Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Unforgiven Hero - 24

$
0
0
Cerita Dewasa | Unforgiven Hero | by Santhy Agatha | Unforgiven Hero | Cersil Sakti | Unforgiven Hero pdf

Jangan Percaya Pada Orang Mati - Never Trust a Dead Man - Vivian Vande Velde City of Crystal - Nugroho Widi Mata Elang - Hey Sephia Gadis Oriental - Itong Rahmat Hariadi Linggang Si Bunian - Wendi Andriko

ri pinggangnya dan mengangkatnya ke pundaknya. Posisi itu membuatnya semakin mudah bergerak, menemukan titik-titik kenikmatan Elena yang ada jauh di dalam kelembutan kewanitaannya, dan membawa Elena langsung ke puncaknya.
  "Kau sungguh nikmat Elena..." Rafael berucap di antara nafasnya yang memburu, "Apakah aku nikmat untukmu Elena?"
  Elena mencoba menjawab. Tetapi sensasi itu sungguh menguasai tubuhnya, membuatnya semakin tersengal dan larut dalam kenikmatannya.
  "Jawab aku Elena...." Rafael tak mau menyerah, "Aoakah aku nikmat untukmu?"
  Elena mengulurkan tangannya, menyentuh pipi Rafael yang membungkuk di dekatnya, "Kau... sangat...." suaranya tertelan oleh napas memburu dan erangan tertahan karena dorongan Rafael yang bergairah, susah payah dia mencoba berkata, "Kau.... sangat nikmat... untukku..."
  Rafael menatap Elena dengan rasa memiliki yang dalam, "Kalau begitu, mari kita saling menikmati." Gerakannya menjadi semakin cepat, semakin bergairah, semakin tak tertahankan, "Ayo Elena, nikmati aku... puaskan dirimu..." Rafael berbisik parau, membimbing Elena ke dalam pusaran gairah. Sehingga dia mencapai puncaknya dengan begitu cepat. Mencengkeram Rafael dalam kenikmatan orgasmenya, dan merasakan lelaki itu orgasme bersamanya, di dalamnya.
 
  ***
 
  "Tadi sungguh luar biasa." Rafael tersenyum sambil menyuapkan suapan terakhir makan siangnya ke mulutnya.
  Mereka akhirnya makan siang menjelang sore, karena Rafael memutuskan mereka harus melanjutkan beberapa lagi sesi bercinta di dapur sebelum makan. Lelaki itu sungguh memiliki fantasi yang gila dalam bercinta. Pipi Elena memerah mendengar godaan Rafael. Lelaki ini sudah berhasil mengubahnya dari perempuan pemalu yang tidak tahu apa-apa, menjadi perempuan sensual yang selalu merespon setiap rangsangan yang diberikan Rafael dengan luar biasa.
  Tetapi Elena menikmatinya. Dia sangat beruntung. Ada pasangan-pasangan yang tdak diberkahi kenikmatan di atas tempat tidur. Dan Elena diberkahi suami yang luar biasa nikmat di atas tempat tidur. Rafael selalu memuaskan Elena, menunggu Elena siap menerimanya, dan mengantarkan Elena sampai ke titik terdekat orgasmenya sebelum kemudian mencapai orgasmenya sendiri.
  "Ya Rafael. Tadi memang luar biasa." Elena akhirnya mengakuinya kepada Rafael, membuat Rafael tersenyum bahagia.
  Selesai makan, Rafael mengajak Elena berjalan-jalan ke pantai pribadi mereka. Malam sudah menjelang dan lelaki itu memakaikan salah satu jaketnya pada Elena, membuat Elena memakai jaket yang kebesaran di tubuhnya. Tetapi Elena berterimakasih kepada Rafael karena melakukannya. Udara malam cukup dingin malam ini.
  Langit yang gelap memayungi mereka, bertaburan bintang berkelap-kelip yang indah. Rafael mengajak Elena berdiri di tepi pantai dan menatap ombak,
  "Aku dulu bukan orang yang baik, aku menyakiti banyak orang dan membuat mereka kecewa." Rafael bergumam pelan, tatapannya menerawang jauh, "Tetapi kemudian ada sebuah peristiwa yang mengantamku. Dan membuat aku berbalik arah."
  Peristiwa apa? Elena mengernyit dan menatap Rafael, ingin bertanya. Tetapi lelaki itu berdiri di sebelahnya dengan tatapan menerawang, seolah sedang larut ke dalam masa lalunya, sehingga Elena kembali diam, menatap laut dan mendengarkan.
  "Aku berubah menjadi lebih baik, berusaha menjadi lebih baik. Dan aku benar-benar sudah menjadi baik ketika aku bertemu kau." Rafael menghela tubuh Elena ke arahnya, dan mereka berhadap-hadapan, "Sejak aku mencintaimu."
  Dipeluknya Elena erat-erat. Beberapa hari ini dia sangat bahagia, Tertawa bersama Elena, menghabiskan setiap menit bersama perempuan itu, dan tidak pernah merasa bosan. Kebahagiaan itu menyelipkan seberkas rasa takut di benak Rafael, setiap dia menatap Elena yang tersenyum kepadanya, tanpa dapat ditahannya pertanyaan-pertanyaan selalu muncul di benaknya, Bagaimana kalau Elena tahu kenyataan yang sebenarnya? Apakah Elena mau tersenyum lagi kepadanya? Apakah Elena akan meninggalkannya?
  Rafael takut menghadapi itu semua. Membayangkan kalau Elena pada akhirnya mengetahui semua itu secara tidak sengaja. Mungkin Elena melihat berita di masa l
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Unforgiven Hero - Santhy Agatha

  alu, atau bertemu dengan orang di masa lalu yang kebetulan tahu tentang kecelakaan itu dan masih mengingat Rafael, atau banyak kejadian lainnya yang bisa membuat Elena tahu. Jauh di dalam lubuk hatinya, sebenranya Rafael sangat ingin menahan Elena di pulau ini. Jauh dari kehidupan luar, berbahagia di dalam surga mereka sendiri tanpa ada gangguan dari pihak manapun.
  Tetapi tentu saja itu tidak mungkin. Mereka mau tidak mau harus kembali ke dunia nyata. Dengan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Rafael harus bersiap menghadapi yang terburuk setiap saat. Apakah Elena akan menuduhnya sebagai pembohong besar? Membangun pernikahan mereka di atas sebuah kebohongan?
  Apakah dia harus memberitahu Elena sekarang? Tidak. Ini bukan saat yang tepat. Mereka begitu berbahagia sekarang. Saat-saat ini terlalu berharga untuk dinodai oleh kebencian di masa lalu.
  Rafael menelan ludahnya dan mengangkat dagu Elena, agar menatapnya,
  "Berjanjilah untuk tidak meninggalkan a ku, apapun yang akan terjadi nanti."
  Lelaki itu tampak bingung. Elena membatin. Kenapa Rafael tampak begitu bingung? Apa yang sebenarnya berkecamuk di dalam hati lelaki itu?
  "Berjanjilah Elena." Suara Rafael mendesak, dipenuhi oleh kebutuhan.
  Elena menyentuhkan jemarinya dengan lembut di alis Rafael yang berkerut, mencoba menenangkan suaminya, "Aku berjanji Rafael."
  Suaminya mendesah lega, dan memeluknya era-erat. Mereka berpelukan diiringi deburan ombak dan taburan bintang.
 
  ***
 
  "Kau harus mengatakan kepadaku." Lagi-lagi Edo menghalangi jalan Alice di lobby apartementnya.
  Alice menatap Edo dengan jengkel. Beberapa hari ini Edo sangat mengganggunya, Lelaki itu muncul di mana saja, berusaha mengorek-korek rahasia yang mungkin disembunyikan oleh Alice,
  "Aku bisa menyuruh polisi menangkapku kalau kau terus menguntit dan menggangguku seperti ini." "Tidak perlu sampai seperti itu." Edo menarik napas frustrasi, "Aku Cuma butuh jawaban."
  "Bukankah aku sudah menjawabmu? Kau berkali-kali bertanya kenapa aku merayumu malam itu. Aku sudah menjawab mungkin karena aku sedang ingin bercinta! Titik! Itu saja jawabanku. Tetapi kau masih terus-menerus menggangguku. Sebenarnya kau ingin jawaban apa?"
  "Karena jawabanmu bohong." Edo menatap Alice tajam, "Katakan padaku yang sebenarnya Alice, atau aku akan terus mengganggumu."
  "Baiklah!", Alice setengah menjerit, tak tahan lagi. "Aku merayumu karena Raf... maksudku Alex yang menyuruhku. Dia ingin membuat Elena memergokimu sedang bercinta denganku!"
  "Kenapa Mr. Alex ingin kau melakukan itu Alice? Apa yang dia inginkan dari Elena?"
  Alice mengerang. Edo tidak akan berhenti mengorek informasi, dan dia tanpa sengaja telah membocorkan informasi penting kepada lelaki ini. Ya ampun. Rafael akan amat sangat marah kepadanya.
  "Aku tidak tahu. Dia memintaku dan aku melakukan. Aku tidak bertanya apa tujuannya dan kenapa. Kalau kau memang ingin tahu, tanyakan pada Mr. Alex sendiri." Alice mengibaskan rambutnya dan mebalikkan tubuhnya, kemudian berhenti dan menatap Edo penuh peringatan, "Jangan menggangguku lagi Edo. Atau aku akan melaporkanmu kepada polisi atas perbuatan tidak menyenangkan, dan aku tidak main-main." Serunya sebelum melangkah pergi, meninggalkan Edo termenung di sana.
  Dahi Edo berkerut memikirkan jawaban Alice. Jantungnya berdegup kencang. Jadi benar semua dugaannya. Semua ini sudah direncanakan oleh Mr. Alex. Lelaki itu dari awal mungkin sudah mengincar Elena dan berniat menyingkirkannya, meskipun dengan cara yang licik. Edo menggertakkan giginya. Dia telah dijebak dan dipermalukan di depan Elena, tanpa kesempatan untuk membela diri. Kemudian Elena mencampakkannya begitu saja untuk menikahi Mr. Alex.
  Edo tidak akan tinggal diam. Dia akan membalas, ketika waktunya sudah tepat nanti.
 
  ***
 
  "Aku ingin kau segera hamil." Rafael tersenyum sambil mengusap perut Elena. Mereka sedang berbaring di atas ranjang, bersiap untuk tidur setelah percintaan mereka yang panas dan bergelora. Tubuh mereka telanjang di balik selimut, saling memeluk erat.
  Elena yang sudah setengah tertidur di pelukan Rafael langsung terjaga mendengarny
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Unforgiven Hero - Santhy Agatha

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Latest Images

Trending Articles



Latest Images

<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>