Cerita Silat | Naga Merah | oleh Khu Lung | Naga Merah | Cersil Sakti | Naga Merah pdf
Patung Hok Lok Sioe - OKT Mustika Gaib - Buyung Hok Pendekar Pulau Neraka - 28. Pedang Kawa Hijau Trio Detektif 35 - Penculikan Ikan Paus Pendekar Pulau Neraka - 52. Si Gila Dari Muara Bangkai
Naga merah ketawa dingin lalu tangannya nampak berputar sedangkan mulutnya terbuka dan membentak, "Hai, kawanan orang—orang gundul! Aku kepingin tahu apa dengan cara main keroyok seperti ini kalian kawanan hwesio dari Siao lim sie bisa berbuat apa terhadapku? " Setelah berkata begitu, ia lantas balas menyerang dengan hebat. Tetapi si Naga Merah ternyata sudah salah hitung terhadap gabungan delapan belas hwesio itu. Delapan belas orang hwesio itu bukan hanya merupakan tenaga- tenaga pilihan dari partai Siao lim pay, bahkan itu (barisan) yang digunakan oleh delapan belas orang hwesio itu adalah Cap pek Lo han tin, salah satu barisan yang memakan pikiran berkat ilmu simpanan leluhur Siao lim pay. Betapapun hebatnya serangan si Naga Merah tadi, tetapi sedikitpun tidak menggoyahk an atau membikin kalut barisan kecil itu. Hanya tampak mundurnya barisan itu secara teratur sejenak, setelah itu lantas pada maju meluruk lagi. Selagi pertempuran masih berjalan dengan sengitnya disekitar delapan belas hwesio itu kembali muncul lagi tiga puluh hwesio I Sedang menurut perhitungan Naga Merah ketika ia mengirim serangannya tadi, sedianya sudah mengira kawanan hwesio sekalipun tidak mampus sedikitnya pasti ada beberapa orang yang akan terluka parah. tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang ia duga. beberapa orang dari antara 18 hwesio itu meskipun ada yang berkelit menghindarkan serangannya, tetapi lainnya sudah mengurung dan menyerang lagi. Hal ini membuat si Naga Merah diam—diam juga terkejut, Mana ia tahu bahwa barisan Cap pek Lo han—tin ini ada merupakan salah satu buah ciptaannya Tat mo Siansu, barisan itu ada mengandung ilmu Pat kwa dan Kui kiong. Ebook by : Dewi KZ, Aditya, aaa, Budi S, Nico kangzusi.com Delapan belas hwesio itu maju mundurnya semua mempunyai gerak dan bahkan garis yang tertentu. Bahkan ini sebenarnya jarang sekali digunakan apabila tidak menghadapi musuh kuat. Dari situ sudah merupakan suatu bukti betapa hebatnya barisan tersebut. Semula Naga merah tidak pandang mata barisan tersebut, tetapi setelah beruntun lima kali melancarkan serangannya tanpa hasil tidak ada salah satu orangpun diantara 18 orang itu yang dapat diambil nyawanya, barulah ia tahu hebatnya barisan tersebut dan bahkan ia sama sekali tidak pernah menduga bahwa delapan belas hwesio itu semna ada begitu lihai. Pada waktu itu suara siulan seperti setan itu kembali terdengar berkumandang nyaring kedengarannya semakin dekat dan malah sudah dekat sekali. Hwesio yang berada di situ ketika mendengar suara itu lantas pada berubah wajahnya. Selagi dalam keadaan demikian tiba—tiba terdengar suara yang diucapkan dengan nada dingin kaku "Tidak nyana Siao lim sie juga bisa menggunakan cara main keroyok. Mau peroleh kemenangan dengan mengandalkan jumlah orang yang lebih banyak. Apakah dengan cara itu masi h berani mengagulkan diri sebagai partai terkuat di dalam dunia Kang—zsouw? Hal ini sesungguhnya sangat mengecewakan." Karena suara itu datangnya secara dan diucapkan dengan nada demikan dingin menyeramkan, hingga seketika membikin bulu roma setiap pendengarnya pada berdiri. Begitu sirap suara seram dingin itu seorang hwesio sudah bergerak dan melesat kearah suara tadi. Hwesio itu juga merupakan seorang terkuat dalam barisan anak murid Siao lim pay pada dewasa itu. Maka sebentar saja sudah sampai kedalam rimba dari mana suara tadi terdengar. Tetapi baru saja hwesio itu injak kaki lantas terdengar suara tadi ditempat lain yang berkata, "Bangsat kepala gundul enyah kau dari sini !" Menyusul bentakan itu lalu terdengar suara gedebukan barang jatuh. Kiranya hwesio yang menerjang ke dalam rimba tadi badannya yang gemuk sudah terpental dan melayang ke tengah udara untuk akhirnya jatuh ke tempat sejauh satu tombak dari barisan pengurung Naga Merah, mulutnya menyemburkan darah dan sudah tidak bisa bangun lagi. Murid-murid Siao lim pay lainnya yang menyaksikan kejadian tersebut tentu saja kaget sekali. Pada saat hwesio gemuk tadi dibikin terpental keluar rimba, Pek lek cu sudah bergerak, menerjang ke dalam rimba sembari berseru, "Siapa sahabat di sana? Tanpa sebab kau membunuh anak murid kalangan Budha, ini adalah salah satu kejahatan besar yang tak bisa diampuni! Mengapa kau tidak berani unjuk mnka? " Tetapi sebagai jawabannya hanya terdengar suara ketawa dingin yang kemudian menusul suara berkata, "Tidak nyana kau Pek lek cu juga bisa pura—pura berlaku baik hati. Pada beberapa puluh tahun dulu bukankah kau pernah menggunakan sebuah bom Pek lek cu membikin hancur lebur seperti bubur badannya orang—orang kuat dunia Kang—zsouw? Dan diantara orang-orang yang membunuh dengan bomu itu ada delapan orang anak muridnya Budha. jikalau ucapanmu tadi boleh dipakai sebagai ukuran, bukankah kau sendiri, Pek lek cu juga akan merupakan seorang berdosa besar yang tak dapat diampuni dosa-dosamu? "
Dijawab demikian Pek lek cu bungkam dalam seribu bahasa, nerdiri terpaku tanpa dapat menjawab. Lama sekali . . . . .. diam—diam ia merogoh saku mengeluarkan sebuah bom Pek lek tannya kemudian baru buka suara lagi, "Ucapanmu itu memang benar. Kita berdua memang orang-orang bersalah. Tapi ke mana kau justru main sembunyi—sembunyi tidak berani unjuk diri? " Baru saja ditutup suara Pek lek cu, di belakang dirinya mendadak terdengar suara orang berkata, "Kapan Naga Merah pernah main sembunyi-sembunyi? " Bukan kepalang takutnya Pek lek cu, ketika balikkan badan kebelakangnya ternyata telah berdiri seseorang berperawakan tinggi besar berpakaian merah serta berkerudung merah pula ! Dan orang serba merah itu ternyata si Naga Merah yang pernah menggetarkan dunia Kang—zsouw . . . . . .. Pek lek cu menjadi pucat mukanya, sama sekali tak pernah disangkanya bahwa di dalam biara Siao lim sie itu dengan berbareng bisa melihat Dua Naga Merah. Naga Merah yang semula unjuk diri tadi, masih tetap terkurung barisan Cap pek Lohan tin. Semua anak murid Siao lim pay ketika secara mendadak melihat munculnya lagi seorang yang mengaku Naga Merah juga, diam—diam pada terheran-heran. Entah yang mana Sebenarnya Naga merah asli di antara kedua orang yang mengaku Naga Merah itu? Naga Merah yang muncul kebelakang itu dengan sorot mata dingin memandang Pek lek cu yang masih berdiri kesima, lalu berkata padanya dengan suara dingin. "Pek lek cu, jangan kata bahwa orang—orangnya Siao lim sie tidak mampu mengurung diriku, sekalipun tembok besi atau dinding baja. Naga Merah masih anggap sepi. Sekarang aku kepingin lihat apakah bom Pek lek tanmu yang dahsyat itu bisa membikin hancur badanku atau tidak?" Sehabis berkata lalu lompat melesat ke arah Tat mo ie. Pek lek cu membentak dengan suara keras, ia mengejar dibelakangnya Naga Merah sambil meluncurkan satu serangan jarak jauh dengan sepasang tangannya. Selagi Naga merah hendak balikkan badannya untuk balas menyerang Pek lek cu dari tempat gelap tiba—tiba menyambar satu kekuatan tenaga dalam yang amat dahsyat mengarah dirinya. Kemudian terdengar suaranya orang berkata, "Kalau memang Naga Merah tidak pandang mata kepada orang-orang Siao lim sie jangan sesalkan kalau lolap berlaku kurang ajar kepadamu! " Naga Merah ketawa dingin kemudian kelihatannya berkelebatannya satu bayangan merah dan semua serangan yang menyambar ke arah dirinya tadi telah mengenakan tempat kosong. Tatkala itu Naga Merah ternyata sudah tidak kelihatan bayangannya lagi. Gerakan Naga Merah yang laksana setan bisa menghilang, dalam waktu sekejapan saja lenyap dari depan matanya Pek lek cu benar-benar membuat Pek lek cu terheran—heran tidak habisnya. Ia masih merasa penasaran ia coba mencari sana sini tapi entah ke mana sembunyinya si Naga Merah itu ia tidak tahu. Selagi dalam keadaan demikian mendadak telinganya mendengar suara geraman. Dan tatkala dia menoleh ke arah dari mana datangnya suara itu, segera dilihatnya si naga merah yang terkurung dalam.barisan Cap pek lo han—tin sedang berkutetan dan sedang melancarkan tiga kali serangannya. Pek lek cu dalam hati merasa heran, bagaimana ada dua Naga Merah muncul secara berbareng pikirnya. Memang sesungguhnyalah itu merupakan suatu hal yang sangat ganjil, suatu hal yang tidak mungkin dapat terjadi. jikalau di sini ada satu Naga Merah bagaimana dan dari mana datangnya satu Naga Merah lain yang unjukkan diri dihadapannya tadi? Dan entah yang mana satu yang tulen, serta mana pula yang palsu? sebetulnya siapakah itu orang yang mengaku dirinya se bagai Naga merah? Setelah suatu geraman tadi berlalu Pek lek cu yang ingin sekali 1ekas—lekas membuka kedok orang aneh yang diselubungi rahasia itu terus menghampiri Naga Merah yang terkurung dalam barisan itu ditangannya tetap ia masih menggenggam bom Pek lek tannya. NAGA MERAH yang terkurung dalam barisan Cap pek Lo han tin sudah lebih dari setengah jam tetapi masih belum juga mampu memecahkan barisan tersebut, bukan saja merasa kaget dan terheran-heran. bahkan sudah mulai gemas hatinya. Ia sudah mengeluarkan seluruh kepandaiannya namun masih tetap tidak berdaya dalam usahanya keluar kepungan. Tiba-tiba agaknya si Naga Merah ingat pada sesuatu lalu Setelah menyerang sekali ia bersiul nyaring dengan suaranya yang seperti setan itu, hingga membuat bulu roma berdiri bagi siapa yang mendengarnya. suaranya itu betul saja mengagetkan pendeta—pendeta yang mengurungnya dalam barisan Cap pek lo han tin itu. Si Naga Merah setelah bersiul panjang dengan gerakannya yang cepat sekali lalu melancarkan lagi empat kali serangan beruntun mengarah empat orang hwesio yang berada di tempat paling dekat dengannya. Serangan tersebut dilakukan dengan tenaga sepenuhnya, dan dengan Cara yang berlainan pula.
Patung Hok Lok Sioe - OKT Mustika Gaib - Buyung Hok Pendekar Pulau Neraka - 28. Pedang Kawa Hijau Trio Detektif 35 - Penculikan Ikan Paus Pendekar Pulau Neraka - 52. Si Gila Dari Muara Bangkai
Naga merah ketawa dingin lalu tangannya nampak berputar sedangkan mulutnya terbuka dan membentak, "Hai, kawanan orang—orang gundul! Aku kepingin tahu apa dengan cara main keroyok seperti ini kalian kawanan hwesio dari Siao lim sie bisa berbuat apa terhadapku? " Setelah berkata begitu, ia lantas balas menyerang dengan hebat. Tetapi si Naga Merah ternyata sudah salah hitung terhadap gabungan delapan belas hwesio itu. Delapan belas orang hwesio itu bukan hanya merupakan tenaga- tenaga pilihan dari partai Siao lim pay, bahkan itu (barisan) yang digunakan oleh delapan belas orang hwesio itu adalah Cap pek Lo han tin, salah satu barisan yang memakan pikiran berkat ilmu simpanan leluhur Siao lim pay. Betapapun hebatnya serangan si Naga Merah tadi, tetapi sedikitpun tidak menggoyahk an atau membikin kalut barisan kecil itu. Hanya tampak mundurnya barisan itu secara teratur sejenak, setelah itu lantas pada maju meluruk lagi. Selagi pertempuran masih berjalan dengan sengitnya disekitar delapan belas hwesio itu kembali muncul lagi tiga puluh hwesio I Sedang menurut perhitungan Naga Merah ketika ia mengirim serangannya tadi, sedianya sudah mengira kawanan hwesio sekalipun tidak mampus sedikitnya pasti ada beberapa orang yang akan terluka parah. tetapi kenyataannya tidak seperti apa yang ia duga. beberapa orang dari antara 18 hwesio itu meskipun ada yang berkelit menghindarkan serangannya, tetapi lainnya sudah mengurung dan menyerang lagi. Hal ini membuat si Naga Merah diam—diam juga terkejut, Mana ia tahu bahwa barisan Cap pek Lo han—tin ini ada merupakan salah satu buah ciptaannya Tat mo Siansu, barisan itu ada mengandung ilmu Pat kwa dan Kui kiong. Ebook by : Dewi KZ, Aditya, aaa, Budi S, Nico kangzusi.com Delapan belas hwesio itu maju mundurnya semua mempunyai gerak dan bahkan garis yang tertentu. Bahkan ini sebenarnya jarang sekali digunakan apabila tidak menghadapi musuh kuat. Dari situ sudah merupakan suatu bukti betapa hebatnya barisan tersebut. Semula Naga merah tidak pandang mata barisan tersebut, tetapi setelah beruntun lima kali melancarkan serangannya tanpa hasil tidak ada salah satu orangpun diantara 18 orang itu yang dapat diambil nyawanya, barulah ia tahu hebatnya barisan tersebut dan bahkan ia sama sekali tidak pernah menduga bahwa delapan belas hwesio itu semna ada begitu lihai. Pada waktu itu suara siulan seperti setan itu kembali terdengar berkumandang nyaring kedengarannya semakin dekat dan malah sudah dekat sekali. Hwesio yang berada di situ ketika mendengar suara itu lantas pada berubah wajahnya. Selagi dalam keadaan demikian tiba—tiba terdengar suara yang diucapkan dengan nada dingin kaku "Tidak nyana Siao lim sie juga bisa menggunakan cara main keroyok. Mau peroleh kemenangan dengan mengandalkan jumlah orang yang lebih banyak. Apakah dengan cara itu masi h berani mengagulkan diri sebagai partai terkuat di dalam dunia Kang—zsouw? Hal ini sesungguhnya sangat mengecewakan." Karena suara itu datangnya secara dan diucapkan dengan nada demikan dingin menyeramkan, hingga seketika membikin bulu roma setiap pendengarnya pada berdiri. Begitu sirap suara seram dingin itu seorang hwesio sudah bergerak dan melesat kearah suara tadi. Hwesio itu juga merupakan seorang terkuat dalam barisan anak murid Siao lim pay pada dewasa itu. Maka sebentar saja sudah sampai kedalam rimba dari mana suara tadi terdengar. Tetapi baru saja hwesio itu injak kaki lantas terdengar suara tadi ditempat lain yang berkata, "Bangsat kepala gundul enyah kau dari sini !" Menyusul bentakan itu lalu terdengar suara gedebukan barang jatuh. Kiranya hwesio yang menerjang ke dalam rimba tadi badannya yang gemuk sudah terpental dan melayang ke tengah udara untuk akhirnya jatuh ke tempat sejauh satu tombak dari barisan pengurung Naga Merah, mulutnya menyemburkan darah dan sudah tidak bisa bangun lagi. Murid-murid Siao lim pay lainnya yang menyaksikan kejadian tersebut tentu saja kaget sekali. Pada saat hwesio gemuk tadi dibikin terpental keluar rimba, Pek lek cu sudah bergerak, menerjang ke dalam rimba sembari berseru, "Siapa sahabat di sana? Tanpa sebab kau membunuh anak murid kalangan Budha, ini adalah salah satu kejahatan besar yang tak bisa diampuni! Mengapa kau tidak berani unjuk mnka? " Tetapi sebagai jawabannya hanya terdengar suara ketawa dingin yang kemudian menusul suara berkata, "Tidak nyana kau Pek lek cu juga bisa pura—pura berlaku baik hati. Pada beberapa puluh tahun dulu bukankah kau pernah menggunakan sebuah bom Pek lek cu membikin hancur lebur seperti bubur badannya orang—orang kuat dunia Kang—zsouw? Dan diantara orang-orang yang membunuh dengan bomu itu ada delapan orang anak muridnya Budha. jikalau ucapanmu tadi boleh dipakai sebagai ukuran, bukankah kau sendiri, Pek lek cu juga akan merupakan seorang berdosa besar yang tak dapat diampuni dosa-dosamu? "
Dijawab demikian Pek lek cu bungkam dalam seribu bahasa, nerdiri terpaku tanpa dapat menjawab. Lama sekali . . . . .. diam—diam ia merogoh saku mengeluarkan sebuah bom Pek lek tannya kemudian baru buka suara lagi, "Ucapanmu itu memang benar. Kita berdua memang orang-orang bersalah. Tapi ke mana kau justru main sembunyi—sembunyi tidak berani unjuk diri? " Baru saja ditutup suara Pek lek cu, di belakang dirinya mendadak terdengar suara orang berkata, "Kapan Naga Merah pernah main sembunyi-sembunyi? " Bukan kepalang takutnya Pek lek cu, ketika balikkan badan kebelakangnya ternyata telah berdiri seseorang berperawakan tinggi besar berpakaian merah serta berkerudung merah pula ! Dan orang serba merah itu ternyata si Naga Merah yang pernah menggetarkan dunia Kang—zsouw . . . . . .. Pek lek cu menjadi pucat mukanya, sama sekali tak pernah disangkanya bahwa di dalam biara Siao lim sie itu dengan berbareng bisa melihat Dua Naga Merah. Naga Merah yang semula unjuk diri tadi, masih tetap terkurung barisan Cap pek Lohan tin. Semua anak murid Siao lim pay ketika secara mendadak melihat munculnya lagi seorang yang mengaku Naga Merah juga, diam—diam pada terheran-heran. Entah yang mana Sebenarnya Naga merah asli di antara kedua orang yang mengaku Naga Merah itu? Naga Merah yang muncul kebelakang itu dengan sorot mata dingin memandang Pek lek cu yang masih berdiri kesima, lalu berkata padanya dengan suara dingin. "Pek lek cu, jangan kata bahwa orang—orangnya Siao lim sie tidak mampu mengurung diriku, sekalipun tembok besi atau dinding baja. Naga Merah masih anggap sepi. Sekarang aku kepingin lihat apakah bom Pek lek tanmu yang dahsyat itu bisa membikin hancur badanku atau tidak?" Sehabis berkata lalu lompat melesat ke arah Tat mo ie. Pek lek cu membentak dengan suara keras, ia mengejar dibelakangnya Naga Merah sambil meluncurkan satu serangan jarak jauh dengan sepasang tangannya. Selagi Naga merah hendak balikkan badannya untuk balas menyerang Pek lek cu dari tempat gelap tiba—tiba menyambar satu kekuatan tenaga dalam yang amat dahsyat mengarah dirinya. Kemudian terdengar suaranya orang berkata, "Kalau memang Naga Merah tidak pandang mata kepada orang-orang Siao lim sie jangan sesalkan kalau lolap berlaku kurang ajar kepadamu! " Naga Merah ketawa dingin kemudian kelihatannya berkelebatannya satu bayangan merah dan semua serangan yang menyambar ke arah dirinya tadi telah mengenakan tempat kosong. Tatkala itu Naga Merah ternyata sudah tidak kelihatan bayangannya lagi. Gerakan Naga Merah yang laksana setan bisa menghilang, dalam waktu sekejapan saja lenyap dari depan matanya Pek lek cu benar-benar membuat Pek lek cu terheran—heran tidak habisnya. Ia masih merasa penasaran ia coba mencari sana sini tapi entah ke mana sembunyinya si Naga Merah itu ia tidak tahu. Selagi dalam keadaan demikian mendadak telinganya mendengar suara geraman. Dan tatkala dia menoleh ke arah dari mana datangnya suara itu, segera dilihatnya si naga merah yang terkurung dalam.barisan Cap pek lo han—tin sedang berkutetan dan sedang melancarkan tiga kali serangannya. Pek lek cu dalam hati merasa heran, bagaimana ada dua Naga Merah muncul secara berbareng pikirnya. Memang sesungguhnyalah itu merupakan suatu hal yang sangat ganjil, suatu hal yang tidak mungkin dapat terjadi. jikalau di sini ada satu Naga Merah bagaimana dan dari mana datangnya satu Naga Merah lain yang unjukkan diri dihadapannya tadi? Dan entah yang mana satu yang tulen, serta mana pula yang palsu? sebetulnya siapakah itu orang yang mengaku dirinya se bagai Naga merah? Setelah suatu geraman tadi berlalu Pek lek cu yang ingin sekali 1ekas—lekas membuka kedok orang aneh yang diselubungi rahasia itu terus menghampiri Naga Merah yang terkurung dalam barisan itu ditangannya tetap ia masih menggenggam bom Pek lek tannya. NAGA MERAH yang terkurung dalam barisan Cap pek Lo han tin sudah lebih dari setengah jam tetapi masih belum juga mampu memecahkan barisan tersebut, bukan saja merasa kaget dan terheran-heran. bahkan sudah mulai gemas hatinya. Ia sudah mengeluarkan seluruh kepandaiannya namun masih tetap tidak berdaya dalam usahanya keluar kepungan. Tiba-tiba agaknya si Naga Merah ingat pada sesuatu lalu Setelah menyerang sekali ia bersiul nyaring dengan suaranya yang seperti setan itu, hingga membuat bulu roma berdiri bagi siapa yang mendengarnya. suaranya itu betul saja mengagetkan pendeta—pendeta yang mengurungnya dalam barisan Cap pek lo han tin itu. Si Naga Merah setelah bersiul panjang dengan gerakannya yang cepat sekali lalu melancarkan lagi empat kali serangan beruntun mengarah empat orang hwesio yang berada di tempat paling dekat dengannya. Serangan tersebut dilakukan dengan tenaga sepenuhnya, dan dengan Cara yang berlainan pula.