Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tombak Kecantikan - 37

$
0
0

Cerita Silat | Tombak Kecantikan | oleh Can ID | Tombak Kecantikan | Cersil Sakti | Tombak Kecantikan pdf

Selebritiku, Pulanglah - Amril Putri Mina - Titie Said Putri Kesayangan Ayah - Mary Higgins Clark Panorama Jiwa & Pesona Dua Rembulan - Sutanto Ari Wibowo Kutang Kunang - Abbe Achmad

“Namun kau tak usah kuatir,” ucap Haho Si-cap-it lagi, “cepat lambat aku pasti akan membereskan Perempuan tenun, kali ini, setelah meniduri dirinya sekali lagi, aku tak bakal melepaskan dirinya™
   Dengan cepat dia akan berangkat ke neraka untuk bertemu dengan kau, sekalian bersama bocah yang konon anakmu™
  " Didalam situasi yang kritis, Thian-ie Kisu masih berhasil membentuk sebuah barisan, membuat Haho Si-cap-it untuk sementara waktu gagal menyerang masuk ke dalam™
   Tapi pada saat itulah Goan Capsah-heng telah menyusul tiba™
   Pertarungan yang amat seru pun segera berlangsung, satu lawan tujuh orang™
   secara beruntun Goan Capsah-heng berhasil membantai enam orang lainnya, terakhir hanya tersisa Haho Si-cap-it seorang™
   Dalam keadaan begini, kembali Haho Si-cap-it merengek minta ampun: “Jangan bunuh aku™
   Secara diam-diam aku dapat memban-tumu membunuh Cukat Siau-hoa!" Thian-ie Kisu pun memohon kepada Goan Capsah-heng agar menghabisi nyawa Haho Si-cap-it™
   “Asal kau bunuh bajingan itu, apapun permintaanmu pasti akan kukabulkan," untuk pertama kalinya Thian-ie Kisu menaruh napsu membunuh terhadap makhluk hidup, “bila kau bebaskan dia, bajingan itu pasti akan pergi mencelakai Perempuan tenun dan putranya™
  " Goan Capsah-heng kelihatan agak sangsi, rada ragu™
   Kemudian matanya dan bekas bacokan diwajahnya mulai bersinar ™
   Seoah olah bekas bacokan diwajahnya telah mewakilinya mengambil keputusan: “Tahukah kau, mengapa sejak awal aku berencana hendak membebaskan dirimu?" dia bertanya kepada Haho Si-cap-it™
   Tak terlukiskan rasa girang Haho Si-cap-it ketika mendengar perkataan itu™
   “Karena kau mirip sekali dengan aku, ulat mengenaskan yang bikin orang jemu dan muak™
  " Haho Si-cap-it sadar bahwa dirinya masih bukan tandingan Goan Capsah-hengm_ ketika kau berhadapan dengan lawan yang bukan lawanmu, seekalipun apa yang dikatakan tak pakai aturan pun, kau harus menerima sebagai ucapan yang sangat aturan™
   Tapi Goan Capsah-heng kembali bertanya: “Tahukah kau, mengapa aku pun ingin membunuhmu?" Kali ini, Haho Si-cap-it merasa terperanjat sekali™
   “Karena kau tidak seharusnya mencari gara-gara dengan ang-gota perguruan Ci-cay-bun, bagaimana pun, mereka adalah saudara seperguruanku, kalau ingin membunuh, aku masih mampu untuk turun tangan sendiri, aku tak senang membiarkan sampah masya-rakat semacam kalian untuk ikut campur didalam urusanku™
  " Kemudian dia pun turun tangan™
   Pertarungan yang kemudian berlangsung merupakan perta- rungan untuk menentukan mati hidup™
   Ternyata, Haho Si-cap-it memang bukan manusia yang bisa dihadapi secara sembarangan™
   Tapi sayang ilmu memotong misai membuang jubah andalan-nya telah dijebol Thian-ie Kisu™
   Berbicara dalam hal ilmu silat, dia tak mampu mengungguli Goan Capsah-heng™
   Tapi jurus yang digunakan Goan Capsah-heng untuk meng-habisi nyawa Haho Si-cap-it benar-benar merupakan jurus silat yang luar biasa™
   Waktu itu, Haho Si-cap-it menggunakan sepasang tangannya mengangkat pedang kilatnya yang tajam tak terkirakan, dengan hawa tajam menembusi hawa khiekang, dia melompat ke tengah udara lalu membacokkan pedangnya ke bawah™
   Dia ingin membelah musuhnya menjadi dua bagian&tr ade;
   Goan Capsah-heng segera menangkis dengan menggunakan toyanya™
   Waktu itu, didalam genggamannya hanya terdapat sebatang tongkat kayu™
   Bacokan pedang meluncur turun dengan kecepatan tinggi, selama empat puluh delapan tahun Haho Si-cap-it malang melintang dalam dunia persilatan, dia selalu mengandalkan jurus pamungkas itu untuk menghabisi lawan, bukan saja bacokannya tepat bahkan langsung mematikan™
   Tapi kali ini, tongkat itu sama sekali tidak patah™
   Haho Si-cap-it tiba tiba saja menemui ajalnya setelah melan-carkan bacokan maut itu™
   Mati konyol! Ternyata bacokan pedang itu justru memancing keluar segenap kekuatan Goan Capsah-heng yang terhimpun dalam toya itu™
   Dia sedang dalam taraf mempelajari ilmu sakti anak panah peluka hati, karena itu dia telah menguasahi tujuh puluh tujuh jenis ilmu sakti™
   Waktu itu, dia telah berubah menjadi seorang jagoan tangguh yang tak bisa dibacok, tak bisa dibunuh dan tak bisa mati™
   Haho Si-cap-it melompat ke tengah udara, disaat dia lancarkan gempuran dengan sekuat tenaga itulah, mendadak dia kehilangan nyawa™
   Goan Capsah-heng tahu, meskipun ilmu anak panah peluka hatinya belum berhasil dikuasahi secara sempurna, namun ilmu pukulan benci dan dendam nya sudah mencapai tingkatan tinggi™
   Siau-cing bahkan melebur semua ilmu silatnya menjadi enam jenis ilmu maha sakti, ilmu syair, kaligrafi, melukis, catur, tulisan dan pukulan™
   - Memohon pun tak ada gunanya, Sam-pian toojin tak mungkin akan memberikan kepadanya™
   Oleh sebab itu Siau-cing mewakilinya untuk memohon™
   - Dengan berbuat begitu, kau bisa membuat Goan Capsah-heng kehilangan kesadaran, cay-hwe-ji-mo, terluka parah hingga mati konyol, yang enteng pun bakal gila dan tak waras otaknya™
   Sekali menjadi gembong iblis, sudah pasti banyak jagoan golongan lurus yang akan memusuhinya, dan keadaan seperti inilah yang dikehendaki Coa Keng™
   Waktu itu, Coa Keng sudah menjadi seorang sekretaris negara, dia dapat melihat kalau pengaruh Cukat Sianseng makin hari makin melambung, dia kuatir berapa orang saudara seperguruan itu sama sama memegang kekuasaan yang bisa menciptakan kelemahan bagi pihaknya, oleh sebab itu dia laksanakan rencana busuk itu dan berniat menyingkirkan Goan Capsah-heng terlebih dulu™
  


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>