Cerita Pendek | Seindah Mata Kristalnya | by Mayoko Aiko | Seindah Mata Kristalnya | Cersil Sakti | Seindah Mata Kristalnya pdf
Petualangan Tom Sawyer - Mark Twain Pendekar Rajawali Sakti - 122. Sepasang Pendekar Bertopeng Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap Sang Broker - John Grisham Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap
pa kusimpan tentu saja, karena siapa yang menyangka cewek itu akan datang mendadak lantas duduk sekarang di hadapanku!
"Mungkin kamu tidak akan percaya, Re, kalau aku juga menempel foto kamu di dinding kamarku," ungkap Janna dengan suara tertahan. Pipinya nampak memerah. Tetapi dia cepat mengalihkan paras wajahnya yang 'malu' itu dengan bergerak ke arah jendela, menarik gordin dan mementangkan daun jendela. Angin pagi yang sejuk menerobos masuk ke dalam kamarku yang mungil. Aku terdiam, terkesima dengan pengungkapannya yang jujur. "Selama ini kita sama-sama muna kan, Re?!" Janna mengalihkan pandangannya dari jendela ke wajahku.
Aku tertunduk. Tak berani menatap sepasang bola mata kristalnya yang tengah memancarkan kesungguhan.
"Aku takut melukai hati kamu, Kristal! Untuk itu, aku tidak pernah mengingkan sesuatu
hal yang lebih dari sekadar persahabatan. Meskipun sebenarnya aku.... "
"Kamu tidak pernah berterus terang, Re!"
"Sori, Re. Aku.... "
"Kamu mencintai aku kan, Re?!" Janna berjalan mendekatiku, duduk di samping saat tiba di gigir ranjang.
Aku terkesiap. Tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Aku memang pengecut. Tidak pernah jujur dengan isi hatiku sendiri sehingga menciptakan tirai maya yang memenjarakan aku dalam siksaan yang luar biasa sakitnya.
"Ak-aku.... "
"Tak perlu kamu katakan, Re! Dari sikapmu, tatapanmu, aku tahu kalau sebenarnya kamu mencintaiku!" Mata beningnya menatapku tajam.
Aku mengangkat wajah. Mencoba membalas tatapannya yang tulus. Dan beberapa saat kemudian kami saling berpandangan. Lama. Lama sekali. Tiba-tiba ada senandung indah menggelepar di ruang hatiku. Senandung cintakah itu?
Aku tersenyum. Menikmati kerjapan bening mata kristal milik Janna, dan membiarkan senandung cinta itu mengalun indah di hatiku. Indah, seindah mata kristalnya.
TAMAT
BIODATA PENULIS
Mayoko Aiko, lahir di Semarang, Jawa Tengah. Penulis berdarah Jawa-Jepang ini merupakan salah satu pengarang khas yang sering menelurkan karya bersetting Jepang. Tema cerpen maupun noveletnya terbangun lewat narasi dengan menggunakan bahasa baku dan eksklusif. Ia juga kerap menggunakan momentum tematis seperti isu HIV-AIDS, Lingkungan Hidup, Kemiskinan dan Rakyat Kecil dalam karya-karyanya. Pernah menyabet Juara Harapan Tiga dalam ajang LCCR (Lomba Cipta Cerpen Remaja) Anita Cemerlang 1993 lewat cerpennya yang berjudul 'Bias Cinta Lintas Melawai'. Kini cowok berkacamata minus ini menggeluti dunia advertising sebagai script-writer pada sebuah perusahaan biro iklan di Jakarta.
Petualangan Tom Sawyer - Mark Twain Pendekar Rajawali Sakti - 122. Sepasang Pendekar Bertopeng Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap Sang Broker - John Grisham Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap
pa kusimpan tentu saja, karena siapa yang menyangka cewek itu akan datang mendadak lantas duduk sekarang di hadapanku!
"Mungkin kamu tidak akan percaya, Re, kalau aku juga menempel foto kamu di dinding kamarku," ungkap Janna dengan suara tertahan. Pipinya nampak memerah. Tetapi dia cepat mengalihkan paras wajahnya yang 'malu' itu dengan bergerak ke arah jendela, menarik gordin dan mementangkan daun jendela. Angin pagi yang sejuk menerobos masuk ke dalam kamarku yang mungil. Aku terdiam, terkesima dengan pengungkapannya yang jujur. "Selama ini kita sama-sama muna kan, Re?!" Janna mengalihkan pandangannya dari jendela ke wajahku.
Aku tertunduk. Tak berani menatap sepasang bola mata kristalnya yang tengah memancarkan kesungguhan.
"Aku takut melukai hati kamu, Kristal! Untuk itu, aku tidak pernah mengingkan sesuatu
hal yang lebih dari sekadar persahabatan. Meskipun sebenarnya aku.... "
"Kamu tidak pernah berterus terang, Re!"
"Sori, Re. Aku.... "
"Kamu mencintai aku kan, Re?!" Janna berjalan mendekatiku, duduk di samping saat tiba di gigir ranjang.
Aku terkesiap. Tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Aku memang pengecut. Tidak pernah jujur dengan isi hatiku sendiri sehingga menciptakan tirai maya yang memenjarakan aku dalam siksaan yang luar biasa sakitnya.
"Ak-aku.... "
"Tak perlu kamu katakan, Re! Dari sikapmu, tatapanmu, aku tahu kalau sebenarnya kamu mencintaiku!" Mata beningnya menatapku tajam.
Aku mengangkat wajah. Mencoba membalas tatapannya yang tulus. Dan beberapa saat kemudian kami saling berpandangan. Lama. Lama sekali. Tiba-tiba ada senandung indah menggelepar di ruang hatiku. Senandung cintakah itu?
Aku tersenyum. Menikmati kerjapan bening mata kristal milik Janna, dan membiarkan senandung cinta itu mengalun indah di hatiku. Indah, seindah mata kristalnya.
TAMAT
BIODATA PENULIS
Mayoko Aiko, lahir di Semarang, Jawa Tengah. Penulis berdarah Jawa-Jepang ini merupakan salah satu pengarang khas yang sering menelurkan karya bersetting Jepang. Tema cerpen maupun noveletnya terbangun lewat narasi dengan menggunakan bahasa baku dan eksklusif. Ia juga kerap menggunakan momentum tematis seperti isu HIV-AIDS, Lingkungan Hidup, Kemiskinan dan Rakyat Kecil dalam karya-karyanya. Pernah menyabet Juara Harapan Tiga dalam ajang LCCR (Lomba Cipta Cerpen Remaja) Anita Cemerlang 1993 lewat cerpennya yang berjudul 'Bias Cinta Lintas Melawai'. Kini cowok berkacamata minus ini menggeluti dunia advertising sebagai script-writer pada sebuah perusahaan biro iklan di Jakarta.