Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan - 206

$
0
0
Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan - Serial Pelangi Di Langit Singosari 5 - SH Mintardja.jpegCerita Silat | Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan | Serial Pelangi Di Langit Singosari | Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan | SH Mintardja | Hijaunya Lembah Hijaunya Lereng Pegunungan pdf

Cersil Mahesa Kelud ~ Simo Gendeng Mencari Mati Cersil Mustika Lidah Naga 4 Cersil Shugyosa ~ Samurai Pengembara 3 Cersil Candika - Dewi Penyebar Maut 13 Cersil Trilogi Blambangan - Banyuwangi

pasukannya telah bekerja bersama dengan Panji Sempana Murti. Dari mereka Pangeran Singa Narpada mendengar dengan jelas apa yang pernah dilakukan oleh Panji Sempana Murti, sebagai salah satu panglima yang bertugas di perbatasan.

“Tetapi Panji Sempana Murti mengahadapi satu kesulitan” berkata para perwira itu “di beberapa daerah pengaruh Pangeran Kuda Permati sudah terlalu dalam. Mereka sudah menyatu dengan rakyat daerah itu, sehingga jika kita datang ke tempat itu, maka mereka seakan- akan telah hilang luluh dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dengan demikian, maka sulit bagi Panji Sempana Murti untuk membedakan, yang manakah pasukan Pangeran Kuda Permati dan yang manakah rakyat kebanyakan yang tidak tahu-menahu tentang persoalan yang sedang bergejolak di Kediri”

Pengeran Singa Narpada menarik nafas dalam-dalam. Dengan nada kecewa ia berkata “Sebenarnya kita sudah terlambat. Kita memang akan mengahadapi terlalu banyak persoalan. Yang harus kita lakukan adalah mengetahui dimanakah induk pasukan Pangeran Kuda Permati itu berada”

Dengan demikian, maka para pemimpin dalam pasukan Pangeran Singa Narpada itu telah menganjurkan, agar Pangeran Singa Narpada berhubungan langsung dengan Panji Sempana Murti yang sudah mendahului bertindak dengan cara yang sesuai dengan sikap Pangeran Singa Narpada.

“Baiklah. Aku akan menemuinya” berkata Pangeran Singa Narpada.

Pangeran Singa Narpada memang bertindak cepat. Ia tidak menunggu terlalu lama. Setelah semua pendapat saling disesuaikan diantara para pemimpinnya, maka iapun segera memberitahukan kahadirannya kepada Panji Sempana Murti yang memang sudah menunggu langkah-langkah yang akan diambil oleh Pangeran Singa Narpada.

Pertemuan diantara Pangeran Singa Narpada dengan Panji Sempana Murti memang mempertemukan pendapat mereka. Panji Sempana Murtipun mengucapkan terima kasih, bahwa sebagian dari pasukan Pangeran Singa Narpada dengan diam-diam telah membantunya.

“Sekarang seluruh pasukanku dapat bergerak dengan bebas berkata Pangeran Singa Narpada ” karena itu kita tidak akan menunggu. Kita akan bergerak dan menggelitik pasukan Pangeran Kuda Permati”

“Apa yang akan Pangeran lakukan?” bertanya Panji Sempana Murti. p>

“Menempatkan pasukanku didaerah yang selama ini menjadi daerah pasukan Pangeran Kuda Permati” jawab Pangeran Singa Narpada.

Panji Sempana Murti mengerutkan keningnya. Ia sendiri tidak akan berbuat sebagaimana dilakukan oleh Pangeran Singa Narpada. Namun kemudian Panji Sempana Murti itu menarik nafas dalam-dalam. Katanya didalam hati 8220;Inilah gaya Pangeran Singa Narpada. Aku sudah disebut orang yang tidak berjantung. Tetapi Pangeran Singa Narpada memang tidak tanggung-tanggung. Ia menantang langsung Pangeran Kuda Permati dan tentu tidak akan segan-segan bertindak tegas”

Namun demikian Panji Sempana Murti masih memikirkan, apa yang dapat dilakukan oleh Pangeran Singa Nar-pada terhadap lingkungan yang sulit untuk diadakan, yang manakah para pengikut Pangeran Kuda Permati dan yang mana yang bukan.

Sebenarnyalah, Pangeran Singa Narpadapun segera mempersiapkan seluruh pasukannya yang besar. Ia sudah mendapat laporan tantang langkah-langkah yang sudah diambil oleh Panji Sempana Murti yang membentuk kekuatan di setiap padukuhan. Karena itu, maka Pangeran Singa Narpada merencanakan penempatan seluruh kekuatan pasukannya di hadapan Pangeran Kuda Permati. Sementara itu, Panji Sempana Murti akan tetap berada dalam wilayah tugasnya dan tetap memelihara ketahanan kekuatan disetiap padukuhan dengan mempersiapkan pasukan berkuda yang dapat bergerak dengan cepat.

“Selain tugas keprajuritan, maka kita mempunyai tugas yang lebih bera t” berkata Pangeran Singa Narpada 8220;untuk mengurangi korban yang tidak perlu, maka kita harus memberikan kesadaran, bahwa langkah Kuda Permati adalah langkah yang salah. Kita kan memberikan batas waktu kepada orang-orang yang berpihak kepadanya. Sesudah batas waktu itu lewat, maka kita akan mengambil tindakan tegas” p>

Panji Sempana Murti mengerutkan keningnya. Tetapi ia belum dapat membayangkan, tindakan apa yang akan diambil oleh Pangeran Singa Narpada. Tetapi jika Pangeran Singa Narpada sudah mengatakan akan mengambil tindakan yang tegas, itu berarti bahwa segala sesuatunya akan berlangsung dengan keras.

Namun pimpinan perlawanan atas pemberontakan Pangeran Kuda Permati sudah diambil alih oleh Pangeran Singa Narpada. Tidak lagi berada ditangan Panglima daerah perbatasan yang berhadapan langsung dengan kegiatan Pangeran Kuda Permati.

Demikianlah, maka setelah semua rencana disiapkan dengan masak menurut keputusan Pangeran Singa Narpada dengan para Senapatinya, maka langkahpun segera mulai dilaksanakan.

Pengeran Singa Narpada telah mengatur pasukannya dan seperti rencananya, mereka kemudian ditempatkan dibeberapa padukuhan yang berdekatan, dihadapan daerah pengaruh Pangeran Kuda Permati.

Namun dalam pada itu. Pangeran Singa Narpadapun menyadari bahwa Pangeran Kuda Permati tidak akan dapat digertak dengan pasukannya yang kuat. Pangeran Kuda Permati akan menarik diri dengan induk pasukannya. Namun ia tentu masih meninggalkan kekuatan diantara rakyat dibawah pengaruhnya.

“Kita memerlukan waktu yang lama” berkata Pangeran Singa Narpada kepada Panji Sempana Murti dalam satu pertemuan “Kau harus berusaha untuk tetap meyakinkan orang- orang yang belum terperangkap oleh pengaruh Kuda Permati, bahwa yang dilakukan adalah satu langkah yang sesat”

“Aku akan berusaha Pengeran” jawab Panji Sempana Murti 8220;sementara itu, apa yang akan Pangeran lakukan untuk memerangi pengaruh Pangeran Kuda Permati. Bukan pasukannya dalam ujud wadag yang pada saat-saat tertentu nampak dalam satu kesatuan, namun yang pada saat lain hilang luluh didalam kehidupan rakyat sehari-hari”

“Itulah yang aku anggap sebagai satu perjuangan yang lama. Tetapi kuta tidak boleh berkecil hati. Aku akan mengirimkan pasukannya untuk memasuki padukuhan-padukuhan dibawah pengaruh Pengeran Kuda Permati. Aku akan memerintahkan pasukanku untuk mengerti, mengenal,dan memasuki lingkungan hidup mereka. Para prajurit itu akan menghitung jumlah jiwa disetiap rumah. Mengetahui apakah hubungan keluarga diantara mereka dan dengan pasti mengetahui pekerjaan orang-orang yang ada di padukuhan itu. Tidak boleh ada yang terlampaui, tetapi juga tidak boleh ada orang-orang yang tidak terhitung berada di padukuhan itu” berkata Pangeran Singa Narpada.

Panji Sempana Murti menarik nafas dalam-dalam. Katanya “Satu pekerjaan yang sulit sekali dilakukan”

“Ya. Tetapi hal itu harus kita lakukan. Kita akan mengadakan penelitian untuk beberapa padukuhan. Kemudian kita akan mengamatinya untuk beberapa lama. Pada saat-saat tertentu, siang atau malam, kita akan memasuki rumah-rumah dan meneliti, apakah ada orang-orang yang tidak terhitung berada dirumah-rumah itu” berkata Pengeran Singa Narpada.

Panji Sempana Murti mengangguk-angguk. Tetapi ia mengerti apa yang akan terjadi kemudian. Orang-orang yang dicurigai tidak akan mendapat kesempatan apapun juga untuk mengelak dari tuduhan yang dapat membawa mereka kedalam satu keadaan yang paling pahit.

Sebenarnyalah, bahwa Pangeran Singa Narpada benar-benar akan bertindak tegas sebagaimana dikatakannya.

Dalam pada itu, dalam gejolak yang kemudian terasa semakin keras, maka Pugutrawe dengan hati-hati berusaha untuk dapat mengikuti segala perkembangan. Lewat seorang petugas sandi. Pugutrawe tahu pasti, bahwa dua orang utusan dari Singasari berada di Kediri dengan sekelompok kecil prajurit dibawah pimpinan Mahisa Bungalan. Pugutrawe telah mengetahui, bahwa Mahisa Bungalan sebenarnya adalah kakak dari dua orang anak muda yang berada didalam lingkungan tugasnya.

Karena itu, maka Pugutrawepun telah memberikan beberapa petunjuk kepada Mahisa.Murti dan Mahisa Pukat untuk berada didalam lingkungan pengaruh Pangeran Kuda Permati.

“Nampaknya kalian memiliki sumber yang dapat dipercaya di lingkungan mereka” berkata Pugutrawe.

Mahisa Murti menarik nafas dalam-dalam. Katanya “Sampai sekarang aku masih mempercayakan”

“Tetapi kalian harus lebih berhati-hati jika kalian mondar-mandir melintasi perbatasan yang semu antara pengaruh Pangeran Kuda Permati dan P ngaruh Pangeran Singa Narpada. Keduanya adalah orang yang keras dan kekerasannya itu berpengaruh sampai kepada para Senapati, bahkan para prajuritnya. Jika kau tertangkap baik oleh Pengeran Singa Narpada, maupun oleh Pangeran Kuda Permati, maka nasibmu akan menjadi sangat buruk”

“Kami akan berhati-hati” jawab Mahisa Murti “namun agaknya memang sekarang waktunya untuk berada diantara kedua kekuatan itu, agar kita dapat selalu mengikuti apa yang terjadi. Dengan berada didalam pasukan yang dibentuk oleh Panji Sempana Murti yang tersusun dalam golongan-golongan itu, sekarang sulit sekali untuk dapat melihat apa yang terjadi di baris pertama dari benturan yang sebenarnya”

Pugutrawe mengangguk- angguk. Namun kemudian katanya “Tetapi bagaimanapun juga, mondar-mandir seperti yang kalian lakukan itu memerlukan satu perhitungan tersendiri. Hati-hatilah, karena jika kalian tertangkap oleh siapapun, sulit bagi kalian untuk tidak mengatakan sesuatu tentang apa-apa yang kau ketahui”

Mahisa Murti dan Mahisa Pukat mengangguk-angguk. Mereka mengerti bahwa Pugutrawe akan sangat berhati-hati menghadapi perkembangan keadaan itu.

Demikianlah, Mahisa Murti dan Mahisa Pukat memang selalu hilir-mudik antara kedua daerah pengaruh yang berbeda. Tetapi mereka mempunyai tempat untuk hinggap selagi 8221; mereka berada didalam lingkungan pengaruh Kuda Per-mati. Mereka berada di tempat Ki Waruju yang dikenal dalam lingkungannya sebagai pedagang ternak yang berhasil.

Dengan demikian, maka atas petunjuk kedua belah pihak, Mahisa Murti dan Mahisa Pukat berusaha melakukan tugas mereka sebaik-baiknya.

Didaerah pengaruh Pangeran Kuda Permati, Ki Waruju berhasil berhubungan dengan orang-orang yang terlibat langsung dalam pasukan Pangeran Kuda Permati. Sebagai seorang pedagang yang mempunyai hubungan yang luas, maka kesempatan yang diusahakan dengan segala cara akhirnya berhasil. Ki Waruju merupakan salah seorang yang sering mendapat pesanan untuk melayani kepentingan pasukan induk Pangeran Kuda Permati.

Meskipun demikian, sangat sulit bagi Ki Waruju untuk mengetahui, tempat persembunyian Pangeran Kuda Permati. Tetapi terasa olehnya, bahwa ada satu tempat yang terlindung oleh berlapis-lapis pengaman yang merupakan pusat pengendalian pasukan Pengeran Kuda Permati yang tersebar.

Agaknya pengamanan yang berlapis-lapis itu memang sulit untuk ditembus dengan cara apapun juga. Apalagi tempat itu baru merupakan angan-angan yang tidak diketahui letaknya.

Namun demikian, lambat laun, Ki Waruju mempunyai hubungan yang semakin baik dengan para prajurit dari pasukan induk Pangeran Kuda Permati. Bahkan sekali-kali Ki Waruju sempat mempertunjukkan bukan saja kuda yang tegar dan kuat yang sangat menarik bagi para prajurit, tetapi juga bermacam-macam batu-batu akik yang dianggap mempunyai tuah dan kasiat, berbagai macam pusaka yang mempunyai kemampuan melindungi para pemiliknya dari bahaya yang tersembunyi.

Ternyata Ki Waruju dapat mengambil hati para prajurit itu. Sekali-sekali ia memberikan sebutir batu akik yang sangat bagus bagi seorang prajurit yang sudah dikenalnya dengan baik.

“Tetapi jangan rampas kudaku” bisiknya kepada prajurit itu “kuda itu adalah binatang yang aku perdagangkan”

“Tetapi kau memang bodoh” berkata prajurit itu “siapa yang pada saat ini bersedia membeli seekor kuda yang tegar dan kuat? Jika seseorang melakukannya, besok kuda itu sudah kami ambil”

“Aku menjualnya ditempat yang jauh” berkata Ki Waruju “disini harga kuda sangat murah. Lebih baik dijual daripada diambil oleh para prajurit. Juga barangkali kau ikut mengambilnya. Kemudian dengan diam-diam kau bawa kuda itu keluar daerah pengaruh Pangeran Kuda Permati. Maka disana kuda itu akan laku dengan harga yang tinggi”

“Kau memang pantas disebut pengkhianat” berkata prajurit itu.

“Kenapa?” bertanya Ki Waruju.

“Kau curi kuda-kuda kami. Kuda-kuda yang sebenarnya dapat kami pergunakan untuk perjuangan kami menentang orang-orang Singasari. Bahkan mungkin kuda-kuda itu kau jual kepada orang-orang Singasari” geram prajurit itu.

Tetapi Ki Waruju tertawa. Katanya “Coba, buatlah satu perbandingan. Berapa ekor kuda yang pernah kalian ambil dan kalian pergunakan, sementara itu aku berusaha mengambil keuntungan dari keadaan ini hanya seekor dari ratusan. Sementara itu keuntungan yang aku dapatkannya, sebagian juga aku pergunakan bagi perjuangan ini. He, darimana kau dapat akik sebagus itu? Sementara itu, aku telah memberi sebuah gelang akar beringin putih kepada seorang kawanmu yang berhidung pesok itu. Sedangkan itu, aku berjanji untuk mencari sebilah keris yang mempunyai watak seorang prajurit sejati. Berdaun lurus dan memiliki pamor manggada. Selebihnya akupun masih harus menyediakan sekelompok kambing yang akan kalian pergunakan untuk bujana menjelang akhir pekan” p>

“Tetapi bukanlah duapuluh lima ekor kambing itu akan dibayar harganya? Dari dua puluh ekor kambing itu kau akan mendapat keuntungan yang besar” berkata prajurit itu ”Ah, kau mempunyai penilaian yang salah terhadap usahaku. Aku memang seorang pedagang yang mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Tetapi bagi perjuangan ini, aku bersikap lain. Lebih baik mencuri membawa seekor kuda keluar untuk mendapat untung berlipat ganda daripada mencari keuntungan dari ternak yang aku jual bagi para prajurit. Kambing dan ternak-ternak lain yang aku serahkan bagi para prajurit, aku sama sekali tidak mengambil keuntungan. Bahkan duapuluh lima ekor kambing yang akan aku serahkan nanti, telah aku beri harga dibawah harga yang seharusnya, karena nampaknya perjuangan kita telah semakin meningkat. Aku dengar pangeran Singa Narpada telah dibebankan dari tahanannya dan sekarang meletakkan pasukannyadi luar daerah perbatasan langsung menghadap daerah ini” berkata Ki Waruju. p>

Prajurit itu menarik nafas dalam-dalam. Katanya “Pangeran Singa Narpada memang seorang Pangeran yang kurang waras. Ia seorang yang kasar dan dungu, melampaui Panji Sempana Murti”

“Uh” geram Ki Waruju “keduanya memang orang-orang yang tidak tahu diri. Tetapi kenapa Pangeran Kuda Permati tidak membalas sakit hati kita semuanya, karena sergapan Panji Sempana Murti yang tiba-tiba itu?”

“Kami tidak sempat melakukannya. Pangeran Kuda Permati telah dipanggil oleh Sri Baginda. Tetapi hasil pembicaraan itu adalah dilepaskannya Pangeran Singa Narpada” berkata prajurit itu.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>