Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Joko Sableng - 43. Karma Manusia Sesat Rajawali Emas - 27. Misteri Batu Bulan Ario Bledeg - Petir Di Mahameru Roro Centil - Ninja Edan Lengan Tunggal Pendekar Banci - SD.Liong
mereka telah menyambar angin yang berkesiuran cepat sekali kepunggung Liu Ong Kiang.Ternyata itulah beberapa batang jarum yang tengah menyambar kejalan darah-jalan darah yang mematikan ditubuh Liu Ong Kiang dan Cin Piauw Ho. Yo Him yang mengetahui itu, jadi terkejut. Dilihatnya jarum2 itu menyambar dengan tenaga timpukan yang sangat kuat sekali. Maka Yo Him telah mengebut dengan lengan bajunya, dimana jarum2 itu telah runtuh ketanah sebelum tiba pada sasarannya. 'Mau pergi kemanakah,tuan?" tegur Suara yang dingin, namun bengis sekali ,,Apakah pelayanan kami selama ini kurang baik sekali !' hingga kalian ingin meninggalkan tempat kami secara diam2 seperti ini?!`” Semua orang menoleh, tampak beberapa sosok tubuh berdiri didekat tembok istana ini,di tempat yang agak terhindar dari penerangan api tenglonglengnya sipenjaga pintu gerbang tersebut. Salah seorang diantara mereka yang berdiri paling depan, yang memiliki bentuk tubuh yang tinggi besar, dan juga dilihat dari cara berpakaiannya itu tidak lain dari Tiat To Hoai-ong!. Muka Sasana jadi berobah ketika melihat Koksu negaranya itu, dia telah mengawasi sejenak, namun puteri pangeran Ghalik ini cepat dapat menguasai perasaannya, dia telah berkata dengan disertai senyumnya: ,.Oh, Koksu? Kebetulan Sekali, ada sesuatu yang ingin kusampaikan?" Tiat To Hoat-eng melangkah maju beberapa langkah kedepan, membungkukan tubuhnya sedikit memberi hormat lalu dengan muka yang bengis dan dingin. Dia bilang. “Kuncu, kebetulan sekali aku lewat di tempat ini dan melihat kalian...^ tetapi yang membuatku jadi heran. Mengapa mereka ini, tamu2 kita yang terhormat tampaknya ingin meninggalkan istana ayahmu. Merekapun tampaknya semuanya membawa perbekalan seperti juga akan melakukan suatu perjalanan yang jauh....!". Sasana mengerti, itulah kata2 sindiran dari Koksu negara. Tetapi Sasana telah tersenyum .Katanya dengan sikap yang tenang. "Mereka telah menemui ayahku, telah meminta ijin untuk meninggalkan tempat ini!" ,.Lalu pangeran telah mengijinkan mereka pergi?" tanya Tiat-to Hoat-Ong sambil memperdengarkan suara tertawa dingin. ,,Ya!" Sasana mengangguk:,.Memang ayahku telah memberikan ijin....!"
“Hmmm sepeti Kuncu ketahui, setiap orang didalam istana ini. kecuali pangeran dan aku, maka yang hendak keluar dari istana ini harus memiliki ..surat jalan" yang ditandatangani oleh pangeran ! Tentu peraturan yang, dikeluarkan oleh ayah Kuncu diketahui jelas olehmu, bukan !?!" Muka sigadis jadi berobah merah. ternyata Tiat To Hoat-ong memang mendesaknya terus, dan belum lagi sigadis sempat mencarikan jawaban yang tepat. Tiat To Hoat-ong telah menoleh kepada Yo Him dengan sorot mata yang tajam bengis sekali, namun ia membungkukkan sedikit tubuhnya dengan agak memberi hormat, dia bilang dengan suara yang dingin. ..Hawa udara dimalam selarut ini dingin sekali, harap tuan! kembali ketempat kalian. Karena salah2 nanti kesehatan kalian terganggu." Yo Him memandang pada Sasana. Dia seperti menantikan keputusan dari puteri pangeran Ghalik tersebut. Sedangkan Sasana waktu itu telah mengambil keputusan, diapun berkata dengan suara yang nyaring: ..Koksu ! Kau dengarlah ! Untuk sekali ayah ter-gesa2, sehingga ayahku lupa untuk memberikan surat jalan yang seperti Koksu katakan tadi! Memang merekapun adalah merupakan tamu-tamu istimewa, sehingga mereka tidak memerlukan segala macam peraturan seperti itu! Mereka adalah ksatria ternama, maka jika memang harus ikuti peraturan yang ada itu tentunya kukira kurang begitu menyenangkan untuk mereka,... ..Begini saja Kuncu ,kita kembali dulu kedalam, dimana kita pergi menghadap pada ayah Kuncu, dan nanti setelah pangeran menyatakan mereka memang tidak perlu surat jalan untuk keluar dari istana ini, akupun tentu tidak berani untuk merintanginya...! Terlebih lagi _selama berada disini, aku bertugas untuk menjaga keselamatan pangeran dan juga seluruh istana ini berada dalam penguasaanku,itu semua untuk keselamatan kalian juga'. Tidak bisa aku bersikap sembarangan, se-tidak2nya setiap peraturan yang telah diadakan oleh pangeran jelas tidak bisa dilanggar oleh siapapun juga. semua ini untuk keselamatan dari seluruh penghuni istana ini juga! Maafkanlah Kuncu aku hanya sekedar menjalankan tugas...” Muka Sasana berubah merah. Biasanya Tiat To Hoat-ong tidak pernah membantah perkataannya, sabagai puteri dari pangeran Ghalik,yang menjadi orang kepercayaan utama dari kaisar dan memiliki kehidupan yang mutlak
mutlak terhadap angkatan perang kerajaan, tentu saja Sasana merupakan orang yang agung dan dihormati sekali. Namun malam ini. Tampaknya Tiat lo Hoat-ong memang ingin mencegah kepergian dari Cin Piauw Ho dan yang lain-lain tersebut, tanpa memperdulikan Sasana . "Koksu !" .kata Sasana dengan suara yang nyaring. "Apa yang kukatakan adalah yang sebenarnya ! Apakah memang Koksu tidak mempercayai perkataanku ? Jika memang kita pergi menemui ayahku. akan sama pula jawabannya. Tiat To Hoat-Ong tersenyum dengan sikap tawar.,,Tetapi jika memang aku mendengarnya langsung dari pangeran,tentu hal itu berarti aku tidak menyalahi tugasku ini..!,. Menyahuti Tiat To Hoat Ong. Melihat keadaan semakin runyam seperti ini, tiba2 Sasana teringat sesuatu maka katanya sambil mengawasi Tiat To Hoat ong.." Koksu kudengar malam ini seharusnya Koksu sudah berangkat kekota raja untuk memberikan laporan kepada Kaisar! Tapi mengapa Koksu belum berangkat ?Lagi pula kekuasaan untuk keamanan istana mi, seluruhnya telah diserahkan kepada Gochin Talu!" Koksu negara tersebut tersenyum. ..Kebetulan sekali kesehatanku terganggu? “
memang benar perkataan Kuncu bahwa keberangkatanku kekota raja ditunda dua hari lagi Sampai kesehatanku pulih!" menyahuti Koksu tersebut. Karena itu walaupun seluruh wewenang mengadakan penjagaan untuk keamanan istana ini telah diserahkan kepada Gochin Talu ..tokh aku tetap bertanggung jawab penuh akan keamanan ditempat ini selama aku berada disini? Bukankah Gocin Talu ini' hanyalah memang merupakan wakilku semata jika aku tidak berada ditempat?" Tiat To Hoat-Ong tersenyum. Sasana terdesak lagi. sedangkan Yo Him telah melihat keadaan semakin tidak beres. sedangkan tujuh orang anak buah Tiat To Hoat Ong,tujuh orang pendeta Mongolia yang berpakaian sama dengan Tiat To Hoat Ong,hanya usia mereka semuanya mungkin baru tiga puluhan tahun,telah menghampiri berdiri di belakang Tiat To Hoat Ong,menahan kepergian Cin Piauw Ho dan yang lainnya,mempergunakan jarum rahasianya itu,maka memperlihatkan bahwa Tiat To Hoat ong tidak main2 untuk mencegah kepergian mereka,jelas walaupun bagaimana koksu negara itu akan berusaha menahan kepergian Cin Piauw Ho dan lainnya. “Kuncu,!..kata Yo Him kepada Sasana. Jika memang urusan yang dikatakan oleh Taisu itu merupakan suatu peraturan disini, apa salahnya jika Kuncu tolong pergi mengambilkan “surat jalan" yang dimaksudkan oleh Taisu ''. Bukankah Kuncu bisa pergi menemui ayahmu dan meminta ..surat jalan" itu ?” Tiat To Hoat-ong tertawa menyeringai, katanya “Ya, jika memang Kuncu bersedia untuk pergi menghadap pangeran hanya seorang diri, itupun tidak ada halanganrya. Tetapi kuharap tuan?! kembali dulu ketempat kalian !'Kukira alangkah baiknya jka kalian meninggalkan tempat ini besok pagi, dengan melakukan perjalan ditengah malam begini bukankah merupakan perjalanan yang menyebalkan.,, Setelah berkata begitu Tiat T0 Hoat-Ong mengambil sikap seperti mempersilahkan Yo Him dan yang lainnya untuk kembali kedalam istana. Sedangkan Sasana mengawasi Koksu itu dengan sepasang alis yang mengkerut, otaknya bekerja keras sekali, untuk mencari jalan guna menyingkirkan Koksu tersebut. Dilihatnya ketujuh pendeta muda, yang diketahui oleh Sasana merupakan kawan2 Tiat To Hnat ong, yang baru datang dari Mongolia belum lama yang lalu, telah memperlihatkan sikap ber-siap2 untuk menghadapi sesuatu. Merekapun tampaknya memiliki kepandaian yang tidak rendah. Diam2 dihati Sasana juga telah menimbang2 menakar kekuatan. Yo Him memang bisa menghadapi Tiat To Hoat-Ong Walaupun belum dapat dipastikan Yo Him bisa merubuhkan Koksu negara yang sangat lihay itu dimana kepandaiannya tinggi sekali. Namun sedikitnya Tiat To Hoat-ong juga tidak bisa berbuat banyak pada Yo Him. “sedangkan yang diragukan Sasana adalah ketujuh orang anak buah 'Tiat To Hoat-ong itu. Sasana mungkin bisa menghadapi dua orang diantara mereka. Lalu yang lima orang lagi siapa yang menghadapinya? Cin Piauw Ho baru saja sembuh dari keracunan itupun belum sembuh keseluruhan.Dimana racun yang mengendap ditubuhnya belum lagi bisa dipunahkan. Dengan demikian, tenaga dalamnya belum lagi dipergunakan karena tidak bisa Jikerahkan. Sekali saja Cin Piauw Ho mengempos semangat dan tenaga Lwekangnya, sehingga hawa murninya bergolak, berarti bisa membahayakan keselamatannya, racun yang mengendap dalam darahnya akan menerjang kejantung. Begitu pula Liu Ong Kiang, diapun tengah terluka, walaupun lukanya itu telah mulai pulih tokh semangatnya tidak bisa dipergunakan penuh keseluruhannya.