Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Beruang Salju - 30

$
0
0

Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf

Dylan, I Love You! - Stephanie Zen Dear Dylan - Stephanie Zen Jerat - Esti Kinasih Aku menggugat Akhwat & Ikhwan - Fajar Agustanto Bidadari Untuk Ikhwan - Fajar Agustanto

percuma ia menahan sepak terjang Koksu itu yg tengah murka sekali. . . Ko Ti yang telah dipesan oleh Liu Ong Kiang agar menunggui pintu kamar, diam2 telah mengintai dari atas tangga loteng, semua yang terjadi telah dilihatnya dengan jelas. Anak itu jadi bingung dan ngiris hatinya menyaksikan Liu Ong Kiang dianiaya seperti itu, ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Hanya satu yang diingatnya, yaitu memberitahukan pada Yo Him. Namun anak ini teringat bahwa Yo Him telah berpesan, agar tidak seorangpun dlperbolehkan masuk kedalam sebelum ia selesai mengerahkan lwekangnya méngobati Ciñ Piauw Ho. Sedang anak itu kebingungan sendiri, dilihatnya Tiat_To Hoat-ong telah menginjak hancur tulang kaki Liu Ong Kiang, maka tidak ada pilihan lain pada diri anak ini, ia memutuskan untuk memberitahukan Yo Him, karena jika terlambat tentu Liu Ong Kiang akan disiksa jauh lebih hebat lagi. Cepat2 Ko Ti kembali kekamarnya, membuka pintu perlahan-lahan dan menghampiri pembaringan. Dilihatnya Yo Him masih duduk bersila, tengah menyalurkan tenaga dalamnya pada Cin Piauw Ho. Yo Him berdiri disisi pembaringan tanpa bisa membuka suara. Yo Him melirik padanya, 'dan mmgisyaratkan seperti bertanya apakah terjadi sesuatu, karena dilihatnya muka Ko Ti begitu pucat. Ko Ti suara ter-bata2 akhirnya. bisa juga berkata :: ..Paman pengemis... tengah.. dianiaya orang,...!” Mendengar itu. sepasang alias Yo Him mengkerut dalam2. Entah orang liehay mana yang sampai dapat menganiaya Liu Ong Kiang? 'tetapi waktu itu Yo Him tengah berada pada saat2 yang begitu sangat genting dan terakhir ia mengerahkan tenaga dalamnya itu dua putaran lagi. barulah selesai. Jika disaat itu ia menyudahi pengerahan tenaga dalamnya bukan saja. Cin Piauw Ho akan celaka, karena seperti juga tenaga yang tengah beredar itu tahu2 terlepas dari libatan dan bisa menyerang bagian dalam anggota tubuh Cin Piauw Ho pun Yo Him sendiri bisa terluka didalam. Maka dengan anggukan kepala ia seperti mengatakan agar Ko Ti menunggu beberapa saat lagi. Maka iapun telah mengerahkan tenaga dalamnya- dimana ia ingin segera mengakhiri pengerahan tenaga dalamnya itu. Dua putaran tidak lama, hanya beberapa puluh detik.

Namun, belum lagi Yo Him menyelesaikan pengerahan tenaga dalamnya itu. Justru pintu kamar telah ditendang seseorang kuat sekali,sampai daun pintu kamar menyeblak keras dan tampak diambang pintu berdiri dua orang yang berpakaian sebagai bangsawan 'Mongolia dan pen deta Lhama...,.. Yo Him juga segera mengenali salah seorang dari kedua orang yang berdiri dimuka pintu itu tidak lain dari Tiat to Hoat-ong, musuh bebuyutan dari ayahnym saudara dari Kim Lun Hoat-ong yang telah terbinasa delapan belas tahun yang lalu... Diam-diam Yo Him jadi mengeluh juga,ia tengah berada dalam keadaan yang sulit, dimana ia tengah mengerahkan tenaga dalamnya disaat-saat yang genting seperti itu. Disamping itu pula. Ia pun telah mempergunakan banyak sekali tenaga dalamnya, ia dalam keadaan lemah. Dan yang muncul sekarang ini, yaitu Tiat To Hoat-ong, orang terpandai dari Mongolia. Koksu negara yang mempunyai kepandaian hanya sedikit dibawah kepandaian ayahnya. Jika memang dalam keadaan biasa, tentu Yo Him tidak jeri menghadapi Koksu negara Mongolia tersebut. Tetapi sekarang justru dia dalam keadaan seperti terjepit. Namun dia tabah, dia juga tidak menjadi gugup. Dengan sikap yang tenang ia telah meneruskan menyelesaikan pengerahan tenaga pada Cin Piauw Ho tanpa memperdulikan kehadiran kedua orang Mongolia itu, Tiat To Hoat-hong waktu melihat Yo Him tengah mengerahkan tenaga dalamnya pada seseorang, yang rebah dipembaringan dalam keadaan lemah. Telah memperdengarkan suara tertawa dingin, katanya :,,Oh, kiranya kau tengah berusaha mengobati seseorang. Dan sambil berkata begitu, mulut bicara kaki melangkah mendekati pembaringan. Ia telah mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dada Yo Him. Ko Ti ketakutan dan berkuatir melihat pendeta Lhama yang ganas berangasan itu hendak mencengkeram Yo Him, sedangkan Yo Him sendiri tahu, bahwa cengkeraman itu bukanlah cengkeraman yang ringan, bisa mematikannya. Tetapi Ko Ti maupun Yo Him, tidak bisa berbuat lain Selain berdiam, Yang seorang, Ko Ti hanya bisa menyak sikan dengan bingung tanpa dapat menolong. Sedangk an Yo Him berdiam dengan meneruskan pengerahan te naga dalamnya menyelesaikan penyaluran tenaga mur ni itu pada Cin Piauw Ho, Dan Tiat To Hoat-ong meneru skan cengkeramannya. Tetapi waktu tangan Tiat To Hoat-ong hampir mengenai sasaran, mendadak pendeta itu mengeluarkan suara seruan tertahan, mengandung perasaan' sakit, ia pun batal mencengkeram dan mundur menjauhi pembaringau dengan muka berobah pucat dan merah bergantian. Apakah yang terjadi?' ' 'Ternyata waktu Yo Him menghadapi bahaya yang cukup hebat. Cin Piauw Ho yang tengah rebah menerima hawa murni Ye Him, telah melihat Tiat To Hoat-ong berdiri tepat didekat kepalanya. Maka tanpa pikir panjang lagi, dengan mempergunakan seluruh tenaganya yang masih ada, walaupun ia sangat lemah, Cin Piauw Ho berhasil menggerakkan tangan kirinya menghantam selangkangan Tiat To Hoat-ong, kepada alat vitalnya pendeta Mongolia itu. Apa yang dilakukan Cin Piauw Ho tidak disangka sama sekali oleh Tiat To Hoat-ong,mimpipun tidak. Maka alat vitalnya itu kena dihantam oleh Cin Piauw Ho. Untung saja waktu itu Cin Piauw Ho tengah terluka dan tidak memiliki tenaga, dimana ia sangat lemah, pukulannya itu perlahan. Namun karena jatuhnya ditempat yang vital sekali, juga telak, walaupun perlahan, memberikan hasil yang membuat Tiat 'To Hoat-ong harus meringis menahan sakit dan menahan cengkeramannya. ,,Kau. . . kalian benar2 harus dimampusi..!” teriak Tiat To Hoat-ong setelah perasaan sakit'pada selangkangannya itu berkurang. Namun waktu pendeta yang menjadi Koksu negara Mongolia ini hendak menghampiri,waktu itulah bangsawan Mongolia itu telah mencekal tangannya, kata bangsawan Mongolia itu: ,Jangan ganggu mereka dulu, Koksu, biarkan saja dulu. Kita mempunyai waktu yang banyak, sebentar lagi kau menghajar mampus mereka juga kukira belum terlambat....!” Tiat To Hoat-ong sesungguhnya ingin melampiaskan kemurkaannya itu dengan sekali hantam membinasakan Yo Him dan Piauw Ho. Tetapi atas Cegahan bangsawan Mongolia itu, seperti juga telah membuatnya tersadar. bahwa mereka belum memperoleh keterangan apapun juga.Justru yang mereka kehendaki, adalah mengorek keterangan dari Yo Him, dimana sekarang ini Yo Ko, Siauw Liong Lie dan jago2 lainnya telah menyembunyikan diri. "Baik, aku memberikan kesempatan hidup kepada mereka sampai batas waktu malam Ini.Besok walaupun bagimana aku harus membinasakan mereka termasuk juga sipengemis anjing yang diluar itu....!" berkata Tiat 'To Hoat-ong dengan menahan kegusaran hatinya. Waktu itu Yo Him telah selesai menyatukan seluruh tenaga dalamnya pada Cin Piauw Ho dan ia telah mengangkat telapak tangannya dari perut Cin Piauw Ho. Namun pemuda she Yo ini letih sekali. ”Orang she Yo, ada sesuatu yang ingin kami tanyakan kepadamu !" kata bangsawan Mongolia itu dengan suara yang angker' gagah.sikapnya agung2an. Yo Him mengawasi bangsawan Mongolia tersebut, lalu ia menoleh memandang 'Toat To Hoat ong, kemudian tertawa mengejek diiringi pertanyaan: ,,Hemm.tidak kusangka bahwa aku akan menerima kunjungan kehormatan dari dua orang tamu istana !" Tiat To Hoat-ong mengawasi mendelik saja tanpa mengatakan suatu apapun juga. Sedangkan sibangsawan Mongolia itu telah berkata lagi dengan sipatnya yang agung2an itu: "Orang she Yo, kami telah mengetahui bahwa kau puteranya Yo Ko, yang bergelar Sin Tiauw Taihiap itu. . . maka kami ingin menanyakan sesuatu kepadamu mengenai. ..!” ..Tunggu dulu.. .!" kata Yo Him sambil tersenyum tenang, walapun saat itu otaknya tengah bekerja keras memikirkan cara yang terbaik untuk menghadapi 'Tiat 'To Hoat-ong. Jika sampai harus terjadi pertempuran. “Bolehkah aku tahu siapa Taijin yang menjadi tamuku terhormat ini?" Bangsawan Mongolia itu tampak ragu2. Namun akhirnya ia -menyahuti ..Aku keponakan dari Khan kami yang agung. aku bernama Galik." Memang bangsawan Mongolia itu adalah pangeran Ghalik, yang memiliki kekuasaan sangat besar dan menjadi kepercayaan orang Kublai Khan. Dia adalah keponakan luar dari Kublai Khan, yang sejak kecil gemar sekali mempelajari ilmu silat dan gulat. Waktu delapan belas tahun yang lalu tentara Mongolia telah gagal


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>