Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji - 19

$
0
0

Cerita Cinta | Merpati Tak Pernah Ingkar Janji | by Mira W | Merpati Tak Pernah Ingkar Janji | Cersil Sakti | Merpati Tak Pernah Ingkar Janji pdf

The Spiderwick Chronicles 5 Amarah Mulgarath Berkeliling Dunia Di Bawah Laut - Jules Verne Sisi Merah Jambu - Mira W Kelelawar tanpa Sayap - Huang Ying Misteri Empat Jam Yang Hilang - L. Ron Hubbard

lagi desau angin yang mendirikan bulu roma. Tak ada lagi hujan lebat yang mengundang petaka. Semua telah sunyi kembali. Alam seakan-akan telah kembali ke peraduannya yang tenang tenteram.
  "Tuhan menyertaimu, Guntur," sapa Suster Maria lembut, setelah ketenangan berhasil menyelimuti dirinya lagi.
  "Maria!" desis Guntur tidak percaya. "Berbulan-bulan aku membangun jembatan di sini. Tidak pernah kusangka jarak yang memisahkan kita hanya tinggal belasan langkah!"
  "Ada jarak yang tidak mungkin terseberangi lagi di antara kita sekarang, Guntur. Aku telah menemukan hidupku di sini."
  "Dan meninggalkan aku bertahun-tahun hidup dalam kekosongan dan kesepian di luar sana?"
  "Kamu telah menemukan dirimu sendiri, Guntur. Aku bangga padamu."
  "Kamu merawat orang sakit di sini, tapi membiarkan aku seorang diri ketika hidupku tinggal dalam hitungan detik?"
  "Ketika aku jatuh tersungkur di depan kaki Tuhan...." Mata Suster Maria bersinar-sinar ketika membayangkan malam tujuh belas tahun yang lalu
  itu. "...aku percaya, Tuhan telah mendengar doaku Dan mengembalikan nyawamu."
  "Dan kamu menukar hidupku dengan hidupmu sendiri?"
  "Hidup untuk Tuhan dan sesama manusia bukan pengorbanan, Guntur. Itu adalah hidup yang sangat indah."
  "Dan kapan keindahan itu mewarnai hidupku juga?"
  "Jika kaubagi hidupmu untuk orang lain," sahut Suster Maria tenang.
  Tak ada lagi gambaran gadis salah tingkah yang selalu ketakutan itu. Sebagai gantinya, berdiri kini di hadapannya seorang wanita yang agung dan mandiri. Seluruh pribadinya hangat bermandikan sinar Ilahi. Sorot matanya lembut tapi penuh kepercayaan diri dan kasih sayang.
  Ketika Guntur diantarkan meninjau keadaan rumah sakit itu. dan melihat apa artinya seorang Maria bagi pasien-pasien di sini, tiba-tiba saja dia sadar, Maria terlalu mahal jika diciptakan hanya untuk melayaninya seorang diri.
  Bukan cuma Guntur seorang yang membutuhkan Maria. Ada banyak orang yang ingin membagi penderitaannya dengan dia.
  "Tadi kamu datang menanyakan apa yang dapat kamu bantu, bukan?" tanya Suster Maria, selesai mereka melihat-lihat keadaan rumah sakit itu. "Nah, kamu telah melihat semuanya. Begitu banyak yang dapat kamu lakukan untuk mereka. Bagaimana kalau kita mulai sekarang saja?"
  "Apa yang mesti kulakukan?" tanya Guntur sambil menghela napas. "Aku cuma bisa membangun jembatan."
  "Kalian pinna mobil, kan? Tolong bawa pasien-pasien gawat ini ke rumah sakit yang lebih besar. Mereka membutuhkan pertolongan segera. Sesudah itu kembalilah kemari. Ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang insinyur di tempat yang terpencil seperti ini."
  "Suster Maria." sela Suster Ranti tiba-tiba, "persediaan darah golongan A kita habis."
  Dengan tenang Suster Maria berpaling ke arah Guntur.
  "Dengarlah, Tuhan telah mengetuk pintu hatimu. Ada di antara kalian yang ingin menyumbang darah?"
 
  ***
 
  Sambil menunggu pasien-pasien yang sedang diangkut ke dalam mobilnya. Guntur mengawasi Maria dari kejauhan. Kesibukannya tidak pernah berkurang. Seakan-akan dua puluh empat jam sehari tidak pernah cukup untuknya.
  Diam-diam Guntur teringat kepada Pak Handoyo. Tahu jugakah dia di mana anaknya sekarang?
  Guntur tidak pernah melihatnya lagi sejak sore yang naas itu. Dia menghilang setelah perkaranya selesai. Belakangan dari Elita, Guntur mendengar kabar lain.
  Kata Suster Cecilia, Pak Handoyo telah menjadi seorang pengabar Injil di pedalaman Irian Jaya. Dan dia tidak pernah lagi kembali ke Pulau Jawa. Seakan-akan dia ingin melupakan kesedihan demi kesedihan yang menimpanya di sini.
  Anaknya hilang. Seorang pemuda yang tidak berdosa menjadi korban akibat perbuatannya. Dia sendiri ditahan selama beberapa bulan sebelum akhirnya dibebaskan dari segala tuduhan. Gatot-lah
  yang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.
  Barangkali karena trauma psikis yang bertubi-tubi itulah akhirnya Pak Handoyo memutuskan untuk bekerja kembali di jalan Tuhan. Allah Maha Pengampun. Hanya sesudah berdamai kembali dengan Tuhan-nyalah Pak Handoyo menemukan ketenangan. Tetapi kalau saja dia sempat melihat anaknya sekarang, barangkali kebahagiaannya akan bertambah sempurna.
  Merpatinya yang terbang lepas itu kini telah kembali ke sarang. Merpati memang tak pernah ingkar janji. Menjelang petang, dia pulang memenuhi janjinya.
  "Sudah selesai, Pak," kata sopirnya. "Kita berangkat sekarang?"
  Tanpa menjawab Guntur naik ke mobilnya. Ketika perlahan-lahan mobil itu bergerak meninggalkan halaman rumah sakit, dia menoleh ke belakang sekali lagi.
  Bayangan putih itu masih di sana. Kerudung putihnya melambai-lambai, seakan-akan mengajaknya kembali. Dan Guntur telah bertekad untuk kembali kemari.
  Dia akan mendampingi Maria seumur hidupnya dalam menunaikan tugasnya. Ada banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang insinyur di tempat yang terpencil ini, kata Maria tadi".
  Dan Guntur percaya pada kata-katanya. Dia juga percaya, tidak semua cinta harus diakhiri oleh sebuah perkawinan. Kadang-kadang ada tujuan yang lebih luhur lagi.
 
  -Tamat-


Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>