Cerita Silat | Beruang Salju | disadur Sin Liong | Beruang Salju | Sakti Cersil | Beruang Salju pdf
Naga Bhumi Mataram - El Pramono Arief Sujana - Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari Arief Sudjana - Kabut di Bumi Singosari Arief Sudjana - Tapak Tapak Jejak Gajah Mada Arief Sudjana - Kisah Dua Naga Di Pasundan
SASANA mengangguk.
, Sayang guruku tidak ikut sertaml" menggumam sigadis.
“Aku berada disini!" tiba2 terdengar suaara orang berseru sambil tertawa hahahahihi.
Sasana dan orang2 lainnya yang berada di tempat tersebut terkejut , mereka telah menoleh keatas darimana asal suara itu.
Terlihat seorang tengah duduk diwuwungan dengan sikap seenaknya sambil ter-tawa2. Orang itu memiliki kumis dan jenggot yang telah memutih, yang tumbuh panjang sampai menutupi seluruh tubuhnya. Rambutnya juga dibiarkan tumbuh panjang. Ternyata orang tersebut tak lain dari Ciu Pek Thong'.
”Suhu !" teriak Sasana dengan perasaan girang yang meluap luap.
,,Ciu Locianpwe !" berseru Yo Him yang ikut girang juga.
Dengan adanya siberandai jenaka ini, tentu urusan jadi lebih mudah diatur, Waktu itu Ciu Pek Thong telah berkata dengan suara yang riang, diantara suara tertawa nya yang hahaha, hihihi, bilangnya: Aku telah tinggal selama beberapa tahun didalam istananya pangeran Ghalik, selama itu aku makan dan tidur gratis tanpa perlu bayar !.
Hmm .walaupun dia adalah pangeran mongolia, namun aku berhutang budi pada pangeran. Adalah pantas jika sekarang aku membalas budi kebaikan pangeran Ghalik .!" membarergi dengan habisnya perkataan Ciu Pek Thong, tampak tubuh Ciu Pek Thong telah melompat turun dengan gerakan yang ringan sekali.
kala itu sim thaykam dan para pahlawannya istana kaisar telah memandang dengan bengis dan semuanya dengan memegang senjata tajam.
dengan mengeluarkan suara tertawa yang nyaring hahaha. hihihi. ciu Pek Thong telah sampai disamping pangeran Ghalik dimana dia telah mengulurkan tangannya dan ketika Pangeran Ghalik tengah berdiri bengong , dia telah merangkul pinggang Pangeran ghalik.
Dalam waktu yang singkat sekali, ciu pek Thong telah mencelat membawa kabur pangeran. Gerakan Ciu Pek Thong begitu gesit dan cepat sehingga tak bisa dirintangi.
Ketika melihat tubuh Ciu Pek Thong meluncurkan turun menyambar kebawah, mereka jadi terkejut dan segera juga beberapa orang pahlawan telah meiyerbu maju untuk menyerang Ciu Pek 'thong dengan senjata tajam mereka.
'tapi Ciu Pek Thong tetap meluncur turun dengan cepat sekali. kedua tangarnya telah digerakkan untuk mengebut lima orang pahlawan itu terpental, tubuh Ciu pek 'thong tetap meluncur, dengan perlahan dia mendorong pundak nya Sim Thaykam, sehingga membuat orang kebiri itu terguling2 dilantai sambil ber-seru2. dengan suara yang mengandung kemarahan bukan main dan juga perintahkan para pahlawan istana Kaisar agar segera mengepung Ciu Pek Thong untuk membekuknya.
Tapi mereka semua itu mana bisa menghadapi situa berandalan yang Jenaka “.
kala itu sim thaykam dan para pahlawannya istana kaisar telah memandang dengan bengis dan semuanya dengan memegang senjata tajam. dengan suara yang mengandung kemarahan bukan main dan juga perintahkan para pahlawan istana Kaisar agar segera mengepung Ciu Pek Thong untuk membekuknya.
Tapi mereka semua itu mana bisa menghadapi situa berandalan yang Jenaka “.
Dalam keadaa seperti inilah. tampak Para pahlawan istana Kaisar telah ber-lari mengejar sambil ber-teriak2 "tangkap pemberontak Tangkap pemberontak!".
Namun ketika tiba diluar rumah penginapan Cin Pek Thung dan pangeran Ghalik lenyap dari pandangan mereka.
Sim Thaykam jadi mengamuk penuh kemarahan juga membentak para pahlawan istana itu perintahkan mereka untuk menangkap Yo him dan Sasana, serta Hek Pak Siangsat dengan
↧
Beruang Salju - 75
↧