Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Dylan, I Love You! - Stephanie Zen Dear Dylan - Stephanie Zen Jerat - Esti Kinasih Aku menggugat Akhwat & Ikhwan - Fajar Agustanto Bidadari Untuk Ikhwan - Fajar Agustanto
Lambat Sekali bagaikan tangannya itu berat bukan main, kedua kaki Tiat To Hoat-Ong telah melesak beberapa dim dilantai. Dan lantai yang,terdiri dari batu hijau itu telah hancur, Kemudian kaki itu semakin melesak kedalam. Setiap kali Tiat To Hoat-ong menggerakkan kedua tangannya setiap kali itu pula. kedua kakinya melesak semakin dalam sampai akhirnya telah melesak sebatas betisnya . Swat Tocu waktu itu keadaannya tidak separah Tiat To Hoat-ong Namun diapun tidak kurang berbahayanya. karena dirinya seperti juga terancam oleh kekuatan lwekangnya Tiat To Hoat ong .Setiap kali jika ia memang lengah . Tentu dirinya akan terluka parah.Serangan hawa dingin yang terpancar dari setiap pukulannya itu seperti juga sudah tidak memiliki pengaruh apa2 untuk Tiat To Hoat-ang lagi, sekujur tubuh Tiat To Hoat-Ong bagaikan telah terlindung dan terlapis oleh kekuatan Sobocnya yang menguap hawa panas yang semakin tebal juga. Tetapi Swat Tocu tidak mau menerima keadaan seperti itu. Karena dia penasaran bukan main. Beberapa kali dia telah mengempos semangatnya .Walaupun memang terlihat dia menang dalam satu tingkat itu dari Tiat 'To Hoat ong, namun sulit sekali baginya untuk dapat merubuhkan Koksu negara itu dalam waktu yang singkat sekali. Sedangkan Tiat To Hoat-Ong sendiri memang telah menyadari, tidak mungkin dia bisa merubuhkan lawannya, namun diapun tidak mungkin bisa dirubuhkan lawannya. Yang jelas dan pasti. jika memang mereka bertempur terus menerus seperti itu tentu akan menyebabkan mereka terluka didalam, sama2 bisa bercelaka.Kemungkinan 'besar merekapun akan binasa bersama sama. Yo Him yang menyaksikan jalannya pertempuran seperti itu berpikir : ..Alangkah sayangnya jika kedua orang itu sampai terluka.....mereka merupakan dua orang tokoh rimba persilatan yang memiliki kepandaian yang luar biasa, tentunya dilatih dan diperoleh tidak dengan mudah....alangkah sayangnya jika sampai mereka berdua tercelaka .... Sedang Yo Him berpikir seperti itu, tiba2 mata pemuda itu jadi terpentang lebar2, karena waktu itu dilihatnya muka Tiat To Host-Ong bengis bukan main, mimik mukanya keras sekali, yang heran, kedua kakinya biarpun terendam dalam tanah, tokh tubuhnya itu telah bergoyang goyang, sebentar kedepan sebentar kebela kang, dengan demikian dia seperti juga orang yang akan rubuh kedepan atau kejengkang kebelakang .Sedangkan tubuh Swat tocu tetap berdiam dari ditempatnya. namun mukanya sebentar merah, sebentar hijau, sebentar kuning pucat.. , Kedua orang itu benar2 tengah menghadapi detik2 yang menentukan dalam pertempuran itu. Semua orang orang hadir ditempat itu jadi memandang dengan tegang. Sedangkan Swat Tocu dan Tiat To Hoat ong masing2 mengerahkan seluruh kekuatan yang ada pada mereka, untuk mengatasi keadaan yang demikian membahayakan jiwa masing masing. . . . Dalam kesunyian seperti itu, tiba2 berkelebat sesosok bayangan hijau, gerakannya begitu ringan dan cepat sekali. Disusul dengan teriakan kaget pangeran Ghalik. "Sasana...,!" Rupanya diwaktu Tiat To Hoat Ong dan Swat Tocu dalam keadaan terancam seperti itu dimana keduanya terlibat dalam pertempuran yang menentukan. Dengan secara tiba2 Sasana telah melompat dengan gesit sekal i. Gerakannya begitu ringan yang tahu-tahu telah melo mpat ketengah gelanggang. Tentu saja perbuatan Sasana membuat pangeran Ghalik jadi terkejut bukan mati. Dia berkuatir sekali. Untuk mencegah perbuatan putrinya yang selalu dimanjakan itu, sudah tidak keburu lagi. Jika memang Sasana menyelak ditengah-tengah kedua orang yang tengah saling mengadu kekuatan untuk mati dan hidup HU, tentu tubuh Sasana akan hancur tergempur dua kekuatan tenaga raksasa......! Tetapi apa yang dikuatirkan oleh pangeran Galik tern yata berlebihan. Sebab waktu itu,Sasana yang tiba dipi nggiran Tiat To Hoat-ong dan Swat Tncu, .tidak berdiam diri. Dia memang menyelak ditengah, namun kedua tangannya digerakan cepat sekali. 'Tanga kirinya diulurkan untuk menyampok tangan Tiat To Hoat Ong. Sedangkan tangan kanannya telah mengebut perlahan tangan Swat Tocu. Gerakan yang didilakukannya seperti juga tidak mempergunakan tenaga. Kedua jago yang tengah mengadu ilmu itu telah letih sekali. Walaupun mereka bertempur belum setengah harian, namun mempergunakan kekuatan tenaga mereka itu yang berlebihan, sebab merekapun memang menemukan tandingan yang setimpal, dengan kepandaian yang sama2 tinggi dari sempurna. Hebat, kesudahan dari dorongan kedua tangan Sasana. karena tubuh Swat 'Tocu telah terdorong melangkah mundur satu tindak kebelakang dan Tiat To Hoat ong terdorong dengan tubuh seperti ,akan terjengkang. Karena kedua kakinya telah 'tertancap kedalam bumi, dengan sendirinya, hanya tubuhnya itu 'saja yang seperti ingin kejengkang. Kemudian, Sasana telah melompat menjauh dua tindak, sambil berkata:...Hentik an...!! Swat Tocu dan Tiat To Hoat Ong yang terpisah dari libatan kekuatan tenaga masing2,telah berdiri tertegun sejenak Apa yang dilakukan oleh Sasana sesungguhnya berbahaya, dia meminjam kekuatan kedua tenaga dalam dari kedua orang yang tengah bertarung, dengan Cara “setail melontarkan seribu kati" sehingga dengan Cara yang tepat.Walaupun dengan tenaga yang tidak begitu besar sigadis bisa memisahkan kedua tokoh persilatan yang lihay itu., jika memang harus menghadapi salah seorang dari kedua jago itu Sasana tidak akan sanggup, karena kepandaiannya masih berada ditingkat bawah terpaut jauh sekali. Semula mereka menduga orang yang menyelaj diantara mereka. untuk melepaskan mereka dari libatan dua kekuatan yang tengah saling bentur itu adalah seorang tokoh persilatan yang telih lanjut usia tetapi kenyataannya .Seorang wanita yang demikian cantik jelita, juga masih berusia muda sekali. Dan yang paling terkejut adalah Tiat To Hoat-ong. segera saja ia mengenali orang yang telah memisah dia dengan Swat Tocu adalah puteri dari pangeran Ghalik. ' Sama sekali dia tidak menduga bahwa Sasana memiliki kepandaian yang hebat! Semua orang juga jadi berdiri bengong mengawasi gadis itu. Demikian halnya juga dengan pangeran Ghalik. Semula dia kuatirkan keselamatan puterinya itu, tetapi setelah melihat apa yang terjadi dia jadi lebih kaget dan bercampur girang, karena kaget mengetahui puterinya itu memiliki kepandaian yang demikian hebat. sedemikian girang. Dia sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa puterinya itu sesungguhnya merupakan salah seorang pandai yang memiliki kepandaian siiat jauh diatasnya? Jangankan untuk memisahkan Tiat To Hoat-ong dengan Swat 'Tocu yang tengah terlibat dalam suatu pertempuran yang seru dan menentukan itu, sedangkan untuk ikut maju ketengah gelanggeng saja, berdiri didekat kedua orang itu mungkin pangeran Ghalik sudah tidak sanggup! Tetapi puterinya itu... . Sasana justeru telah berhasil memisahkan kedua orang yang memiliki kepandaian yang luar biasa tingginya itu dengan hanya satu gerakan! Setelah tersadar dari bengongnya, pangeran Ghalik telah berlari memburu kepada Sasana. tegurnya: ..Sasana kau membuat aku hampir mati kaget'!” _ Tetapi Sasana yang cantik jelita itu telah tersenyum manis. ..Ayah, sudah ku katakan, kau tak perlu berkuatir atas diriku .. . . aku sudah besar ayah!.
↧
Beruang Salju - 50
↧