Cerita Misteri | Suara Dari Alam Gaib | by Abdullah Harahap | Suara Dari Alam Gaib | Cersil Sakti | Suara Dari Alam Gaib pdf
Iblis Dunia Persilatan - Bung Aone Penunggu Jenazah - Abdullah Harahap Seducing Cinderella - Gina L. Maxwell Tangan Tangan Setan - Abdullah Harahap Sepasang Mata Iblis - Abdullah Harahap
SUARA DARI ALAM GAIB
Karya: Abdullah Harahap
SETIAP malam rumah itu diusik oleh jerit
tangis bayi diselang seling tawa anak kecil. Tetapi
yang terdengar hanya suara belaka. Wujud bayi
atau anak-anak kecil yang ribut bermain itu, tak
tampak sama sekali. Sementara di sebuah kamar',
seorang lelaki tua terbaring kaku diserang wabah
penyakit aneh. Tubuhnya tinggal tulang dibalut
kulit dan bau busuk bersarang di sekitar tempat
tidurnya. Orangtua itu secara harfiah mestinya
sudah mati. Namun ia masih tetap bernyawa,
sementara anak dan menantunya terus diganggu
suara-suara aneh dari alam gaib. Hanya ada satu
jalan untuk menyudahi misteri itu. Suatu cara,
yang tidak saja menjijikkan. tetapi juga sangat
memalukan.
Suara dari Alam Gaib, merupakan salah satu
cerpen horror misteri dari sekian cerpen sejenis
dalam buku ini dengan penuangan yang mencengkam sekaligus memilukan. Ciri yang merupakan identitas kuat kisah-kisah misteri Abdullah
Harahap yang telah dirintisnya semenjak tahun
65-an, antara lain misalnya dengan cerpen Dosa
Tak Berampun yang mengambil thema situasi
politik pada jaman yang gegap gempita itu. Dan di
balik coretan penanya yang mengerikan, toh masih
terselip kelembutan dari dunia arwah, seperti kisah
dengan judul Malam Ke-40.
http://cerita-silat.mywapblog.com
MALAM itu aku terlonjak bangun dengan sekujur tubuh bersimbah peluh. Kegelapan
membuat mataku buta -sesaat. Lamat-lamat
terdengar suara isak tangis, begitu dekat sehingga
beberapa saat aku terpana dalam kegelisahan. Lalu
gerak kecil disissku, mengingatkan aku pada
Padmini. Setelah mata kunyalangkan, barulah aku
melihat sosok tubuhnya yang terbaring resah. Kedua tangannya mencengkeram selimut kuat -kuat,
sementara air mata menderas di pipinya.
Trenyuh, aku bergerak menggapai lampu
minyak di atas meja.
Kubesarkan sumbunya, sehingga kegelapan perlahan-lahan menghilang dari kamar kami yang
http://cerita-silat.mywapblog.com
sempit. Padminl membuka matanya lebar-lebar,
seperti terkejut oleh perubahan suasana itu. Liar,
matanya yang basah jelalatan ke sekeliling kamar.
Manakala pandangan kami bertemu, ia segera
menghambur dan memelukku sekuat-kuatnya, seraya berteriak setengah mengigau:
" aku mendengarnya lagi, bang. Aku mendengar suara itu lagi !"
"Mini. Tenanglah," kuusap pundaknya dengan lembut. Pundak yang banjir keringat. seperti
halnya pundakku sendiri. Padmini gemetar dengan hebat seraya mengulangi ucapannya tadi
seperti orang histeris.
"Begitu mengerikan, bang. Aku ...."
"Ya. Ya. Aku tahu, Mini. Aku sendiri juga
mendengar. Diamlah. itu semua cuma mimpi buruk."
padmini
'terguncang-gun2ang kepalanya, sebagai protes
keras.
Lantas :
"Tetapi, bang. Suara tangis itu. Tangis bayi.
Dan suara-suara bocah tertawa-tawa Itu bukan
hanya sekedar mimpi!"
la benar.
Suara suara itu bukan hanya sekedar mimpi.
Karena telah berulangkali kami dengar semenjak
datang ke rumah ini. Suara kaki kaki kecil berlari-larian dalam kegelapan. Suara tawa yang lugu,
6
kemudian berakhir dengan tangis berkepanjangan
yang memilukan.,
Dua hari yang lalu aku sengaja tidak tidur.
Namun suara-suara itu tetap muncul. Ketika lampu
kunyalakan, mendadak sontak suara-suara itu
lenyap. Tidak ada bocah berlari. Tidak ada tangis
yang merengek minta disusui. Dan malam ini. aku
demikian cemas dan tergugah oleh kesedihan yang
tanpa sebab, manakala suara-suara tangis bayi itu
meningkat jadi rengekan lirih: Bapaaa ..., bapa...
Seperti seorang anak yang mengadu kepada ayahnya. Suara bocah yang minta perlindungan.
Padmini mulai tenang. Isaknya mereda.
"Tahu kau dari mana datangnya suara-suara aneh itu Mini?" aku bertanya hati-hati.
la mengeluh.
" ... dari kamar ayah," sahutnya, dengan
tubuh menggigil.
"Biar kuperiksa sebentar
"Jangan, bang!"
'Tenanglah. Paling tidak aku_ ingin tahu Perkembangan ayahmu yang sedang sakit itu. Apa
kau pikir aku mau bersabar menunggu dukun
datang. Tidak, Mini. Sekarang, berbaringlah diam-diarn. Okay?"
Padmini ragu-ragu sebentar.
Kudorong dia dengan seulas senyuman manis lalu Padmini mengangguk perlahan-Iahan. Perlahan-
http://cerita-silat.mywapblog.com
lahan pula aku turun dari tempe' tidur. Membetulkan letak piyamaku sebentar. Piyama yang lembab
oleh peluh sehingga rasanya melekat jadi satu ke
kulit. Udara malam yang dingin, merembes masuk
bersama cahaya rembulan lewat ventilasi jendela,
atau lewat celah-celah dinding papan.
Aku menggigil ketika dengan sebuah lampu
lain berjalan memasuki kamar sebelah.
Waktu pintu terbuka, suasana di dalam kamar
sepi dan gelap gulita. Mertuaku mungkin sedang
tidur. Dalam kegelapan, terdengar suara nafasnya.
Mendesah, berat dan serak. Mula-mula teratur.
Namun begitu cahaya lampu minyak ditanganku
menerangi kamar, desah nafas itu semakin memberat dan semakin tidak teratur. Dengan enggan
lampu kunyalakan.
la terbaring di sana. Di atas tempat tidurnya,
tanpa bergerak-gerak.
Dan ia tidak tidur. Malah semenjak datang kerumah ini, kukira ia _tidak pernah tidur. Matanya
_ terbuka nyalang, berputar-putar liar di antara
rongga-rongga mata yang menjorok dalam kehitam-hitaman, tak ubahnya sepasang bola kristal yang
digerakkan tenaga gaib di dalam sebuah terowongan sempit dan kotor. .
Lewat lengan piyama, tampak lengan-lengannya yang kurus dan tinggal tulang dibalut kulit,
terlipat di atas dadanya yang kempes. Jari-jemari
http://cerita-silat.mywapblog.com
kakinya teruIur-ke luar dari bawah selimut, seolah-olah sepuluh potong ranting-ranting kering
yang rapuh. Kamar itu berbau busuk. sangat
busuk. Mula-mula aku datang ke rumah ini hampir
satu bulan yang lalu, aku sempat mati-matian
mencari darimana arahnya bau busuk itu datang.
Lalu mulutnya yang keriput bergerak-gerak, seperti
mau berbicara. Kudekatkan wajahku ke mulutnya itu, mau mendengarkan. Tidak ada suara yang
keluar, kecuali desah nafas berat dan tersengal-sengal mirip seekor sapi yang baru saja disembelih
di rumah jagal. Lalu semenjak hari itu, tahulah aku
darimana asalnya bau busuk yang mendirikan bulu
roma itu. Langsung dari celah-celah bibir keriput
yang selalu terbuka itul
Bibir itu kini menggerimit.
Aku mendekat, namun segera tertegun waktu
sepasang bola krislal yang menari nari di terowongan Sempit itu mendadak berhenti berputar. Sejenak kuawasi wajah yang tinggal tengkorak berkumis
kulit tipis mengeriput itu. Jantungku berdenyut
Apakah waktunya telah tiba?!
Ternyata tidak. Mata itu bergerak-gerak lagi.
manakala terdengar suara pintu di bagian depan
rumah, digedor-gedor orang dari luar. Rupanya
suara gedoran tadi yang menyebabkan bola-bola
kristal yang cahayanya sudah redup itu, terhenti
9
http://cerita-silat.mywapblog.com
Iblis Dunia Persilatan - Bung Aone Penunggu Jenazah - Abdullah Harahap Seducing Cinderella - Gina L. Maxwell Tangan Tangan Setan - Abdullah Harahap Sepasang Mata Iblis - Abdullah Harahap
SUARA DARI ALAM GAIB
Karya: Abdullah Harahap
SETIAP malam rumah itu diusik oleh jerit
tangis bayi diselang seling tawa anak kecil. Tetapi
yang terdengar hanya suara belaka. Wujud bayi
atau anak-anak kecil yang ribut bermain itu, tak
tampak sama sekali. Sementara di sebuah kamar',
seorang lelaki tua terbaring kaku diserang wabah
penyakit aneh. Tubuhnya tinggal tulang dibalut
kulit dan bau busuk bersarang di sekitar tempat
tidurnya. Orangtua itu secara harfiah mestinya
sudah mati. Namun ia masih tetap bernyawa,
sementara anak dan menantunya terus diganggu
suara-suara aneh dari alam gaib. Hanya ada satu
jalan untuk menyudahi misteri itu. Suatu cara,
yang tidak saja menjijikkan. tetapi juga sangat
memalukan.
Suara dari Alam Gaib, merupakan salah satu
cerpen horror misteri dari sekian cerpen sejenis
dalam buku ini dengan penuangan yang mencengkam sekaligus memilukan. Ciri yang merupakan identitas kuat kisah-kisah misteri Abdullah
Harahap yang telah dirintisnya semenjak tahun
65-an, antara lain misalnya dengan cerpen Dosa
Tak Berampun yang mengambil thema situasi
politik pada jaman yang gegap gempita itu. Dan di
balik coretan penanya yang mengerikan, toh masih
terselip kelembutan dari dunia arwah, seperti kisah
dengan judul Malam Ke-40.
http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap
MALAM itu aku terlonjak bangun dengan sekujur tubuh bersimbah peluh. Kegelapan
membuat mataku buta -sesaat. Lamat-lamat
terdengar suara isak tangis, begitu dekat sehingga
beberapa saat aku terpana dalam kegelisahan. Lalu
gerak kecil disissku, mengingatkan aku pada
Padmini. Setelah mata kunyalangkan, barulah aku
melihat sosok tubuhnya yang terbaring resah. Kedua tangannya mencengkeram selimut kuat -kuat,
sementara air mata menderas di pipinya.
Trenyuh, aku bergerak menggapai lampu
minyak di atas meja.
Kubesarkan sumbunya, sehingga kegelapan perlahan-lahan menghilang dari kamar kami yang
http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap
sempit. Padminl membuka matanya lebar-lebar,
seperti terkejut oleh perubahan suasana itu. Liar,
matanya yang basah jelalatan ke sekeliling kamar.
Manakala pandangan kami bertemu, ia segera
menghambur dan memelukku sekuat-kuatnya, seraya berteriak setengah mengigau:
" aku mendengarnya lagi, bang. Aku mendengar suara itu lagi !"
"Mini. Tenanglah," kuusap pundaknya dengan lembut. Pundak yang banjir keringat. seperti
halnya pundakku sendiri. Padmini gemetar dengan hebat seraya mengulangi ucapannya tadi
seperti orang histeris.
"Begitu mengerikan, bang. Aku ...."
"Ya. Ya. Aku tahu, Mini. Aku sendiri juga
mendengar. Diamlah. itu semua cuma mimpi buruk."
padmini
'terguncang-gun2ang kepalanya, sebagai protes
keras.
Lantas :
"Tetapi, bang. Suara tangis itu. Tangis bayi.
Dan suara-suara bocah tertawa-tawa Itu bukan
hanya sekedar mimpi!"
la benar.
Suara suara itu bukan hanya sekedar mimpi.
Karena telah berulangkali kami dengar semenjak
datang ke rumah ini. Suara kaki kaki kecil berlari-larian dalam kegelapan. Suara tawa yang lugu,
6
kemudian berakhir dengan tangis berkepanjangan
yang memilukan.,
Dua hari yang lalu aku sengaja tidak tidur.
Namun suara-suara itu tetap muncul. Ketika lampu
kunyalakan, mendadak sontak suara-suara itu
lenyap. Tidak ada bocah berlari. Tidak ada tangis
yang merengek minta disusui. Dan malam ini. aku
demikian cemas dan tergugah oleh kesedihan yang
tanpa sebab, manakala suara-suara tangis bayi itu
meningkat jadi rengekan lirih: Bapaaa ..., bapa...
Seperti seorang anak yang mengadu kepada ayahnya. Suara bocah yang minta perlindungan.
Padmini mulai tenang. Isaknya mereda.
"Tahu kau dari mana datangnya suara-suara aneh itu Mini?" aku bertanya hati-hati.
la mengeluh.
" ... dari kamar ayah," sahutnya, dengan
tubuh menggigil.
"Biar kuperiksa sebentar
"Jangan, bang!"
'Tenanglah. Paling tidak aku_ ingin tahu Perkembangan ayahmu yang sedang sakit itu. Apa
kau pikir aku mau bersabar menunggu dukun
datang. Tidak, Mini. Sekarang, berbaringlah diam-diarn. Okay?"
Padmini ragu-ragu sebentar.
Kudorong dia dengan seulas senyuman manis lalu Padmini mengangguk perlahan-Iahan. Perlahan-
http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap
lahan pula aku turun dari tempe' tidur. Membetulkan letak piyamaku sebentar. Piyama yang lembab
oleh peluh sehingga rasanya melekat jadi satu ke
kulit. Udara malam yang dingin, merembes masuk
bersama cahaya rembulan lewat ventilasi jendela,
atau lewat celah-celah dinding papan.
Aku menggigil ketika dengan sebuah lampu
lain berjalan memasuki kamar sebelah.
Waktu pintu terbuka, suasana di dalam kamar
sepi dan gelap gulita. Mertuaku mungkin sedang
tidur. Dalam kegelapan, terdengar suara nafasnya.
Mendesah, berat dan serak. Mula-mula teratur.
Namun begitu cahaya lampu minyak ditanganku
menerangi kamar, desah nafas itu semakin memberat dan semakin tidak teratur. Dengan enggan
lampu kunyalakan.
la terbaring di sana. Di atas tempat tidurnya,
tanpa bergerak-gerak.
Dan ia tidak tidur. Malah semenjak datang kerumah ini, kukira ia _tidak pernah tidur. Matanya
_ terbuka nyalang, berputar-putar liar di antara
rongga-rongga mata yang menjorok dalam kehitam-hitaman, tak ubahnya sepasang bola kristal yang
digerakkan tenaga gaib di dalam sebuah terowongan sempit dan kotor. .
Lewat lengan piyama, tampak lengan-lengannya yang kurus dan tinggal tulang dibalut kulit,
terlipat di atas dadanya yang kempes. Jari-jemari
http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap
kakinya teruIur-ke luar dari bawah selimut, seolah-olah sepuluh potong ranting-ranting kering
yang rapuh. Kamar itu berbau busuk. sangat
busuk. Mula-mula aku datang ke rumah ini hampir
satu bulan yang lalu, aku sempat mati-matian
mencari darimana arahnya bau busuk itu datang.
Lalu mulutnya yang keriput bergerak-gerak, seperti
mau berbicara. Kudekatkan wajahku ke mulutnya itu, mau mendengarkan. Tidak ada suara yang
keluar, kecuali desah nafas berat dan tersengal-sengal mirip seekor sapi yang baru saja disembelih
di rumah jagal. Lalu semenjak hari itu, tahulah aku
darimana asalnya bau busuk yang mendirikan bulu
roma itu. Langsung dari celah-celah bibir keriput
yang selalu terbuka itul
Bibir itu kini menggerimit.
Aku mendekat, namun segera tertegun waktu
sepasang bola krislal yang menari nari di terowongan Sempit itu mendadak berhenti berputar. Sejenak kuawasi wajah yang tinggal tengkorak berkumis
kulit tipis mengeriput itu. Jantungku berdenyut
Apakah waktunya telah tiba?!
Ternyata tidak. Mata itu bergerak-gerak lagi.
manakala terdengar suara pintu di bagian depan
rumah, digedor-gedor orang dari luar. Rupanya
suara gedoran tadi yang menyebabkan bola-bola
kristal yang cahayanya sudah redup itu, terhenti
9
http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap