh 'sondong makerti Katanja: - Kita mati atau hidup bersama. Itulah sumpahku, semenjak aku bertemu dengan engkau. ™
  Sondong Madjeruk tersenjum. Katanja berseri oleh girang hati 'Tetapi suara gemerisik itu tidak mengizinkan mereka bercakap-tjakap lebih banjak.™
   Sebatang panah menancap pada tiang rumah. Sondong makerti dengan tjepatnja melontjat dan dengan penggada memburu keluar halaman.™
   Kumbi dan Suranggana mengikuti. Terdengar suara tertawa meringik. Dan itulah tertawa Djobin. Oleh bunji tertawa itu, Sondong Madjeruk mengurungkan niatnja hendak ikut menjongsongnja.™
   Teringatlah dia akan kesanggupan lawannja itu. Ia takut kena muslihat. Siapa tahu, dia mentjelat masuk keserambi _untuk menerkam Arja Dikara sewaktu ia berada dihalaman.™
   Karena itu ia memutuskan hendak berdjaga-djaga diri dalam serambi rumah menghadapi kemungkinan- kemungkinan mendatang. Tetapi keadaan diluar sunji - senjap. ™
  Tiada terdengar suara pertempuran. Tiada terdengar suara langkah kaki. Bahkan daunpun membisu, tiada bergeser. Hal itu menegangkan sjarafnja. Hati - hati ia mentjabut parangnja sambil berdjongkok.™
   Ia berharap dengan sikap demikian, penglihatannja akan lebih tadjam. Tidak lama kemudian Sondong Makerti, Kumbi dan Sur anggana kembali keserambi depan sambil menggerundel. Katanja : ™
  - Iblis benar orang itu Ia hanja menjambut kedatanganku dengan tertawa pandjang. Katanja: hati-hati Sebentar lagi musuh datang, Kalian akan disergap dengan puluhan peradjurit. Karena itu bangunkan gustimu dan adjaklah tjepat - tjepat pergi meninggalkan desa ini. ™
  Sondong madjeruk menjarungkan parangnja. Sekarang benar- benar dia mendjadi Iinglung. Pikirnja, tadi Djobin berlari-lari mendahului.™
   Djika bermaksud hendak membunuh madjikannja pastilah dia dapat melakukan dengan gampangnja. Apa sebab dia tidak berbuat demikian ?' Sebaliknja djika dia berniat hendak berlaku baik, apa sebab terus menguntit dan mengadakan serangan pula ? ™
  - Setan itu membuat kepalaku kesemutan, makinja. Ia menoleh tjepat. Teringat kepada panah jang tertantjap ditiang rumah. Ambil, katanja kepada Sondong Makerti. ™
  Pasti ada maksudnja. Karena apabila dia bermaksud hendak mengacau, sewaktu kita makan bukankah dia sanggup berbuat demikian? sambil menebak2.™
   Sondong Makerti mentjabut batang panah. Nampak ada seputjuk surat jang tergantung pada tangkainja.™
   Maka dengan hati- hati ia mengamat - amati. katanya kepada Sondong Madjeruk: ™
  -- Apa artinja ini? Surat ini dialamatkan kepada Gusti arja dikara. Sondong madjeruk mendekati; mengarah kepada Arja dikara jang tiba2 telah berada didekatnja. Pandangnja tidak tenang, karena hal itu dianggapnja sebagai suatu penghinaan besar. Katanja meledak: ™
  --Orang itu kukagumi, tapi perbuatannja terlalu ugal- ugalan Apa katanja lagi? _ Tiada ! sahut Sondong Makerti tjepat. Dia tertawa meringkik seperti kuda, kemudian lenjap dalam gelap malam. ™
  keempat kawannja tiada nampak olehku. Agaknja dia bekerja seorang diri. Oleh djawaban itu Sondong madjeruk kembali mengarah pandang Arja Dikara minta pertimbangan.™
   Orang tua itu diam ber-sungut2. Matanja menjala merenungi seputjuk surat yang tergantung pada pangkal panah. Sebagai ajah dari seorang adipati jang berpengaruh, keangkuhannja perlu dipertahankan sekalipun tiang agungnja terasa telah oleng._ maklumlah, perbuatan Djobin benar2 melanggar adat tata- tjara. ™
  - Robeklah Dan bakarlah katanja garang. Sondong Makarti bergerak hendak menghampiri pelita. tiba2 Sondong Madjeruk menjanggah. Dengan sopan dia memberi saran kepada Arja Dikara: ™
   Membakar surat ini dapat kami lakukan _Sekedjap mata. Alangkah baiknja, apabila surat itu paduka batja dahulu~ Barangkali ada guna faedahnja. ™
  arya dikara diam mempertimbangkan. Maka ia menggambil surat itu dan diperintahkan merenggut benang pengikat


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>