Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tangan Tangan Setan - 24

$
0
0
Cerita Misteri | Tangan Tangan Setan | by Abdullah Harahap | Tangan Tangan Setan | Cersil Sakti | Tangan Tangan Setan pdf

Siapa Ayahku ? - Azizah Attamimi The Wednesday Letters - Surat Cinta di Hari Rabu - Jason F. Wright The Chamber - Kamar Gas - John Grisham Trio Tifa - Tiga Sandera - Bung Smas Kisah Dua Kamar ~ bukanpujangga


  Pikiran-pikiran yang membingungkan Santika,
  juga menggelisahkan alam pikiran Januar. Mengapa hanya dia seorang yang mengalami ancaman langsung? Sepanjang perjalanan pulang
  ke rumah, Januar sibuk memeras otak untuk
  mencarikan jawabannya. Sementara kakek Amsar
  yang seperjalanan dengannya, agaknya tak berselera pula untuk berbicara. Entah apa yang
  dipikirkan orangtua itu
  'tiba di rumah. nenek amsar meminta tolong
  pada suaminya untuk menyembelihkan salah seekor ayam mereka buat hidangan makan malam.
  Setelah ayam yang dimaksud berhasil ditangkap
  kakek Amsar, sekedar merintang-rintang pikiran
  gundah Januar menawarkan diri untuk mengerjakan tugas berikutnya. Ayam tangkapan itu seekor
  ayam jantan muda yang gemuk dan sehat. Sementara jari jemari Januar mencabuti bulu-bulu
  pada leher ayam. mulutnya kumat~kamit memanjatkan do'a. Kemudian pisaunya bekerja. Leher
  ayam hampir putus oleh tajamnya mata pisau.
  Pembuluh menganga. Darah pun menyembur...
  'Berahi' rungut Januar tersentak, sementara
  la membiarkan ayam yang sekarat itu terlonjak-lonjak d tanah untuk menentang datangnya el-maut. 'Aku ingat sekarang. Darah...."
  ' Kakek Amsar yang duduk sambil menyulut
  sebatang rokok yang menempel di bibir tuanya,
  bertanya ingin tahu: "Ingat apa. Cucu?"
  'Darah !' jawab Januar.
  'Darah apa? Ayam?"
  'Bukan. Apa yang mendadak teringat olehku,
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  adalah bisikan gaib yang konon telah diterima oleh
  pak Santika. Urutannya satu persatu aku tak jelas.
  la menyebut nyebut empat perkataan: “ cinta...
  suci... perawan... darah...."
  'Lantas ?'
  "heem...” Januar menggeram. "Apa ya? Kok
  urutan-urutan empat perkataan itu dapat kurangkaikan menjadi satu kalimat lengkap dan punya
  makna. Darah suci perawan cinta. ah... bukan.
  Cinta suci darah perawan... bukan juga. Cinta
  darah perawan...”
  'Sungguh suatu teka-teki yang rumit," nyeletuk
  kakek Amsar sambil memungut bangkai ayam dari
  tanah dan menyerahkan pada isterinya di dapur.
  Tak berapa lama kemudian. ayam itu telah terhidang di atas meja makan dalam wujud yang
  merangsang selera. Namun nenek Amsar terpaksa harus menelan kekecewaan. karena hidangan yang dimasaknya dengan susah payah
  itu hanya dicoel sedikit-sedikit saja baik oleh suami
  maupun Januar. Kedua orang itu lebih tertarik
  untuk memecahkan jawaban teka-teki yang mereka hadapi. Karena sia-sia menemukannya, Januar lantas mengumpat:
  'Akan kubunuh orangtua itu!"
  Santika?" desah kakek Amsar. Terkejut.
  'Bukan'
  "Siapa kalau begitu?"
  "Ayah Mia."
  'Lho...."
  'Akan kubunuh dia!" umpat Januar tak perduli,
  dengan tangan mengepel marah. "Sekali ia sentuh
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  kekasihku. ia akan rasakan sengatan tinjukul'
  'Tetapi, Cucu. la calon mertuamu. bukan?"
  "Calon mertua? Bah!”
  'Lho. Kok gitu....'
  'Habis. Ayah macam apa dia itu? Mau saja
  disuruh memperkosa anak kandungnya sendiri."
  'Terpaksa. Cucu..." jawab kakek Amsar. Sumbang. Setengah melecehkan.
  “Hah, terpaksa ya. Padahal. hem. Sebenarnya, ia menggandrungi puterinya. ingin mencicipi
  kesegaran perawan Mia....'
  'Astagfirullah, Cucu. Mengucaplah !'
  Januar membantingkan tinju ke pahanya sendiri. Sakit alang kepalang, tetapi tidak diperdulikannya benar. la terus memaki: "Semua ini karena
  kebodohannya Ketololannya. Kemunafikannya.
  Kedurhakaannya. Mengingkari Tuhan. dengan
  pergi menyembah kuburan keramat di hutan belantara itu. Sungguh memalukan!"
  "itu aku sependapat, Cucu. Tetapi agaknya
  kita tidak boleh mengabaikan hal-hal lain. Waktu
  itu, Dumadi sedang panik akibat penyakit isterinya.
  Jangan lupa pula. Daerah ini dulunya dikuasai
  oleh orang-orang yang menganut kepercayaan
  gaib, mereka hidup dalam dunia mistik... yang
  sampai hari ini. masih dianut sebagian orang.
  Masih ada lagi. Setiap manusia, punya kelemahannya sendiri-sendiri. Dan, sungguh celakalah seseorang kalau yang jadi titik lemahnya justru pada
  iman!"
  Dalam rumah terpencil di kaki bukit, tokoh-tokoh manusia yang mereka percakapkan tak
  kurang-kurang gelisah dan ketakutan. lsmiaty tidak bisa terpejam. ingatan mengenai hubungan
  cintanya dengan Januar tenggelam oleh serbuan
  ingatan peristiwa kematian demi kematian yang
  menimpa adik-adiknya. Mereka berempat mati
  dengan cara berbeda-beda, namun yang satu tak
  kalah mengerikan dengan yang lain. Cara kematian bagaimana pula yang telah ditentukan atas
  dirinya?
  lsmiaty mencoba mengingat Tuhan. Mendekatkan diri. Bertanya. Memohon tak putus-putus.
  Tanpa memperdulikan pandangan prihatin kedua
  orangtuanya, ia bersujud dl sajadah. Memohon
  petunjuk dari' Yang Maha Pencipta. 'Tetes Rachman dan Rakhimmu kumohonkan ya Allah...l' ia
  berdo'a. Diseling-seling dengan bayangan-bayangan mengerikan, perasaan takut berdosa, dan
  akhirnya takut mati
  Saniah hanya bisa berlinang air mata. Sebentar-sebentar tangan kanannya diusap-usapkan ke lengan dan paha kiri, sampai ke ujung jari
  kaki. Akan lumpuh kembalikah ia, sebagaimana
  dijanjikan setan terkutuk itu? Oh, ohl Biarlah ia
  lumpuh seluruh badan. Mati sekali pun jadi. Asal
  puterinya tercinta selamat...
  Dumadi mundar mandir di dalam dan di luar
  rumah. Bara api di tungku membangkitkan kemarahannya. Sinar rembulan yang merangkak
  perlahan di langit kelam. membangkitkan ketakutannya Di balik bara api itu la seakan melihat
  sorot mata sang makhluk penghuni kubur yang
  pernah mengutuknya. Di balik bayangan rembulan
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  seakan ia melihat sosok-sosok tubuh kecil
  meliuk-liuk dl batu aitar. kemudian terbang terputus-putus oleh sabetan goioknya.
  Terngiang di telinganya kutukan roh
  itu: "Kau akan beralih rupa menjadi makhluk
  dina, setimpal dengan pengkhianatanmu.
  Dumadi meninju-niniu kepala. sampai
  berdenging.
  la berlari masuk ke rumah. Hampir bertubrukan dengan Saniah yang memang bermaksud pergi
  ke luar untuk melihat setinggi mana sudah rembulan mendaki bukit. Dalam kemarahannya. Dumadi menggeram pada isterinya:
  "Mau ke mana kau?"
  "Melihat waktu...” jawab Saniah. gemetar.
  "Ha! Melihat waktu ! Pura-pura belaka. Padahal, waktu yang persis kau sudah tahu kapan
  jatuhnya !'
  "Apa maksudmu. Kang Madi?"
  "Jangan berlagak pilon. Kau kira aku tak tahu
  siapa kau ini sebenarnya..."
  'Kang Madi!" Saniah membelalak. Pucat. semakin pucat "Bila kau pikir akulah yang bertanggungjawab atas semua azab sengsara ini, baiklah.
  Kuterima. Tapi hendaklah Kang Madi camkan. Aku
  tak pernah menyuruh Kang Madi menemui roh
  terkutuk itu... sambil menyetubuhinya pula!"
  Bagai ditampar muka dumadi mendengarnya.
  "Kau mau bangkit-bangkit kesalahanku ya??
  "Tidak ada gunanya mencari siapa yang salah.
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 
  Kang Madi. Nasi telah menjadi bubur. langkah
  telah dilakukan Lebih baik kita hadapi kenyataan
  di depan mata kita sekarang ini. Sebagai contoh:
  kang Madi kukira merahasiakan sesuatu dari aku.
  Kuperhatikan pula, tingkah laku Kang Madi agak
  lain sejak kemarin sore. Kang Madi berubah kaku
  dan tak mau ngobrol. Seakan Kang Madi berusaha
  menjauhi aku. Mengapa?"
  Diserang bertubi-tubi begitu, mau tak 'mau
  membuat Dumadl tersadar seketika. Teringat penjeiasan Santika "Yang menyetujui rencana sebusuk itu, jelaslah pribadi lain. 'Bukan pribadi
  Saniah!" Terbukti kini, bahwa sebenamya Saniah
  tidak mengetahui puteri kesayangannya akan diperkosa Dumadl, suaminya sendiri... yang nota-bene adalah ayah kandung puterinya pula. Bukti
  itu membuat Dumadi bergidik ngeri. Apa reaksi
  Saniah, seandainya pribadinya yang asii mengetahui apa yang akan diperbuat Dumadl pada puteri
  kesayangan mereka? Muncul pula pikiran sebaliknya: apakah yang bertanya 'itu pribadi lain. yang
  telah memperbudak raga Saniah?
  Roh jahat terkutuk itu mau menjebaknyal
  Dumadl menghela nafas. Tanpa punya keberanian menatap langsung ke mata isterinya. ia
  berpaling ke arah lain seraya bergumam kecut:
  'Sudahlah. lyah. Tak usah kita perpanjang lagi
  pertengkaran ini. Waktu kita tinggal sedikit !'
  Dumadl benar.
  Malam terus merambat.
  Dan, rembulan terus merangkak. Tersentak-sentak dari balik awan yang satu ke balik awan
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
  yang lain. Mengintip diam-diam. Dengan wajah.
  setengah mencemooh manusia-manusia di permukaan bumi, yang berkeliaran dengan segala-
  kehina-dinaan masing-masing.
  TUJUH BELAS
  PUKUL sembilan malam Santika mengetuk
  pintu rumah kakek Amsar di kampung Ciasem.
  Satu jam lebih cepat dari waktu yang mereka
  janjikan semula. Begitu ia berhadapan dengan
  Januar. ia langsung bertanya: 'Apakah kau punya
  pertalian darah dengan lsmiaty?"
  'Pertalian darah? Januar keheranan. 'Bagaimana mungkin. Orangtua maupun leluhurku. semua asli orang Sumatera. Sedang Mia, setahuku
  asli berdarah Sunda...?
  Sambil menghenyakkan pantat di tempat duduk, Santika mendengus: "Kalau begitu. jawabannya adalah perpaduan darah."
  "Perpaduan darah?” Januar makin heran.
  "Ya, Apakah selama kau dan lsmiaty berhubungan, salah seorang dari kalian mengalami
  kecelakaan yang seorang menyumbangkan darahnya untuk ditranfusikan ke yang lain?
  'Lucu !' sahut Januar. Tetapi ia tidak tertawa.
  Pikirannya bekerja: perpaduan darah? Dan mulutnya berkata antara sadar dan tidak: 'Mia sehat-sehat saja. Kuyakin, aku lebih sehat lagi. Mia
  memang sekali dua marah2, terutama kalau
  sedang menstruasi. Oh, ya. ya. Berbicara soal
  darah. aku teringat oom Mia pemah cerita Tahun
  tahun sebelumnya Mia selalu semaput kalau me
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>