Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tombak Kecantikan - 29

$
0
0

Cerita Silat | Tombak Kecantikan | oleh Can ID | Tombak Kecantikan | Cersil Sakti | Tombak Kecantikan pdf

Naga Bhumi Mataram - El Pramono Arief Sujana - Sang Fajar Bersinar Di Bumi Singasari Arief Sudjana - Kabut di Bumi Singosari Arief Sudjana - Tapak Tapak Jejak Gajah Mada Arief Sudjana - Kisah Dua Naga Di Pasundan

Hal ini bukan dikarenakan Thian—ie Kisu tak mampu menghindarkan diri, melainkan karena ia kelewat kesemsem, kelewat terkesima oleh gerakan tubuh lawan yang begitu alami bagaikan aliran air. Dalam.pada itu, perempuan tenun telah menghentikan serang— annya. Karena dia menemukan kalau Thian-ie Kisu sama sekali tidak melancarkan serangan balasan. Sekalipun dia berhasil melukainya, namnn yang berhasil dia peroleh hanya luka luka kecil, dia masih belum mampu untuk “melukai”nya. Disamping itu diapun tahu kalau Thian—ie Kisu tidak berniat melukainya.™
   oleh sebab itu dia menghentikan serangan, tidak menyerang lagi.™
   Memang begitulah kemampuan seorang wanita, kalau ingin menyerang langsung menyerang.™
   Seperti mereka seringkali tanpa sebab langsung marah, kemudian secara tiba tiba hilang sudah semua kemarahannya.™
   Bagi kaum wanita, mereka bisa melakukan apapun yang ingin mereka lakukan, karena segala sesuatunya tergantung “mud” mereka, perasaan hati mereka.™
   Kini, secara tiba tiba perempuan tenun menghentikan serang— annya, bukan karena apa-apa hanya disebabkan dia sudah tidak ter—tarik untuk bertarung lebih jauh.™
   Sebelum pergi dari situ, dia sempat berkata begini: “orang bilang, manusia jahat akan mendapat ganjaran yang jelek, perkataan seperti ini susah dipercaya, sebab orang baikpun bisa peroleh ganjaran jelek. Sedangkan perkataan yang menyatakan orang jahat pasti akan dibereskan orang suatu saat, atau mereka bakal menyesal karena teguran nuraninya, semuanya bohong dan omong kosong, yang ada adalah waktu akan berjalan terus, orang jahat bisa hidup sambil menikmati hasil karyanya, sebaliknya orang yang mereka celakai? Mungkin keturunan mereka pun bakal menderita terus menerus gara gara ulah jahat satu orang.™
   Ingatlah gunung dan sungai bisa dirubah namun watak manusia susah dirubah, sulit bagi orang jahat berubah jadi baik, tapi gampang bagi orang baik berubah jadi jahat.”.™
   Selesai berkata diapun tertawa, sekulu senyuman yang begitu indah, begitu menawan, yang cukup membuat kau tak bisa melupakannya dalam sepuluh tahun mendatang. Kemudian dia pun pergi dari situ. “Biarpun kau enggan beritahu dimana si rase Haho bersembu—nyi, aku percaya pasti dapat menemukan dirinya.” Dia bersumpah akan membunuh Haho Si—cap-it. sebab Haho Si—cap-it paling tidak sudah membunuh tiga orang saudara seperguruannya, menggunakan tiga macam cara yang berbe—da. saudara seperguruannya yang pertama bernama Siau—in, Haho Si—cap-it tertarik dengan kecantikannya tapi nona itu enggan menuruti kemauannya, maka diapun membius gadis itu, merogolnya bahkan mengundang sahabat sahabatnya yakni para begundal anak buah Coa Keng untuk bergilir memperkosa gadis malang itu.™
   Akhirnya nona Siau-in menggigit putus lidah sendiri dan bunuh diri.™
   Nona yang lain bernama Siau-in, tidak beruntung nona inipun menarik perhatian Haho, berhubung ayahnya mempunyai posisi dan jabatan dalam pemerintahan, maka mula mula Haho Si—cap—it membuat laporan yang menggusarkan Coa Keng.™
   Karena mendapat hasutan, Coa Keng menjebloskan seluruh anggota keluarga nona Siau-in ke dalam penjara.™
   Maka Haho Si—cap—it membuat rencana busuk dengan meng-atur anak buahnya dalam penjara, disana ia berhasil memperkosa Siau-in habis habisan kemudian memohon kepada Coa Keng untuk memenggal kepala seluruh anggota keluarganya.™
   seorang lagi gadis bernama Chin Ling, awalnya gadis ini memang menyalahi terlebih dulu, sementara Haho sangat kesemsem dengan kecantikan wajahnya.™
   Namun Chin Ling mempunyai seorang kakak, Chin Ko—sin yang mempunyai nama cukup terkenal dikalangan hitam.maupun putih, bahkan Coa Keng sendiripun tak berani bikin masalah dengan dirinya.™
   Maka diapun memakai jalan pintas untuk mendapatkan gadis itu, mula mula dia menggunakan Cara yang rendah dan keji dengan menenggelamkan perahu yang ditumpangi Chin Ko—sin sewaktu menyeberangi sungai, kemudian membunuhnya ketika tercebur ke dalam.air.™
   Setelah itu dia pun memberi pernyataan dengan mengatakan dia bisa menemukan dan menghadapi sang pembunuh, yang mem-buat Chin Lin secara sukarela datang mencari dan memohon kepada-nya, menggunakan kesempatan itu diapun memperkosa gadis terse—but.™
   Selesai melakukan hajat binatangnya, diapun menjelaskan kepada sang nona: dialah pembunuh kakaknya, dalam amarahnya Chin Ling beradu nyawa dengan dirinya dan terakhir tewas ditangan Haho Si—cap—it.™
   oleh karena itulah, perempuan tenun membenci Haho Si—cap-it hingga merasuk ke tulang sumsum, dia bersumpah hendak mengha-bisi nyawanya.™
   Atas bantuan ayah Siau—cing yang memiliki pergaulan luas, perempuan tenun berhasil mendapat tahu kalau Haho Si—cap—it berada di kota Siang-yang seorang diri, bahkan dia tinggal dalam kuil too—koan dimana Sam—pian toojin berada. Maka berangkatlah perempuan tenun pergi membunuh Haho Si-cap-it. Sayang dia terjebak dalam alat rahasia yang sangat lihay. Ditengah keadaan yang berbahaya dan kritis, Thian—ie Kisu munculkan diri dengan menerjang masuk ke dalam perangkap, dengan pengetahuannya yang begitu luas serta kepandaiannya terha—dap alat perangkap, secara mudah ia berhasil menghancurkan semua alat jebakan dan selamatkan perempuan tenun.™
   Semenjak itu, dia pun jatuh asmara dengan perempuan itu.™
   Perempuan tenun kecil mungil, lincah, cerah dan berparas cantik.™
   Dia seperti satu kalimat syair yang indah dan menawan, setiap membacanya akan muncul pemahaman yang lebih mendalam, sementara gadis itu bagaikan sejilid kitab luar biasa, baginya, kitab itu tak akan habis dibaca sepanjang masa.™
   Mereka berpacaran dengan hangat, bagaikan comberet yang tak bisa meninggalkan musim gugur.™
   Sepasang bibirnya yang tipis dan lembut, hampir sepanjang hari berada dalam hisapan bibirnya yang tertutup kumis.™
   Bahkan rayuan yang begitu hangat dan mesra justru muncul atas undangan perempuan tenun, sekalipun gadis ini adalah gadis suci walau sedang tertawa penuh rayuan.™
   Mereka berpacaran berapa saat lamanya hingga kemunculan nona Siau-cing, saat itulah kondisi cinta Thian-ie Kisu ibarat: sebuah pemandangan alam yang indah, harus diakhiri diujung sebuah jalan buntu. Siau-cing adalah sahabat karib perempuan tenun. Gadis ini memiliki kecantikan yang bersahaja, bila perempuan tenun harus berdandan siang malam, maka siau—cing justru begitu sederhana dan bersahaja meski dalam kesedihan. Dia tidak seperti perempuan tenun. Perempan tenun senang mengajari orang, dia memiliki landasan pemikiran yang baku tentang kehidupan seorang manusia. Tentu saja gadis ini selalu beranggapan bahwa pemikirannya selalu benar. Dia jauh lebih lurus, jauh lebih langsung ketimbang cahaya matahari yang langsung menyoroti pupil matamu.™
   oleh sebab itu, dia seringkali mencampuri jalan pemikiran Thian-ie Kisu, seringkali berusaha membelokkan pendapatnya. Mungkin, inilah satu—satunya persoalan yang membuat Thian—ie Kisu tidak terlalu suka dengan dirinya.™
   Semua lelaki bersedia mendengarkan perkataan wanita, akan tetapi tidak ada lelaki yang berharap jalan pemikiran serta sistim kerjanya dipengaruhi atau bahkan dikendalikan perempuan.™
   Demi mempertahankan pendapat dan pandangan masing-masing, dalam perjalanan berpacaran, kedua orang itu seringkali ribut dan bentrok.™
   Hanya saja, Thian-ie Kisu selalu mengalah terhadap perempuan tenun.™
   Bagaimana pun, semenjak pertemuan pertama dia memang sudah seringkali terluka.™
   Dia seringkali harus minta maaf kepada perempuan tenun.™
   Dia selalu berpendapat: cinta yang sejati harus berani mengatakan maaf, bila kau tidak mengatakannya, maka itulah kerugian bagimu.™
   Akan tetapi Siau—cing berbeda, dia sangat penurut, sayang halus dan lembut, senang belajar banyak hal darinya. Dia mengagumi Thian—ie Kisu, karena itu Thian—ie Kisu amat menyukainya, menyayanginya. Makin disayang makin hangat dan akhirnya muncul semacam perasaan, sekalipun perasaan tersebut belum sampai melampaui batas batas yang diperbolehkan. Akan tetapi, perempuan tenun sudah tak sanggup menahan diri lagi. Dia sudah banyak mendengar tentang isu, gosip tak sedap. Dia mulai sering ribut dengan Thian—ie Kisu, cekcok besar. Perselisihan dan percekcokan semacam ini, paling mudah merusak hubungan cinta kasih yang sejati.™
   Dalam keadaan gusar, perempuan tenun minggat meninggal—kan rumah.™
   Sewaktu pergi, hujan sedang turun rintik rintik, serapat sula—man jarum sulamnya.™
   Dari surat yang ditinggalkan perempuan tenun, dia baru tahu kalau perempuan itu sudah mengandung anak dari bibitnya.™
   Maka diapun mengarungi ujung langit sampai pojok samudra untuk menemukan perempuan itu, tapi hasilnya nihil.™
   Kemudian secara tiba tiba ia teringat akan seseorang.™
   Haho Si—cap—it! Mungkinkah dia pergi mencari Haho Si—cap—it untuk menghabisi nyawanya?.™
   Bukankah mereka berkenalan lantaran dia hendak membunuh Haho Si—cap—it?.™
   Bukankah hubungan mereka berdua baru dekat dan mesra, gara gara ia selamatkan dirinya dari cengkeraman Haho Si—cap—it?.™
   Dan kini, hubungan asmara mereka berdua telah retak, semen—tara Haho Si—cap—it masih tetap hidup.™
   Mungkinkah perempuan tenun merasa: bila ia bunuh Haho Si-cap—it, sama artinya dia telah memutuskan ikatan asmara yang sudah terjalin selama ini? Ternyata dugaan ini memang benar. Thian-ie Kisu pergi mencari Haho Si—cap-it: dia ingin menegur orang itu, mengapa hingga kini belum juga turun tangan untuk membinasakan Sam—pian Toojin. Semua alat perangkap yang terpasang dalam kuil Ban—giok—koan, sama sekali tak mampu menahan dirinya, semua jebakan yang ada pun tidak bermanfaat. Bahkan hadangan kawanan tosu bengis pun gagal menahan terjangannya.™
   Maka diapun berhasil menemnkan Haho Si—cap—it, diapun bertemu perempuan tenun.™
   Sekarang dia baru sadar seratus persen, bahwa Haho Si—cap—it adalah manusia yang begitu rendah, begitu memalukan, terkutuk dan tidak dapat diampuni lagi!.™
   Entah bagaimana ceritanya, ternyata perempuan tenun telah berhasil dikuasai Haho Si—cap—it, saat itu dia berada dalam keadaan telanjang bulat, jalan darahnya tertotok, sementara Haho Si—cap—it sendiri sedang menindih diatas tubuh perempuan itu, memeluk pinggangnya yang ramping, bagaikan seekor ular berbisa Haho Si—cap-it sedang menggeliat dan menikmati keindahan tubuh perempuan tenun yang putih mulus.™
   Mereka berdua nyaris tak berpakaian lagi, bukan hanya bugil, bahkan bulu tebal dibagian tubuh mereka yang paling rahasia pun terlihat sangat jelas.™
   Tak terlukiskan rasa gusar Thian—ie Kisu, dia menyesal mengapa tidak menuruti perkataan perempuan tenun. Mengapa tidak sejak awal dia bunuh manusia laknat itu, hingga Sekarang bukan saja telah menyusahkan dirinya, bahkan membuat perempuan tenun ikut celaka. Dia ingin membunuhnya, sayang hawa amarah telah mengua—sahi pikirannya. Amarah yang memuncak mempengaruhi kemampuannya untuk turun tangan. Dalam pada itu Sam—pian toojin telah menyerbu masuk, Thian—ie Kisu disamping menguatirkan keadaan, dipihak lain diapun takut Haho Si—cap—it sekalian mencelakai perempuan tenun, ditambah lagi tenaga dalamnya yang terbatas tidak mendukung pertarungan jangka panjang, akhirnya dia berhasil dirobohkan Sam—pian toojin, bahkan jalan darah penting Jin-meh dan tok—meh nya dilukai Haho Si-cap—it dengan ilmu pukulan unggas dan ilmu tinju hewan nya.™
   Untunglah disaat yang kritis muncul seseorang memberikan bantuannya.™
   orang ini adalah seorang gadis, dia adalah Siau—cing.™
   Siau-cing tidak datang seorang diri.™
   Tak ada gunanya semisal dia datang seorang diri.™
   Gadis itu muncul ditemani Cukat Sianseng serta Goan Capsah—heng yang sudah terluka.™
   Walaupun Cukat Sianseng dan Goan Capsah—heng sudah terluka. namun tenaga gabungan mereka berdua masih cukup untuk mengalahkan Haho Si—cap-it serta Sam—pian toojin.™
   Bahkan lebih dari cukup.™
   Akan tetapi, kedua orang itu sama sekali tidak menyangka kalau kerja sama mereka berdua dalam usaha menyelamatkan ji—suheng dari kondisi terbunuh, membuat kedua orang itu sama sama terjerumus ke dalam kondisi asmara.™
  


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>