Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 234

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Still (Sekuel Cewek) - Esti Kinasih Cinderellas Scandal - Phoebe Pendekar Mabuk 70 Hilangnya Kitab Pusaka Once - Phoebe Unforgiven Hero - Santhy Agatha

lum tentu ........
  belum tentu ....."
  Li Cu yang sedikit terkejut melihat pameran ilmu yang
  masih belum diketahuinya atau dikuasainya dari Lam
  Hay Bun tempat asalnya, terkejut juga. Harus
  diakuinya gerakan gerakan terakhir Liu Kong
  membuatnya kaget dan sangat terkejut. Dia sudah
  sangat yakin jika Liu Kong sudah kehilangan akal dan
  jalan keluar ketika menyerang hebat dengan
  menggunakan ilmu Hian Goan Sin Tjiang yang hebat.
  Dia tahu betul jalan keluar Liu Kong sudah tersumbat,
  tetapi sungguh ajaib, Liu Kong sanggup meliuk-liuk
  dan bergerak dengan dasar gerak sederhana yang dia
  juga paham, tetapi ada akhirnya serangannya buyar
  semua.
  "Jangan engkau kira ilmu baru itu akan mampu
  mengakaliku. Hmmmm, engkau coba tahan
  seranganku kali ini ......"
  Sambil berseru demikian Li CU kembali maju
  menyerang. Jurus-jurus andalan dan aneh dari Hian
  Goan Sin Tjiang kembali dikeluarkan, kedua
  lengannya bergerak cepat sementara lontaran tenaga
  iweekangnya menghembus cepat dan sangat kuat.
  Dan seperti sebelumnya, bahkan lebih ketat lagi,
  kekuatan itu mengurung Liu Kong di arena dan
  tertutuplah semua jalan keluarnya. Sekali ini lebih
  hebat karena Li Cu bergerak lebih teliti dan
  perhitungan dalam. Kali ini Li Cu ingin mengakhiri
  pertarungan dan karena itu, kekuatan tenaganya
  sudah meningkat hingga 7 bagian, tanda bahwa dia
  akhirnya menganggap dan memperlakukan Liu Kong
  sebagai lawan yang penting dan hebat. Kali ini Li Cu
  berharap dan bahkan sangat yakin jika Liu Kong akan
  terperangkap dan akhirnya menyerah kalah.
  Tetapi, sekali lagi sebagaimana semula, Liu Kong tidak
  bergerak dengan langkah mujijat, tetapi dengan
  langkah-langkah dasar Lam Hay Bun yang sederhana.
  Tetapi, jika kakinya bergerak lincah dengan langkah
  dasar Lam Hay Bun, maka tubuhnya berisi kekuatan
  tertentu yang membuat kurungan tenaga dalam Li Cu
  tidak mempan memukulnya. Dia berubah menjadi
  sangat licin untuk dipukul. Dan seterusnya, dengan
  mudah, dia kemudian kembali melangkah keluar
  dengan selamat dan sama mudahnya dengan
  kejadian sejenis beberapa detik sebelumnya. Hal ini
  yang menyesakkan dan membuat Lamkiong Li Cu
  menjadi semakin penasaran, semakin gemas. Karena
  bukan hanya tidak mampu mengalahkan Liu Kong
  secara cepat dan telak, tetapi karena dia merasa
  mengenal namun tidak mengenal. Merasa tahu tetapi
  tidak tahu, semua tata gerak Liu Kong terakhir yang
  mujijat dan hebat itu. Tata gerak dan jurus sangat
  sederhana dari Lam Hay Bun yang anehnya membuat
  pukulan mujijatnya kehilangan daya dan kehilangan
  perbawa.
  Tetapi, sebagaimana Liu Kong membekal "keras
  kepala" gaya Lam Hay Bun, maka begitu pula
  Lamkiong Li Cu yang juga keluaran dan anak
  keturunan Lam Hay Bun yang misterius di Lautan
  Selatan. Tidak. Tidak boleh tidak, dia harus menang
  dan bahkan harus secepatnya dilakukan. "Baiklah jika
  demikian ...." begitu pikir Lamkiong Li Cu gemas, tetapi
  di mulut dia berkata:
  "Jangan kira aku tidak mampu memecahkannya ....."
  Dan Li Cu segera menyiapkan ilmu pukulannya yang
  baru. Sekali ini, membuat banyak orang heran, dia
  membuka jurus persiapan menggunakan Cit Sat Sin
  Tjiang. Dan ini membuat banyak orang kaget,
  termasuk Wisanggeni dan Naga Pattynam yang
  menjadi serius memandang arena tersebut. Tetapi,
  sesaat sebelum Li Cu menyerang, tiba-tiba sesosok
  tubuh berpakaian putih sederhana berkelabat ringan,
  sangat ringan ke tengah arena sambil berkata:
  "Cukup ......... kalian berdua mundur"
  Suara tersebut sangat, sangat berwibawa dan
  membuat bukan cuma Liu Kong dan Li Cu, tetapi
  orang-orang di sekitar arena tergetar. Termasuk juga
  Wisanggeni dan Naga Pattynam, tergetar oleh suara si
  pendatang. Tanda bahwa si pendatang bukan orang
  sembarangan, bukan tokoh yang mudah dihadapi.
  "Kong-kong ........."
  Terdengar Liu Kong bersuara dengan takjub dan
  kemudian memberi hormat kepada tokoh yang
  datang. Tokoh yang ternyata adalah Kakek Liu Kong,
  dialah tokoh hebat masa lalu Lam Hay Bun yang
  meninggalkan jabat
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Tarian Liar Naga Sakti - Marshall

  an Tocu Lam Hay Bun buat
  cucunya yang masih muda Lamkiong Bu Sek. Dia
  adalah LAMKIONG BOUW, bekas Tocu yang sudah
  lama mengasingkan diri. Bukit pengasingan dirinya
  adalah tempat yang dihindari Li Cu ketika memimpin
  gerombolannya menyusup masuk ke Lam Hay Bun.
  Dan kini, kakek yang sama tinggi besar dengan
  Lamkiong Bu Sek, berdiri di arena dengan gagah dan
  penuh wibawa.
  "Hmmmmm, Liu Kong, engkau mengerjakan
  pekerjaanmu dengan sangat baik. Tetapi, masih ada
  pekerjaan lain yang mau tidak mau harus engkau
  lakukan. Lakukan itu kelak dengan penuh rasa
  tanggungjawab ......."
  Sebetulnya apa yang diungkapkan Kakek Tinggi Besar
  itu masih kurang dia pahami seutuhnya dan masih
  kurang dia mengerti arah dan tujuannya. Tetapi Liu
  Kong dengan cepat sudah berkata:
  "Pasti, pasti akan kulakukan dengan baik Kong-
  kong ...."
  "Bagus jika demikian ......... tetapi untuk sekarang ini,
  lebih baik engkau mundurlah terlebih dahulu, karena
  untuk sementara tugasmu sudah selesai. Biarlah
  selanjutnya menjadi urusan keluarga"
  Setelah Liu Kong mengundurkan diri, Lamkiong Bouw
  berbalik menghadapi Lamkiong Li Cu. Ayah dan Anak
  perempuannya kini saling berhadapan. Tetapi, wajah
  dan tatapan Lamkiong Bouw tidak berubah, tetap
  penuh wibawa dan memandang Lamkiong Li Cu
  seperti memandang anak perempuannya yang nakal:
  "Hmmmmm, Li Cu, kesalahanmu bagi Lam Hay Bun
  terdahulu bukanlah sesuatu yang fatal, tetapi akan
  berbeda dengan apa yang engkau lakukan kali
  ini ........." meski begitu, suara Lamkiong Bouw
  mengandung penyesalan. Menyesalkan apa yang
  dilakukan oleh Lamkiong Li Cu anak perempuannya.
  Terlihat Li Cu sedikit goyah. Bagaimanapun,
  betapapun, orang yang dihadapinya adalah ayah
  kandungnya. Orang yang membesarkannya dan
  dihormatinya. Tetapi, itu dulu. Sebelum dia merasa
  diperlakukan tidak adil oleh keluarganya dan
  membuatnya luntang-lantung berkelana di dunia
  persilatan.
  "Lam Hay Bun memang tidak pernah menghargaiku,
  juga keluargaku tidak pernah menghitungku sebagai
  bagian dari mereka semua ........" jawab Li Cu dengan
  suara serak. Betapun dia masih terlihat menghormati
  ayahnya yang tua itu.
  "Boleh dikata semua yang engkau katakan kupahami.
  Tetapi, menghadirkan bencana seperti apa yang akan
  terjadi saat ini akan menempatkanmu sebagai orang
  yang dikutuk dan diburu semua warga Lam Hay Bun.
  Apa benar engkau siap menerima kenyataan tersebut
  Li Cu ....."?
  "Jika tidak siap, aku tidak akan berdiri disini ....." jawab
  Li Cu dan nada suaranya sudah terdengar lebih tegas
  dan mulai mengeras.
  "Bagus, bagus. Paling tidak engkau masih tetap
  memiliki kekeras-kepalaan khas Lam Hay Bun. Tetapi,
  sayangnya, engkau berjalan disisi yang kini
  berseberangan. Dan harus engkau pahami, Tocu Lam
  Hay Bun pantang dilihat penghuni Lam Hay Bun dalam
  tawanan musuh. Karena itu, aku akan membawa Bu
  Sek, Sian Li dan Tiong Hong pergi bersamaku ........"
  "Ayah, aku khawatir engkau tidak akan mampu
  melakukannya ........" jawab Lamkiong Li Cu berani,
  tegas dan singkat.
  "Li Cu, kurasa engkau mengerti satu hal, yakni
  sebagai seorang sesepuh Lam Hay Bun, ketika Tocu
  sedang menghadapi persoalan, akan memiliki
  pengaruh dan kemampuan mengerahkan seluruh
  kekuatan Lam Hay Bun menghadapi musuh. Tidak
  perlu semua Barisan Warna Warni turun tangan,
  cukup 2-3 barisan saja, dan belum lagi para angkatan
  muda Lam Hay Bun yang tidak engkau kenali seperti
  Liu Hok ini. Jangan kira dengan menguasai Cit Sat Sin
  Tjiang maka engkau tak terlawan anakku. Kakekmu
  dan ayahmu ini menarik diri dari keramaian dan
  kesibukan mengatur Lam Hay Bun karena melatih
  sejenis ilmu untuk memunahkan Cit Sat Sin Tjiang.
  Ilmu yang akan memakan dan merusak tubuhmu
  perlahan-lahan, karena ilmu dasar iweekangnya
  sudah lama lenyap. Dan pewaris ilmu pemunah Cit
  Sat Sin Tjiang sudah dimiliki Lam Hay Bun. Jangan kira
  dengan membawa beberapa kawan dari Thian Tok
  dan dari negeri seberang kalian akan mampu
  mengalahkan Lam Hay Bun ......... t
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Tarian Liar Naga Sakti - Marshall

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>