Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Diatas Sajadah Cinta - Habiburrahman El Shirazy Animorphs 24 - Perang Melawan Helmacron Animorphs - 23 Mengungkap Rahasia Tobias Trio Detektif 16 - Misteri Singa Gugup Mahesa Kelud 6 - Noda Iblis
AKU bisa jaga diri baik2!" kata Sasana. ,.Tapi..., kepandaianmu itu... siapa yang telah rrewarisinya? Siapa gurumu?" tanya pangeran Ghalik. ' Sasana tersenyum'. ”Tidak ada orang yang mengajari, akupun tidak memiliki kepandaian apa2, ayah!" menyahuti Sasana sambil tertawa lebar, sehingga terlihat jelas betapa barisan giginya yang putih berkilauan itu. 'Tiat To Hoat-ong telah menghapus keringat dikening dan mukanya. lalu dia membungkukkan sedikit tubuhnya. Sambil tangan kanannya diletakkan didada. katanya: “Terima kasih atas pertolongan Kuncu (puteri)! Hebat sekali tenaga lwekangmu itu, hampir saja aku tidak sanggup menerima tolakan tanganmu itu!” Sasana tersenyum. "Koksu, itu hanya kebetulan saja. kau telah letih, maka mudah saja aku mendorong untuk memisahkan kalian, bukan?" menyahuti Sasana.
Sedangkan Swat Tocu berbeda dengan Tiat To Hoat ong!. Dia gusar sekali. penasaran bukan main.Dialah Seorang tokoh yang memiliki kepandaian luar biasa. Tak sembarang orang menerima tangannya dan serangannya. Tetapi kêtika diwaktu dia tengah memusatkan kekuatan hebat untuk menindih Tiat To Hoat-ong. Si gadis Yang muda usia itu, didengarnya telah dipanggilnya ole h Tiat To Hoat Ong.Sebagai Kuncu (Puteri). .dengan sekali gerakan tangannya berhasil mendorongnya sampai mundur satu langkah kebelakang,kuda2 kedua kakinya juga tergempur. Inilah pengalaman pertama yang pernah dialaminya. ..Siapa kau ?" tanyanya bengis. ..Atau kau memang ingin menggantikan orang Mongolia Si gundul itu untuk berurusan denganku ?” Sasana tersenyum manis. ' "Maaf, maaf paman !" katanya cepat dengan sikap yang jenaka. ..Jangan paman marah !' Aku hanya ingin memisahkan kalian saja! Mana berani aku bersikap kurang ajar padamu ? . . Swat Tocu mengetahui jika memang dia tadi bisa mengerahkan tenaganya seperminuman teh lagi kemungkinan besar dia bisa merubuhkan Tiat To Hoat ong . Karena dia merasakan tenaga dalam Koksu itu telah terguncang tidak karuan, daya lawan dan daya bendungnya tidak sekuat semula. Dalam keadaan seperti itu Tiat To Hoat-ong memang telah jatuh dibawah angin. Tapi siapa sangka, gadis ini telah memisahkan mereka. Dengan demikian, jelas sigadis bukan memisahkan mereka, hanya sengaja menolongi `Tiat 'To Hoat-ong, rupanya Sasana juga mengetahui, jika pertempuran itu berlangsung beberapa saat lagi lamanya. Tentu Tiat 'To Hoat ong akan bercelaka... ' Swat 'Tocu mendengus dingin. Dia merupakan golongan tua, tidak bisa dia turun tangan terhadap gadis muda jelita itu yang termasuk golongan muda. Namun hatinya mendongkol dan penasaran sekali, maka dia menggerakkan tangan kanannya. plakk" batu gunung yang ada disampingnya telah ditamparnya semplak besar sekali, meluruk jadi abu! Itulah tamparan yang mengandung tenaga yang luar biasa kuatnya. "Hem, beritahukan siapa gurumu?" kata Swat Tocu dingin. Suruh dia keluar untuk bertemu denganku!" Karena melihat gadis ini memiliki lwekang yang luar biasa, jelas gurunya itu seorang liehay yang memiliki kepandaian sangat tinggi sekali.
Sasana telah bersenyum. "Maafkan aku telah berlaku kurang hormat, guruku itu jarang sekali muncul dalam Kangouw, maka itu jarang sekali orang mengetahui namanya dan diapun tidak ingin namanya disebut-sebut..” maafkan!" dan Sasana te lah merangkapkan sepasang tangannya, dia telah menjura memberi hormat. Sedangkan Swat Tocu telah mengawasi dengan mata mencilak, tahu2 dia mengebut dengan tangan kanannya. Dari mana muncul angin yang menerjang kuat sekali kepada Sasana. Sasana menundukkan tubuhnya sedikit,yang membung kuk kedepan ,maka lewatlah serangan Swat Tocu. Dia hanya merasakan hawa dingin yang mempengaruhi pu nggungnya, 'tetapi itu tidak lama, kemudian lenyap. ”Hebat kepandaianmu, usiamu masih muda namun engkau bisa memunahkan serangan itu dengan mudah ! Baiklah, suatu saat kelak, aku ingin sekali berkenalan dengan gurumu itu..!" Setelah berkata begitu, dengan masih mendongkol, Swat Tocu telah bersiul nyaring. Dari luar istana yang mirip perbentengan itu telah terdengar s uara mengerang aneh sekali, kemudian berkelebat sesosok bayangan putih. yang melompat masuk. Ternyata itulah seekor beruang. yang tak lain dari beruang salju peliharaan Swat Tocu, kemudian dengan gerakan yang ringan sekali,Swat Tocu telah melompat kepunggung beruang itu. Dia duduk dipunggung beruang tersebut yang membawanya melompat dinding yang tinggi itu. Meninggalkan tempat tersebut! Sedangkan Pangeran Ghalik telah menghela napas dalam2 kemudian menoleh kepada Auwyang Phu dan Cek Tian. tanyanya: "Kalian telah menimbulkan kekacauan ditempat 'ini, dosa kalian tidak ringan! Tangkap kedua orang itu! ”Dan perintah yang terakhir itu ditujukan kepada anak buahnya. Cek Tian telah tertawa dingin. sama sekali dia tidak takut. Malah katanya: "Hmmm. kami berani datang kemari berarti kami memang bersedia untuk menerima apa yang akan terjadi pada diri kami! Kami akan mempertaruhkan jiwa kami untuk kebinasaanmu ini" Tetapi Auwvang Phu mengambil sikap lain dengan ibunya. Walaupun tubuhnya bercacad.Ukurannya yang pendek seperti anak kecil itu,namun otaknya tidak demikian dangkal, dia cerdik sekali. Dilihatnya, disamping pangeran Ghaiik yaag memang memiliki kepandaian yang tidak rendah, juga terdapat pahlawan pahlawannya pangeran itu yang.semuanva memiliki kepandaian sangat tinggi dan terutama sekali juga terdapat Tiat To Hoat-org yang lihay dan puteri pangeran itu yang tampaknya memiliki kepandaian yang luar biasa, Maka Auwvang Phu tidak berlaku nekad, dia menarik tapgan ibunya, katanya; ”Ibu mari kita pergi..,! Ibunya telah menoleh kepada anaknya itu dengan sorot mata yang taJam. "Apa kau bilang?" tanyanya. diapun telah melihat pahlawan2nya pangeran Ghalik telah mengurung mereka. ”Kita pergi meninggalkan tempat- ini" jika memang kelak kita memiliki kesempatan lagi tentu kita akan berkunjung lagi untuk bertemu dengan si Ghalik itu!” "Hm, apakah kau takut menghadapi mereka?" tegur Cek Tian jadi gusar bukan main. Aiwyang Phu menggeleng. “Tidak ada gunanya menghadapi mereka dalam keadaan seperti sekarang...!" menyahut Auwyang Phu. ..Kalian menyerahlah untuk kami ringkus...bentak salah seorang pahlawan pangeran Ghalik sambil melintangkan goloknya dan mengeluarkan rantai borgolan. Jangan kalian mempersulit diri kalian sendiri . . .. Dan pahlawan yang seorang ini melangkah maju untuk memborgol kedua tangan Auwyang Phu. Mendongkol Auwyang Phu oleh sikap pahlawan pangeran yang seorang tersebut tahu2 dia angkat kaki kanannya dan mendupak. Pahlawan yang seorang ini merupakan pahlawan yang memiliki kepandaian cukup tinggi, tidak mudah dia didupak seperti itu, dia telah mengelakan diri dari tendangan sipemuda bertubuh pendek bulat kecil itu. Tetapi dia jadi kaget, karena Auwyang Phu begitu gagal menendang ,justru dia telah menekuk kedua kakinya setengah berjongkok dan tahu2 tangannya mendorong kearah sipahlawan tersebut. "Bukk!" tubuh pahlawan itu terpental seperti daun kering. kemudian terbanting dikejauhan tiga tombak lebih. Auwyang Phu tanpa memperdulikan korbannya itu telah menarik tangan ibunya. ..Mari kita berangkat bu!" Cek 'Tian tidak membantah lagi. hanya matanya mendelik bengis mengawasi selintas pada pangeran Ghalik penuh dendam, kemudian melangkah akan ikut puteranya meninggalkan tempat itu dengan jalan melompati tembok yang tinggi itu.