Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Strangers - 39

$
0
0
Cerita Cinta | Strangers | by Barbara Elsborg | Strangers | Cersil Sakti | Strangers pdf

Fear Street - The Dare - Tantangan Dibakar Malu Dan Rindu - Marga.T I For You - Orizuka Summer Breeze - Cinta Nggak Pernah Salah - Orizuka The Truth about Forever - Kebencian Membuatmu Kesepian - Orizuka

ah-olah pengetahuan tentang apa yang mereka lakukan tiba-tiba menghantam datang.
  Lupakan apa yang terjadi sebelumnya, ini adalah hadiah dari Kate dan Charlie tahu itu tidak diberikan dengan enteng. Charlie memutar ujung kemaluannya pada lipatan halus Kate. Pre-cum Charlie, cairan Kate, berbaur bersama-sama dan Charlie bisa mencium aromanya menguar di sekitar mereka. Panas, basah, sempurna.
  Ujung Charlie memisahkan lipatan Kate dan menyelinap sedikit ke dalam diri Kate. Panas bertemu panas. Charlie meluncur ke dalam Kate sangat perlahan, ingin mengingat setiap detik saat Charlie merasakan otot-otot Kate menjepitnya, jari-jari kate tenggelam di lengan Charlie, napas Kate berhembus di wajahnya, melihat matanya yang indah itu tersenyum pada Charlie.
  Charlie mengabaikan bolanya, yang berteriak-teriak meminta izin untuk menembak. Mengabaikan kemaluannya, yang sangat ingin untuk mengambil kesempatan mendorong.
  "Oh, kau terasa nikmat, Charlie," bisik Kate.
  Charlie terus mendorong masuk, menerobos diri Kate dengan puncak kejantanannya yang berbentuk jamur, diikuti batangnya yang besar. Sedikit demi sedikit mengisi Kate, mendorong kejantanannya yang sehalus beludru ke dalam kewanitaan Kate yang selembut satin. Charlie tidak akan terburu-buru pada momen yang sempurna ini.
  "Kate," bisik Charlie saat pinggul mereka akhirnya berciuman.
  Kate menarik Charlie ke bawah sehingga ia berbaring di dadanya dan mereka berciuman lagi dengan Charlie yang tidak bergerak di dalam diri Kate. Kate tahu Charlie seperti menyeimbangkan kontrol yang sangat tipis karena Kate juga begitu. Jika Kate membiarkan dirinya orgasme, Charlie akan ikut bersamanya dan Kate menginginkan momen ini untuk bertahan selama yang mereka bisa perbuat.
  Kate membelai punggung Charlie, menelusuri pola dengan jari-jarinya, menulis kata-kata yang dia tidak bisa cukup dikatakan. Kejantanannya mengisi Kate, dan meskipun Kate menghendaki dirinya untuk tidak mel akukannya, otot-otot kewanitaannya meremas Charlie dengan lembut.
  Charlie mengerang. "Berhentilah melakukan itu."
  Charlie menggoyang pinggulnya dan kejantanannya melonjak di dalam diri Kate.
  "Kau yang berhenti lebih dulu," kata Kate.
  Charlie tertawa tersedak dan Kate merasakan suaranya berdesir melalui tubuhnya. Kate bisa merasakan tekstur kemaluan Charlie, panasnya, getaran kecil yang melaluinya ketika tersentak.
  Tangan Charlie berhenti di pinggul Kate dan memegangnya. Satu dorongan keras dan Kate mulai merasa hasrat karena kebutuhan untuk orgasme. Otot-otot tendon di leher Charlie menonjol dan rahangnya terkatup saat Charlie mulai bergerak.
  Kekuatan dorongan Charlie membuat lutut Kate terbuka lebih lebar. Kate ingin bergerak melawan ke arahnya tapi Charlie memegang Kate dengan kuat. Mereka berdua berteriak, mendesah, rintihan dan erangan semakin keras saat orgasme bangkit dalam diri mereka.
  "Biarkan aku bergerak," pinta Kate.
  Kate begitu dekat untuk orgasme, kepalan serakah dari kebutuhan membuka dan menutup di antara kedua kakinya, setiap sisi persamaan meninggalkan sensasi yang sangat indah. Pada saat tangan Charlie meluncur dari pinggulnya, Kate bergoyang dan Charlie mendorong. Tusukan panjang dan dalam ke dalam tubuh Kate dan menariknya dengan lambat.
  Kenikmatan manis dari kemaluan Chalie yang mengisi Kate membuat jantungnya seakan tersendat di dalam dadanya.
  Pembuluh darah berdenyut di dahi Charlie. "Kate," dia terengah-engah.
  Tubuh mereka bertumbuk satu sama lain, bergerak dalam harmoni, gesekan melilit Kate, menggodanya sampai ia kehilangan kemampuan untuk berpikir, hanya untuk merasakan. Semua yang penting adalah di sini, sekarang, Kate dan Charlie, bersama-sama, dan Kate merasakan bintang meledak dalam dirinya. Api berkobar di sepanjang pembuluh darahnya dan dia terurai dalam sekejap, seluruh tubuhnya terjebak dalam daya tarik ledakan kenikmatan yang diikuti oleh sensasi memabukkan secara instan, kejang demi kejang.
  Tapi Charlie tidak klimaks. Ketegangan jelas di wajahnya namun mulutnya tersimpul dalam senyuman.
  "Lagi," bisik Charlie.
  Apa dia gila? Tetapi bahkan saat Kate membuka mulutnya, Charlie mengubah sudut dorongannya, melaju ke dalam tubuh Kate dua kali lebih cepat dan kata-kata protes itu menghilang di bibir Kate. Dalam pergolakan akhir dari satu klimaks, berkembang klimaks lain yang tertandingi, ekstasi berdesir melalui tulang punggung Kate.
  Kate kira dia tak punya kekuatan untuk bergerak lagi, tapi dia melakukannya. Bangkit melawan dorongan kemaluan Charlie, tapi membiarkan Charlie memegang kemudi. Kate bergerak tanpa berpikir, terperangkap dalam irama sampai setiap sel dalam tubuhnya terasa haus untuk pelepasan lagi.
  "Please," Kate memohon. "Oh Charlie."
  Kate merasakan Charlie tersentak, merasakan semburan benih pertamanya dan kemudian mereka klimaks bersama-sama, menangis, terisak, gemetar.
  Kate membuka matanya tak yakin apakah dia tertidur atau pingsan. Charlie masih berbaring di atas tubuhnya, meskipun sedikit ke satu sisi. Kejantanannya masih di dalam diri Kate. Charlie menghela napas dan ia membuka matanya.
  "Kau sempurna," bisik Charlie.
  Kate tersenyum.
  "Apa kau pikir kita bisa bunuh diri seperti ini? Mari kita buat perjanjian. Jika kita ingin bunuh diri, ini adalah cara kita melakukannya. Bercinta sampai mati."
  "Saat kita berumur sembilan puluh sembilan tahun."
  "Tak perlu dikatakan lagi."
  ***
  Strangers Bab 20
 
  Charlie berbaring di tempat tidur di samping Kate, menonton tidurnya. Dia mempercayai Kate dan Kate percaya padanya dan itu adalah perasaan yang aneh, perasaan hangat seolah-olah ia membungkusnya dengan sesuatu yang aman dan nyaman. Charlie tidak bisa ingat kapan terakhir kali ia dipercaya seorang wanita. Kate lebih dari kekasihnya. Kate adalah temannya, mimpinya hidupnya. Charlie telah melakukan sesuatu yang buruk padanya, tapi Kate memberinya kesempatan lagi. Kate tahu lebih banyak tentang Charlie daripada siapa pun, dan tidak lari menjauh. Dia mencoba untuk membantu. Ada banyak tentang diri Kate yang Charlie masih tidak ketahui, yang pertama siapa yang sudah menikamnya, dan masalah apa yang terjadi pada orang tuanya, tapi Charlie bisa menunggu.
  Charlie meringkuk lebih dekat dan menelusuri garis bibir Kate dengan jarinya. Charlie berhasil memberitahu bahwa ia mencintai Kate, namun tidak bermaksud untuk menyembur keluar sementara mereka berbaring telanjang di lautan busa. Charlie bahkan tidak ingin mengatakan itu ketika mereka berada di tempat tidur, meskipun ketika Charlie menidurinya tanpa kondom, kata-kata itu melayang melalui bibirnya. Charlie ingin menjadikannya istimewa. Dia berpikir tentang membawa Kate ke Paris atau Roma, menemukan tempat paling romantis dengan bulan di atas kepala dan...Charlie mendesah. Berbaring dengan Kate yang beristirahat di dada Charlie di selimuti gelembung-gelembung itu, ketika Charlie masih disiksa dengan rasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya, bukan saat yang tepat sama sekali. Tapi kata-kata itu melonjak naik dari suatu tempat dan dia tidak bisa mendorongnya kembali.
  Charlie berharap Kate telah mengatakan bahwa ia mencintainya. Orang lain telah mengatakan hal itu, tetapi mereka tidak mengenal Charlie. Charlie ingin Kate yang mengatakan itu, ingin dia bangun, menatap ke matanya dan mengatakan tiga kata yang ingin Charlie dengar.
  Dia meniup lembut di bibirnya. Kate mengejang.
  "Berhentilah melakukan itu."
  Charlie menyeringai dan kemudian senyumnya meluncur pergi karena ketika ia berpikir tentang hal itu, "Kupikir aku mencintaimu" itu tidak sama dengan mengatakan bahwa ia mencintai Kate. Apa Charlie memikirkan itu atau mengetahui itu? Mengetahuinya. Charlie mencintainya. Jadi kenapa dia tidak mengatakan itu? Charlie mengerutkan kening. Untuk seseorang yang seharusnya bagus dalam menggunakan kata-kata, Charlie mengacaukan ini. Tapi Kate bilang dia milik Charlie dan Kate masih di sini, di tempat tidurnya, berbaring di samping Charlie. Kate seksi dan lucu dan saat Charlie selesai bercinta deng annya, Charlie sangat ingin untuk melakukannya lagi. T api Charlie suka bicara dengannya, berdebat denganny a mengganggunya. Kate berbeda. Kate adalah orang y ang ia inginkan.
  Saat Charlie berbaring merenungkan cara yang cocok untuk membangunkannya, ponselnya bergetar di meja samping tempat tidur. Charlie akan mengabaikannya, tapi itu Ethan.
  "Aku ada di luar. Biarkan aku masuk."
  "Aku sibuk."
  Charlie meluncurkan tangannya yang bebas di antara payudara Kate sampai ke tenggorokannya. Kate membuka matanya.
  "Kau harus melihat koran," kata Ethan. "Ini buruk."
  Setelah Charlie pergi, Kate meluncur ke tempat hangat yang Charlie kosongkan. Kate meringkuk ke dalam lekukan di bantal, menghirup aromanya dan tersenyum. Tadi malam, Charlie mengatakan ia mencintainya. Well, hampir. Charlie pikir dia mencintainya. Kate menyukai itu sesuatu yang dia pikirkan. Kate bertanya-tanya berapa kali Charlie berkata, "Aku mencintaimu" dan jika ia pernah bersungguh-sungguh dengan itu. Berpikir Charlie mencintainya tidak apa-apa. Itu bukan sesuatu yang harus terburu-buru.
  Kate berbalik telentang dan menatap langit-langit. Apa dirinya gila? Itu tidak baik sama sekali. Kehidupan macam apa yang bisa dia miliki dengan Charlie? Dunianya adalah satu juta mil dari dunia Kate. Charlie pintar dan berbakat. Kate meninggalkan sekolah pada usia enam belas, tapi dalam kenyataannya jauh sebelum itu mengingat jumlah waktu bolos yang Kate buat. Plus, Charlie benar-benar kacau. Mungkin lebih buruk dari Kate. Kate tidak butuh orang lain yang suatu waktu hampir memperkosanya dan berikutnya mengatakan mereka pikir mereka mencintainya. Tapi dia tidak seperti Dex.
  Charlie telah melakukan segala yang dia bisa untuk mendorong Kate pergi dan Kate tidak pergi. Karena walaupun Charlie berpikir ia mencintai Kate atau tidak, Kate tahu ia mencintainya Charlie.
  Sepuluh menit kemudian Kate turun mengenakan jubah mandi berbulu putih milik Charlie. Dia dan Ethan berada dalam diskusi yang mendalam. Ketika Kate melihat wajah khawatir Charlie, jatungnya seakan kram. Sekarang apa?
  Ethan menyerahkan surat kabar. "Halaman dua. Ambil napas dalam-dalam." Napas dalam-dalam tidaklah membantu. Kate mengerang dengan ngeri.
  Judulnya DIMILIKI OLEH STORM, foto itu sedikit kabur, tapi cukup jelas dari diri Kate dan Charlie berada kamarnya, pinggul dan bibir menyatu, telanjang bulat. Kate mengamati tulisan di samping gambar. Itu mencetak namanya dan bahwa ia bekerja di sebuah kafe di Greenwich. Charlie meremas jari-jarinya.
  "Apakah legal untuk melakukan itu?" Tanya Charlie.
  "Mengambil gambar melalui jendela?"
  "Tidak, itu tidak legal. Kita bisa menuntut tapi kerusakan sudah terjadi," kata Ethan.
  "Setidaknya hanya ada satu foto," gumam Kate.
  Ethan meringis dan membalik halaman."Maaf."
  Kate merasa seperti dia telah dipukul di perut. Ada jepretan dirinya dalam gaun pengantinnya, sebuah jepretan "sebelum" di mana Kate masih tersenyum dan beberapa lagi dari dirinya dan Charlie di apartemen, kali ini dengan payudaranya yang terpampang. Artikel ini menggambarkan Kate sebagai pengantin pelarian yang telah menicampakkan tunangannya untuk masuk ke tempat tidur dengan Charlie Storm. Kate membacanya dua kali untuk memastikan ia tidak melebih-lebihkan. Kate tidak. Mereka yang melakukannya.
  "Aku tidak mengerti. Bagaimana mereka bisa mendapatkan foto-foto itu? Siapa yang mengambil foto-fotoku dalam gaun pengantinku?" Walaupun begitu Kate pikir ia tahu jawabannya. Richard atau seseorang yang dia kenal. Fax.
  Charlie meluncurkan lengannya di bahunya. "Jika si Dickhead melakukan itu untuk taruhan, ia mungkin menginginkan bukti bahwa kau akan muncul di kantor catatan sipil." hati Kate terpuruk, matanya terpaku pada jepretan dirinya dalam gaunnya, senyum di wajahnya, sukacita di matanya. Fax menyaksikan Kate pergi ke gedung, menunggu sampai Kate keluar, kemudian memberitahu Lucy. Empedu naik di tenggorokan Kate.
  "Aku harus berjuang berjalan melewati sekawanan anjing pemburu Afrika untuk masuk ke sini," kata Ethan. "Ini hanyalah awalan saja. Mereka tak akan meninggalkanmu sendirian sekarang, Kate.
  Segala sesuatu yang kau lakukan, ke mana pun kau pergi, mereka akan mengawasi. Ingat apa yang Putri Diana lalui? Setiap kesalahan yang kau buat akan datang kembali untuk menghantuimu. Segala sesuatu yang kau kenakan akan dikritik. Segala sesuatu yang

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>