Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Sumpah Berdarah - 15

$
0
0
Cerita Misteri | Sumpah Berdarah | by Abdullah Harahap | Sumpah Berdarah | Cersil Sakti | Sumpah Berdarah pdf

Iblis Dunia Persilatan - Bung Aone Penunggu Jenazah - Abdullah Harahap Seducing Cinderella - Gina L. Maxwell Tangan Tangan Setan - Abdullah Harahap Sepasang Mata Iblis - Abdullah Harahap

a di tangannya, sebentuk kepala
  manusia dengan mata merah menyala dan seringai
  lebar yang membiuskan, terus saja mengeluarkan
  perintah-perintah, diakhiri dengan sebuah ultimatum:
  "Kau adalah budakku!""
  Sukri merasakan sesuatu meninggalkan tubuhnya.
  Kelopak matanya membuka. Ternyata ia ada di kamar
  tidur. Dan apa yang barusan meninggalkan tubuhnya,
  adalah Zuraida, yang menggelepar lelah namun
  dengan senyuman puas yang kemalu-maluan, di
  sebelahnya. Zuraida menggigit lunak lengan Sukri,
  sebagai ucapan terima kasih yang dalam dan mesra,
  setelah mana Zuraida menarik selimut dan dengan
  cepat sudah jatuh tertidur.
  Sukri mengawasi wajah istrinya, dengan masygul.
  Bukan karena barusan tadi ia tidak mampu
  menghayati dan menikmati secara utuh senggama
  mereka. Melainkan, karena pikirannya kembali
  menerawang, terus melayang keluar kamar tidur. Dan
  berakhir pada sebuah ember plastik yang tertangkup
  di tanah.
  Di luar rumah, hujan telah berhenti. Hanya angin yang
  masih bergentayangan. Angin yang semakin melemah
  karena kelelahan. Tetapi, justru sapuan lelah itu, kini
  mampu menggerakkan ember di tanah. Hanya
  sebuah gerakan kecil. Lalu di kamar tidur, Sukri
  menangkap suara memanggil:
  "Suk... riii...?!"
  Seketika itu juga, Sukri telah melupakan Zuraida.
  Ia memakai piyamanya kembali, memasukkan
  kakinya ke sandal jepit, kemudian berjalan
  meninggalkan kamar tidur. Tarikan gaib menyeretnya
  ke luar rumah. Dengan wajah membeku, mata
  kehilangan gairah hidup, dan kaki yang seakan tidak
  menjejak di tanah.
  ***
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap

  SEMBILAN
  CUACA, tetaplah salah satu keajaiban alam yang tak
  pernah mampu diramalkan secara pasti dan
  meyakinkan oleh manusia... betapapun canggih
  peralatan yang dipergunakan. Hari-hari sebelumnya
  terik matahari begitu panas. Membuat orang gerah
  alang kepalang, dan Sukri terpaksa harus tiduran di
  luar rumah. Pilihan yang kemudian mendatangkan
  malapetaka. Gara-gara cuaca panas yang
  berkepanjangan itu.
  Lalu cuaca pun berubah.
  Tanpa pemberitahuan lebih dahulu, hujan badai
  sekonyong-konyong dicurahkan dari langit. Tumpah
  ruah mengejutkan, ditingkahi tempik sorak guntur
  yang menggelegar-gelegar dan petir yang
  menyambar-nyambar. Untuk kemudian, seperti
  datangnya... berlalu pergi begitu saja. Tanpa pamit.
  Apa yang ditinggalkan sebagai pertanda kehadirannya
  adalah halaman rumah Sukri yang berantakan.
  Lubang galian yang tadinya sudah mencapai
  kedalaman hampir enam meter, kini tak lebih dari
  sebuah cekungan lebar yang menyedihkan. Tak ada
  harta karun. Bahkan juga tidak mata air. Yang ada,
  hanyalah kaki Wasdri yang patah. Dan Jukardi, yang
  kehilangan nyawa dalam posisi terduduk dekat
  lubang galian. Lalu tangan-tangan gaib itu pun
  berdatangan. Berupa gelombang kabut tebal yang
  perlahan-lahan mengurung Sukri, seperti pernah ia
  lihat pada saat-saat terakhir dalam hidup Jukardi.
  Apakah ia juga akan mati beku oleh serbuan kabut
  yang muncul bergelombang-gelombang lalu
  mengurungnya dalam seketika itu?
  Ternyata tidak.
  Gelombang kabut itu terus mengelus, mengusap dan
  di luar jangkauan akal Sukri, membuat sekujur
  tubuhnya panas dan peredaran darahnya mengalir
  sangat cepat.
  Jauh di atas, rembulan yang muncul dengan setengah
  hati, memperhatikan bagaimana Sukri pelan-pelan
  melangkahkan kaki dengan gerakan setengah
  melayang; menuju ember yang menangkup di tanah,
  tangguh tak tergoyahkan itu.
  Kemudian Sukri tegak mematung.
  Menunggu. Dengan mata hampir tidak berkedip, dan
  otak serta pukiran yang tidak mau bekerja atas
  kemauan Sukri. Jika pun otak dan pikirannya bekerja,
  adalah atas kemauan sesuatu yang lain. Sesuatu,
  yang kemudian membisik tajam menembus dinding
  ember yang menutupinya:
  "Jangan mematung saja, Sukri!"
  Sukri masih diam. Tak tahu harus melakukan apa.
  Bisikan itu menyentak lagi. Jengkel: '"Keluarkan aku
  dari sini, anak tolol!"
  Barulah Sukri membungkuk. Ember diangkat
  kemudian dilemparkan jauh-jauh. Dan sebentuk
  kepala manusia yang hanya sebatas leher, tegak
  diam di tanah basah berlumpur. Rambutnya panjang
  bergerai awut-awutan, dengan kulit mengeriput
  berlipat-lipat, menghitam.
  Legam. Tetapi mata itu!
  Mata itu membelalak merah, menyala bagaikan api
  neraka yang marah, sebelum mulutnya kemudian
  menyeringaikan senyuman kelam.
  "Waktunya untuk menjalankan tugas, Sukri...!"
  bisiknya, kering.
  Sukri menjambak rambut tebal dan kotor berlumpur
  itu. Lalu kepala manusia itu diangkat dari tanah,
  dengan sentakan tiba-tiba. Yang tentu saja,
  menyakitkan. Mulut keriput di kepala tanpa tubuh itu
  mengernyit. Lantas menggerutu:
  "Manusia kasar!"
  Sukri diam saja.
  "Tak apaIah..." dari mulut keriput itu lepas juga
  desahan nafas lega. "Udara terbuka ini tokh lebih
  menyenangkan dari kurungan sempit dan pengap
  tadi..." Yang ia maksudkan tentu saja, ember. Lalu
  kepala itu pun menghirup udara di sekelilingnya,
  dengan suara mendesus-desus, dan kelopak mata
  terpejam-pejam nikmat. Diakhiri dengan sebuah
  makian tak sabar: "Jangan berdiri saja, budak dungu!
  Jalan!"
  Sukri tampak bingung sendiri. Betapa susah untuk
  membuka mulutnya, melontar tanya: "Ke... mana,
  Suparta?"
  "Aku akan menuntunmu. Jalan saja!" dengus Suparta.
  "Dari sini aku sudah mencium bau darahnya. Darah si
  pemerkosa hina dina itu!"
  ***
  Di sebuah rumah besar dan mewah untuk ukuran
  desa Cikalong, seorang perempuan yang perutnya
  bunting besar, menggeliat gelisah di tempat tidur.
  Wajahnya bersimbah peluh. Dengan tangan
  mencen
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>