Cerita Misteri | Pertempuran Labirin | Seri Percy Jackson and the Olympians | Pertempuran Labirin | Rick Riordan | Pertempuran Labirin pdf
Kemurungan Suzumiya Haruhi - Tanigawa Nagaru Dara Getting Married - Citra Rizcha Maya Keluh-kesah Suzumiya Haruhi - Tanigawa Nagaru The Bridesmaid’s Story - Irena Tjiunata Mencari Seikat Seruni - Leila S. Chudori
pa aku mestinya berterima kasih padamu untuk itu.
Itu usaha kelompok.
Dia mengangkat bahu. Walau begitu, kurasa itu agak kompeten, yang kalian berdua lakukan. Kupikir kau sebaiknya tahu kita tidak kalah total.
Kami sampai di amfiteater, dan Dionysus menunjuk ke arah api unggun. Clarisse duduk merapatkan bahu dengan seorang anak Hispanik yang menceritakan lelucon kepadanya. Dia adalah Chris Rodriguez, blasteran yang jadi gila di Labirin.
Aku menoleh kepada Dionysus. Bapak menyembuhkannya?
Kegilaan adalah keahlianku. Lumayan enteng kok.
Tapi ... Bapak melakukan sesuatu yang baik. Kenapa?
Dia mengangkat alis. Aku ini memang baik! Aku cuma memancarkan kebaikan, Perry Johansson. Apa kau belum sadar?
Eh
Mungkin aku merasa berduka atas kematian anak laki-lakiku. Mngkin kupikir si Chirs ini berhak memperoleh kesempatan kedua. Pokoknya, tampaknya menyembuhkan dia mencerahkan hari Clarisse.
Kenapa Bapak memberitahukan ini kepada saya?
Sang dewa anggur mendesah. Oh, cuma Hades yang tahu. Tapi ingat, Bocah, tindakan baik semacam itu kadang-kadang bisa sekuat pedang. Sebagai manusia fana, aku tak pernah jadi petarung atau atlet atau penyair yang hebat. Aku cuma membuat anggur. Orang-orang di desaku menertawakaku. Mereka bilang aku tidak akan berhasil meraih apa-apa. Lihat aku sekarang. Terkadang hal-hal kecil bisa menjadi sangat besar.
Dia meninggalkanku sendirian untuk memikirkan itu. Dan saat aku menyaksikan Clarisse dan Chirs menyanyikan lagu api unggun konyol bersama-sama, berpegangan tangan di kegelapan, tempat mereka pikir tidak ada yang bisa melihat mereka, mau tak mau aku tersenyum.[]
BAB DUA PULUH
Pesta Ulang Tahunku Jadi Suram
Sisa musim panas terasa aneh karena berlangsung sangat normal. Kegiatan harian berlanjut: panahan, panjat batu,mengunggangi pegasus. Kami main tangkap bendera (meskipun kami semua menghindari Kepalan Zeus). Kami menyani di api unggun dan membalap kereta perang dan mengusili pondok-pondok lain. Aku menghabiskan banyak waktu bersama Tyson, bermain dengan Nyonya O Leary, tapi ia masih melolong pada malam hari waktu kesepian karena merindukan majikan lamanya. Annabeth dan aku kurang lebih saling menghindar. Aku senang bersamanya, tapi rasanya juga menyakitkan, dan menyakitkan juga saat aku tidak bersamanya.
Aku ingin bicara kepadanya mengenai Kronos, tapi tak bisa lagi melakukan itu tanpa menyinggung-nyinggung soal Luke. Dan itulah satu topik yang tidak bisa kukemukakan. Dia akan menutup diri setiap kali aku mencoba.
Jadi berlalu, dengan pesta kembang api di pantai pada tanggal empat, saat hari kemerdekaan. Agustus jadi sangat panas sampai-sampai stobrti mulai terpanggang di ladang. Akhirnya, hari terakhir perkemahan tiba. Surat resmi standar muncul di atas tempat tidurku setelah sarapan, memperingatkanku bahwa para harpy permbersih bakal melahapku kalau aku tinggal lebih dari tengah hari.
Pada jam sepuluh aku berdiri di puncak Bukit Blasteran, menunggu van perkemahan yang bakal membawaku ke kota. Aku sudah mengurus supaya Nyonya O Leary boleh ditinggalkan di perkemahan, tempat Chiron berjaji dia akan dirawat. Tyson dan aku bakal bergantian mengunjunginya sepanjang tahun.
Aku berharap semoga Annabeth naik van bersamaku ke Manhattan, tapi dia cuma datang untuk mengantarkanku. Dia bilang dia sudah mengatur supaya bisa tinggal di perkemahan sedikit lebih lama lagi. Dia akan merawat Chiron sampai kakinya pulih sepenuhnya, dan terus mempelajari laptop Daedalus, yang menguras perhatiannya selama dua bulan terakhir. Kemudian dia akan kembali kerumah ayahnya di San Fransisco.
Ada sekolah swasta di luar sana yang akan kumasuki, katanya. Aku mungkin bakal membencinya, tapi .... Dia mengangkat bahu.
Well, telepon aku, oke?
Tentu, katanya setengah hati. Aku akan terus membuka mataku untuk ....
Itu lagi. Luke. Annabeth bakalan tidak bisa mengucapkan namanya tanpa membuka sekotak besar luka dan keemasan dan amarah.
Annabeth, kataku. Ramalan selanjutnya apa?
Kau akan masuk ke dalam kegelapan labirin tanpa akhir .... ingatku. Yang mati, yang berkhianat, dan yang hilang pun kembali hadir. Kita menghadirkan Ethan Nakamura yang rupanya seorang penghianat. Kita menghadirkan kembali jiwa Pan, yang hilang.
Annabeth menggelengkan kepalanya seakan dia ingin aku berhenti.
Di tangan sang raja hantu kebangkitan atau kegagalanmu ditentukan, tekanku. Itu bukan Minos, seperti yang kuduga. Itu Nico. Dengan cara memilih untuk berada di pihak kita, dia menyelamatkan kita. Dan pertarungan terakhir anak Athena menanti itu Daedalus.
Percy
Hancur beserta napas terhakhir seorang pahlawan. Itu masuk akal sekarang. Daedalus mencoba menghancurkan labirin. Tapi apa baris yang
Dan kehilangan cinta karena musibah yang lebih buruk daripada mati. Ada air mata di mata Annabeth. Itu baris terakhirnya, Percy. Apa kau senang sekarang?
Matahari tampaknya lebih dingin daripada sesaat lalu. Oh, kataku. Jadi Luke
Percy, aku tidak tahu siapa yang dibicarakan ramalan. Aku aku tak tahu kalau .... Dia terbata-bata tanpa daya. Luke dan aku selama bertahun-tahun, dialah satu-satunya yang betul-betul peduli padaku. Kupikir...
Sebelum dia bisa melanjutkan, gemerlap cahaya muncul di samping kami, seolah seseorang baru saja membuka tirai emas di udara.
Kau tidak perlu minta maaf apa pun, Sayangku. Di bukit berdirilah seorang wanita tinggi yang mengenakan gaun putih, rambut gelapnya yang terkepang tersampir ke bahu.
Ratu Hera, kata Annabeth.
Sang dewi tersenyum. Kau menemukan jawabannya, seperti yang kuduga. Misimu sukses.
Sukses? kata Annabeth. Luke sudah tiada. Daedalus meninggal. Pan meninggal. Bagaimana mungkin itu
Keluarga kita selamat, Hera berkeras. Yang lain lebih baik lenyap, Sayangku. Aku bangga padamu.
Aku mengepalkan tinjuku. Aku tak percaya dia mengatakan ini. Kau yang membayar Geryon untuk membiarkan kami melewati peternakan, ya?
Hera mengangkat bahu. Gaunnya berdenyar dalam warna-warni pelangi. Aku ingin mempercepat perjalanan kalian.
Tapi kau tak peduli soal Nico. Kau dengan senang hati melihatnya diserahkan ke para Titan.
Oh, yang benar saja. Hera melambaikan tangannya tak acuh. Putra Hades itu yang mengatakannya sendiri. Tidak ada yang menginginkannya. Dia tidak layak di sini.
Hephaestus benar, geramku. Kau cuma peduli pada keluargamu yang sempurna, bukan keluarhamu yang sesungguhnya.
Matanya jadi cerah mengancam. Hati-hati, Putra Poseidon. Aku membimbingmu lebih daripada yang kau tahu dalam labirin. Aku ada di sisimu saat kau menghadapi Geryon. Aku membiarkan anak panahmu lurus. Aku mengirimmu ke pulau Calypso. Aku membuka jalan ke gunung Titan. Annabeth, Sayangku, pastinya kau melihat bagaimana aku telah membantumu. Aku akan menyambut sesaji atas usahaku.
Annabeth berdiri sediam patung. Dia bisa saja bilang te rima kasih. Dia bisa saja berjanji melemparkan daging panggang ke tungku untuk Hera dan melupakan semua nya. Tapi dia mengatupkan rahangnya dengan keras ke pala. Dia terlihat persis seperti waktu dia menghadapi S finks seolah dia tak akan mau menerima jawaban ga mpang, bahkan seadainya itu membuatnya terlibat mas alah besar. Aku menyadari itulah salah satu yang paling kusukai dari Annabeth.
Percy benar. Dia berbalik memunggungi sang dewi. Anda-lah yang tidak layak di sini, Ratu Hera. Jadi, kali berikutnya, makasih ... tapi tidak usah, makasih.
Seringai Hera lebih parah daripada seringai empousa. Sosoknya mulai berkilauan. Kau akan menyesali penghinaan ini, Annabeth. Kau akan sangat menyesali ini.
Aku mengalihkan pandangan mataku saat sang dewi berubah ke sosok sejatinya dan lenyap dalam kilatan cahaya.
Puncak bukit tenang kembali. Di atas pohon pinus, Peleus si naga terkantuk-kantuk di bawah Bulu Domba Emas seakan tidak ada yang terjadi.
Maafkan aku, kata Annabeth padaku. Aku aku harus kembali. Aku akan terus menghubungimu.
Dengar, Annabeth Aku memikirkan Gunung St. Helens, pulau Calypso, Luke, dan Rachel Elizabeth Dare, dan betapa tiba-tiba segalanya jadi begitu rumit. Aku ingin memberi tahu Annabeth bahwa aku betul-betul tak ingin jadi jauh dengannya.
Kemudian Argus menekan klakson di jalan, dan aku kehilangan kesempatanku.
Kau sebaiknya cepat, kata Annabeth. Jaga dirimu, Otak Ganggang.
Dia berlari menuruni bukit. Aku memperhatikannya sampai dia mencapai pondok. Dia tidak melihat ke belakang satu kali pun.
Dua hari kemudian adalah ulang tahunku. Aku tak pernah mengiklankan tanggal itu, soalnya jatuhnya selalu tepat setelah perkemahan selesai, jadi tak satu pun teman seperkemahanku yang biasanya bisa datang, dan aku tak punya teman fana sebanyak itu. Lagi pula, bertambah tua, sepertinya bukan sesuatu yang harus dirayakan karena aku mendapat ramalan besar soal diriku yang menghancurkan atau menyelamatkan dunia waktu aku menginjak enam belas tahun. Sekarang aku menginjak umur lima belas. Aku kehabisan waktu.
Ibuku mengadakan pesta kecil untukku di apartemen kami. Paul Blofis datang, tapi itu tak apa-apa karena Chiron sudah memanipulasi Kabut untuk meyakinkan semua orang di Goode High School bahwa aku tak ada hubungannya dengan ledakan di ruang band. Sekarang Paul dan para saksi mata lain yakin bahwa Kelli adalah pemandu sorak gila yang melemparkan bom, sedangkan aku cuma penonton tak bersalah yang panik dan lari dari tempat kejadian. Aku masih diperbolehkan untuk mulai sebagai murid baru di Goode bulan depan. Kalau aku mau mempertahankan rekor di keluarkan dari sekolah setiap tahun, aku harus mencoba lebih keras lagi.
Tyson juga datang ke pestaku dan ibuku memanggang dua kue biru ekstra hanya untuknya. Sementara Tyson membantu ibuku meniup balon-balon pesta, Paul Blofis memintaku membantunya di dapur.
Saat kami sedang menuangkan punch, dia berkata, Kudengar ibumu mendaftarkanmu kursus mengemudi musim gugur ini.
Yeah. Keren deh. Aku nggak sabar menunggu.
Serius nih, aku sudah lama sekali ingin mendapat SIM, tapi kurasa sekarang aku sudah tak berminat lagi, dan Paul tahu. Dia, dengan cara yang aneh, mengingatkanku pada Chiron kadang-kadang, bagaimaa dia bisa memandangmu dan sungguh-sungg uh melihat pikiranmu. Kurasa itulah aura guru.
Kau mengalami musim panas yang berat, katanya. Kutebak kau kehilangan seseorang yang penting. Dan ... masalah cewek?
Aku menatapnya. Bagaimana kautahu itu? Apa ibuku
Dia mengangkat tangannya. Ibumu tidak bilang apa-apa. Dan aku tidak akan sok ikut campur. Aku cuma tahu ada sesuatu yang tidak biasa tentangmu, Percy. Kau punya banyak masalah sampai-sampai aku tidak bisa membayangkannya. Tapi aku juga pernah lima belas tahun, dan aku cuma menebak dari ekspresimu ... Yah, kau mengalami masa-masa yang berat.
Aku mengangguk. Aku berjanji kepada ibuku aku akan memberi tahu Paul yang sebenarnya tentangku, tapi sekarang sepertinya bukan saatnya. Belum. Aku kehilangan beberapa teman di perkemahan yang kudatangi, kataku. Maksudku, bukan teman dekat, tapi tetap saja
Aku ikut berduka.
Iya. Dan, eh, kurasa masalah cewek ....
Ini. Paul menyerahkan punch kepadaku. Untuk ulang tahunmu yang kelima belas. Dan tahun yang lebih baik yang akan datang.
Kami menyentuhkan gelas kertas kami dan minum.
Percy, aku tidak enak memberimu satu hal lagi untuk dipikirkan, kata Paul. Tapi aku ingin menanyakan sesuatu padamu.
Ya?
Masalah cewek.
Aku mengerutkan kening. Apa maksudmu?
Ibumu, kata Paul. Aku mempertimbangkan untuk melamarnya.
Aku hampir menjatuhkan gelasku. Maksudmu ... menikahinya? Kau dan dia?
Yah, gambaran umumnya sih begitu. Apa kau tak keberatan?
Kau minta izinku?
Paul menggaruk jenggotnya. Aku tidak tahu apa itu namanya permohonan izin, tapi dia ibumu. Dan aku tahu kau sudah mengalami banyak hal. Rasanya tidak tepat kalau aku tidak bicara denganmu dulu, antarlelaki.
Antarlelaki, ulangku. Kedengarannya aneh, mengatakan itu. Aku memikirkan Paul dan ibuku, bagaimana ibuku tersenyum dan tertawa lebih sering kapan pun ada dia, dan bagaimana Paul bersusah payah memasukkanku ke SMA. Kudapati diriku berkata, Kupikir itu ide bagus, Paul. Silakan saja.
Dia tersenyum lebar sekali saat itu. Bersulang, Percy. Ayo kita bergabung ke pesta.
Aku sedang bersiap-siap meniup lilin ketika bel pintu berdering.
Ibuku mengernyitkan dahi. Siapa itu ya?