Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - 47

$
0
0
Cerita Silat | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat | by Hong San Khek | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat | Cersil Sakti | Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat pdf

Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III

bertanya pada Kong Houw.
  „Ya, itu memang mungkin juga bisa dipercaya”, sahut
  Cin Kong Houw. „Karena dalam dunia yang seluas jni
  tentunya segala macam keanehan pun memang bisa
  kejadian di luar dugaan kita. Coba saja kau pikir
  tentang lelakon setan yang sering mengganggu
  manusia itu. Jikalau perkara itu memangnya tidak
  ada, cara bagaimanakah orang bisa menceritakan
  tentang segala keanehan-keanehan yang bersangkut-
  paut dengan urusan setan-setan itu?”
  Poan Thian tersenyum dengan hati yang tetap tidak
  percaya dengan penuturan si baju biru tadi.
  „Aku kira iblis di Leng-coan-sie itu bukanlah iblis
  sungguhan,” katanya, „tetapi bukan lain daripada
  manusia yang menyamar sebagai iblis, buat membikin
  orang takut akan mengunjungi tempat itu.”
  „Ya, ya, pendapatmu itupun memang bisa jadi juga
  masuk akal,” sahut Kong Houw yang kelihatan lebih
  mementingkan untuk mengisi perut daripada campur
  tahu dalam urusan yang agak takhayul itu.
  Begitulah ketika matahari telah menyelam ke barat,
  barulah mereka kembali ke rumah penginapan.
  Malam hari itu karena turun hujan gerimis dan hawa
  udara agak dingin, maka sore-sore Kong Houw sudah
  tidur menggeros bagaikan seekor kerbau yang
  disembelih.
  Kecuali Poan Thian sendiri yang karena tak sudah-
  sudahnya memikirkan lelakon setan itu, maka sudah
  barang tentu tinggal gulak-gulik di atas pembaringan
  tak dapat lekas tidur pules.
  Dalam pada itu pemuda kita kembali membayangkan
  lelakon kera tetiron yang lampau itu, kemudian ia
  coba bandingkan lelakon itu dengan setan di
  kelenteng Leng-coan-sie yang sekarang sedang
  dihadapinya itu.
  „Tentang maksud tujuan si kera tetiron itu, memang
  sudah terang ditujukan untuk maksud jahat,” pikirnya.
  „Tetapi apakah maksudnya iblis dari kelenteng kuno
  itu, yang sampai sebegitu jauh belum pernah
  mencelakai jiwa manusia dan tampaknya agak kuatir
  akan „sarangnya” di sana di¬kunjungi manusia?
  Apakah barangkali di kelenteng itu ada tersembunyi
  sesuatu rahasia yang diorganisir oleh sekelompok
  manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab
  terhadap pada kesusilaan atau ketertiban umum?”
  Poan Thian yang semakin memikirkan hal itu, jadi
  semakin penasaran dan kepingin tahu rahasia apa
  yang terletak dibalik tabir lelakon iblis di kelenteng
  kuno itu. Oleh karena ini, maka akhir-akhirnya ia telah
  mengambil keputusan, buat di malam hari itu juga
  mengunjungi kelenteng tersebut, agar supaya dengan
  begitu, ia bisa membuktikan dengan mata kepalanya
  sendiri, sampai dimana kebenaran omongan orang di
  luaran itu.
  Begitulah setelah selesai menukar pakaian untuk
  berjalan di waktu malam dan membawa genggaman
  yang dirasa perlu, Poan Thian lalu menolak daun
  jendela dan berlompat kelataran rumah penginapan
  bagaikan lakunya seekor kucing. Kemudian dengan
  jalan melalui tembok pekarangan rumah penginapan
  itu ia keluar ke jalan raya.
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - Hong San Khek

  2.14. Puteri Kepala Polisi Sejati
  Dari situ, syukur juga karena keadaan masih sore dan
  banyak orang yang masih berkeliaran di jalan raya,
  maka Poan Thian dapat menanyakan dengan cukup
  jelas, dimana letaknya kelenteng Leng-coan-sie yang
  hendak ditujunya itu.
  Hal mana, sudah barang tentu, telah membikin orang
  banyak jadi heran dan coba menasehatkan, agar
  supaya pemuda kita jangan pergi mengunjungi
  tempat yang berbahaya itu.
  Tetapi Poan Thian yang mendengar begitu, tinggal
  mengganda mesem dan berbicara dengan secara
  memain, bahwa ia akan pergi menangkap iblis yang
  telah sekian lamanya menerbitkan ribut-ribut di antara
  kalangan khalayak ramai di kota itu.
  Kemudian ia menuju ke gunung Houw-kiu-san itu
  dengan tindakan cepat. Dan tatkala berjalan kira-kira
  satu jam lamanya, maka tibalah ia di muka kelenteng
  yang dituju itu, yang selain keadaannya sangat busuk
  karena sudah lama tidak dirawat, juga di sana-sini
  amat gelap dan seram sekali kelihatannya dalam
  pandangan mata.
  Maka buat menghindarkan sesuatu kemungkinan
  yang tidak diinginkan, Poan Thian lalu mendekati
  kelenteng itu dengan golok terhunus di tangannya.
  Mula-mula ia menuju ke ruangan besar dari pintu
  depan, tetapi ternyata makhluk berpakaian putih yang
  dikatakan Cu Ceng dan Chio Piauw-su itu tidak
  tampak bayang-bayangannya, hingga ini telah mulai
  membikin ia percaya, bahwa kabar-kabar yang
  menggemparkan itu adalah isapan jempol belaka.
  Lalu ia berjalan mondar-mandir di ruangan
  pertengahan kelenteng yang kosong melompong itu.
  Tidak ada kursi meja atau perabotan apapun juga.
  Tengah ia memandang ke sana-sini hendak
  melanjutkan penyelidikannya, mendadak dari sebelah
  belakang terasa bersiurnya angin aneh yang telah
  membikin Poan Thian buru-buru tundukkan kepalanya.
  Dan berbareng dengan itu, ia mendengar suara
  barang pecah di sebelah atasan kepalanya, suatu
  tanda bahwa sebuah genteng yang disambitkan
  orang ke jurusannya telah luput dari sasarannya dan
  membentur dinding tembok di hadapannya.
  „Kurang ajar!” pikirnya, sambil hendak berjalan terus.
  Tetapi sebuah genteng lain telah menyamber pula ke
  jurusannya.
  Buru-buru Poan Thian berkelit dengan jalan
  bersembunyi di belakang sebuah tiang batu yang
  terdekat, hingga sambitan itupun kembali telah
  mengenai tempat kosong.
  Selanjutnya, oleh sebab sambitan-sambitan itu masih
  saja dilakukannya dengan gencar sekali, maka
  pemuda kita terpaksa melanjutkan penyelidikannya
  dengan jalan merayap di bawah kaki tembok. Karena
  jikalau sedikit saja ia berlaku lalai, ia bisa mengalami
  kejadian-kejadian tidak enak seperti apa yang pernah
  dialami oleh Siauw Cu Ceng dan Chio Hoat Coan
  pada beberapa waktu yang lampau itu.
  Lama-lama dengan mengandal pada sinar rembulan
  yang agak guram dan mulai mengintip ke dalam
  rumah berhala itu dengan melalui cim-che, Poan Thian
  melihat ada suatu benda putih yang berkelebat dan
  bersembunyi di belakang sebuah tiang batu lain yang
  terpisah kira seratus beberapa puluh tindak lebih
  jauhnya dari tempat mana ia berdiri. Maka Lie Poan
  Thian yang sekarang telah ketemui iblis yang sedang
  dicari itu, tentu saja lantas mengejar dengan golok
  terhunus di tangannya.
  „Soal ini tentulah tidak banyak bedanya dengan
  lelakon kera putih tetiron yang pernah kualami duluan
  itu,” pikir pemuda kita di dalam hatinya.
  Tetapi ketika baru saja ia berjalan beberapa puluh
  tindak jauhnya, mendadak di sebelah depan
  tertampak sebuah sinar berkilau-kilauan yang
  menyambar ke jurusannya.
  Poan Thian jadi terperanjat.
  Oleh karena merasa bahwa dia tak mendapat jalan
  untuk menghindarkan diri, apa boleh buat ia lantas
  angkat goloknya dan menyampok benda yang
  berkilau-kilauan itu, yang telah terlempar ke arah cim-
  che dengan mengeluarkan suara berkontrangan.
  Karena sinar itupun ketika kemudian diperhatikannya,
  bukan lain daripada sebatang tombak pendek yang
  berujung sangat runcing dan tajam, hingga ini dapat
  mengeluarkan sinar yang berkilau-kilauan apabila
  dilo
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Si Kaki Sakti Menggemparkan Dunia Silat - Hong San Khek

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles


Tonton Episod Akhir Imam Mudaku Romantik; Astro Prima/ Maya HD


Bau Perfume Louis Vuitton


Contoh Karangan Autobiografi yang Terbaik


Senarai Artis Malaysia Yang Kantoi Bogel!


Kisah Seorang Gay : Takdir atau Pilihan


Bunga Kobis dan Broccoli Goreng Ala Mamak


Label Papan Kenyataan dalam Bilik Darjah


Novel : Kahwin Ganti 1


Novel : Perempuan Lindungan Kaabah 1


Novel : Sebenarnya, Saya isteri dia! 1



Latest Images

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>