Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Sayembara Maut - 25

$
0
0
Cerita Silat | Sayembara Maut | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Sayembara Maut | Cersil Sakti | Sayembara Maut pdf

Wiro Sableng - Kupu-Kupu Giok Ngarai Sianok Pendekar Rajawali Sakti - 167. Pengemis Bintang Emas Pendekar Rajawali Sakti ~ Ratu Intan Kumala Pendekar Naga Geni ~ Misteri Kapal Hantu Pendekar Mata Keranjang ~ Bara Di Jurang Guringring

Minggirlah! Ini bagianku!" cegah Nyai Saptaningmm.
  Perlahan-lahan perempuan tua ini melangkah mendekati Pendekar Rajawali Sakti. Tatapan matanya tajam bagai sembilu.
  "Sudah kuduga, kau akan ikut campur dalam urusan ini!" desis Nyai Saptaningrum! "Tapi kuperingatkan padamu, sebaiknya tidak usah ikut campur. Karena, masih ada kesempatan bagimu untuk angkat kaki dengan selamat dari sini!"
  "Sayangnya aku orang paling benci pada orang telengas sepertimu," sahut Rangga, enteng.
  "Kalau begitu kau akan merasakan gebukanku, Bocah!" bentak Nyai Saptaningrum.
  "Heaaa...!"
  Dengan teriakan menggelegar, perempuan tua itu meluruk dengan pukulan bertubi-tubi ke segala jalan kematian Pendekar Rajawali Sakti.
  "Uts!"
  Namun dengan meliuk-liukkan tubuhnya dengan jurus 039;Sembilan Langkah Ajaib', semua se- rangan mudah sekali dihindari Pendekar Rajawali Sakti.
  "Keparat! Jangan hanya menghindar! Lawan aku! Atau kupecahkan batok kepalamu!" dengus perempuan tua itu geram melihat serangannya tak satu pun yang berhasil.
  Pendekar Rajawali Sakti memang sengaja me- mancing-macing amarah Nyai Saptaningrum de-ngan terus menghindar. Bagi tokoh tingkat tinggi macam dia, cara bertarung Pendekar Rajawali Sakti sama saja menganggap remeh.
  Dan nyatanya Nyai Saptaningrum terus menyerang dengan gencar, seperti mengumbar seluruh kemampuannya. Ini adalah suatu keuntungan bagi Rangga. Dengan demikian dia akan lebih mudah mencari titik lemah lawannya.
  Pada satu kesempatan, Nyai Saptaningrum mengebutkan tongkat pendeknya yang tadi terselip di pinggang.
  "Hih...! "
  "Uts...!"
  Dengan gerakan indah sekali, Pendekar Rajawali Sakti melenting ke belakang sambil menggerakkan tangannya ke punggung.
  Sring!
  "Hei?!"
  Nyai Saptaningrum terkesiap ketika Pendekar Rajawali vSakti menjejak tanah. Ternyata di tangan pemuda itu telah tergenggam sebilah pedang yang memancarkan cahaya biru terang. Seketika, malam yang semula kelam jadi terang benderang. Sejenak perempuan tua itu tercenung. Dan dia ingat, siapa pemuda yang mempunyai pedang seperti ini.
  "Aku tahu. Kau pasti Pendekar Rajawali Sakti?!" tebak Nyai Saptaningmm.
  "Syukurlah kalau sudah tahu," sahut Rangga, dingin.
  "Huh! Jangan kira aku takut menghadapimu!" sahut perempuan tua itu menyembunyikan rasa kecutnya.
  Sebagai tokoh persilatan, Nyai Saptaningrum tahu siapa Pendekar Rajawali Sakti. Dan, sampai di mana kehebatannya. Namun dengan cepat dite-lannya rasa kecutnya. Lalu....
  "Hiaaat...!"
  Nyai Saptaningrum langsung berkelebat sambil mengebut-ngebutkan tongkat pendeknya.
  "Kau terlalu memaksaku, Nyisanak. Baik- lah..!"
  Rangga langsung menyilangkan Pedang Pusa-ka Rajawali Sakti di depan dadanya. Dan begitu serangan meluncur dekat...
  "Hiaaat...!"
  Disertai teriakan menggelegar, Pendekar Rajawali Sakti mengebutkan pedangnya memapak tongkat pendek Nyai Saptaningrum. Dan....
  Tras!
  "Uhhh...!"
  Mestinya Nyai Saptaningrum tahu bahwa pedang Pendekar Rajawali Sakti bukan senjata sembarangan. Namun perasaan geram membuatnya nekat. Akibatnya sungguh parah. Tongkat itu kontan putus tersambar pedang Rangga. Bahkan ujung pedang itu terus berkelebat ke arah leher.
  "Eh?!"
  Secepat kilat Nyai Saptaningrum mencelat ke samping, menghindari serangan. Namun pada saat yang sama Rangga telah memutar tubuhnya seraya melepaskan sapuan dengan kaki ke arah perut. Begitu cepat gerakannya sehingga....
  Des!
  "Aaakh...!"
  Nyai Saptaningrum terpekik begitu perutnya terhajar sapuan kaki berisi tenaga dalam tinggi. Tubuhnya langsung terhuyung-huyung ke belakang. Dalam keadaan begitu, dia masih sempat mengebutkan tangannya…
  Wurrr!
  "Heh?! "
  Rangga tersentak melihat sinar putih berkilatan yang meluruk ke arahnya.
  "Hiiih!"
  Namun dengan gerakan dahsyat Pendekar Rajawali Sakti memutar pedangnya membuat tameng. Maka tak satu pun sinar putih yang ternyata jarum-jarum beracun itu menyentuh tubuhnya.
  "Hup!"
  Pada saat Pendekar Rajawali Sakti memutar pedangnya untuk memapak jarum-jarum beracun, Nyai Saptaningrum telah mencelat, sambil melemparkan sisa tongkatnya ke arah Pendekar Rajawali Sakti disertai tenaga dalam tinggi.
  "Hiiih!"
  Wuttt...!
  Pada saat sisa tongkat meluncur, perempuan tua itu telah pula meluncur dahsyat melepaskan tendangan menggeledek.
  Namun di luar dugaan, Pendekar Rajawali Sakti telah melenting ke atas menggunakan jurus 'Sayap Rajawali Membelah Mega'. Begitu potongan tongkat lewat menyambar angin kosong, Rangga langsung meluruk dengan merubah jurusnya menjadi 039;Rajawali Menukik Menyambar Mangsa'.
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>