Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Diatas Sajadah Cinta - Habiburrahman El Shirazy Animorphs 24 - Perang Melawan Helmacron Animorphs - 23 Mengungkap Rahasia Tobias Trio Detektif 16 - Misteri Singa Gugup Mahesa Kelud 6 - Noda Iblis
merebut kota Siangyang, dimana akhirnya tentara Mongolia itu telah ditarik kembali pulang kepedalaman Mongolia. pangeran Ghalik tersebut telah bertemu dengan seorang berkepandaian tinggi dan aneh, yang tidak mau memberikan keterangan mengenai dirinya. Namun orang aneh itu memiliki kepandaian yang liehay sekali, dimana ia telah mewarisi kepandaiannya pada pangeran Ghaiik ini, sehingga pangeran tersebut sekarang memiliki kepandaian yang tidak rendah. Dengan demikian, pangeran Ghaiik telah jadi kepercayaan Kubilai Khan, terutama untuk memimpin pasukan istana yang menjaga kediaman raja Mongolia tersebut. Begitulah, Ghalik dengan kekuasaannya yang tidak terbatas itu telah mencari orang2 pandai yang memiliki kepandaian tinggi dan bersedia menakluk dan juga mengejar pangkat dan harta, bekerja dibawah perintah Ghalik. Guna menjadi pembantunya yang dapat diandalkan. Tiat To Hoat-ong sesungguhnya tidak menyukai cara dan tindakan yang dilakukan oleh pangeran Ghalik, yang menerima jago-jago dari kerajaan Song juga, di mana mereka telah ditempatkan menjadi satu dengan para jago dari Mongolia. Menurut Tiat To Hoat-ong, den gan menerima jago2 dari kerajaan Song itu. sama saja dengan memelihara anak macan, jika telah tumbuh sa yap malah bisa menerkam majikan. Dan Tiat To Hoat-o ng justru kuatir kalau saja nanti para jago2 Song yang bekerja pada perintah pengeran Ghalik itu suatu waktu kelak akan memberontak dan menimbulkan kesulitan yang tidak kecil buat kerajaan Khan-nya yang agung, Namun pangeran Ghalik memiliki pendirian tersendiri , ia berpikir jauh sekali. Tanpa ditariknya jago2 kerajaan Song, sulit buat mereka memberantas para jago2 bekas kerajaan Song yang menentang kekuasaannya Kaisar Kublai Khan, dengan begitu, ia bermaksud untuk rnemperalat jago2 bekas kerajaan Song tersebut, untuk mendekati para jago2 kerajaan Song yang telah hidup mengasingkan diri ditempat2 persembunyian yang sukar dicari. Dengan adanya mereka, yaitu para iago2 kerajaan Song yang telah bisa dipicuk dengan harta dan pangkat. Mereka diperalat buat menghantam dan membasmi para jago2 Sung yang menentang kekuasaan Kublai Khan. Dan kebijaksanaan yang diambil oleh pangeran Ghalik memang disetujui oleh Kublai Khan, dengan demikian Toat To Hoat-ong jadi tidak bisa memperlihatkan ketidaksenangannya itu. Dia berdiam diri saja, menindih perasaan jelusnya itu. Sesungguhnya, yang membuat Tiat To Hoat ong tak setuju pangeran Ghalik mengambil jago2 kerajaan Song yang telah runtuh itu, ia kuatir Justru nanti mempersulit dirinya, dan sebagai Koksu negara, dan memang pernah bertempur dengan para jago2 Song seperti Yo Ko dan tokoh2 lainnya, dimana dirinya juga telah dipermainkan, ia telah menaruh dendam dan sakit hati pada setiap jago2 kerajaan Song yang telah runtuh itu. Adalah cita2nya, begitu Kublai Khan berhasil menancap kaki didaratan'Tionggoan ini, disaat mana ia telah memperoleh kekuasaan yang besar. 'Tiat To Hoat-ong bermaksud mengadakan pengejaran pada jago2 kerajaan Song itu menumpas dan membasmi sampai ke-akar2nya. Dan kekecewaan yang diterimanya oleh tindakan pangeran Ghalik yang malah merangkul para jago2 Song itu. Diantaranya terdapat beberapa orang jago bekas ikut bertempur berdiri dipihak Yo Ko, namun sekarang terpicuk oleh harta dan pangkat. Dendam Tiat T0 Hoat ong itu tetap menyala. namun sebagai seorang Koksu, dimana ia memperoleh kepercayaan dan juga dihormati Kaisarnya, dia tidak mau bertindak terlalu ceroboh. la berpendapat berhasilnya dia untuk melampiaskan sakit hati dan dendamnya itu bukan tergantung dari waktu. Sekarang memang ia tidak bisa untuk menentang pangeran Ghalik. Tetapi jika memang telah tiba waktunya. Walaupun itu terjadinya kelak lima tahun lagi atau juga sepuluh tahun pasti ia akan melampiaskan dendamnya itu untuk membasmi para jago-jago Song, yang memang tidak disenanginya. Tidak terlalu mengherankan begitu bertemu dengan Liu Ong Kiang ketika sipengemis salah tingkah dan salah bicara sedikit saja menyinggung hati dan perasaannya, Tiat to Hoat-ong telah turunkan tangan keji dan bengis tidak mengenal kasihan lagi. Dan juga begitu melihat Yo Him terlebih lagi dia mengetahui bahwa Yo Him itu adalah putranya Yo Ko. Musuh bebuyutannya itu. Ia ingin mempergunakan kesempatan dikala Yo Him tidak berdaya, untuk turun tangan membinasakannya. Namun kenyataannya maksudnya itu telah dihalangi oleh pangeran Ghalik,membuat Tiat To Hoat-ong tambah penasaran dan menaruh perasaan tidak senang yang kian tebal pada diri pangeran itu. Waktu itu pangeran Ghalik telah tertawa tawar kepada Yo Him, katanya: "Orang she Yo ,sekarang kau harus bicara dengan jujur ! Kami akan bertanya secara baik2, dan kuharap engkau tidak terlalu keras kepala dan juga terlalu angkuh untuk menjawab setiap pertanyaanku, karena jika terjadi hal seperti itu,tentu hanya akan mempersulit dirimu sendiri. . . !. ..Pertanyaan apakah yang hendak diajukan oleh 'Taijin ?" tanya Yo Him dengan sikap yang tenang. Ia memang senang jika orang hendak banyak bertanya, sebab demikian bisa membuat ia memiliki kesempatan yang banyak guna memulihkan tenaga dalamnya, agar tenaganya itu kembali pulih seperti biasa dan memperoleh kesegarannya. Pangeran Ghalik telah tertawa tawar sambil katanya dingin: "Dimanakah sekarang ini ayahmu berada?" tanyanya. Yo Him mengangkat bahu. ”Sayang sakali aku telah mengembara cukup lama, telah beberapa tahun sejak pertempuran terjadi waktu Khan kalian belum berhasil merebut Siangyang dan menguasaii daratan Tionggoan, kami berpisahan lama dan belum bertemu lagi” _ Mata pangeran Ghalik berputaran. ia tertawa tawar, ia tidak memperlihatkan kegarangan atau kegusaran, hanya tanyanya: ..Pemuda she Yo, kau masih berusia muda, apakah kau bermaksud untuk seumur hidupmu selalu merantau dan berkelana dalam rimba persilatan? Apakah kau tidak berpikir untuk hidup senang dengan harta yang banyak dan pangkat yang tinggi?" Yo Him mendengar orang bertanya itu, ia mengerti pangeran Ghalik ini telah membujuknya, berusaha untuk menariknya dengan harta dan pangkat, itu memang telah menjadi kebiasaan kuno dari pembesar Boan ini, yaitu kerajaan Mongolia yang berkuasa sekarang ini didaratan Tionggoan. Yang memicuk para jago2 Song yang ada dengan harta dan pangkat. Tetapi Yo Him tidak memperlihatkan perasaan apapun juga pada wajahnya. dia hanya berkata tawar: ,Untuk itu belum lagi terpikir olehku. Karena sekarang ini aku masih senang mengembara untuk mendatangi tempat2 yang indah dan menikmati keindahan alam yang ada. Dengan demikian, tidak dapat dikatakan juga bahwa aku senang berkelana terus menerus. Hanya saja disebabkan memang pengalamanku belum ada dan belum puas menikmati keindahan seluruh daratan 'Tionggoan ini, telah puas pula melihat keramaian dari keindahan alam dan pe mandangan yang ada diseluruh daratan 'Tionggoan ini barulah aku memikirkan baik2 apakah aku akan hidup mengasingkan 'diri' ditempat sunyi, atau akan pergi mencari pangkat..!' Mendengar perkataan Yo Him. pangeran Ghalik tertawa, sikapnya jauh lebih manis. ,,Yo Siauwhiap!" kata pangeran yang memiliki sipat licik itu. “Sesungguhnya aku tertarik sekali melihat kau, kau demikian muda,gagah dan tampan sekali. Jika memang engkau memiliki pikiran yang luas dan panjang demi masa depanmu yang cemerlang, maka alangkah baiknya sekarang.. ini kau mulai memikirkan perihal kedudukan didalam kerajaan. Orang seperti kau ini memang sangat dibutuhkan sekali oleh kerajaan...! Maafkan, aku bicara demi kebaikanmu..!" Yo Him tertawa mendengar perkataan pangeran Ghalik, katanya' ,,Ya, terima kasih untuk budi baik dan juga kemurahan Taijin, apa yang disarankan oleh 'Taijin akan kupikirkan baik-baik...!" Waktu itu muka Tiat To Hoat-ong telah berobah merah padam mendengar Yo Him tengah dibujuk oleh Pangeran Ghalik, yang bermaksud menarik pemuda itu kepihak mereka. Tetapi karena pangeran Ghalik merupakan orang kepercayaan Kublai Khan, disamping itu juga memang pangeran Ghalik ini memiliki kekuasaan yang sangat besar walaupun Tiat To Hoat-ong sebagai Koksu negara toh sesungguhnya dia masih berada dibawah kekuasaan pangeran Ghalik itu. Karena itu Tiat To Hoat-ong hanya bungkam saja dan mengawasi Yo Him dengan mata mendelik. Yo Him juga tahu jika dalam keadaan seperti itu dia berkeras dan mengejek pangeran Ghalik tentu akan menimbulkan kesulitan, Maka pemuda she Yo hanya bermaksud mengulur waktu
↧
Beruang Salju - 31
↧