Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tangan Tangan Setan - 16

$
0
0
Cerita Misteri | Tangan Tangan Setan | by Abdullah Harahap | Tangan Tangan Setan | Cersil Sakti | Tangan Tangan Setan pdf

Siapa Ayahku ? - Azizah Attamimi The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu - Jason F. Wright The Chamber - Kamar Gas - John Grisham Trio Tifa - Tiga Sandera - Bung Smas Kisah Dua Kamar ~ bukanpujangga

kain sarung. lalu menyentak-nyentakkan lutut-lutut Seketika itu juga Santika berteriak keras
  mengejutkan meneriakkan semacam perkataan
  aneh yang sukar dimengerti Dumadi. Lalu, dengan
  menepiskan kedua lengannya yang sebelumnya
  bersilang di depan dada, Santika membentak
  keras, Untaian kalung tetumbuhan itu pun seketika
  itu juga jatuh ke lantai. Diam tak bergerak. Santika
  membuka matanya.
  Berujar. lirih: 'Hampir saia...!
  'Hampir saja apa. Pak Santika?” desah
  Dumadi yang telah mampu menahan diri.
  "Roh anak-anak itu.”
  'Anak-anakku. Pak Santika !'
  "Aku tahu..., Aku sengaja memanggil mereka,
  untuk ikut membantu keselamatan satu-satunya
  saudara mereka yang masih hidup. Kakak mereka,
  lsmiaty. Andai kalung... ia menunjuk ke benda
  yang tadinya sebagai garis batas: 'Andai ini sampai pecah berantakan di udara, maka roh anak-anakmu akan berbalik melawan kita. Ada roh lain,
  yang lebih kuat. menguasai roh anak-anak malang
  itu, berusaha mempengaruhi. memperbudak mereka..."
  Merinding bulu kuduk Dumadl mendengarnya "Roh apa. Pak Santika?"
  Santika menyeka keringat bercampur darah
  yang membasahi wajahnya Berujar dengan suara
  menahan sakit, dan kali ini terdegar cemas: "Roh
  yang pernah memperbudakmu pula, Madi."
  'Demi setan..."
  "Kau memanggil setan, Madi?" Santika mengerutkan dahi.
  'Maafkan. Pak."
  "Mengapa kau langgar garis batas itu?"
  “Aku... tak tahu. Aku bahkan... tak ingat apakah aku baru melanggar garis batas... Ah. barangkali, aku tak sadar. Rasanya, ingin aku memeluk
  anak-anakku...."
  "Mereka semua sudah meninggal. Madi'
  'Ya. Ya. Mereka semua telah mati." Dumadi
  mengiyakan, dengan leher tértekuk, dan air mata
  kembali mengambang.
  "Sudahlah Santika merrtbuiuk. "Kau dengar
  semuanya, Madi?
  "Kudengar Pak."
  "Dapat kau merangkaikannya?"
  'Entahlah. Begitu membingunkan....'
  "Aku jarang bertemu anak-anakmu semasa
  hidup mereka. Madi .Jadi mana pernah aku ingat
  suara-suara mereka. Sebelum ini, aku telah melakukan hal serupa dengan bantuan salah seorang
  muridku. Dialah yang menyampaikan apa-apa
  yang tidak kusadari terlontar dari mulutku. la juga
  tak mengenali anak-anakmu. Tetapi sekarang.
  dengan kau sebagai pendamping. aku yakin sudah. Merekalah yang berbisik melalui bathinku..”
  Bisikan-bisikan membingungkan. Empat roh sekaligus, Madi. Jadi tak mampu aku menguasai
  mereka berlama-lama. Jadi hanya itulah yang
  dapat kita dengar. Darah. Suci. Perawan. Cinta.
  Satu hal saja yang sama: mereka menyebut kata
  'ayah'. Aku kemudian merangkaikan semua yang
  kudengar. Cukup sulit, sampai akhirnya aku tiba
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  pada kesimpulan, mereka memaksudkan darah
  perawan. yang dialirkan oleh cinta suci. Cinta SUCI
  ltu, tak pelak lagi hanyalah dari orangtua pada
  anaknya. Cinta suci ayah lsmiaty. Kau. Dumadi
  Kau sendirilah yang harus mengalirkan darah
  perawan anak gadlsmu...!"
 
  DUA BELAS
  DUMADI meninggalkan Clkuda lewat tengah
  hari. Sepanjang perjalanan pulang ke rumah,
  hatinya diliputi perasaan masygul. la memang
  sudah lama tidak memperdulikan bencana apapun yang bakal menimpa dirinya dan Sanlah.
  Kapan saja maut datang menjemput. mereka slap
  menerima kehadirannya... biar bagaimana pun
  menyakitkan atau mangerikannya bentuk kematian itu. Hanya satu hal yang ia dan Saniah harapkan: hendaklah maut itu tidak keburu datang
  sebelum mereka yakin bahwa anak mereka selamat dari ancaman kutuk.
  Akan tetapi. syarat terakhir yang diharuskan
  Santika sungguh teramat berat untuk dilaksanakan Dumadi. Dan syarat ltu agaknya tidak dapat
  lagi dihindari. Karena yang menyebutkannya bukan Santika sendirl, melainkan roh-roh putera-
  puteri kesayangan Dumadi.
  '... yang kita hadapi bukanlah makhluk hidup.
  Bukan makhluk nyata' demikian tadi Santika
  menjelaskan. "Dia ltu berupa roh dari seseorang.
  atau roh makhluk dari masa lampau. Untuk mengetahui kemauan roh itu. maka kita harus bertanya pada roh pula. Lantas, kalau kita akan
  mencari kelemahannya. maka kita harus minta
  bantuan pada roh-roh yang pernah menjadi kor
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  ban kejahatannya... yang dengan sendirinya. sangat membenci dan menginginkan kematian roh
  jahat itu sebagai balasannya. Sebuah kematian
  yang setimpal. Menurutkan hukum timbal balik,
  hukum alam...."
  Meskipun agak aneh kedengarannya, Dumadi
  masih dapat mencernanya. Namun. mengapa
  anak-anaknya itu menyebutkan syarat begitu
  rupa? Tidakkah anak-anak itu mencintai kakak
  mereka, lsmiaty? Tidak pulakah mereka s adar.
  betapa teramat bejat perbuatan yang dilakukan
  seorang ayah kalau sampai tega menyetubuhi
  puteri kandungnya sendiri?
  'Haruskah melalui cara itu. Pak Santika? Tidak
  dapat melalui cara lain? sempat juga Dumadi
  berharap.
  "Kau maksud. tidak melalui persetubuhan
  langsung? Bukankah suatu kontak jasmani?”
  'Ya !'
  'Mempergunakan sebuah benda sebagai alat?"
  'Ya'
  'Dumadi.. ujar Santika tak bernafsu. "Cara itu
  memang lebih terhormat. Dapat pula diterima
  calon suami Mia kelak, andai pada akhirnya Mia
  harus menerangkan dengan jujur sebab-sebab ia
  tidak perawan lagi sebelum naik ke jenjang pelaminan. Hanya, Madi. Barangkali kau meremehkan
  bunyi kalimat syarat itu. Cinta suci, Madi. Cinta
  suci seorang ayah, tidak akan pernah dimiliki
  orang lain. Konon pula. sebuah benda mati !”
  Turun dari bis di pertigaan jalan menuju desanya, Dumadi semakin masygul saja. Ia akan se
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  gera bertemu Ismiaty. dan..., Saniah! Mengapa?
  Mengapa roh jahat itu tega memilh raga Saniah
  sebagai tempat menyembunyikan diri dari pengetahuan Dumadi? Mengapa bukan orang lain?
  Kembali Santika harus membuka pikiran Darnadi
  yang kusut, dengan penjelasan:
  'Bukankah ia bilang, ia akan selalu mengikutimu? Selalu mendampingimu? Agar ia mengetahui
  sepak terjangmu. Mengetahui jalan pikiranmu.
  Jadi. rencana atau usaha apa pun yang akan kau
  lakukan ia selalu dapat mencegahnya. Roh jahat
  itu tidak bodoh, Madi. Dia pun menyadari kenyataan hidup manusia. Siapa pun. Dan di mana
  pun juga. Tempat paling tepat seorang suami
  mengadu atau mengeluh, hanyalah pada isterinya
  seorang...."
  Pantas. Pantaslah kematian demi kematian itu
  datang juga menimpa putera-puterinya. Tanpa
  Dumadi mampu mencegah. Kalau emosi yang
  diturutkan. sepatutnyalah Dumadi membenci Saniah. Sampai hati Saniah mengorbankan anak-anak kandungnya sendiri. Membiarkan mereka
  semua mati penasaran. Namun kalau dipikir-pikir,
  sebenarnya Saniah tidak bersalah la tidak tahu,
  bahkan tidak menyadari seujung rambut pun juga.
  bahwa melalui tangannya sendirilah anak-anak
  kesayangannya mereka menemui ajal. Rupanya,
  sebagai imbalan sembuhnya penyakit Saniah dulu
  harus ditebus teramat mahal.
  "Saniah malang...? desah Dumadi getir selagi
  duduk di boncengan ojek sepeda motor yang
  ngebut ke alamat yang dituju.
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  ia meneruskan. dengan suara dibuat-buat cemas
  "Jangan terlalu cepat. Roy. Pelan-pelan sajalah...!
  "Sekarang lagi jamnya marema, Pak Madi. Aku
  harus memanfaatkannya. Lumayan deh untuk menutupi kekurangan setoran hari kemarin."
  'Yah. Kalau kita celaka, bagaimana....'
  'Aku orangnya selalu berhati-hati, Pak Madi."
  "Kau iya. Orang lain. belum tentu."
  'Nah. Kalau itu terjadi, yang salah bukan aku.
  Tetapi orang lain!" dan si pengojek tertawa ngakak
  sambil menambah kecepatan sepeda motornya
  di antara kendaraan kendaraan lain yang hilir
  mudik. Maklum, waktunya bubaran kantor, sekolah, pasar, dan banyak lagi kegiatan lain di
  daerah kecamatan yang penduduknya memang
  termasuk padat itu. -
  Di tanjakan curam berbatu-batu, Dumadi turun
  dari' ojek. la membayar ongkos sambil menggerutu
  mengatakan bahwa perut dan pantatnya sakit-sakitan dibuat si pengojek. Anak muda itu cuma
  ngakak dan ngebut lagi ke arah semula. Dumadi
  menarik nafas memperhatikan sepeda motor yang
  terbuntang banting di jalan jelek. Kalau kendaraan
  itu cepat ringsek, yang rugi bukan si pengojek.
  Selalu, si empunya ojek.
  Dumadi memutar tubuh. Melanjutkan perjalanan dengan menyeberangi titian bambu yang terayun-ayun. kemudian tlba dijalan setapak menuju
  rumahnya. Bagaimana ia harus bersikap pada
  Saniah? Mampukah ia berlaku tidak janggal, ber
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  kata tidak semestinya, atau mencuri pandang
  tanpa mencurigakan? Untunglah lsmiaty ada di
  rumah. Anak manja itu. dari dulu kalau tidur di
  rumah selalu ingin ditemani ibunya. Coba. andaikata malam ini dan malam berikutnya. Dumadi
  terpaksa tidur di sisi Saniah. sedangkan ia tahu
  bahwa dalam tubuh Saniah...,
  'Makhluk terkutuk! Haram jadah sialan!” maki
  Dumadi. Gusar
  Tapi. ah ! Kalau ia emosi, bisa-bisa nanti di
  rumah ia bertingkah tak wajar. Lebih baik memikirkan hal-hal lain. Yang lebih bermanfaat. Misalnya. mengenai pemuda bernama Januar itu. Datangkan Januar menemui lsmiaty. sepeninggal
  Dumadi tadi pagi? Berhasil pulakah isrniaty mengusirnya sebagaimana dijanjikan anak gadis itu?
  Dumadi belum pernah bertemu muka dengan
  Januar. meskipun sebenarnya ada keinginan untuk itu. Dari cerita-cerita anak gadisnya baik melalui surat maupun kalau kebetulan pulang kampung, ia dengar Januar itu seorang pemuda baik
  serta mau bertanggung jawab. Buktinya, walau ia
  masih harus kuliah, Januar toh juga bekerja.
  Dengan demikian. Januar tidak menambah beban
  orangtuanya di kampung. Bahkan menurut lsmiaty, Januar malah setiap awal bulan setia dan
  rajin mengirim sedikit uang untuk adik-adiknya.
  Mungkin. Januar memang bakal suami yang
  sepadan untuk lsmiaty.
  Tetapi kehadirannya di saat-saat kritis begini,...
  Dumadi menghentikan langkah ketika ia lihat
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>