Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423
↧

Pertempuran Labirin - 39

$
0
0

Cerita Misteri | Pertempuran Labirin | Seri Percy Jackson and the Olympians | Pertempuran Labirin | Rick Riordan | Pertempuran Labirin pdf

Kemurungan Suzumiya Haruhi - Tanigawa Nagaru Dara Getting Married - Citra Rizcha Maya Keluh-kesah Suzumiya Haruhi - Tanigawa Nagaru The Bridesmaid’s Story - Irena Tjiunata Mencari Seikat Seruni - Leila S. Chudori

manku yang lain berlutut. Ekspresi terspesona ada di wajah mereka. Aku ikut berlutut.
  Tuan punya burung dodo yang bersenandung, kataku tolol.
  Mata sang dewa berbinar. Ya, itu Dede. Aktris kecilku.


  Dede si dodo kelihata tersinggung. Dia mematuk-matuk lutut Pan dan menyenandungkan sesuatu yang tersengar seperti lagu pemakaman.
  Ini tempat yang paling indah! kata Annabeth. Ini lebih bagus daripada bangunan mana pun yang pernah dirancang.
  Aku senang kau menyukainya, Sayang, kata Pan. Ini salah satu tempat liar yang terakhir. Duniaku di atas sudah lenyap, aku takut begitu. Cuma sedikit yang tersisa. Potongan-potongan kecil kehidupan. Yang ini akan tetap tak terganggu ... sebentar lagi saja.
  Tuan, kata Grover. saya mohon, Tuan harus kembali bersama saya! Para Tetua takkan pernah memercayai ini! mereka pasti akan senang sekali! Tuan bisa menyelamatkan alam liar!
  Pan meletakkan tangannya di kepala Grover dan mengacak-acak rambut keritingnya. Kau begitu muda, Grover. Begitu baik dan jujur. Kupikir aku memilih dengan baik.
  Memilih? kata Grover. Saya saya tidak mengerti.


  Sosok Pan berdenyar, sementara berubah menjadi asap. Si marmot raksasa berlari ke bawah ranjang sambil menguik ketakutan. Si marmut berbulu menggeram gugup. Dede menyembunyikan kepalanya di balik sayapnya kemudian Pan mewujud kembali.
  Aku sudah tidur lama sekali, kata sang dewa merana. Mimpi-mimpiku gelap. Aku bangun tak teratur, dan tiap kali waktuku bangun kian pendek. Sekarang kita mendekati akhir.
  Apa? seru Grover. Tapi tidak! Tuan ada tepat di sini!
  Satirku sayang, kata Pan. Aku mencoba memberi tahu dunia, dua ribu tahun lalu. Aku mengumumkan kepada Lysas, satir yang sangat mirip dirimu. Dia tinggal di Ephesos, dan dia mencoba menyebarkan kabar ini.
  Mata Annabeth membelalak. Cerita lama. Pelaut yang melintasi garis pantai Ephesos mendengar suara yang berseru dari pantai, Beri tahu mereka dewa agung Pan sudah mati.
  Tapi itu tidak benar! kata Grover.
  Kaummu tidak pernah memercayainya, kata Pan. Kalian, satir manis yang keras kepala menolak menerima kepergianku. Dan aku menyayangi kalian untuk itu, tapi kalian hanya menunda-nunda yang tak terelakkan. Kalian hanya memperlama kepergianku yang panjang dan menyakitkan, tidur gelapku yang remang-remang. Ini harus berakhir.
  Tidak! suara Grover gemetar.
  Grover sayang, kata Pan. Kau harus menerima kenyataan. Rekanmu, Nico, dia mengerti.
  Nico mengangguk pelan. Dia sekarat. Dia seharusnya sudah lama meninggal. Ini ... ini lebih seperti kenangan.


  Tapi para dewa tidak bisa mati, kata Grover.
  Mereka bisa memudar, kata Pan, ketika segala yang mereka perlambangkan lenyap. Saat mereka tidak lagi memiliki kekuatan, dan tempat-tempat kera mat mereka menghilang. Alam liar, Groverku sayang, t eramat kecil sekarang, begitu berserakan, sehingga tida k ada dewa yang bisa menyelamatkannya. Duniaku su dah lenyap. Itulah sebabnya aku membutuhkanmu unt uk membawa pesan. Kau harus kembali ke dewan. Kau harus memberi tahu para satir, dan dryad, dan roh-roh alam yang lain, bahwa dewa agung Pan sudah mati. Be ri tahu mereka tentang kepergianku. Sebab mereka har us berhenti menungguku menyelamatkan mereka. Aku tidak bisa. Satu-satunya penyelamatan harus kalian lakukan sendiri. Masing-masing dari kalian harus
  Dia berhenti dan mengernyitkan dahi ke arah si burung dodo, yang sudah mulai bersenadung lagi.
  Dede, apa yang kau lakukan? tuntut Pan. Apa kau menyanyikan Kumbaya lagi?
  Dede mendongak dengan tampang polos dan mengedipkan mata kuningnya.
  Pan mendesah. Semuanya sinis. Tapi seperti yang kukatakan, Groverku sayang, masing-masing dari kalian harus melaksanakan seruanku.
  Tapi ... tidak! Grover merengek.
  Kuatlah, kata Pan. Kau sudah menemukanku. Dan sekarang kau harus membebaskanku. Kau harus melanjutkan semangatku. Hal ini tidak bisa lagi ditanggung oleh satu dewa. Hal ini harus dilaksanakan oleh kalian semua.
  Pan memandangku lurus-lurus dengan mata birunya yang jernih, dan kusadari dia buka cuma bicara soal para satir. Maksudnya blasteran juga, dan manusia. Semuanya.
  Percy Jackson, kata sang dewa. Aku tahu apa yang kau lihat hari ini. Aku mengetahui keraguanmu. Tapi kuberi kau kabar ini: saat waktunya tiba, kau yakkan dikendalikan oleh rasa takut.
  Dia menoleh kepada Annabeth. Putri Athena, waktumu akan datang. Kau akan memainkan peranan besar, meskipun mungkin bukan peran yang kaubayangkan.
  Lalu dia memandag Tyson. Tuan Cyclops, jangan putus asa. Para pahlawan jarang memenuhi pengharapan kita. Tapi kau, Tyson namamu akan senantiasa hidup di antara para cyclops selama bergenerasi-generasi. Dan Nona Rachel Dare ....
  Rachel mengernyit ketika Pan menyebut namanya. Dia mundur seakan dia bersalah atas sesuatu, tapi Pan cuma tersenyum. Dia mengangkat tangannya untuk memberkati.
  Aku tahu kau percaya kau tidak bisa menebus kesalahan. Katanya. Tapi kau sama pentingnya seperti ayahmu.
  Aku Rachel terbata-bata. Air mata mengalir di pipinya.
  Aku tahu kau tak memercayai ini sekarang, kata Pan. Tapi carilah kesempatan. Kesempatan akan datang.
  Akhirnya dia menoleh kembali ke arah Grover. Satirku sayang, kata Pan ramah, maukah kau membawa pesanku?
  Saya saya tidak bisa.
  Kau bisa, kata Pan. Kaulah yang terkuat dan paling berani. Hatimu bersih. Kau telah memercayaiku lebih daripada orang lain, itulah sebabnya kau harus membawa pesan ini, dan itulah sebabnya kanapa kau harus jadi yang pertama yang membebaskanku.
  Saya tidak mau.
  Aku tahu. Kata sang dewa. Tapi namaku, Pan ... aslinya berarti sederhana. Apa kau tahu itu? Tapi setelah bertahun-tahun artinya berubah menjadi semua. Semangat alam liar harus dioperkan kepada kalian semua sekarang. Kalian harus memberi tahu setiap orang yang kalian temui: kalau kau ingin menemukan Pan, ambil semangat Pan. Perbaiki alam liar, sedikit-sedikit sekali waktu, masing-masing di sudut dunia kalian. Kalian tidak bisa menunggu yang lain, bahkan dewa, untuk melakukan itu bagi kalian.
  Grover mengusap matanya. Lalu perlahan-lahan dia berdiri. Saya menghabiskan seluruh hidup saya demi Tuan. Sekarang ... saya bebaskan Tuan.
  Pan tersenyum. Terima kasih, Satir sayang. Pemberkatan terakhirku.
  Dia memejamkan matanya, dan sang dewa terbuyarkan. Kabut putih terpecah menjadi gumpalan energi, tapi energi semacam ini tak menyeramkan seperti kekuatan biru yang kulihat dari Kronos. Energi itu memenuhi ruangan. Asap yang bergulung-gulung langsung masuk ke mulutku, dan mulut Grover, dan mulut yang lain. Tapi kupikir sedikit lebih banyak masuk ke dalam mulut Grover. Kristal-kristal meredup. Hewan-hewan memberi kami tatapan sedih. Dede si dodo mendesah. Lalu mereka semua berubah menjadi kelabu dan remuk menjadi debu. Sulur-sulur melayu. Dan kami sendirian di dalam gua gelap, dengan ranjang kosong.
  Aku menyalakan senterku.
  Grover menghela napas dalam-dalam.
  Apa ... apa kau baik-baik saja tanyaku padanya.
  Dia terlihat lebih tua dan lebih sedih. Dia mengambil topinya dari Annabeth, membersihkan lumpur di topi itu, dan memasangnya erat-erat di atas kepalaya yang berambut keriting.
  Kita sebaiknya pergi sekarang, katanya, dan beri tahu mereka. Dewa agung Pan sudah mati. []
  BAB DELAPAN BELAS
  Grover Bikin Heboh
  Jarak lebih pendek di Labirin. Tetap saja, pada saat Rachel berhasil memandu kami ke Times Square, aku merasa kami kurang lebih sudah lari sepanjang jalan dari New Mexico. Kami memanjat keluar dari ruang bawah tanah Marriott dan berdiri di trotoar diterangi sinar matahari cerah musim panas, memincingkan mata ke arah lalu lintas dan kerumunan orang.
  Aku tidak bisa memutuskan yang mana yang kelihatan kurang nyata New York atau gua kristal tempat aku menyaksikan satu dewa mati.
  Aku memimpin jalan ke sebuah gang, tempat aku bisa mendapatkan gema yang bagus. Lalu aku bersiul selantang yang kubisa, lima kali.
  Semenit kemudian, Rachel terkesiap. Mereka indah sekali!
  Sekawanan pegasus turun dari langit, menukik di antara gedung-gedung pencakar langit. Blackjack paling depan, diikuti oleh empat teman putihnya.
  Yo, Bos! Dia bicara dalam pikiranku. Kau hidup.
  Iya, kataku padaya. Aku beruntung karena itu. Dengar, kami perlu tumpangan cepat ke perkemahan.
  Itu keahlianku! Ya ampun, cyclops itu ikut denganmu? Yo, Guido! Punggungmu kuat nggak?
  Guido si pegasus mengerang dan mengeluh, tapi akhirnya dia setuju mengangkut Tyson. Semua mulai naik kecuali Rachel.
  Yah, katanya padaku, kurasa sampai di sini.
  Aku mengangguk tidak nyaman. Kami berdua tahu dia tak bisa pergi ke perkemahan. Aku melirik Annabeth, yang sedang pura-pura sangat sibuk dengan pegasusnya.
  Makasih, Rachel, kataku. Kami tak mungkin bisa melakukannya tanpa dirimu.
  Aku nggak bakalan melewatkannya. Maksudku, kecuali saat kita hampir mati, dan Pan .... Suaranya menghilang/
  Dia bilang sesuatu soal ayahmu. Aku teringat. Apa maksudnya?
  Rachel memilin-milin tali tas punggungnya. Ayahku ... Pekerjaan ayahku. Dia semacam pengusaha terkenal.
  Maksudmu ... kalian kaya?
  Iya.
  Jadi, begitu caramu membuat si sopir membantu kita? Kau cuma menyebut nama ayahmu dan
  Ya, Rachel memotongku. Percy ... ayahku seorang pengembang. Dia terbang ke seluruh penjuru dunia, mencari lahan yang belum dikembangkan. Dia menghela napas dengan gemetar. Alam liar. Dia dia membelinya. Aku benci itu, tapi dia menggalinya dan membangun subdivisi-subdivisi butut dan pusat-pusat perbelanjaan. Dan sekarang setelah aku melihat Pan ... kematian Pan
  Hei, kau nggak bisa menyalahkan dirimu karena itu.
  Kau nggak tahu yang terburuk. Aku aku nggak suka membicarakan keluargaku. Aku nggak mau kau tahu. Maafkan aku. Aku seharusnya nggak bilang apa-apa.
  Hei, kataku. Nggak apa-apa. Dengar, Rachel, kau melakukan sesuatu yang hebat. Kau memandu kami melalui labirin. Kau berani sekali. Aku cuma akan menilaimu dari situ. Aku nggak peduli apa yang dikerjakan ayahmu.
  Rachel memandangku penuh terima kasih. Yah ... kalau kapan-kapan kau pingin nongkrong bareng manusia fana lagi ... kau bolehh meneleponku atau apalah.
  Eh, iya. Pasti.
  Dia merapatkan kedua alisnya. Kurasa aku terdengar tidak antusias atau apa, tapi bukan begitu maksudku. Aku cuma tidak yakin bagaimana mengatakannya dengan teman-temanku di sekitarku. Dan kurasa perasaanku jadi lumayan campur aduk beberapa hari terakhir.
  Maksudku ... aku mau.
  Nomorku nggak ada di buku, katanya.
  Aku sudah punya.
  Masih di tanganmu? Nggak mungkin.
  Bukan. Aku ... menghafalnya.
  Senyumnya kembali pelan-pelan, tapi jauh lebih gembira. Sampai ketemu nanti, Percy Jackson. Pergi selamatkan dunia untukku, oke?
  Dia berjalan menyusuri Seventh Avenur dan menghilang ke dalam kerumunan orang.
 
  Saat aku kembali ke kuda-kuda, Nico sedang mengalami masalah. Pegasusnya terus menjauh darinya, enggan membiarkannya naik.
  Baunya kayak orang mati! Keluh si pegasus.
  Jangan gitu, kata Blackjack. Ayolah, Porkpie. Banyak blasteran berbau aneh. Itu bukan salah mereka. Oh eh, maksudku bukan kau, Bos.
  Pergilah tanpa aku! kata Nico. Lagi pula aku nggak mau kembali ke perkemahan itu.
  Nico, kataku. Kami perlu bantuanmu.
  Dia bersedekap dan cemberut. Lalu Annabeth meletakkan tangannya di bahu Nico.
  Nico, katanya. Kumohon.
  Pelan-pelan, ekspresi Nico melembut. Baiklah, katanya enggan. Demi kau. Tapi aku tidak akan tinggal.
  Aku mengangkat alis kepada Annabeth, kayak, Kok bisa-bisanya tiba-tiba Nico mendengarkanmu? Annabeth menjulurkan lidahnya kepadaku.
  Pada akhirnya semua naik ke pegasus. Kami melesat ke udara, dan segera saja kami sudah berada di atas Sungai East denga Long Island terbentang di hadapan kami.
 
  Kami mendarat di tengah-tengah area pondok dan seketika ditemui oleh Chiron, Silenus si satir berperut gentong, dan sepasang pemanah dari kabin Apollo. Chiron mengangkat alis saat dia melihat Nico, tapi kalau kuduga dia bakal dikejutkan oleh berita teranyar soal Quintus, yang adalah Daedalus, atau kebangkitan Kronos, aku salah.
  Itu juga yang kutakutkan, kata Chiron. Kita harus bergegas. Mudah-mudahan kalian sudah memperlambat sang raja Titan, tapi baris depannya masih akan lewat. Mereka akan sangat menginginkan darah. Sebagian besar anggota pasukan pertahanan kita sudah di tempat. Ayo!
  Tunggu sebentar, tuntut Sile

↧

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>