Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Pendekar Banci - 41

$
0
0

Cerita Silat | Pendekar Banci | Karya SD.Liong | Pendekar Banci | Cersil Sakti | Pendekar Banci pdf

Naga Bhumi Mataram - El Pramono Arief Sujana - Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari Arief Sudjana - Kabut di Bumi Singosari Arief Sudjana - Tapak Tapak Jejak Gajah Mada Arief Sudjana - Kisah Dua Naga Di Pasundan

Wut !.
   bagaikan segulung asap, tubuh Siau Yan cinjinpun melambung ke udara dan terus lepaskan dua buah pukulan ke arah jauh. Seketika dinding belakang dari ruang guba itu pecah dan tampaklah sebuah tanah lapang yang cukup luas.
   "Siancay !" seru pertapa dari guha Siau-yau- tong pula, "karena nyata engkau tak menyadari kesalahanmu, terpaksa aku tak dapat berlaku murah seperti tujuh tahun yang lalu. Toho Ihama, hari'ini aku terpaksa baru membuka pantangan membunuh l? '.
   Habis berkata Siau Yau cinjin terus mengeluarkan sebatang hud-tim atau kebutan.
   Melihat kedua orang itu hendak bertempur hati Hong lngpun mulai tegang-ia mengharap suhunya dapat menghalau kedua musuh itu.
   Tobo Ihama tertawa aneh.serentak ia tabaskan pedang Thian-liong-kiam dari atas membelah ke bawah. Seketika segulung sinar kuning berhamburan kearah 'tubuh Siau Yau cinjin.
   Sekali berputar tubuh, Yau ciujinpun sudah menyelinap 'kebelakang Toho Ihama. la tebarkan kabut hud~tim untuk melindungn diri tetapi tak mau' menyerang.
   Melihat lawan tiba2 lenyap dan berada dibelakangnya, Toho Ibama terkejut sekali, `.
   ' Diam2 dia mengeluh tetapipun mengagumi kesaktian pertapa itu. Pada saat ia hendak berputar tubuh ke belakang untuk menyerang. tiba2 Bu Wi Ihama berseru.
   'Susiok, harap berhenti dulu.
   Sukalah dengarkan kata kataku.” .
   ' Toho lhama heran dan tak tahu apa yang hendak-diucapkan sutit-nya itu. Kuatir kalau Siau Yau cinjin' menyerang dari belakang. buru! ia loncat' ke samping sampai setombak jauhnya, lalu berseru agak marah.
   "Bu Wi, engkau tidak turun tangan. mengapa. hanya omong yang tak berguna saja ?”.
   ”susiok” sahut Bu wi lhama, "telah kusuruh muridku bernama CongTik bersama burung kakak tua putih untuk menemuimu ke daerah Tionggoan. Apakah susiok sudah bertemu dengan dia '?.
   "Aku dimasukkan pertapa bangsat itu kedalam peti besi dan dilempar kedalam telaga selama tujuh tahun. Bagaimana aku bertemu dengan orang?”.
   teriak Toho Ihama marah.
   "Susiok" kata Bu Wi lhama pula, "karena sudah sekian lama Cong Tik tak pulang maka akupun. Lantas turuu gunung untuk mencari susiok Aku mendapat keterangan bahwa susiok pernah bentrok dengan Siau Yau cinjin Maka akupun segera bergegas' menuju ke Siau-yau-tong sini.
   Tetap karena Siau Yau cinjin tetap berkeras tak mau memberitahukan tempatmu barulah kita bertempur. Oleh karena ternyata susiok tak kurang suatu, marilah kita pulang saja !”.
   , Walaupun termasuk angkatan yang lebih muda tetapi ternyata Bu Wi lhama jauh lebih alim , perangainya daripada Toho lhama, paman gurunya itu.
   Seketika berobahlah wajah Toho lhama.
   "Apakah engkau hendak membantu orang luar?" bentaknya geram.
   Bu Wi Ihama menghela napas: "An, susiok. tindakan Sian Yan cinjin dahulu sebenarnya adalah demi kepentingan susiok sendiri, Perlu apa susiok harus membalas dendam tentu soal sekecil itu. Bukankah hal itu 'melanggar pesan dari sucou kita ?".
   Toho lhama tertawa dingin.
   "Bu Wi, omongan tak berguna tak perlu diomongkan ,kita berdua bersama2 turun tangan membasmi pertapa bangsat itu.
   Setelah itu baru aku akan kembali ke kuil dan tak akan berkelaran di luaran lagi.
   Atau asal kau jangan membantunya, aku tentu dapat menghajarnya .
   Bu wi lhama kembali menghela napas panjang.
   Susiok, masih ada satu urusan ! .
   Pergilah dulu ke kuil nanti kita bicara lagi," cepat Toho lhama menukas. "setelan kubasmi' pertapa bangsat itu, baru nanti kukatakan kepadamu. Sekarang dihadapan pertapa -bangsat . itu, mana aku leluasa bercerita." .
   Bu wi lhama geleng2 kepala lalu- berkata kepada Sian Yau cinjin :.
   "Aku akan pergi lebih dulu, harap suka bermurah hati." .
   Sian Yan cinjin 'mengangguk. Segera ia merundukkan kebut hud-tim. .bulu kudakebun itupun berhamburan mirip dengan sekutum bunga perak.
   "°Toho, karena engkau tak terima, tentu selama tujuh tahun- itu engkau mendapat kemajuan. . Dalam ilmu pedang, tak perlu .engkau sungkan lagi"'seru Sian Yan cinjin.
   Bu' Wi Ihama seorang lhama yang berilmu 'tinggi baik dalam ilmu keagamaan maupun ilmu kesaktian. Dia tahu bahwa susioknya itu memang seorang lhama yang banyak melakukan kejahatan, . tak memegang peraturan, dan larangan kuil. Buwi lhama tak mau membantunya untuk menyerang Sian Yan' cinjin. Tetapi kalau ia tetap berada disitu, tentu ia ` tak dapat berpeluk tangan mengawasi saja ' apalagi bila ` Toho lhama sampai terancam bahaya.
   ia memutuskan lebih baik tinggalkan tempat saja.
   Demikian setelah menyampaikan permintaan kepada Sian Yau cinjin “supaya jangan terlalu kejam terhadap' susioknya, Bu wi lhamapun terus pergi.
  Dendam kemarahan Toho lhama karena dipenjara selama tujuh tahun dibawah telaga, memang tak mungkin dihapus.
   Apalagi saat itu ia sedang berhadapan dengan musuh itu sudah tentu dia ta mau memberi ampun lagi.
   sebagai penyahutan dari ucapan _Sian Yau cinjin. ia terus taburkan pedang Thian-liong-kiam . dalam sebuah gerak yang' cepat dan dahsyat sehingga pedang itu seolah berobah menjadi- ratusan batang. Kemudian pada lain saat, orang dan ' pedangnya seperti tergabung satu dan meluncur kearah Sian Yau cinjin.
   Melihat gerak permainan Toho, lhama Sian Yau cinjin menyadari bahwa saat itu ilmu tenaga dalam lawan sudah makin hebat. Tetapi bukan mundur kebalikannya pertapa dari guha' Sian-yau-tong itu malah menyongsong maju . Menamparkan kebut hud-tim ke pedang lawan.
   Setelah mengetahui bahwa Cong 'Tik itu murid dari Bu Wi Ihama dan sekarang Bu Wi lhama sudah pergi, diam2 longgarlah perasaan hati Hong Ing.
   la duga Cong Tik tentu seluhur peribadi gurunya. Disamping itu diapun tak merasa cemas akan keselamatan suhunya menghadapi orang aneh itu , Toho lhama.
   Dalam pada itu iapun mulai mengikuti pertempuran dahsyat antara suhunya dengan Toho lhama.
   ° Ketika melihat suhunya hendak menampar pedang Thian-liong-kiam dengan hud-tim. Hong Ing terkejut dan berseru :.
   “Suhu, pedang itu tajam sekali. dapat memapas logam seperti rnemapas tanah liat. Harap hati hati!”.
   ' Tetapi gerakan Sian Yan cinjin luar biasa cepanya. Hud~timpun sudah menyongsong pedang Thian-liong-kiam. Segulung bulu kuda sudah melibat pedang.
   - Hong Ing tercengang. Entah sudah berapa puluh kali ia telah mengambil dan bermain dengan kebut hud-tim suhunya itu. la tahu jelas ' bahwa bulu kuda pada hud-tim itu biasa saja, tak ada yang luar biasa, tak diselipi pula oleh lain2 benda.
   Tetapi mengapa pedang sehebat Thian liong~kiam tak mampu memapas hud-tim itu bahkan malah kena dililitnya ? '.
   ' Memang karena kepandaiannyu masih belum tinggi, Hong lng tak dapat mengetahui sebabnya.
   Memang sudah wajar kalau ia heran mengapa pedang Thian-liong-kiam yang luar biasa tajamnya itu tak mampu memapas bulu kuda.
   Tetapi tidak demikian dengan suhunya. Sebagai seorang pertapa yang sakti segera dapat mengetahui bahwa gerak permulaan dari Toho' lhama dalam ' menaburkan pedang ke kanan kiri lalu kebawah dan keatas tadi telah disaluri dengan tenaga-dalam.
   Jurus permainan pedang itu memang luar biasa hebatnya.
   tiga arah telah dilingkupi sinar pedang sehingga kemanapun hendak menghindar, 'tentu akan tersambar.
   Siau Yau cinjin tahu akan "keli hayan gerak permainan pedang lawan. Maka iapun segera gerakkan hud-tim menurut gaya gerakan pedang lawan yalah ke kananku lalu keatas dan kebawah.
   Ia menurutkan saja gerak permainan ,Tjoho lhama.
   Ketika Toho' lhama merobah .gerak pedangnya dari' kanan ke kiri menjadi dari bawah 'ke-atas, Siau 'Yau cinjinpun menirukan. Tetapi karena ia bergerak belakangan mau tak mau ada dua helai bulu bud-tim yang terpapas putus oleh. pedang Thian-liong-kiam.
   "'Hong Ing têrbeliak .
  


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>