Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Bayi Pembawa Petaka - 2

$
0
0

Cerita Silat | Bayi Pembawa Petaka | Serial Pendekar Mabuk | Bayi Pembawa Petaka | Cersil Sakti | Bayi Pembawa Petaka pdf

Hilangnya Suzumiya Haruhi - Tanigawa Nagaru Ketika Flamboyan Berbunga - Maria A Sardjono Fade into You - by Kate Dawes Fade into Me - Kate Dawes Fade into Always - Kate Dawes

'menurunkan bayi itu dari gantungannya."
  -Jangan ! Kau bisa teriibat urusan ini repot sendiri. Bayi itu pasti digantung seseorang dengan tujuan tertentu- Salah-salah kau bisa disangka sebagai
  palakunya!”
  "O. ya---'?!" suto melirik lengannya. si gadis menjadi malu dan melepaskan genggamannya sambil
  berlagak ketus dan angkuh.
  Sesaat kemudian terdengar suara derap kak!
  kuda berlari- Semua kepala berpaling memandang
  ke arah datangnya suara kaki kuda itu. terrnasuk
  Suto sinting dan si gadis yang berbaju tanpa lengan
  warna biru itu.
  Dua ekor kuda jantan itu melintasi kerumunan
  orang-orang. mereka membuka kerumunan secara
  serentak karena takut ditabrak- Kuda itu segera berhenti tepat di samping pohon. Dua penunggang
  yang berkumis lebat itu membelalakkan mata
  yang memang sudah lebar itu.
  'Biadab !' bentak yang berikat kepala merah.
  "Siapa yang rnelakukan kekejaman ini. hah?! Siapa.--?i*'
  Orang berikat kepaia :merah itu memandang
  wajah orang-orang satu persatu, seakan sedang
  mencari sang tertuduh. Sedangkan yang tidak
  memakai ikat kepaia tapi botak bagian depannya.
  ia berseru dengan penuh getaran murka-
  'Iblis laknat ! Bayi tidak tahu dosa diperlakukan
  sedemikian rupa! Siapa pelakunya ? Mengaku
  siapa pelakunya?i" teriaknya lebih seru.
  'Siapa mereka? Kau tahu?" bissik Suto Sinting
  kepada gadis berbaju biru.
  'Yang memakai ikat kepala merah itu bernama
  sugolo, yang kepalanya agak botak bagian depan
  bernama mandong-"
  *Apakah mereka pemabuk?"
  'Ssst... mereka orangnya Sultan Renggana-"
  "oo...?!" suto Slnting manggut-manggut sambil menggumam pelan sekali-
  Suqolo yang berambut mekar setengkuk berseru dengan mata Iiarnya,
  "Siapa yang berani menggantung putra Raden
  -prajita itu?! Ayo, mengaku! Kalau tidak ada yang
  mau mengaku. kalian kuhajar semua”
  Mandong turun dari atas kudanya dan mencengkeram baju seorang anak muda belasan tahun
  bergigi tongos yang tadi ditegur Suto dalam perjalanannya.
  kau yang melakukannya ! Pasti kau yang menggantung bayi itu '
  bukan...bukan Bukan saya, Paman?
  mengakulah kau” bentak mandong sambil
  mencengkeram baju anak muda itu hingga kedua kaki
  anak muda itu terangkat menggantung- Tentu
  saja anak muda itu menjadi sangat ketakutan, wajahnya
  berubah pucat pasi seperti mayat melihat setan.
  Bukan ..saaa _ saya.. bukan saya. Paman!
  Berani mampus tujuh turunan. saya tidak bisa memanjat
  pohon. Paman?”
  mandah..
  orang orang menggumam dengan mata terbe
  lalak iebar. Bayi daiarn gantungan lenyap seketika.
  Seseorang telah menyambarnya daiam satu lintasan
  gerak yang amat cepat. Sugolo yang terbelalak kaget melihat sebuah gerakan cepat bagai hembusan
  angin yang menyambar mayat bayi tersebut.
  ”Celaka ! Kejar dia, mandongl"
  Sugolo yang sejak tadi tetap berada di punggung kuda segera mengejar dengan memacu kud.anya. "Heeah ! w...! Heeah...?
  mandong segera melompat- Huup.--i Gusrak
  bruuus...! Lompatannya terlalu cepat dan panik,
  hingga tubuhnya melayang melewati punggung kuda dan ia jatuh tersungkur ke tanah. nyaris. patah leher.
  ° Kurang ajar! Siapa yang mendorongku dari belakang tadi ?” bentaknya semakin marah- Oran
  orang yang tadi ada di belakangnya itu saling
  menunduk dan menyingkir dengan rasa takut. Suara
  temannya terdengar,
  "mandooong...! Lekas kejar pencuri mayat itu!"
  Mandong terburu-buru lompat ke punggung `kuda. wuuut.-.! blek---! Kali ini ia tepat duduk di punggung
  kuda dengan sentakan keras. Sang kuda kaget hingga meringkik... lompat kaki beiakangnya sambil
  meringkik.
  'hiieeeekkk...!~
  Wuunss-..! Tubuh mandong yang kurus itu terlempar karena sentakan ke atas pantat kuda .
  melayang di udara dan hampir-hampir jatuh terpelanting. Untung ia cepat kuasai diri dan dapat
  mendaratkan telapak kakinya ke tanah dengan sedikit limbung- Akhirnya mandong tak mau peduli dengan kudanya lagi. ia berkari mengejar si pencuri
  mayat bayi putra Raden Prajita itu. wees-..! Ternyata Ia mampu berkelebat cepat melebihi kecepatan lari seekor kuda.
  claaap.-.! Suto sinting ikut-ikutan mengejar, bukan karena ingin menangkap penyambar mayat bayi
  tadi, tapi karena ingin mengetahui :apa yang terjadi selanjutnya.
  "Hai". kau..?? seru si gadis memanggll Pendekar mabuk. maksudnya mau menahan gerakan sl pendekar mabuk, tapi gerakan sang pendekar terlalu cepat dan mengejutkan sang gadis- Gerakan itu
  melebihl kecepatan anak panah, :sebab suto sinting gunakan jurus yang bernama 'Gerak Siluman'. sehlngga beberapa orang di dekatnya sempap menyangka suto sinting lenyap secara gaib. Gadis berbaju biru Itu pun ikut-Ikutan larl ke arah yang sama.
  sedangkan orang orang di sekitar tempat itu sama sama memandang tegang dengan wajah penuh tanda tanya, akhirnya mereka Ikut lari ke arah yang sama dengan berbondong-bondong.
  ayo ! kita Ikuti mereka. Apa yang terjadi pada pencuri mayat bayi itui" :seru salah seorang sambil berlari lebih dulu.
  Ayo kita kesana melihat si maling bayi!”
  Maling ...! maling bayi..."
  maling . maling.-.! Liiing...! Ling...
  Mereka saling bersahutan bagaikan Ingin
  menjadi pahlawan dalam menyelamatkan mayat
  bayi keluarga kesultanan itu.
  Senmentara itu. seseorang segera memanjat pohon tersebut. mendekati dahan penggantung bayi yang letaknya agak tinggi itu. Orang tersebut melepaskan tambang sisa gantungan yang putus bagaikan dipangkas memakah senjata taiarn. Tali itu dilepaskan dari dahan sarnbii bergumam.
  'Lumayan bisa buat ganti tall timba sumurku !'
  Tapi malang bagi orang berpakaian abu-abu
  yang masih berusia sekitar tiga puluh tahun itu.
  karena tiba-tiba seberkas cahaya merah kecil melesat dari tangan seseorang dan menghantam punggungnya. Deees...!
  "Aaaa----“ pekik orang berbaju abu-abu yang
  mau melepaskan tambang tersebut. Orang itu pun
  jatuh tanpa malu-malu lagi- Buuuhk-..! Kemudian
  dua orang berjubah hitam dan hijau tua mendekatinya. Mereka memandangi orang yang jatuh dengan
  'wajah menyeringai kesakitan. punggungnya terasa
  terbakar, tapi ia tak bisa meilhat bahwa punggungnya saat itu dalaM keadaan hangus. Orang itu menggeliat sambil Mengerang penuh derita. '
  "Tangkap dia dan hadapkan pada raden Prajita.!" kata si jubah hitam, laiu yang berjubah hijau segera mengangkat orang tersebut. memanggulnya
  di pundak dan segera berkelebat pergi. Pada waktu Itu
  suasana di sekitar pohon teiah sepi, mereka
  pergi mengikuti pelarian si pencuri mayat bayi.
  Orang berjubah hitam dan hijau yang sama berbadan kurus dengan usia sekitar enam puluh
  tahun itu berlari dengan gerakan cepat, bagai
  kan daun kering terhempas badai. Itu menandakan
  kedua orang yang berambut sama-sama panjang sepunggung tanpa ikat kepala itu berilmu cukup tinggi.
  Sedangkan orang yang tadi mau melepaskan tambang tidak mennpunyal Ilrnu apa-apa- Terbukti ia tak
  mampu menahan serangan sinar merah yang mengenainya- Tubuh itu menjadi Iemas dan tak berdaya
  lagi Kedua orang berjubah itu tidak mengetahui
  bahwa orang tersebut sudah tidak bernyawa lagi-
  Mereka tetap membawa orang tersebut ke arah kotaraja, dimana sang Sultan bertakhta.
  Langkah mereka sempat terhenti mendadak ketika di depannya meluncur sesosok tubuh gemuk
  berpakaian serba putih dari atas pohon- Orang berpakaian putih itu berusia iebih tua dari meraka. namun ketegaran badannya masih tampak perkasa.
  walau kumis dan jenggotnya telah memutih. seperti
  rambutnya yang pendek itu, tokoh yang tiba-tiba
  muncul dari atas pohon itu masih kelihatan lincah
  dan .punya ilmu peringan tubuh cukup tinggi. Ia menjejakkan kakinya di atas rerumputan kering tanpa menimbulkan suara gemerisik.
  Apa maksudnya sl Jubah Kapur menghadang langkah kita. Panting Renta?? geram si jubah hitam.
  Hadapilah dia. Pontang Renta! Kurasa ia ingin mengambil mangsa kita ini!" kata sl jubah hijau yang
  ternyata bernama Pantlng Renta, dan si jubah hitam
  bernama pontang renta-
  Orang gemuk berpakaian putih itu pandangi Sl
  Pontang renta dan Panting Renta dengan
 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>