Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423
↧

Tarian Liar Naga Sakti - 225

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

The Brethren - John Grisham Mockingjay - Serial The Hunger Games - Suzanne Collins Balthasar's Odyssey - Nama Tuhan Yang Keseratus - Amin Maalouf Berita Eksklusif - Exclusive - Sandra Brown

Episode 44: Badai Lautan Selatan (1)
  Bukan main kagetnya Lamkiong Li Cu ketika
  mendengar informasi munculnya korban yang teramat
  banyak akibat pukulan CIT SAT SIN TJIANG tingkat
  sempurna. Selama ini yang diketahuinya, hanya dia
  seorang yang menguasainya. Dan itupun baru
  beberapa bulan berselang setelah dia memperoleh
  sebagian kecil muntahan kekuatan Lamkiong Sek
  yang membantunya di saat-saat terakhir hidupnya.
  Dan jika muncul tokoh lain dengan pukulan Cit Sat Sin
  Tjiang yang sudah sempurna, maka hanya ada satu
  orang yang mungkin memilikinya: Kiang Hauw Lam
  anaknya sendiri. Tapi, bukankah anak itu masih
  berada di dekat Lembah Pualam Hijau menyelesaikan
  latihan terakhirnya dan masih belum tuntas?
  Untuk membuktikan dugaannya, Li Cu yang kini
  bersama dengan Naga Pattynam dan Wisanggeni,
  bergerak cepat menuju Lembah Pualam Hijau. Apalagi
  tujuannya jika bukan untuk membuktikan dugaan Li
  Cu. Selain itu, mereka memang tinggal menunggu
  selesainya latihan Hauw Lam sebelum melakukan
  sesuatu yang "besar". Sesuatu yang hanya bisa
  dilakukan jika Lamkiong Sek meninggal atau tokoh
  yang lain meninggal terlebih dahulu. Tetapi, Lamkiong
  Sek sudah meninggal dan tokoh "yang lain" itupun
  menurut berita terakhir juga sudah meninggal. Maka,
  merekapun memutuskan untuk memulai langkah
  besar yang dimaksud, dan diawali dengan
  menegaskan keadaan terakhir Kiang Hauw Lam.
  Benar saja, mereka menemukan Gua yang sudah
  kosong, gua yang sebelumnya mereka siapkan dan
  peruntukkan bagi Kiang Hauw Lam untuk melatih dan
  menyempurnakan dirinya. Menemukan gua yang
  sudah kosong itu, Li Cu bersama dua Kakek Tua yang
  masih nampak gagah itu mencoba menyusuri dan
  mengejar jejak tokoh yang membunuh dengan Cit
  Sat Sin Tjiang. Mereka terus mengejar dan
  menemukan banyak korban sepanjang perjalanan.
  Dan menilik korban pertama tidak jauh dari Gua yang
  mereka datangi, maka mereka semakin yakin bahwa
  adalah Hauw Lam yang melakukannya. Tetapi,
  mereka terlambat beberapa hari, karena itu sampai
  sekian lama mereka belum juga berhasil menyandak
  Kiang Hauw Lam yang berjalan beberapa hari di
  depan mereka.
  Yang membuat Li Cu kecut dan terkejut adalah,
  muntahan tenaga pukul Cit Sat Sin Tjiang yang
  digunakan membunuh banyak orang itu. Kekuatan itu
  justru masih setingkat atau malah lebih diatasnya.
  "Bagaimana bisa .....? Apakah Lamkiong Sek berbuat
  atau melakukan sesuatu yang mujijat atas anak
  itu .....?" demikian pikir Li Cu dalam hati. Meski
  demikian, dia tidak kahwatir karena tahu benar jika
  Hauw Lam akan berada di pihaknya sekarang dan
  kelak. Apalagi setelah terjadinya insiden pembunuhan
  besar-besaran dan massal yang dilakukan Hauw Lam.
  Tak ada pintu kembali ke Lembah Pualam Hijau
  bergabung dengan leluhur ayahnya, hanya mungkin
  bersamanya di Lautan Selatan atau mengembara
  entah kemana. Tetapi, bagaimanapun dan betapapun,
  sesuatu yang besar harus segera dimulai. Dan
  nampaknya, sekarang saat itu sudah tiba. "Sudah
  sangat jelas bahwa Kiang Hauw Lam sudah
  menguasai tingkat terakhir Cit Sat Sin Tjiang dan
  sudah saatnya proyek besar yang lama digagas itu
  dilaksanakan. Sudah saatnya .......
  Alangkah kagetnya Li Cu, Wisanggeni dan Naga
  Pattynam ketika akhirnya menyadari arah yang
  diambil Hauw Lam. Tidak salah lagi, Kiang Hauw Lam
  nampaknya menuju ke Siauw Lim Sie. Dan menjadi
  lebih kaget lagi ketika mereka menemukan jejaknya
  membunuh beberapa Bhiksu Siauw Lim Sie:
  "Astaga, apakah anak itu sudah benar-benar demikian
  gilanya .........."? gerutu Li Cu sambil geleng-geleng
  kepala.
  "Mengapa dia tidak pilih-pilih korban? Dia membunuhi
  semua kalangan, bukan hanya kelompok musuh kita,
  tetapi juga bahkan kawan kita. Bahkan nampaknya
  sebelum kita bergerak, kita bakal kerepotan
  berurusan dengan semua kekuatan di Tionggoan
  ini ...." benar-benar gemas dan resah Li Cu
  menemukan kenyataan menggetarkan ini. Betapapun
  licik dan cerdiknya perempuan yang mulai menua ini,
  tetapi menghadapi seluruh kekuatan rimba persilatan
  Ti
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Tarian Liar Naga Sakti - Marshall

  onggoan, membuatnya goyah dan sedikit gentar.
  Tapi nasi sudah menjadi bubur.
  "Betul ......... kita harus cepat bergerak jika
  demikian ....." desis Wisanggeni yang juga kelihatan
  kaget dengan apa yang dilakukan Hauw Lam.
  "Kita temukan dia terlebih dahulu. Jika tidak salah, kita
  hanya tertinggal beberapa jam darinya sekarang
  ini ......."
  Dan merekapun berkelabat pergi. Terus dan terus
  mengejar Hauw Lam yang telah membuat heboh dan
  gentar dunia persilatan Tionggoan. Bahkan mereka
  mulai bisa menduga bahkan mencium gerakan dunia
  persilatan dalam jumlah massif. Mereka datang dari
  Kaypang, datang dari Bengkauw, datang dari Bu Tong
  Pay, juga dari Siauw Lim Sie. Bukan cuma itu, bahkan
  ada juga dari Kun Lun Pay, Thian San Pay dan masih
  banyak perguruan lainnya yang bergerak mengejar
  Hauw Lam. Lebih dari itu, perguruan hitam lainnya
  juga ada yang menjadi korban Hauw Lam dan
  bergerak mengejar secara sembunyi-sembunyi. Yang
  pasti, Hauw Lam nampaknya sudah menjadi musuh
  bersama Rimba Persilatan Tionggoan.
  Dan ketika akhirnya mereka bertiga berhasil
  menemukan Hauw Lam, mereka datang dan tiba
  tepat pada waktunya. Tepat ketika perkelahian Kwi
  Song dan Hauw Lam mulai meningkat ke taraf yang
  sangat berbahaya karena keduanya bergerak dengan
  ilmu-ilmu berat, mujijat dan sangat membahayakan
  nyawa siapapun. Mereka bertiga mau tidak mau
  harus mengagumi Hauw Lam dan juga musuhnya
  yang sama mudanya karena tingkat kepandaian
  keduanya yang terpaut sangat tipis dengan mereka
  bertiga. Terutama, mereka tergetar ketika Hauw Lam
  bergerak dengan gaya dan cara yang menggidikkan
  hati mereka bertiga pada gerakan terakhir nya. Betapa
  tidak, Hauw Lam bergerak dengan kombinasi gerakan
  dan tenaga iweekang mujijat hasil gabungan
  Lamkiong Sek, Naga Pattynam dan Wisanggeni.
  Kekuatan sihir, kekuatan beracun, kekuatan batin dan
  iweekang berlimpah menghambur keluar.
  Kekuatan yang terkandung dalam pukulan terakhirnya
  membuat mereka tercekat. Bahkan Li Cu, Wisanggeni
  dan Naga Pattynam sendiri tidak yakin jika mampu
  menahan kekuatan yang dilontarkan Hauw Lam itu.
  Tetapi, sekaligus mereka tersentak kaget ketika tiba-
  tiba Hauw Lam mengendor dan kehilangan pengaruh
  mujijat tenaga itu. mereka belum yakin betul, tetapi
  mereka seperti mendengar adanya desisan suara
  seorang gadis yang menyebut atau memanggil nama
  "Hauw Lam". Hanya saja, mereka tidak terlampau
  memperhatikan soal itu lagi, karena terpenting
  mereka harus membawa Hauw Lam pergi secepatnya
  karena semakin banyak jagoan yang mendekati
  tempat di mana tadi terjadi pertarungan hebat itu.
  Adalah Lamkiong Li Cu yang bergerak cepat dan
  kemudian didampingi sambil menjaga
  keselamatannya oleh Wisanggeni dan Naga
  Pattynam. Dengan nyaris tak terlihat Li Cu bergerak,
  memondong tubuh Hauw Lam dan kemudian melesat
  pergi. Adalah Naga Pattynam yang memapak Kong
  Hian Hwesio dan membuat Hwesio Siauw Lim Sie itu
  tertahan bahkan terdorong ke belakang. Tak lama
  kemudian mereka sudah berlari berjejeran sambil
  Wisanggeni dan Naga Pattynam sesekali menengok
  ke belakang apakah ada orang lain yang mengejar
  ataukah tidak. Setelah beberapa jam berlari,
  merekapun berhenti di sebuah tempat tersembunyi.
  Dan setelah memeriksa tubuh Hauw Lam, Li Cu
  nampak menarik nafas lega dan bergumam:
  "Dia tidaklah terluka sama sekali. Hanya, kulihat dia
  tidak mampu menyatukan tenaga gabungan dengan
  tenaganya sendiri meski sudah diperkuat tenaga
  murni Paman Kakek Lamkiong Sek. Bahkan, tenaga
  gabungan itu, masih lebih kuat dari tenaganya sendiri
  dan tidak sanggup disatukannya. Tenaga gabungan itu
  kulihat terlampau kuat dan tak sanggup dia
  kendalikan, pada saat dia kehilangan kontrol atas
  emosinya, maka tenaga itu akan terlontar keluar
  dengan kibasan lengannya. Dan kekuatan gabungan
  itu, nampaknya yang selalu terlontar keluar dan
  menyatu dengan Cit Sat Sin Tjiang. Kekuatan Cit Sat
  Sin Tjiangnya justru masih mengatasiku ....... luar
  biasa ......" jelas Li Cu sambil memandang Wisanggeni
  dan Naga
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Tarian Liar Naga Sakti - Marshall

 
↧

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>