Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pendekar Seribu Diri - 47

$
0
0
Cerita Silat | Pendekar Seribu Diri | oleh Aone | Pendekar Seribu Diri | Sakti Cersil | Pendekar Seribu Diri pdf

Pendekar Naga Putih - 80. Iblis Angkara Murka Panah Kekasih II - Gu Long Tom Swift - Misi Penolong Pendekar Pedang Siluman Darah - 27. Takanata Iblis Nippon Siluman Ular Putih - 25. Rahasia Kalung Permata Hijau

Pagi mulai menjelang. Suasana sejuk pagi ini mewarnai sebuah puncak bukit disebuah pulau yang tak diketahui namanya ini, seorang pemuda tampan tampak sedang berkutat menaikaan batu sebesar kerbau yang telah terpangkas rapi membentuk persegi panjang sepanjang dua tombak keatas tiang penyangga yang telah disiapkan pemuda itu, “Hupzzhhh,....Tahap pertama selesai... tinggal kedua” ucap Pemuda itu. pemuda yang tak lain Aram adanya. Tampak Aram berdiri di hadapan pintu batu itu, mimik wajahnya tampak serius seperti layaknya orang yang sedang berfikir. “Hem.... lebih baik aku buat dulu jalan menuju belakang Gunung wayang, dengan begitu membenahi markas rasanya lebih ringan bila dikerjakan bersama- sama” gumamnya. Setelah menimbang-nimbang secara matang akhrnya ia memutuskan bahwa itulah salah satu jalan yang terbaik saat itu. Terlihat Aram bersujud kepada bumi, setelah bangkit tangannya diangkat kelangit seperti menahan benda jatuh, kedua tangannya ditarik kesamping membentuk ligkaran dan bertemu lagi didada seperti saat menyembah. dengan disertai teriakan nyaring tangannya didorongan kemuka. “Wahai bumi, wahai langit pinjamkanlah nafas kalian padaku...Hiaaattt” Diiringi bergetarnya bumi dan menyalaknya petir, diantara kedua batu itu muncul lingkaran sihir lalu membuka dan menyedot kerikil yang ada disana. Fenomena alam yang diciptakan oleh Aram ini secara teoritis, merupakan lorong magnetik yang didalamnya memiliki gravitasi kuat, yang mampu menarik apapun yang masuk ke dalamnya. Dan untuk kemudian mendorongnya ke ujung lorong yang lain hanya dalam beberapa saat. Yang dimaksud dengan ‘ujung lorong lain’ ini, adalah pintu dari alam semesta yang paralel dengan kita, atau bisa juga alam semesta dari galaksi lain juga Alam semesta sama berbeda tempat. Sementara ditempat lain, disebuah hutan yang biasanya tak tersentuh tangan manusia karena kecuramannya terlihat beberapa kumpulan manusia, dari pemuda sampai kakek-kakek. terlihat mereka membuat lingkaran seperti halnya sedang berdiskusi, terdengar salah seorang dari mereka berkata. “Para hadirin sekalian, segenap keluarga besar Bendera Awan langit, seperti halnya yang kita ketahui, beberapa sahabat kita telah kehilangan jiwanya dalam sebuah rencana terakhir yang diambil ketua kita Aram Widiawan atau Pendekar Seribu Diri, seharusnya rencana ini tidaklah terjadi apabila pihak kerajaan tidak ikut campur, namun kita tidak boleh picik pikiran dengan menganggap kerajaan pihak bersalah, karena bagaimanapun kerajaan juga merupakan salah satu korban dari organisasi yang mengerikan itu. Kita harus bersyukur karena memiliki seorang ketua yang luar biasa cerdasnya, sehingga posisi kita yang sedang berada pada kondisi terjepit masih dapat menyelamatkan diri, meski beberapa jiwa sahabat kita menjadi korbannya. selain itu, kita juga masih dapat menipu pandangan kaum persilatan demi kelanjutan kedepannya. Aku Sipengabar Langit mempersilahkan kepada Juang organisasi kita Ki makmur untuk melaporkan keuangan Organisasi kita.” “Baik Wakil ketua, langsung saja, Pendapatan kita dari sejak didirikan Bendera Awan Langit sampai sekarang telah mencapai sembilan puluh buah peti emas, dan Seratus buah peti Perak, terpakai saat ini sekitar lima buah peti emas dan sepuluh buah peti perak sisa delapan puluh lima peti emas, sembilan puluh peti perak. itu didapatkan dari hasil ketua Aram dari Komandan Otoy, perampasan dari Panji Telapak Perak, Pengamanan Uang Kerajaan oleh Tuan Muda Rehan, dan hasil kerja dari sepuluh Golongan” “Terimakasih kepada Juang kita, Ki Makmur yang telah melaporkan kekayann kita, dilanjut kepada Julis kita, Ki Brahma untuk menyampaikan laporannya.”sipengabar langit berkata “Langsung saja, Bendera Awan Langit, memiliki dua ratus delapan Puluh jiwa pasukan inti, dan sembilan ribu tiga ratus dua puluh lima pasukan luar, akibat pertarungan dengan Panji Telapak Perak kita kehilangan seratus sembilan puluh jiwa pasukan luar, dan empat puluh sembilan jiwa pasukan inti. sisa sembilan ribu seratus tigapuluh lima jiwa, pasukan luar dan duaratus tigapuluh satu jiwa pasukan inti. karena bentrokan dengan kerajaan, kita kehilangan seribu tujuh ratus delapan puluh satu jiwa anggota luar dan sembilan puluh anggota inti. sisa tujuh ribu tigaratus limapuluh empat jiwa anggota luar dan seratus limapuluh jiwa anggota inti, Karena pembantaian Organisasi Nawa Awatara, kita kehilangan Seribu enam ratus sembilan dua jiwa anggota luar dan terus berkurang, sementara anggota inti teta berjumlah seratus lima puluh,. demikan laporan dari saya terimakasih..” “silahkan kepada duta langit untuk menyampaikan laporannya tentang kondisi dunia persilatan saat ini.” Sipengabar langit kembali berkata. “Terimakasih Wakil Ketua, menurut hasil laporan dari berbagai pihak dan penyelidikan kami, bahwa empat hari sejak kita menghilang dari dunia persilatan, telah muncul sebuah organisasi yang mengerikan, mereka menamakan organisasinya itu Nawa Awatara. (Nawa sembilan dan Awatara penampakan dewa). Mereka muncul dengan serentak di sembilan ratus tempat dan langsung membantai semua jago persilatan yang berani menentang. dimasing-masing tempat itu, mereka membentuk markas cabang. sehingga meresahkan masyarakat. yang paling menggenaskan adalah para perempuan, setiap hari mereka harus melayani nafsu bejad para anggota Nawa Avatara.” “Maaf, Duta Langit, Nyi Asri, saya Brahma menyela, sekiranya dimanakah letak markas pusat Nawa Awatara itu.” Seorang lelaki berpakaian penduduk biasa dengan tambang melilit dipinggangnya. “Maaf Ki Brahma, mengenai itu akan disampaikan oleh Duta Langit Ki Siwa,” Nyi Asri berpaling kepada sosok pemuda berusia tigapuluh tahunan dengan pakaian penuh tambalan. “hem, Menurut analisa dari hasil pengumpulan data para pengemis jalanan bawahan saya, Bahwasanya markas pusat itu berada di sekitar pulau Borneo, tempatnya di desa Mujung Sungkur“ Ki Siwa membeberkan secara efektif, singkat jelas dan padat. “Adakah diantara kalian mengetahui ciri-ciri pemimpin organisasi itu” yang berkata kali ini adalah seorang kakek berpakaian petani, kakek itu berwajah ramah, dihiasi jenggot dan kumis putih, suaranya bagaikan guntur begitu lantang dan jelas, ia tak lain adalah Ki Guntur adanya. “hihihi” seorang gadis berbaju merah dengan belahan dada agak lebar, memperlihatkan dua buah bukit yang sekal yang sekali kali suka mengintip. Gadis yang berwajah mungil tapi cantik itu, matanya bundar indah berbinar-binar dengan bulu mata yang lentik, bibir yang mungil, hidung yang bangir, serta kulit yang kuning mulus. Dengan rambut panjang yang lurus lemas di-poni depan, ia tertawa cekikikan mendengar ucapan Ki Guntur. Gadis itu tak lain adalah Dewi mawar si Duta Langit yang ke tiga dan termuda, “Apasih yang tak bisa kita ketahui? jangankan wajahnya, dalamannya aku juga tahu..., malu dong jika kita berpangkat Duta Langit bila masalah sepele seperti itu saja tidak tahu.” berbeda dengan siwa yang langsung keinti, tampak sekali bahwa Dewi mawar lebih suka basa-basi yang membuat semua orang menghela nafas. “Mohon jangan bertele-tele Duta langit, Dewi Mawar” Seorang Pemuda tampan berpakaian perlente menyela. dia adalah Rehan adanya. “baiklah, baik... dia merupakan seorang pemuda berusia sekitar duapuluh sembilan tahunan, wajahnya cakap dengan tahilalat di atas alis sebelah kiri, hidungnya mancung, bibirnya tipis seperti perempuan. rambutnya sebatas pundak biasanya dia memakai baju merah darah, didada kirinya terdapat rajahan piramida berantai dengan bertulisan angka sembilan. diatas pangkal pahanya juga terdapat rajahan naga melingkar kepinggangnya, kemanapun ia pergi selalu membawa barisan empat orang gadis cantik dan lima lelaki tampan” Dewi mawar menjelaskan. Mereka terus berbincang-bincang, bahkan Anggota biasapun ikut berpartisipasi, dalam berdiskusi memang Bendera Awan Langit memiliki adat yang bagus, yakni setiap anggota memiliki hak bicara ataupun mengambil suara.(keputusan), Tengah mereka asyik berdebat, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan adanya suatu gaya tarik yang hebat dari sebuah batu cadas besar dibelakang mereka, dengan serabutan semuanya menghindar dan berdiri agak jauh. Ternyata dari batu cadas itu muncul sebuah lingkaran bergaris-garis, dan sesuatu yang mencengangkan segera terjadi, dari dalam lingkaran itu, munculah sosok pemuda tampan berbaju hijau, baju itu sangat indah dan aneh, baju dalamnya tidaklah ketat dan berwarna hijau transparan berlengan sebatas siku memperlihatkan goresan-goresan luka ditubuhnya. sementara baju luarnya atau jasnya hanya ada sebelah kirinya. seperti peralatan untuk olahraga memanah. baju luarnya itu diikat dengan tali dari bahan yang sama yang terdiri dari lima utas tali. Sabuknya berwarna sama dengan bajunya dan berukiran indah, celananya juga terbuat dari bahan yang sama dengan baju luarnya, panjang sebatas mata kaki, namun tertutup dengan sepatu panjang sebatas lutut, sepatu itu berukiran indah secara abstrak. di bagian lututnya terdapat perhiasan pelindung lutut yang membentuk segitiga. Rambut Pemuda itu panjang dengan dikuncir kuda, dikuncirnya itu terselip sebuah senjata kecil berbentuk kujang, mata pemuda itu liar dan tajam bagaikan rajawali, kulitnya putih, seputih salju. “Ketua...” Sipengabar Langit berteriak dan berlutut diiringi dengan yang lainnya. Apa yang akan dilakukan anggota Bendera awan langit ketika ketuanya datang? Dan apa yang akan dikatakan Seorang Raja penguasa Tanah Jawa daratan sunda kepada Aram?

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>