Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tangan Tangan Setan - 15

$
0
0
Cerita Misteri | Tangan Tangan Setan | by Abdullah Harahap | Tangan Tangan Setan | Cersil Sakti | Tangan Tangan Setan pdf

Mahkota Cinta - Habiburrahman El-Shirazy Josep Sang Mualaf - Fajar Agustanto Namaku Izrail ! - Atmonadi Keluarga Flood - Tetangga Menyebalkan - Colin Thomphson Kumpulan Dongeng Anak

tegur sapa yang kaku. Lalu Amsar mendadak sakit
  perut. Mules, katanya. la tak dapat menemani
  lsmiaty menonton.
  "Kebetulan aku sudah terlanjur beli tiket," katanya pada Januar. 'Mau mempergunakan selembar?"
  'Dan, yang selembar lagi? Januar berlagak
  pilon.
  Amsar membalik pada lsmiaty. Bertanya: "Kurobek saja, atau kau anggap mubazir, mia?"
  'Mubazir ' jawab gadis itu. tersipu-sipu.
  Dan jadilah Januar dan lsmiaty menonton
  berdua. Duduk berdampingan hampir dua jam
  lamanya di dalam gedung penunjukkan. Tanpa
  sekali pun bersentuhan. Pembicaraan pun hanya
  satu dua kalimat kaku dan pendek-pendek. Tentang lilm yang mereka saksikan.
  Bukan soal saling maaf memaafkan.
  bagaimana seterusnya?" tanya nenek Amsar. setelah berlalu waktu cukup lama Januar
  diam, teringat kenangan manis itu.
  'Ya... jadi!" desah Januar. tergetar.
  "Apanya yang jadi?"
  "Masa nenek nggak tahu...”
  'Nggak ?
  "walah...Nenek kan pernah muda."
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  'iya. Tapi cara kami dulu, lain dengan cara '
  kalian sekarang...”
  'Lantas. Bagaimana asal muasal Nenek yang
  begitu cantik. bisa terikat pada jenggot kambing
  itu?”
  'Dulunya, kakekmu belum punya jenggot,"
  rungut si nenek tersinggung. "Tetapi perkara berangasan model si Amsar, memang kakekmulah
  dedengkotnya....”
  Berangasan tempo doeloe.
  Tentang rahasia cinta. Tempo doeloe pula.
  Januar sih senang saja mendengar kisah panjang
  sang nenek. Lumayan sebagai melipur hatinya
  yang gundah gulana.
  Dan. waktu terus juga berlalu.
  Membuat manusia terkadang lalai. Lupa bahwa misteri hidup dan kehidupan, tak pernah ikut
  berlalu...
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  SEBELAS
  DI CIKUDA. berlangsung pula pembicaraan
  mengenai hal yang sama, tentang misteri
  hidupan. Yang liku-Iikunya ada kalanya sulit
  dimengerti manusia terutama, apabila ia sendiri
  ikut terlibat,...
  "... jadi, Saniah setuju?" tanya Santika tenang
  seperti biasanya.
  "Mulanya memang tidak. Pak Santika," jawab
  Dumadi, resah. 'lalu tiba-tiba, matanya
  dan....'
  api tungku. Tentu saia. bayangan nyala bara atau
  api itu memantul pada bola matanya..."
  'Bola mata atau manik-manik mata?"
  "Tak kupbrhatikan benar. Karena...” Dumadi
  tiba-tiba menangkap sesuatu. Wajahnya menjadi
  kaku. Dengan suara kering, ia berkata tak senang.
  “Kalau Bapak menuduh Saniah yang...”
  ucapannya dipotong oleh perkataan Santika'
  yang tegas. tanpa kompromi. "Ingat pesan si
  penghuni kubur itu sebelum ia raib dari depanmu
  Madi? Ia akan selalu mengikutimu. ia akan selalu
  ada di sampingmu. Begitu dekat, tanpa kau ke
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  tahui...!
  'Tetapi, Saniah! Mustahil!" sekujur tubuh Dumadi bergemetar. 'itu sudah kelewatan, Pak Santika. Aku tidak mau terima !'
  "Coba pikir....”
  'Berpikir apa?” bentak Dumadl, marah. "Berpikir bahwa isteriku sendirilah yang membunuhi
  anak-anak kami? Membunuhi darah dagingnya
  sendiri. yang begitu susah ia kandung, ia lahirkan,
  ia rawat sepenuh cinta kasih seorang ibu?"
  "Aku tidak menduga jelek pada Saniah. Madi."
  "Tetapi Bapak tadi mengatakan..."
  "Ibu macam apa yang merelakan kegadisan
  puteri kesayangannya direnggut oleh suaminya
  sendiri. yang nota bene adalah ayah kand ung
  puterinya itu, Madi?
  "Saniah pastilah tidak rela, kalau bukan nyawa
  puteri kami yang jadi taruhannya...?
  'Saniah memang tidak. Madi."
  'Bapak mengacaukan pikiranku!”
  ”Yang menyetujui rencana kita itu, Madi. bukan
  Saniah. Melainkan. sesuatu yang diam diam selama sekian belas tahun bersemayam di tubuh
  Saniah. Sekian belas tahun menempati raga isterimu. untuk pada waktunya bangkit lalu melamplaskan dendamnya melalui raga isterimu puia....
  Karena itulah, Madi. Mengapa begitu lama waktu
  berlalu. begitu banyak usaha yang kita lakukan,
  selalu berakhir sia-sia. Karena apa pun yang kita
  rencanakan, selalu diketahui roh jahat itu, melalui
  telinga isterimu...?
  "Kalau memang demikianlah yang terjadi,
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  akan kulumat makhluk jahanam itu karena telah
  menyiksa raga isteriku. selain telah membuat
  jiwanya menderita tanpa akhir....'
  'Kalau. Madi. ia tidak lebih dulu melumatkan
  kau dan isterimu. Belum lagi, Ismiaty."
  'Kalau begitu, keselamatan jiwa puteriku iuga
  terancam. Saniah... maksudku, roh yang menghuni jasad Sanlah. tentunya juga telah mengatahui
  rencana kita pada malam yang menentukan ltu....'
  Santika tersenyum sabar. Katanya: "Mengetahui kau akan memperkosa anakmu, itu betul.
  Makanya ia setuju sekali. Karena yang bakal kau
  perbuat sejalan dengan harapannya: membuat
  keluargamu tercemar, menanggung aib selama
  sekian turunan... itu pun, apabila lsmiaty masih
  beruntung hidup dan beruntung mempunyai keturunan!"
  'Kalau begitu, apa kiranya yang tidak boleh
  didengar oleh Saniah... eh. si jahanam itu?”
  "Kelanjutannya !"
  'Jelaskanlah. Akan kulaksanakan sesempurna mungkin, demi kelanjutan hidup puteriku !'
  “Darah perawanlah kuncinya. Madi."
  'Darah?'
  'Darah perawan. Percikan dari kesucian anak
  gadismu sendiri. Yang ditumpahkan oleh kesucian
  cinta seorang ayah....'
  Dumadi lemas lagi. "Jadi, aku tetap harus...
  harus memerawani anak gadisku sendiri," keluhnya. menggigil.
  ”Demikianlah bunyi Wangsit yang kuterima.
  Madi."
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  "Pastikan Bapak?"
  'Mau mendengar?” desah Santika. menantang.
  "Dengar apa?"
  'Wangsit itu."
  'Aku.., bisa?" Dumadi tercengang. 'Aku ini
  kosong. Tak punya ilmu apa-apa..."
  "Kau dapat mendengarnya, melalui aku.”
  Caranya?"
  Tak lama kemudian, mereka berdua teiah
  duduk berhadap-hadapan. Dibatasi oleh garis
  sepanjang setengah meter berupa untaian biji-biji
  melinjo, bawang merah, bawang putih. cabe merah, cabe gembol. kunyit, jahe, dan kemiri. Masing-masing sebanyak tujuh buah, dan dikaitkan dengan seutas benang hitam. Dupa menyan mengepulkan asap berbau sengit di batas garis
  sebelah dalam dari posisi Santika. Sementara
  Dumadi duduk bersila diam-dlam dengan mata
  terbuka nyalang memperhatikan dan telinga tajam
  mendengarkan, Santika mulai bersemedi. Kedua
  lengan ditangkupkan bersilang di depan dada.
  Makin lama suaranya makin hilang. tinggal nafasnya yang mengendus-endus. lalu menghisap. menyedot. Asap menyan dari pedupaan seakan ditarik tenaga gaib, masuk menyelusup lewat lubang~lubang hidung Santika.
  Dumadi melihat. asap menyan itu kemudian
  tahu-tahu telah keluar melalui ubun-ubun Santika.
  berubah warna dari abu keputih-putihan menjadi
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  kuning kemerah-merahan. serta baunya pun semakimm semerbak. Membuat perut Dumadi nual,
  meliiit-Iilit mau muntah karena yang ia cium mirip
  bau bangkai manusia. dumadi sudah tak tahan
  menanggung bau itu, ketika dari mulut Santika
  terdengar suara kecil seorang bocah perempuan:
  “Ayah... darah...?
  Dumadi tertegun. 'Anakku. Suniani !" bisiknya,
  terperanjat.
  Seakan tak mendengar bisikan Dumadi, dari
  mulut Santika terdengar suara lain. Suara anak
  ' laki-laki tanggung: “Ayah... suci...?
  'Danu. astaga... hampir berteriak Dumadi karena kagetnya.
  Santika tetap tidak terpengaruh. Bibirnya bergetar lagi terbuka sedikit, disusui rintihan sedih.
  ' “Ayah... perawan!" rintihan seorang pemuda remaja yang sakit-sakitan.
  'Kau kau itu. Sobaraiii' Dumadi mengerang-erang, air matanya meleleh tanpa ia sadari. Teringat anaknya yang kedua di bawah ismiaty. yang
  lahir cacat karena ketika masih dikandung pernah
  dipaksa digugurkan oleh Saniah. Saniah ingin
  satunya keturunan. yakni ismiaty. Bukan lima.
  sebagaimana dikehendaki roh yang juga berputera lima orang itu. lima orang. ataukah lima
  ekor... ular? Saniah beberapa kali mengeluarkan
  darah dari rahimnya. Namun toh, Sobara lahir juga
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  Santika bernafas panjang pendek.
  Lalu, terdengar suara nyaring, sedikit lantang,
  seorang bocah ingusan. Bocah nakal yang tumbuh segar bugar, sampai suatu hari perutnya
  gembung, membesar dan semakin membesar
  hanya dalam tempo tak sampai dua jam, dan
  kemudian benda-benda tajam menembus ke luar
  dari balik perut yang menggunung itu. Suara Doni,
  yang terakhir kali melahap makanan di lemari
  sambil berdiri bersijingkat di kursi dengan tangannya yang kotor berlumpur
  “Ayah... cinta...?
  Duduk Dumadi menjadi goyah. Tak tahan
  mendengar suara satu demi satu anaknya yang
  telah bergiliran meninggal, kini menyentuh telinga,
  menyusup sampai ke ulu hati, menembus terus
  ke Jantung... Dumadi terengah-engah. wajahnya
  bersimpah peluh campur air mata. Lengan kiri
  maupun lengan kanannya terangkat, jari jemarinya
  mengembang, seakan ingin memeluk udara kosong dalam usaha menggapai roh anak-anaknya.
  Ketika lengan-lengan Dumadi terjulur tanpa sadar
  melewati garis batas di hadapannya, untaian garis
  berupa biji-biji maupun buah itu tergetar hebat.
  lalu terangkat perlahan-lahan untuk kemudian melesat menghantam udara kosong di atas mereka.
  Santika yang masih tetap bersemedi dengan
  mata terpejam, tiba-tiba mengeluh kesakitan. dari
  pori-pori kulit wajahnya keluar keringat bercampur
  darah segar, yang menetes dan terus menetes
  mengaliri leher, menggenangi baju. melembabi
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>