Cerita Misteri | Amarah Mulgarath | Serial The Spiderwick Chronicles | Amarah Mulgarath | Cersil Sakti | Amarah Mulgarath pdf
Lelaki Kabut dan Boneka - Helvy Tiana Rosa Bukan di Negeri Dongeng - Helvy Tiana Rosa Hingga Batu Bicara - Helvy Tiana Rosa Sebab Aku Ingin - Helvy Tiana Rosa Ketika Cinta Berbuah Surga - Habiburrahman El-Shirazy
mengikat tali belenggu Jared dan Mallory ke mobil ™
yang ditunjuk. Saat si goblin melilitkan kawat ke kaca spion di sisi mobil. Jared bisa men-cium napasnya yang busuk dan bisa melihat kulitnya yang berbentol-bentol aneh, rambut yang menyeruak dari kupingnya, bagian putih matanya yang terlihat mati, dan kumis pan-jang bergetar yang tumbuh di wajahnya. Para goblin lain berdiri dalam lingkaran, melirik lirik dan menunggu. ™
"Kembali ke pos kalian, anjing-anjing malas!" teriak si goblin besar. Kemudian, ber paling kepada goblin-goblin yang sudah ada di sana ketika mereka tiba, dia membentak, "Para tawanan harus berada di tempat aku meninggalkan mereka! Aku pergi melaporkan mereka kepada Mulgarath!" Sambil menggonggong, sebagian besar goblin kembali berpatroli saat Wormrat pergi, tapi beberapa tinggal tetap duduk-duduk di sekeliling api. ™
Jared menggerakkan tangannya. Dia yakin ikatannya masih cukup kendor sehingga dia bisa melepaskan diri, tapi dia tidak terlalu ™
yakin mereka bisa melewati semua goblin itu. ™
™
Jared dan Mallory duduk di tanah yang dingin dan berpasir dalam waktu yang rasanya berjam-jam, memerhatikan para goblin mengambil kadal-kadal kecil dan melemparkan mereka dalam api. Langit mulai gelap, sinar matahari menimbulkan semburat keemasan pada senja hari. ™
"Mungkin ini bukan rencana yang bagus," kata Mallory pelan. "Kita sama sekali tidak berada dekat Mom, dan aku tidak tahu di mana Simon." ™
"Tapi kita hampir sampai," jawab Jared balas berbisik. Tangan mereka cukup dekat sehingga dia bisa mengambil sebelah tangan kakaknya dan meremasnya. ™
"Apa yang mereka tunggu?" tanya Mallory sambil mengeluh. ™
"Mungkin menunggu goblin besar itu kembali," jawab Jared. ™
Di seberang api salah satu goblin melempar makhluk hitam yang meronta ke api. "Mereka tidak pernah terbakar," kata goblin itu. "Aku ingin mereka terbakar." ™
"Kau tetap tak bisa memakannya," kata goblin lain. ™
Suara lembut keluar dari tudung Jared membuatnya teringat Thimbletack masih bersama mereka. "Lihatlah," bisik si brownie, "salamander melata." ™
Jared memandang ke dekat kakinya. Salah satu makhluk seperti kadal itu berada dekat sepatunya. Warnanya hitam opal, tubuhnya berkaki depan dan panjang serta berakhir dengan ekor. Makhluk itu sedang menelan sesuatu yang sepertinya ekor makhluk lain. ™
"Jared," kata Mallory. "Lihat dalam api. Apa itu?" ™
Jared membungkuk sejauh yang dimungkinkan ikatannya. Dalam api ada semua sala- ™
mander yang tadi dilemparkan para goblin. Tapi bukannya terbakar, mereka berdiam dengan tenang saat api berkobar di sekeliling mereka. Saat Jared memerhatikan, beberapa makhluk itu bergerak sedikit, seekor memutar kepalanya dan yang lain bergerak semakin dalam ke api. Mereka benar-benar tahan api. ™
Jared berusaha mengingat Panduan Lapangan Arthur. Dia memikirkan sesuatu ten- ™
tang salamander, tapi ingatannya payah. Makhluk-makhluk kecil ini seperti ilustrasi lain, tapi dia tak bisa mengingatnya. Jared terlalu gugup untuk berkonsentrasi-pikirannya terlalu penuh ibu dan saudaranya juga para goblin yang begitu dekat. ™
Beberapa saat kemudian salah satu goblin mendekat dan menusuk perut Jared dengan cakarnya yang kotor. "Mereka tampak sangat enak. Aku bisa menggigit seluruh pipi yang merah itu. Aku berani bertaruh rasanya semanis permen." Setetes panjang air liur jatuh di tanah dekat Jared. ™
Jared menelan ludah dan menatap Hogsqueal. Si hobgoblin sedang menggunakan pedang dwarf untuk menusuk-nusuk api. Dia tidak mendongak, dan itu membuat Jared semakin gugup. ™
Salah satu goblin mengikuti arah tatapan Jared. "Wormrat akan berpikir dia yang melakukannya," kata si goblin sambil menunjuk Hogsqueal. "Dia kan yang cerewet tadi." ™
Hogsqueal berdiri. "Demi semua monyet panggang, kepala kosong..." ™
Goblin ketiga mendekat, menjilat giginya yang tidak rata. "Begitu banyak daging." ™
"Menjauhlah darinya!" kata Mallory. Dia menarik tangannya dari genggaman Jared. Saat itulah Jared sadar dia telah mencengkeram tangan Mallory begitu erat sehingga kukunya menusuk kulit kakaknya. ™
"Apakah kau lebih suka kami memakanmu?" tanya si goblin dengan manis. "Gula dan bumbu dan semua yang semanis madu. Kalau itu bahan-bahan pembuat gadis kecil... kedengarannya enak bagiku!" ™
"Makan ini!" kata Mallory. Dia menarik lepas tangannya dan menonjok wajah si goblin. ™
"Pedangnya!" teriak Jared pada Hogsqueal, berusaha melepaskan tangannya dari tali. Si hobgoblin melirik Jared sekali, kemudian menjatuhkan pedang dwarf itu dan lari dari lapangan. ™
"Pengecut!" teriak Jared marah. Setelah lepas dari ikatannya, dia lari ke api, tapi dua goblin meraih kakinya dan membuatnya terjatuh ke tanah. Terus merangkak maju sampai bisa meraih pedang itu, Jared melemparkan pedang itu, pangkalnya lebih dulu, kepada kakaknya. Tangannya terasa sakit, dan dengan kaget bercampur kagum dia sadar telah mengiris dirinya sendiri. Semakin banyak goblin melompat ke punggungnya, menahannya di tanah. ™
"Menjauhlah darinya!" Mallory maju, pedangnya berdesing saat diayunkan di udara. Para goblin menjauh darinya. Dia memukulkan pedang ke arah mereka. Para goblin melompat pergi dari punggung Jared dan berusaha mengambil senjata mereka sendiri. ™
"Pergi! Lari!" teriak Mallory. Salah satu goblin melompat ke punggungnya, menggigit bahunya. ™
Jared menarik tangan si goblin dan meng-entakkannya sampai lepas dari kakaknya. ™
Mallory menendang goblin lain yang mendekat. Salah satu goblin mengangkat tombak buatan dwarf dan melemparkannya pada Mallory. Dia berkelit kemudian menyerang, menusuk si goblin dengan pedangnya. Saat makhluk itu melolong, Mallory membeku, menyadari apa yang telah dilakukannya. Darah mengotori pedang peraknya. Si goblin jatuh, tapi yang lain maju begitu cepat dan Mallory masih terpaku. ™
Jeritan di atasnya menyadarkan Mallory. Byron menukik ke lapangan dan para goblm berpencar, bersembunyi di bawah sampah. Sayap si griffin mengepak kuat-kuat, membuat debu beterbangan. ™
"Ayo," kata Jared, meraih tan gan Mallory. Bersama-sama mereka melompat ke atap station wagon yang berkarat kemudian melompat turu n ke lorong sempit berpagar rusak. Mereka lari melalui bathtub terbalik dan setumpuk ban. Beberapa pintu ters andar pada lemari es, dan saat mereka melewati semu a ™
itu, Jared terhenti mendadak. Di sana, berbaring di atas lempengan besi berkarat, ada seekor sapi. ™
™
™
Bab Lima ™
™
KETIKA Mereka Mengetahui Arti "Di Sana Ada Naga" ™
™
™
SECARA refleks. Jared menengok ke belakang, tapi para goblin sudah tidak ada lagi. Si griffin mendarat dengan suara berisik ketika cakarnya mengentak bagian atas mobil, membuatnya peot, dan langsung menyisiri bulunya seperti kucing. Simon menyeringai dari punggung Byron. ™
Jared berpaling kepada Mallory, tapi kakaknya sedang menatap si sapi. Binata ng itu dirantai ke tanah, merendahkan dirinya perlahan, kelopak matanya cukup terbuka untuk menunjukkan b agian putih matanya. ™
Perutnya tertutup makhluk-makhluk mirip ular-ular hitam yang menggeliat-geliat berebut posisi pada puting susunya yang merah. Makhluk-makhluk itu membuat lempengan besi di tanah menjadi hitam seperti karpet terbakar. Sesaat kemudian Jared sadar makhluk-makhluk itu salamander yang lebih besar. ™
"Apa yang dilakukan makhluk-makhluk itu?" tanya Mallory. Pedangnya yang bernoda darah tergantung lemas pada tangannya, dan Jared merasakan dorongan untuk mengambil benda itu lalu membersihkannya sebelum kakaknya sadar. ™
Tapi Jared mendekat kepada si sapi, "Minum susu, kurasa." ™
"Uh," kata Simon, menyipitkan mata dari atas punggung Byron. "Aneh." ™
Beberapa salamander berbaring di tanah, kulit mereka pucat dan tubuh mereka menggeliat-geliat. Mereka jauh lebih besar daripada makhluk-makhluk sebesar jari yang di-liat Jared dan Mallory dalam api. ™
"Mereka sedang berganti kulit," kata Simon. "Apa sih itu?" ™
Jared menggeleng. "Salamander tahan api. Tapi mereka seharusnya tidak membesar seperti ini. Mereka hampir mirip..." Tapi dia tak yakin mereka membuatnya teringat pada apa. Sesuatu yang mengganggu di bagian belakang ingatannya. ™
Saat itu Byron maju dan menjepit salah satu makhluk hitam yang meronta-ronta itu dengan paruhnya, melemparnya ke udara, dan menelannya. Lalu dia meraih satu lagi dan satu lagi. ™
Dengan rakus dia mulai mengejar yang lebih besar, sepanjang lengan Jared, yang sedang bergelung di bawah sinar matahari senja. Makhluk itu berbalik dan mendesis, dan tiba-tiba Jared tahu apa yang dilihatnya. ™
"Mereka naga," katanya. "Mereka semua naga." ™
Di sudut matanya, Jared melihat sesuatu bergerak ke arahnya, secepat cambuk. Dia berputar, tapi makhluk hitam itu menabrak dadanya keras-keras. Terjatuh ke belakang, Jared hanya punya waktu untuk mengangkat tangan ke depan wajahnya sebelum tubuh besar si naga, yang sepanjang sofa, menindihnya. Kepala Jared menghantam tanah, dan sesaat semuanya tampak kabur. ™
"Jared!" jerit Mallory. Si naga membuka mulutnya untuk menunjukkan barisan ratusan gigi, setipis jarum. Jared membeku. Dia terlalu takut untuk bergerak. Kulitnya terbakar di tempat tubuh licin itu menyentuhnya. ™
Mallory mengayunkan pedangnya keras-keras, mengenai bagian ekor naga itu. Darah hitam menyembur saat si naga berpaling ke arahnya. ™
Jared berdiri, pusing dan gemetar. Kulitnya memerah, dan luka yang diperolehnya tadi berdenyut menyakitkan. "Hati-hati," teriaknya. "Dia beracun!" ™
"Byron!" teriak Simon, menunjuk ke arah sosok hitam yang mengejar Mallory. "Byron! Tangkap dia!" ™
Si griffin terbang ke udara sambil menjerit. Jared menatap Byron dan Simon dengan ™
menusuk sebisanya, tapi si naga terlalu cepat Tubuhnya bergulung dan melompat seperti ular, tangannya yang kecil mencakar dan mencengkeram, mulutnya begitu lebar sehingga sepertinya bisa menelan Mallory bulat-bulat. Mallory takkan bertahan. Jared harus melakukan sesuatu. ™
Jared meraih benda terdekat - sepotong besi - dan melemparnya ke arah si naga. Makhluk itu berpaling dan kembali mengejarnya, secepat kilat, mulutnya terbuka. Dia mendesis. ™
Si griffin menukik dari langit, cakarnya meraih si naga, paruhnya mematuk punggung lawannya. Naga itu melingkari tubuh Byron, mengeratkan ekornya sampai cukup untuk mencekik. Simon berpegangan erat-erat saat sayap-sayap si griffin mendorong mereka kembali ke angkasa. Si naga bergulung, giginya terbenam pada tubuh Byron yang berbulu. Kemudian sayap-sayap si griffin terhenti sejenak, dan saat dia tiba-tiba merendah, Simon melompat turun. ™
Jared lari ke kembaran-nya saat Simon jatuh ke arah tempat pembuangan itu. Simon terjatuh di atas tumpukan jendela dan tangan kirinya terlipat dalam sudut yang aneh. "Simon?" Jared membungkuk di sebelahnya. Simon mengeluh pelan dan menggunakan tangan kanannya untuk mendorong tubuhnya ke posisi duduk. Pipi dan leher kirinya merah karena racun naga,l tapi sisa kulitnya tampak sangat pucat. ™
"Kau tidak apa-apa?" bisik Jared. Mallory menyentuh tangan Simon dengan hati-hati. ™
Simon mengernyit dan berdiri dengan gemetar. Di atas mereka, naga dan griffin masih bergulat, kumpulan sisik dan kulit ™
yang berputar-putar dan menggeliat-geliat. Gigi naga itu terbenam dalam leher Byron, dan si griffin terbang dengan panik. ™
"Dia akan mati." Simon tertatih-tatih melangkah ke arah sapi yang dikelilingi naga-naga kecil yang seperti ikan. ™
"Apa yang kaulakukan?" tanya Jared pada saudaranya. ™
Saat Simon berpaling ke arah mereka, air mata membasahi wajahnya. Saat Jared menatapnya, Simon-yang tak pernah membunuh apa pun, yang selalu membawa labah-labah ke luar bukannya membunuhnya- menginjak kepala bayi naga, menghancurkannya sampai lumat dengan sepatu. Makhluk itu menjerit. Darah naga mengotori tanah dan melelehkan ujung sol sepatu Simon. ™
"Lihat!" jeritnya. "Lihat apa yang kulakukan pada anak-anakmu!" ™
Si naga berpaling di udara, dan Byron meraih kesempatan itu. Membenamkan paruhnya pada leher naga itu, dia membuat ™
luka yang dalam. Naga itu terkulai dalam cakar Byron. ™
"Simon! Kau hebat!" kata Mallory. ™
Simon menatap Byron mendarat di dekat ™
mereka. Bulu-bulunya ternoda darah, dan dia menggetarkan tubuhnya. Kemudian, setelah menjatuhkan tubuh naga yang besar itu, Byron meneruskan kegiatannya makan bayi naga. ™
"Ini tidak berjalan sesuai rencana kita," kata Simon. ™
"Tapi sekarang kita sudah lebih dekat ke istana itu," kata Jared. "Mom pasti di sana." ™
"Kau bisa terus, Simon?" tanya Mallory, meskipun dia sendiri juga tidak tampak segar, pipinya tertoreh da
↧
The Spiderwick : Amarah Mulgarath 4
↧