Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Iblis Dunia Persilatan - 46

$
0
0
Cerita Silat | Iblis Dunia Persilatan | by Bung AONE | Iblis Dunia Persilatan | Cersil Sakti | Iblis Dunia Persilatan pdf

Siapa Ayahku ? - Azizah Attamimi The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu - Jason F. Wright The Chamber - Kamar Gas - John Grisham Trio Tifa - Tiga Sandera - Bung Smas Kisah Dua Kamar ~ bukanpujangga

kin parah bahkan tewas. Ada lagi
  seorang awam yang merasa tak bias apa-apa, pada
  suatu waktu ia mendapati ayahnya sakit, ia rendah
  diri dan meminta seorang tabib. Sungguh kebetulan..
  sungguh kebetulan.. tabib itu adalah seorang yang
  sangat jahat. Tapi orang awam itu merasa
  kesembuhan ayahnya itu adalah hal terpenting. Ia
  tahu jika ia melakukan pengobatan tanpa dasar maka
  akan membunuh ayahnya saja. Ia bertan ya “wahai
  tabib sudikah engkau menolong ayahku itu” tabib itu
  menjawab. “Baik tapi seluruh hartamu aku ambil”
  tanpa berpikir orang awam itu menyetujui. Pada
  keesokan harinya Ayahnya kedapatan sembuh, dan
  sitabibpun mendapatkan harta siorang awam. Semua
  tetangganya menganggap tabib itu jahat. Tapi dalam
  pikiran orang awam itu mengatakan “Siapakah yang
  dirugikan? Siapakah yang jahat? Aku mendapatkan
  ayahku sembuh, sudah sepantasnya seluruh hartaku
  itu sebagai imbalan.”
  Maharaja Dunia Persilatan memerah malu. Ia tahu
  kakangnya itu sedang mempermainkannya. Ia
  mendekati dan member hormat.
  “kakangmas Raden Gardasakti Wijoyo. Maafkan atas
  kejadian di Himalaya itu, Dimas merasa sangat
  menyesal…”
  “Huahahahaha………hik… mengapa Dimas meminta
  maaf kepadaku? Mengapa Dimas tiidak meminta
  maaf kepada anak dan istriku yang dibuat merana?...
  hik apakah Dimas terlalu pengecut sampai tak
  menonggolkan diri di kerajaann lagi hik…”
  “Bukan begitu kangmas, hanya di kerajaan sudah ada
  kakang…!”
  “Cukup… aku tahu kau hanya mengilah saja… apakah
  kau pantas menjadi pemimpin dunia persilatan? Tak
  sadarkah bahwa banyak kaummu yang mulai
  berbalik dan memusuhi dirimu… kau terlalu membabi
  buta” Tuding Gardapati dengan gucinya tepat dihidung
  Maharaja dunia persilatan itu.
  “Sombong sekali kau Pangeran Pemabuk!” Tuding
  Dewa Pedang kelana.
  Gardapati diam saja dan mulai menengak tuaknya
  kembali.
  “Kakangmas, kau sudah terlalu mabuk!” Maharaja
  dunia persilatan menasihati.
  “Aku dan saudara-saudaraku telah bangkit dari kubur,
  seseorang membangkitkan kami, dan tahukah Dimas
  mengapa kami bangkit kembali?”
  Maharaja dunia persilatan diam-diam merasa kaget,
  adakah sebuah ilmu yang bias membangkitkan orang
  yang sudah mati sesempurna ini.
  “Tidak kakangmas….!”jawab Maharaja dunia persilatan
  sabar,
  “Menguasai dunia persilatan dan menjadikannya
  seperti yang ada dalam benakku… dimana tiga
  golongan dapat menjalin suatu hubungan yang
  harmonis dan hidup berbahagia. Seperti kami
  bertujuh”
  “Sesatt… benar-benar pikiran yang melawan benang
  hitam. Masakah harimau di satukan dengan angsa?”
  Dewa Gagang Pedang Marah benar.
  “Apakah Harimau dilahirkan buas maka dia dianggap
  jahat? Dimanakah harimau yang memakan rumput?”
  “Biarlah aku memberimu sedikit pelajaran agar kau
  keluar dari kesesatanmu” Dewa Gagang Pedang
  marah tak kepalang, pedangnya dicabut dan
  dilemparkan kepada gardapati. Pedang itu
  dikendalikan dengan tenaga dalam, sehingga bila
  diperlukan pedang itu bias kembali ketangannya.
  Gardapati bangkit dan sempoyongan, dengan gontai
  ia melakukan perputaran berlawanan arah jarum jam,
  kaki kirinya berjinjit dan kaki lainnya menekuk.
  Tangann kiri melakukan tarikan dan tangan kanan
  yang memegang guci menyampok dengan
  penyaluran tenaga yang baik…
  “Tranggg…!” Dua buah senjata itu beradu, pedang
  melessat kembali kepada pemiliknya. Sedang
  Gardapati tersenyum mengejek.
  “Tenaga dalam yang hebat” Batin Dewa gagang
  pedang yang merasakan tangan kanannya
  kesemutan.
  Dewan Dunia persilatan terdiri dari sepuluh orang.
  Posisi Dewa Warangka pedang dan Dewa Batang
  Pedang digantikan oleh tetua perguruan lima besar.
  Gajahsora yang merupakan ketua dari Perguruan
  Bintang Kemukus juga Wakil Maharaja Dunia
  Persilatan maju kemuka dan memasang kuda-kuda.
  Tangan kanan menyilang di depan perut dan tangan
  lainnya tertekuk. Kedua kakinya membuka
  mempersiapkan pertahanan sekaligus serangan. Itulah
  kuda-kuda dari jurus menyonsong bintang dilangit.
  “Dimas sora, mundurlah… biar aku sendiri yang
  menghadapinya” Maharaja Dunia Persilatan mencegah
  dan maju kemuka.
  Gardapati santai saja, seteguk tuak lagi memenuhi
  perutnya, ia memang hendak menggunakan jurus-
  jurus ayahnya saja. Maka dari itu pembukaan jurus
  mabuk kera sakti dipersiapkan.
  Posisi Gardapati saat ini sangat aneh, menghormat
  sambil menengak guci. Salah satu kaki, yaitu kaki
  kanan berjinjit didepan, kaki kiri menekuk, tangan
  kanan memegang guci dan menempelkannya di
  mulut. Tangan kiri dibuka seperti menyembah.
  Pandangan mata meleng, tubuh agak membungkuk
  bidang dada di tarik kebelakang sehingga wajahnya
  melengak.
  Maharaja Dunia Persilatan memajukan kaki kiri
  hingga berjinjit sehingga berat tubuh ada pada kaki
  kanan sebagian besarnya, kedua tangan ditarik yaitu
  tangan kiri memutar pada sisi pinggang memegang
  serangka pedang. Dan tangan lainnya di gagang
  pedang,
  Secepat kilat menyambar, Maharaja Dunia Persilatan
  melakukan sabetan pedang yang ditujukan pada
  pergelangan tangan, posisi badan direndahkan
  sebagai suatu hindaran dari serangan balasan
  Gardapati. Tangan kiri memasukan serangan yang
  menyerang dari arah bawah.
  Gardapati yang menyerang angin kosong
  merendahkan tubuh menghindari tebasan pedang,
  serangan tangan kiri lawan ditahan dengan tangan
  kiri disertai cengkraman sehingga membuat tenaga
  Maharaja Dunia Persilatan seakan-akan tersedot.
  Sedang tangan kanan memukulkan guci.
  “Bletakk….!” Untung saja Maharaja Dunia Persilatan
  melindungi kepalanya dengan tenaga dalam, jika
  tidak maka dalam segebrakan saja ia akan keok.
  “haha… anggap saja itu sebagai peringatan seorang
  kakak kepada adiknya yang nakal” Gardapati tertawa
  terbahak-bahak.”
  Betapa gusar hati Maharaja Dunia Persilatan. Ditengah
  kepusingan kepalanya, ia menarik kearah kanan
  belakang pada kaki kanan setengah menyamping
  dengan pedang yang berada pada sisi kepala dan
  lainnya pada dada kanan…
  Setengah sempoyongan, Gardapati melakukan
  terjangan dengan pukulan gucinya dan ditangkis dari
  arah luar dengan telapak tangan kiri oleh Maharaja
  Dunia Persilatan. Bukan itu saja, ia masuk kedaerah
  Gardapati dengan menyapukan kaki kanan
  kebelakang kaki depannya untuk sekaligus
  melakukan sebuah dorongan pada bagian dagu
  gardapati. pedangnya menmpel erat dileher Gardapati.
  Bias dibayangkan posisi gardapati saat itu.
  Bila seandainya ia sampai terjatuh, maka otomatis
  kepalanya akan terpenggal jua. Maharaja Dunia
  Persilatan kaget tak kepalang ketika Gardapati
  membaca mantra mengerahkan sebuah ajian namun
  kasip. ajian sudah dibaca, apa dayanya.
  “Bismillahirrohmanirrohiim, Sun matek aji ajiku
  Brajamusti, Terap-terap, Awe-awe, Kuru-kuru, Griya
  gunting drijiku, Watu item ing tanganku, Sun taj
  antem, Laa ilaaha ilalloh Muhammadur rasululloh.”
  Jelas sudah bahwa Gardapati sudah mengerahkan
  ajian Braja musti.
  Perlu diketahui AJI BRAJAMUSTI adalah aji kebanggan
  para pendekar. Kerana aji Brajamusti ini merupakan
  perisai badan yang ampuh sekali. Orang yang
  mempunyai aji brajamusti mempunyai kekuatan
  badan dan kekuatan ghaib yang tidak ada
  tandinggannya. Maka orang yang memiliki tidak boleh
  menggunakan aji brajamusti kalau tidak dalam
  keadaan terpaksa. Sebab kalau digunakan
  sembarangan boleh membahayakan lawan. Kegunaan
  aji brajamusti selain untuk mengisi kekuatan badan
  dan tangan, aji barajamusti juga sebagai aji
  kekebalan terhadap berbagai macam senjata tajam.
  Senjata yang ampuh bagaimanapun kalau terkena aji
  brajamusti pasti akan tawar, tak bertuah.
  “Srengggg,…!” Pedang itu menggesek di leher
  Gardapati. Semua orang menahan nafas, tapi mereka
  terkejut sebab bukan hanya gardapati tetap hidup,
  bahkan tak ada luka apapun dilehernya.
  Tak ada yang paham mengapa semua itu bias terjadi
  selain Maharaja Dunia Persilatan Sendiri. Padahal
  mereka tahu senjata Maharaja Dunia persilatan
  bernama Ki Manon Nagapuspo. Senjata yang terkenal
  akan ketajamannya.
  ****

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>