Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Geger Di Telaga Warna - 26

$
0
0
Cerita Silat | Geger Di Telaga Warna | Serial Pendekar Rajawali Sakti | Geger Di Telaga Warna | Cersil Sakti | Geger Di Telaga Warna pdf

Pendekar Rajawali Sakti - 184. Kembang Lembah Darah Siluman Ular Putih ~ Manusia Rambut Merah Walet Emas ~ Manusia Beracun Cheng Hoa Kiam Bag II - Kho Ping Hoo Walet Emas ~ Danyang Delapan Neraka

mi jeritan yang terdengar sangat memelas dan menggiriskan. Tetapi tidak ada yang dapat menolong mereka, karena tidak ada yang tahu makhluk atau benda apa yang telah menyebabkan mereka semua binasa secara mengerikan.
  Bahkan lebih mengenaskan lagi, tidak ada seorang pun yang dapat lolos dan keluar hidup-hidup dari telaga itu. Mereka semua mati tanpa liang kubur. Yang tertinggal hanyalah perahu yang terdampar balik di tepi telaga tempat mereka berangkat.
  Saat ini tidak ada seorang pun yang berani menyeberang lagi. Mereka semua merasa heran. Otak mereka dipenuhi tanda tanya. Mungkinkah itu sebuah jebakan yang sengaja dipasang orang-orang dari Pesanggrahan Telaga Wama?
  Kalau benar demikian, berarti mereka benar-benar hebat dan perlu diperhitungkan masak- masak Rangga yang terkenal cerdik, belum dapat memecahkan teka-teki yang terjadi di telaga itu.
  "Bagaimana ini, Kakang Samba...? Mereka tampaknya mulai tidak sabar dan mulai berusaha menyeberang kemari...," ujar seorang perempuan tua yang masih kelihatan cantik di depan Pesanggrahan Telaga Warna.
  "Biarkan saja.... Saat ini air penghisap darah dari telaga sedang bangun, dan pasti melahap apa saja yang mengandung darah.... Air itu tidak peduli, siapa saja yang berada di atas telaga. Apalagi bila tangannya menyentuh air. Tentu mereka akan ditariknya masuk dan disedot sanipai mati...," jawab laki-laki tua berkumis dan berjenggot putih semua. Dialah Samba yang berjuluk Lutung Pancasona. Sedangkan perempuan di sebelahnya adalah Rukmini yang berjuluk Bidadari Tongkat Hijau.
  Pada punggung Lutung Pancasona tersembul sepasang pedang yang dihiasi indah. Sedangkan Rukmini tampak memegang sebatang tongkat berwarna hijau. Di situ, ada lagi tiga dara cantik yang menjadi anak sepasang tokoh persilatan ini.
  "Kakang Samba.... Apakah air telaga benar- benar dapat dijadikan pelindung bagi kita...?" tanya Rukmini.
  "Tenang sajalah, Istriku. Selama tiga pekan lagi, apa saja yang mengandung darah bila berani masuk telaga pasti akan jadi korban. Tidak peduli mereka berada dalam perahu atau rakit. Kau sendiri sudah tahu, akan hal itu, bukan...? Aku sendiri yang sudah hidup di sini sejak lahir, baru sekali melihat keganasan air telaga itu. Termasuk kau sendiri, bukan...?"
  "Iya, Kang Itu pulalah sebabnya kita aman tinggal di sini sampai ratusan tahun dan turun-temurun. Karena, hanya kitalah yang tahu kapan dan bagaimana telaga itu mengamuk serta tenang kembali. Padahal, kita sendiri bila salah hitung dan masuk ke telaga pada saat mengamuk, tentu tidak luput pula dari kematian secara mengenaskan seperti mereka...," desah Rukmini perlaan.
  "Kau benar, Istriku Selama tiga pekan ini, kita masih aman dan dapat berlega hati.... Kecuali, tiga pekan yang berikutnya, saat itu air telaga sedang tidur dan biasa kembali... Kita harus berjaga-jaga dan waspada pada saat itu. Aku sendiri tidak tahu, apa yang akan terjadi...?"
  Rukmini dan ketiga anaknya mengangguk tanda mengerti. Untuk sementara, mereka benar-benar aman. Karena keadaan alam turut membantu. Padahal mereka sendiri tidak tahu, mengapa air telaga itu sewaktu- waktu dapat mengamuk dan meminta korban manusia? Mereka sendiri tahu semua itu dari kakek dan nenek mereka secara turun-temurun.
  Di tepian telaga sebelah sana, para tokoh persilatan tidak ada lagi yang turun ke telaga. Mereka hanya memperhatikan dengan benak penuh tanda-tanya, tentang teka-teki yang terjadi di Telaga Warna.
  Ada apa sebenarnya di Telaga Warna? Apa yang akan diperbuat penghuni Pesanggrahan Telaga Warna bila para tokoh persilatan berhasil sampai ke tempat itu? Bagaimana sepak terjang si Manusia Tengkorak selanjutnya? Apakah Pendekar Rajawali Sakti berhasil menuntaskan persoalan yang terjadi di dunia persilatan sekarang ini? Apalagi Pedang Pusaka Rajawali Sakti tidak berada di tangannya...? Masih banyak teka-teki yang belum terjawab.
 
  SELESAI
 
  Ikutilah kelanjutan cerita ini dalam episode:
  PESANGGRAHAN TELAGA WARNA
 
  Scan by Clickers

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>