Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

The Mark of Athena (Tanda Athena) - 36

$
0
0
Cerita Misteri | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Serial The Heroes of Olympus | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Cersil Sakti | The Mark of Athena (Tanda Athena) pdf

Petualangan Tom Sawyer - Mark Twain Pendekar Rajawali Sakti - 122. Sepasang Pendekar Bertopeng Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap Sang Broker - John Grisham Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap

betul." Phorcys mengiyakan. "Aku berjanji akan memberitahukan semua yang perlu kalian ketahui. Masalahnya, kalian tidak perlu tahu apa-apa." Senyum seramnya melebar. "Asal tahu saja, bahkan jika kalian berhasil mencapai Roma, yang kemungkinannya kecil, kalian takkan sanggup mengalahkan para raksasa saudaraku tanpa didampingi dewa. Dalt dewa mana yang mau membantu kalian? Jadi, kuusulkan rencana
  yang lebih bagus. Kalian tidak boleh pergi. Kalian akan kujadikarl VIP Very Important Prisoners T awanan Sangat Penting!" Percy menyerbu. Frank mele mparkan tas punggungnya ke kepala sang Dewa Laut. Phorcys menghilang begitu saja. Suara sang dewa berk umandang lewat pengeras suara akuarium, bergema di sepanjang terowongan. "Ya, bagus! Bertarung itu bagu s! Asal kalian tahu, ibunda tidak pernah memercayakan tugas besar kepadaku, tapi dia mengizinkan aku mena han siapa saja yang kutangkap. Kalian berdua akan jad i koleksi yang hebat--satu_ satunya demigod keturunan Poseidon yang dikandangkan. `Teror Demigod' ya, aku suka itu! Kami sudah menandatangani kerja sama dengan Supermarket Supermurah sebagai sponsor. Kahan berdua bisa bertarung tiap hari jam sebelas pagi dan satu slang, kemudian malamnya jam tujuh." "Kau gila!" teriak Frank. "Jangan sungkan-sungkan!" kata Phorcys, "kalian akan jadi daya tarik nomor satu!" Frank lari ke pintu keluar, tapi justru menabrak pinta kaca. Percy lari ke arah berlawanan dan mendapatinya tertutup juga. terowongan itu telah jadi kurungan. Percy menempelkan tangan ke kaca dan menyadari bahwa permukaannya jadi lembek, meleleh seperti es. Tidak lama lagi air akan menyembur ke dalam. "Kami tidak sudi bekerja sama, Phorcys!" teriak Percy. "Oh, aku optimis." Suara sang Dewa Laut menggelegar. "Jika Lilian tidak mau bertarung pada awalnya, tidak masalah! Aku bisa mengirim monster laut baru tiap hari. Setelah kalian terbiasa ngan makanan di sini, kalian akan terbius dan menaati perintah. rcayalah padaku, kalian akan menyukai rumah baru kalian." Di atas kepala Percy, kubah kaca retak dan mulai bocor.
  "Aku ini putra Poseidon!" Percy mencoba mengenyahkan rasa takut dari suaranya. "Kau tidak bisa memenjarakanku dalam air. Justru di airlah aku paling kuat." Tawa Phorcys membahana, seolah bersumber dari sekeliling mereka. "Kebetulan sekali! Di air jugalah aku paling kuat! Tangki ini dirancang khusus untuk menahan demigod. Nah, sekarang bersenang-senanglah, kalian berdua. Sampai ketemu waktu makan nanti!" Kubah kaca pecah berantakan, dan air pun tumpah ruah.
  Percy menahan napas sampai dia tidak tahan lagi. Ketika air akhirnya masuk ke paru-paru Percy, rasanya seperti bernapas normal. Tekanan air tidak mengganggunya. Pakaiannya bahkan tidak basah. Kemampuan Percy di bawah air sama bagusnya sepert i biasa. Cuma fobia konyol, Percy meyakinkan diri sendiri. Aku takkan tenggelam. Kemudian, dia teringat Frank. Percy langsung merasa panik dan bersalah. Percy terlalu sibuk mencemaskan diri sendiri sampai-sampai dia lupa temannya hanya keturunan jauh Poseidon. Frank tidak bisa bernapas di bawah air. Namun, di mana dia?. Percy berkeliling satu putaran. Tidak ada apa-apa. Lalu dia mendongak. Di atasnya, melintaslah seekor ikan emas raksasa. Frank telah berubah wujud pakaian, tas punggung, dan seluruhnya jadi ikan koi seukuran remaja laki-laki. Bung. Percy mengirimkan pikiran lewat air, layaknya berbicara dengan makhluk Taut lainnya. Ikan emas?
  Suara Frank terdengar di benaknya: Aku panik. Kita tadi membicarakan ikan emas. Jadi, ikan itulah yang ada dalam pikiranku. Mau bagaimana lagi?! Aku sedang bercakap-cakap lewat telepati dengan ikan koi rasaksa, kata Percy. Hebat. Bisakah kau berubah jadi sesuatu yang lebih berguna? Sunyi senyap. Barangkali Frank tengah berkonsentrasi, meskipun susah mengetahuinya, sebab ikan koi tidak punya
  bermacam-macam ekspresi. Maaf. Frank kedengarannya malu. Aku terperangkap. Kadang-kadang begitu, sewaktu aku panik. Ya sudah. Percy mengertakkan gigi. Mari kita pikirkan bagaimana caranya meloloskan diri. Frank berenang keliling tangki dan melaporkan tidak ada jalan keluar. Bagian atas tangki ditutupi p
  http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)

  erunggu langit, seperti kerai di toko-toko. Percy berusaha memotong penutup itu dengan ripride, tapi perunggu langit tersebut bahkan tidak tergores karnanya. Percy berusaha memecahkan dinding kaca dengan rdgang pedang lagi-lagi dia tidak beruntung. Kemudian, Percy ongulangi upayanya dengan beberapa senjata yang tergeletak di dasar tangki dan berhasil mematahkan sebatang trisula, sebilah ,pedang, dan sebuah seruit. Akhirnya Percy berusaha mengendalikan air. Percy ingin air tersebut menerjang dan memecahkan tangki, atau meledakkan pnya. Air tidak menurut. Mungkin air dalam tangki sudah atau berada di bawah kekuasaan Phorcys. Percy berkonsentrasi sampai telinganya berdenging karena tekanan Lira, tapi cuma tutup peti harta karun plastik yang copot. Tamat sudah, pikir Percy patah arang. Aku hams tinggal dalam Iok plastik seumur hidupku, bertarung melawan temanku ikan emas, raksasa, dan menunggu waktu makan.
  Phorcys berjanji mereka akan menyukainya. Percy memikirkan para telkhine, Nereid, dan hippocampus yang linglung, semuanya berenang mondar-mandir dengan malas dan bosaii. Membayangkan bahwa dirinya bakal bernasib seperti itu tidak membantu mengurangi keresahannya. Percy bertanya-tanya apakah Phorcys ada benarnya. Meskipun mereka sukses meloloskan diri, bagaimana mungkin mereka mampu mengalahkan para raksasa jika semua dewa sedang tidak prima? Bacchus barangkali dapat membantu. Dia pernah membunuh kedua raksasa kembar sebelumnya, tapi dia hanya mau ikut bertarung jika mendapat persembahan yang mustahil mereka sediakan. Selain itu, membayangkan harus memberi Bacchus persembahan persembahan apa saja membuat Percy ingin menjejali kerongkongannya dengan Donat Monster. Lihat! kata Frank. Di luar kaca, Keto sedang menuntun Pak Pelatih Hedge ke amfiteater sembari menguliahinya, sedangkan sang pelatih mengangguk-angguk dan mengagumi tatanan kursi di stadiun. Pak Pelatih! teriak Percy. Kemudian, dia menyadari usahanya sia-sia saja. Sang pelatih tidak bisa mendengar teriakan telepatinya. Frank membenturkan kepala ke kaca. Hedge sepertinya tidak melihat. Keto membimbing sang satir menyeberangi amfiteater dengan cepat. Sang dewi bahkan tidak menengok ke kaca, mungkin karena dia mengasumsikan tangki tersebut kosong. Wanita itu menunjuk ujung ruangan seolah-olah mengatakan Ayo. Di sana ada monster-monster seram lainnya. Percy menyadari dia tinggal punya waktu beberapa detik sebelum sang pelatih pergi. Dia berenang mengejar mereka, tapi air tidak membantunya bergerak sebagaimana biasa. Malahan, air tampaknya mendoron g Percy ke belakang. Percy menjatuhkan Riptide dan m enggunakan kedua lengannya.
  Pak Pelatih Hedge dan Keto berada satu setengah meter dari pi ntu keluar. Di tengah keputusasaannya, Percy mengangkat kelereng raksasa dan menggelindingkannya seperti bola Boling. Kelereng tersebut menabrak kaca disertai bunyi buk tidak rlalu keras untuk menarik perhatian. Hati Percy mencelus. Namun, Pak Pelatih Hedge bertelinga setajam satir. Dia ke batik bahunya. Ketika dia melihat Percy, ekspresinya berubah-ubah dalam hitungan mikrodetik tidak paham, kaget, berang, kemudian tenang kembali. Sebelum Keto sempat menyadarinya, Hedge menunjuk pancak amfiteater. Kelihatannya dia hendak berteriak, Demi bangsa Olympia, apa itu? Keto berpaling. Pak Pelatih Hedge dengan sigap melepas ngkai palsunya dan menendang belakang kepala Keto dengan kaki kambingnya. Ambruklah Keto ke lantai. Percy berjengit. Kepalanya yang baru-baru ini kena tendang juga ikut berdenyut karena simpati, tapi dia tak pernah segembira itu mempunyai pendamping yang menggemari pertarungan beta diri antar-aliran. Hedge lari ke kaca. Dia menempelkan telapak tangan ke kaca, seolah mengatakan: Sedang apa kau di dalam sana, Jackson? Percy menggedor-gedor kaca dan berucap: Pecahkan! Hedge meneriakkan pertanyaan yang mungkin adalah: Di mania Frank? Percy menunjuk ikan koi raksasa. Frank melambaikan sirip dorsal kirinya. Apa kabar? Di belakang Hedge, sang Dewi Laut mulai bergerak. Percy menunjuk-nunjuk dengan kalut.
  Hedge menggoyang-goyangkan tungkai seperti sedang ambit ancang-ancang untuk
  http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>