Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Siluman Tengkorak Gantung - 21

$
0
0
Cerita Silat | Siluman Tengkorak Gantung | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Siluman Tengkorak Gantung | Cersil Sakti | Siluman Tengkorak Gantung pdf

Pendekar Rajawali Sakti - 159. Neraka Kematian Suro Bodong - Menembus Kabut Berdarah Pendekar Rajawali Sakti - 160. Keris Iblis Pendekar Rajawali Sakti - Seruling Perak Pendekar Pulau Neraka - Hantu Rimba Larangan

et! Set!
  Twang! Twang! Twang!
  Cras! Cras! Cras!
  Semua pisau terbang Tiga Siluman Tengkorak Gantung berjatuhan di tanah, terpapak anak-anak panah si Jenggot Naga. Kini kedua belah pihak saling berpandang dengan sorot mata tajam.
  “Pantas saja keponakanku tewas di tangan mereka. Kepandaian Tiga Siluman Tengkorak Gantung benar-benar luar biasa! Hm.... Aku harus mengadu jiwa dengan mereka!” tekad si Jenggot Naga dalam hati.
  Seketika si Jenggot Naga memutar-mutar busur panahnya yang disertai tenaga dalam sampai pada tingkat akhir. Maka terdengarlah suara menderu-deru menyakitkan telinga. Pasir dan debu tampak mengebul tinggi. Inilah jurus ‘Menyapu Badai’ yang dahsyat.
  “Heya!”
  Sambil berteriak keras, si Jenggot Naga menyapukan busurnya pada Tiga Siluman Tengkorak Gantung sekaligus.
  Tetapi ketiga tokoh sesat itu juga tidak tinggal diam. Seketika mereka meloloskan tali untuk menggantung leher, yang langsung diputar- putar.
  Orang tertua Siluman Tengkorak Gantung kemudian memberi isyarat pada dua saudaranya. Maka mereka bertiga segera berpencar, mengurung si Jenggot Naga dari tiga jurusan.
  “Hik hik hik...! Sekarang, menyesal pun tidak ada gunanya! Bersiaplah untuk binasa!” ejek Badri, orang tertua Siluman Tengkorak Gantung.
  Pada saat itu, si Jenggot Naga mengibaskan busurnya sekuat tenaga. Menyaksikan lawan sudah nekat, Tiga Siluman Tengkorak Gantung tidak mau ayal-ayalan lagi.
  Dari kibasan busur di tangan tercipta suatu kekuatan tak terlihat, serupa putaran angin yang maha dahsyat, sanggup menghancurkan batu karang sekeras apa pun. Dari sini bisa terlihat, betapa si Jenggot Naga telah mengeluarkan aji pamungkasnya. Dan tiupan angin itu terus bergerak ke tiga jurusan, mengarah pada Tiga Siluman Tengkorak Gantung.
  Sementara, Tiga Siluman Tengkorak Gantung yang juga memutar-mutar tali yang telah berubah menjadi seperti cambuk, juga sudah menciptakan satu kekuatan dahsyat yang telah siap meluncur. Dan ketika satu gundukan angin telah tercipta, masing-masing langsung menghempaskan tangan. Tentu saja, Badri harus terlebih dulu melepas tali gantungan yang digenggamnya.
  “Heaaa...!” teriak si Jenggot Naga.
  “Hiaaa...!” teriak Tiga Siluman Tengkorak Gantung, hampir berbarengan.
  Kekuatan dari masing-masing pihak meluncur dahsyat. Dan....
  Biar...!
  “Aaakh...!”
  Si Jenggot Naga kontan terpental disertai pekik kesakitan. Jelas saja dia kalah, karena harus membagi satu kekuatan menjadi tiga. Sedangkan Tiga Siluman Tengkorak Gantung seperti menggabungkan tiga kekuatan menjadi satu. Tak heran kalau ketiga tokoh sesat itu hanya terjajar beberapa langkah!
  Si Jenggot Naga kini terkapar, tak bergerak lagi. Tampak dari telinga, mata, dan mulutnya mengeluarkan darah. Dia mati meninggalkan dendam yang tak terbalaskan.
  “Hik hik hik...! Ternyata ilmu dari Kitab Pusaka Kincir Angin yang kita pelajari dahsyat luar biasa. Aku ingin secepatnya bertemu Pendekar Rajawali Sakti! Akan kita buktikan, siapa yang lebih unggul...?!” ujar Badro, orang termuda dari Tiga Siluman Tengkorak Gantung.
  ***
 
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>