Cerita Misteri | Tangan Tangan Setan | by Abdullah Harahap | Tangan Tangan Setan | Cersil Sakti | Tangan Tangan Setan pdf
Mahkota Cinta - Habiburrahman El-Shirazy Josep Sang Mualaf - Fajar Agustanto Namaku Izrail ! - Atmonadi Keluarga Flood - Tetangga Menyebalkan - Colin Thomphson Kumpulan Dongeng Anak
Januar semakin rapat ke tanah. Lebih rapat
dari rayapan ular.
"Apa yang akan kita perbuat. justru merusak
konsentrasiku," kata lsmiaty lagi. Gemetar dan
tersendat-senda suaranya
'Apa boleh buat. Mia."
'Tetapi aku punya janji. Ayah. Sumpah,
malah' '
'Sumpah? Sumpah apa?" _
'Sumpah dengan perpaduan darah,” suara;
Ismiaty makin jauh. 'Bahwa. akan kujaga kesucian
perawanku. sampai tiba waktunya kami akan...!
Makin lemah dan sayup suara gadis itu. bersamaan dengan makin jauhnya mereka menuruti.;
sungai. sehingga suara-suara mereka akhirnya
lenyap ditelan gemuruh air terjun.
Di persembunyiannya, Januar terkesima.
'Ya Allah: bisiknya. tergetar. Tergetar baik
jiwa. maupun raganya. Bahkan jantungnya seakan
berhenti berdenyut. Bulu apa pun yang tumbuh di
tubuhnya. berdiri tegak. "Kau mengabulkan permohonanku. ya Allah. Aku ingat kini. Perpaduan
darah. Dan janji Mia. Kini aku dapat merangkaikan
kata-kata misterius itu dengan benar: DARAH
CINTA. Bukan darah perawan. Bukan pula kesucian cinta. Melainkan, KESUCIAN PERAWAN...
yang akan dipersembahkan di peIaminan....'
Lalu..., `
Bagaimana sekarang?!
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
....
Dalam rumah di kaki bukit. Saniah menceracau. Suaranya terdengar serat dan berat. Suara
seorang laki-laki: "Tolonglah. Lepaskan aku dari'
siksaan panas ini.. tubuhku... terbakar!”
Santika yang duduk bersila di dekat tubuh
yang menggelepur-gelepur itu. menjawab tenang:
"Kau akan kutolong. Tetapi katakan dulu. Siapa
kau ini?"
"Udin .!"
"Udin? Udin siapa?”
'Udin Kobeh..."
"Siapa?" Santika mengernyitkan dahi.
"Udin Kober' jerit suara lakilaki dari mulut
Saniah. Gelupuran tubuh perempuan malang itu
makin lemah, lalu berhenti. Tinggal matanya yang
terus berputar-putar, kadang-kadang berbalik-balik. liar. Mulutnya megap-megap. mengikutkan
setiap ucapan yang ke luar: "Aku Udin Kober...
yang pernah mencintai perempuan yang raganya
kini kutempati... tetapi aku ditolak. Lalu... ia kuguna-gunai...."
'Oh. oh," Santika mendadak pucat wajahnya
Hal itu diperhatikan oleh kakek Amsar, yang meski
duduknya agak jauh, tetap tampak gelisah dan
ketakutan. Santika mendengus marah kini: "Mengapa kau tega menempati tubuh perempuan
lemah tak berdaya ini. Udin Kober??
'Aku dipaksa'
"Siapa memaksamu?”
"Roh lain. Roh yang lebih perkasa. Lebih kuat
Lebih menakutkan. la berwujud aneh... kalau tak
salah... roh dari masa silam. Roh seorang tabib
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
perempuan... yang diusir dari istana....'
'lstana? istana siapa?
'Prabu Siliwangi'
Santika tergetar. Makin pucat. "Bukan roh
orang sembarangan," bisiknya, tercekat. Bernada
kecut, malah. la bertanya lagi: 'Mengapa ia suruh
kau menempati raga perempuan ini? '
'Agar aku dapat meludahinya. Meludahinya.
langsung dari sebelah dalam tubuhnya. Jadi guna-guna kirimanku, punah...?
'Mengapa kau mau?”
'Aku ditipu makhluk itu. Ditipu mentah-mentah. la kadang-kadang tampak cantik... kau tahu.
Cantik rupawan. tubuhnya montok berisi... sungguh menggiurkan..? mulut Saniah memperdengakan tawa acak dan tak senonoh dari seorang
laki-laki. "la janjikan, setelah perempuan yang
raganya kuludahi dari dalam ini, sembuh... maka
aku akan dijadikan suaminya. Suami tabib yang
merangsang birahi itu... Eh. tak tahunya, aku tidak
dapat lagi keluar. Si haram jadah itu terus menguasai rohku. memaksaku tetap menempati raga
perempuan ini...'
'Untuk apa?"
'Membantu tabib sialan itu!"
'Bantuan apa saja?”
'Banyak ! Sialan... banyak, tak henti-hentinya.
Sel telur perempuan ini termasuk subur. Sperma
suaminya lebih subur lagi. Tabib itu memaksaku
untuk membunuh setiap sel telur yang menyatu
dengan sperma agar tidak lahir terlalu banyak
anak. Yang boleh lahir. hanya lima....'
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
'Hem. Lantas?"
'Aku juga harus membantu... mencegah usaha penentangan. Penentangan perempuan ini dan
suaminya... terhadap kehendak-sang tabib. Akulah
yang membuat salah seorang anak mereka.. terlahir cacat. Aku pula yang... yang merangsang
birahi perempuan ini... sehingga ia menerkam
dukun tua renta itu. Mau bersetubuh...
Oh. oh, padahal, betapa inginnya agar aku yang
menyetubuhi perempuan ini... tetapi mana bisa?
Aku tak dapat ke luar...?
'Apa lagi?
'Masih banyak. Misalnya... aduh. aku tak tahan lagi. Kau lihatlah betapa kulit tubuhku mulai
mengelupas? Daging dagingku mulai terbakar.
Tuang-tulangku...!
Berbarengan. Santika dan kakek Amsar memperhatikan.
Nyatanya, raga Saniah tetap utuh.
Yang hangus terbakar. tentunya raga sang roh
yang menempati tubuh Saniah.
Santika tersenyum. Puas. Katanya: "Apa yang
kau kehendaki?”
"Kembali ke kuburku!”
"Di mana kuburanmu, Udin Kober?
“Jauh... jauh. Aku marakahyangan... memang
tak enak. Tetapi terus tidur, diam-diam saja di raga
yang kecil dan sempit menyesakkan ini... oh.
Mataku! Mataku hampir pecah. Tolonglah"
"Kau akan kutolong, Udin Kober. Tetapi jawablah dulu satu pertanyaanku. Hanya satu
saja..."
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
'Aduh. aku tak tahan. Aku bisa mati tanpa
kubur. Dengan tubuh hancur berantakan...!'
'Satu pertanyaan sala lagi. Udin Kober!
"cepatlah sebutkan!”
Santika menahan nafas. Lalu; "Roh tabib jahat
itu. Tahukah kau... di mana dia berada?”
Terdengar suara mengekeh. Setelah mengejek. Lalu jawaban mencemooh: "Kalian bodoh!
Apa yang paling dekat dengan tubuh seseorang?
Yang tetap mengikutinya ke mana pun orang itu
pergi? Yang selalu berada di sampingnya dengan
setia?”
"Kau maksud...” peluh dingin membasahi jldat
Santika.
Roh Udin Kober tertawa ngakak.
Desisnya: 'Nah. Baru sekarang kau tahu ya?
Tabib itu bersembunyi dl tangan kanan Dumadi?
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
PENUTUP
lSMlATY telah duduk di atas batu besar hampir
datar permukaannya, dalam hempasan buih-buih
ombak yang ditimbulkan pusaran air di dekat air
terjun. la sudah setengah bugil. Tinggal kutang
dan celana dalam saija yang melekat di badan.
Tubuh bugilnya sudah basah kuyup pula. Lengan-Iengannya terangkat. Menggigil keras. Tangannya
memegangi bakul berisi kembang dan ramuan
lain. '
Tetapi ayahnya tetap saia tegak mematung di
hadapannya.
Tidak segera menyiukkan gayung di tangannya yang semestinya ia lakukan. Ia harus menyiuk air delapan gayung berturut-turut. Disiramkan kedalam bakul, membasahi kembang dan ramuan
di dalamnya. Air ramuan kembang itu seterusnya
akan mengguyuri lengan-lengan. kepala dan sekujur tubuh lsmiaty yang bersimpuh dengan sabar.
tunggu apa lagi, Ayah?” tanya gadis itu.
Gemetar. Karena kedinginan. Dan karena. mulai
ketakutan.
'Rembulan' jawab ayahnya, lamat-lamat terdengar dl antara derum air terjun.
"Rembulan sudah naik, Ayah..."
"Tetapi belum sampai ke ubun-ubun.!'
'Astaga. Ayah. Bukankah mestinya kita mulai
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
sebelum rembulan sudah di atas ubun-ubun?”
"itu yang dikehendaki Santika. Yang kukehendaki lain."
"Apa maksudmu, Ayah?”
"Aku tak akan memandikanmu. Aku akan
langsung memperkosamu...' jawab Dumadi, keras
dan lantang. "Kau dengar? Kau akan kuperkosa,
gadis manis. Tubuhmu yang muda dan segar akan
kugagahl. Keperawananmu akan kucicipi...! Suara Dumadi makin lama makin mengecil, makin
nyaring. Bahkan Januar pun yang cukup jauh dari
mereka, dapat mendengarnya. Dan menyadari,
bahwa suara yang keluar dari mulut Dumadi
adalah suara perempuan!
Dumadi melemparkan gayungnya jauh-jauh.
"Bangsat haram jadah itu!” jerit suara perempuan dari mulutnya: 'la pikir, ia dapat membodohi aku, ya? Tahukah kau, gadis manis? Aku
juga senang perempuan. Laki-laki terlalu kasar,
sering terburu-buru... adakalanya menjijikkan. Dengan kau... dan, ah. Ah... coba bayangkan. Aku
perempuan, kau perempuan. Tetapi kita melakukannya, dengan mempergunakan raga seorang
laki-laki. Kejantanannya yang akan bekerja.
lihat...? -
Tangan Dumadi mengeluarkan sesuatu dari
kantong bajunya. lalu dimasukkan ke mulut. la
tanggalkan pakaiannya, dan tampaklah reaksi
obat perangsang yang diberikan Santika untuk
membangkitkan birahi Dumadi. Suara perempuan
yang Iengking nyaring itu terdengar lagi: 'Obat
perangsang ini memang akan punah setelah darah perawanmu memercik, gadis manis. Tetapi
kejantanan ayahmu... akan terus kurangsang, sehingga... Hei. Mau ke mana... Rupanya lsmiaty yang
sempat terperanjat ngeri sudah melemparkan bakul dari tangannya dan terjun dari batu. Berusaha
menerobos arus pusaran air menuju tepian. Dumadi hanya memperhatikan, tanpa mencegah.
Dari mulutnya terlontar cekikikan perempuan, disusul ringkikan seram, dan sumpah serapah:
'Kau tak akan dapat lari dari aku, gadis manis.
Kau tak akan pergi ke mana-mana... karena aku
tetap akan mampu menangkapmu!"
Lalu tangan kanan Dumadi terangkat.
Dalam bayangan rembulan dan sinar lampu
minyak yang diletakkan di tepi sungai,
tampaklah tangan itu secara aneh bin ajaib...
mulur, terus mulur, Memanjang. Makin panjang
tangan itu mulur, warna kulitnya pun berubah.
Dari coklat ke hitam, makin hitam, berkilauan.
Tumbuh sisik-sisik dengan bunyi gemerisik. Sementara telapak tangan mengatup. seperti akan
meninju. Tangan itu terus mengejar lsmiaty yang
berjuang melawan arus air ke tepian. Sambil
melarikan diri, lsmiaty menjeritjerit minta tolong.
Suaranya histeris, panik, putus asa... dan ia
meronta- ronta kuat ketika merasa salah satu
lengannya dibetot dengan kuat.
“Lepaskan... oh, lepaskan aku...!' jerit lsmiaty
meronta-ronta. Tetapi tangan yang mencengkeram lengannya membetot semakin kuat Dan menariknya dengan keras. Bukan kembali ke batu di
tengah sungai. Melainkan ke tepian.
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
Mahkota Cinta - Habiburrahman El-Shirazy Josep Sang Mualaf - Fajar Agustanto Namaku Izrail ! - Atmonadi Keluarga Flood - Tetangga Menyebalkan - Colin Thomphson Kumpulan Dongeng Anak
Januar semakin rapat ke tanah. Lebih rapat
dari rayapan ular.
"Apa yang akan kita perbuat. justru merusak
konsentrasiku," kata lsmiaty lagi. Gemetar dan
tersendat-senda suaranya
'Apa boleh buat. Mia."
'Tetapi aku punya janji. Ayah. Sumpah,
malah' '
'Sumpah? Sumpah apa?" _
'Sumpah dengan perpaduan darah,” suara;
Ismiaty makin jauh. 'Bahwa. akan kujaga kesucian
perawanku. sampai tiba waktunya kami akan...!
Makin lemah dan sayup suara gadis itu. bersamaan dengan makin jauhnya mereka menuruti.;
sungai. sehingga suara-suara mereka akhirnya
lenyap ditelan gemuruh air terjun.
Di persembunyiannya, Januar terkesima.
'Ya Allah: bisiknya. tergetar. Tergetar baik
jiwa. maupun raganya. Bahkan jantungnya seakan
berhenti berdenyut. Bulu apa pun yang tumbuh di
tubuhnya. berdiri tegak. "Kau mengabulkan permohonanku. ya Allah. Aku ingat kini. Perpaduan
darah. Dan janji Mia. Kini aku dapat merangkaikan
kata-kata misterius itu dengan benar: DARAH
CINTA. Bukan darah perawan. Bukan pula kesucian cinta. Melainkan, KESUCIAN PERAWAN...
yang akan dipersembahkan di peIaminan....'
Lalu..., `
Bagaimana sekarang?!
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
....
Dalam rumah di kaki bukit. Saniah menceracau. Suaranya terdengar serat dan berat. Suara
seorang laki-laki: "Tolonglah. Lepaskan aku dari'
siksaan panas ini.. tubuhku... terbakar!”
Santika yang duduk bersila di dekat tubuh
yang menggelepur-gelepur itu. menjawab tenang:
"Kau akan kutolong. Tetapi katakan dulu. Siapa
kau ini?"
"Udin .!"
"Udin? Udin siapa?”
'Udin Kobeh..."
"Siapa?" Santika mengernyitkan dahi.
"Udin Kober' jerit suara lakilaki dari mulut
Saniah. Gelupuran tubuh perempuan malang itu
makin lemah, lalu berhenti. Tinggal matanya yang
terus berputar-putar, kadang-kadang berbalik-balik. liar. Mulutnya megap-megap. mengikutkan
setiap ucapan yang ke luar: "Aku Udin Kober...
yang pernah mencintai perempuan yang raganya
kini kutempati... tetapi aku ditolak. Lalu... ia kuguna-gunai...."
'Oh. oh," Santika mendadak pucat wajahnya
Hal itu diperhatikan oleh kakek Amsar, yang meski
duduknya agak jauh, tetap tampak gelisah dan
ketakutan. Santika mendengus marah kini: "Mengapa kau tega menempati tubuh perempuan
lemah tak berdaya ini. Udin Kober??
'Aku dipaksa'
"Siapa memaksamu?”
"Roh lain. Roh yang lebih perkasa. Lebih kuat
Lebih menakutkan. la berwujud aneh... kalau tak
salah... roh dari masa silam. Roh seorang tabib
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
perempuan... yang diusir dari istana....'
'lstana? istana siapa?
'Prabu Siliwangi'
Santika tergetar. Makin pucat. "Bukan roh
orang sembarangan," bisiknya, tercekat. Bernada
kecut, malah. la bertanya lagi: 'Mengapa ia suruh
kau menempati raga perempuan ini? '
'Agar aku dapat meludahinya. Meludahinya.
langsung dari sebelah dalam tubuhnya. Jadi guna-guna kirimanku, punah...?
'Mengapa kau mau?”
'Aku ditipu makhluk itu. Ditipu mentah-mentah. la kadang-kadang tampak cantik... kau tahu.
Cantik rupawan. tubuhnya montok berisi... sungguh menggiurkan..? mulut Saniah memperdengakan tawa acak dan tak senonoh dari seorang
laki-laki. "la janjikan, setelah perempuan yang
raganya kuludahi dari dalam ini, sembuh... maka
aku akan dijadikan suaminya. Suami tabib yang
merangsang birahi itu... Eh. tak tahunya, aku tidak
dapat lagi keluar. Si haram jadah itu terus menguasai rohku. memaksaku tetap menempati raga
perempuan ini...'
'Untuk apa?"
'Membantu tabib sialan itu!"
'Bantuan apa saja?”
'Banyak ! Sialan... banyak, tak henti-hentinya.
Sel telur perempuan ini termasuk subur. Sperma
suaminya lebih subur lagi. Tabib itu memaksaku
untuk membunuh setiap sel telur yang menyatu
dengan sperma agar tidak lahir terlalu banyak
anak. Yang boleh lahir. hanya lima....'
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
'Hem. Lantas?"
'Aku juga harus membantu... mencegah usaha penentangan. Penentangan perempuan ini dan
suaminya... terhadap kehendak-sang tabib. Akulah
yang membuat salah seorang anak mereka.. terlahir cacat. Aku pula yang... yang merangsang
birahi perempuan ini... sehingga ia menerkam
dukun tua renta itu. Mau bersetubuh...
Oh. oh, padahal, betapa inginnya agar aku yang
menyetubuhi perempuan ini... tetapi mana bisa?
Aku tak dapat ke luar...?
'Apa lagi?
'Masih banyak. Misalnya... aduh. aku tak tahan lagi. Kau lihatlah betapa kulit tubuhku mulai
mengelupas? Daging dagingku mulai terbakar.
Tuang-tulangku...!
Berbarengan. Santika dan kakek Amsar memperhatikan.
Nyatanya, raga Saniah tetap utuh.
Yang hangus terbakar. tentunya raga sang roh
yang menempati tubuh Saniah.
Santika tersenyum. Puas. Katanya: "Apa yang
kau kehendaki?”
"Kembali ke kuburku!”
"Di mana kuburanmu, Udin Kober?
“Jauh... jauh. Aku marakahyangan... memang
tak enak. Tetapi terus tidur, diam-diam saja di raga
yang kecil dan sempit menyesakkan ini... oh.
Mataku! Mataku hampir pecah. Tolonglah"
"Kau akan kutolong, Udin Kober. Tetapi jawablah dulu satu pertanyaanku. Hanya satu
saja..."
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
'Aduh. aku tak tahan. Aku bisa mati tanpa
kubur. Dengan tubuh hancur berantakan...!'
'Satu pertanyaan sala lagi. Udin Kober!
"cepatlah sebutkan!”
Santika menahan nafas. Lalu; "Roh tabib jahat
itu. Tahukah kau... di mana dia berada?”
Terdengar suara mengekeh. Setelah mengejek. Lalu jawaban mencemooh: "Kalian bodoh!
Apa yang paling dekat dengan tubuh seseorang?
Yang tetap mengikutinya ke mana pun orang itu
pergi? Yang selalu berada di sampingnya dengan
setia?”
"Kau maksud...” peluh dingin membasahi jldat
Santika.
Roh Udin Kober tertawa ngakak.
Desisnya: 'Nah. Baru sekarang kau tahu ya?
Tabib itu bersembunyi dl tangan kanan Dumadi?
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
PENUTUP
lSMlATY telah duduk di atas batu besar hampir
datar permukaannya, dalam hempasan buih-buih
ombak yang ditimbulkan pusaran air di dekat air
terjun. la sudah setengah bugil. Tinggal kutang
dan celana dalam saija yang melekat di badan.
Tubuh bugilnya sudah basah kuyup pula. Lengan-Iengannya terangkat. Menggigil keras. Tangannya
memegangi bakul berisi kembang dan ramuan
lain. '
Tetapi ayahnya tetap saia tegak mematung di
hadapannya.
Tidak segera menyiukkan gayung di tangannya yang semestinya ia lakukan. Ia harus menyiuk air delapan gayung berturut-turut. Disiramkan kedalam bakul, membasahi kembang dan ramuan
di dalamnya. Air ramuan kembang itu seterusnya
akan mengguyuri lengan-lengan. kepala dan sekujur tubuh lsmiaty yang bersimpuh dengan sabar.
tunggu apa lagi, Ayah?” tanya gadis itu.
Gemetar. Karena kedinginan. Dan karena. mulai
ketakutan.
'Rembulan' jawab ayahnya, lamat-lamat terdengar dl antara derum air terjun.
"Rembulan sudah naik, Ayah..."
"Tetapi belum sampai ke ubun-ubun.!'
'Astaga. Ayah. Bukankah mestinya kita mulai
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN
sebelum rembulan sudah di atas ubun-ubun?”
"itu yang dikehendaki Santika. Yang kukehendaki lain."
"Apa maksudmu, Ayah?”
"Aku tak akan memandikanmu. Aku akan
langsung memperkosamu...' jawab Dumadi, keras
dan lantang. "Kau dengar? Kau akan kuperkosa,
gadis manis. Tubuhmu yang muda dan segar akan
kugagahl. Keperawananmu akan kucicipi...! Suara Dumadi makin lama makin mengecil, makin
nyaring. Bahkan Januar pun yang cukup jauh dari
mereka, dapat mendengarnya. Dan menyadari,
bahwa suara yang keluar dari mulut Dumadi
adalah suara perempuan!
Dumadi melemparkan gayungnya jauh-jauh.
"Bangsat haram jadah itu!” jerit suara perempuan dari mulutnya: 'la pikir, ia dapat membodohi aku, ya? Tahukah kau, gadis manis? Aku
juga senang perempuan. Laki-laki terlalu kasar,
sering terburu-buru... adakalanya menjijikkan. Dengan kau... dan, ah. Ah... coba bayangkan. Aku
perempuan, kau perempuan. Tetapi kita melakukannya, dengan mempergunakan raga seorang
laki-laki. Kejantanannya yang akan bekerja.
lihat...? -
Tangan Dumadi mengeluarkan sesuatu dari
kantong bajunya. lalu dimasukkan ke mulut. la
tanggalkan pakaiannya, dan tampaklah reaksi
obat perangsang yang diberikan Santika untuk
membangkitkan birahi Dumadi. Suara perempuan
yang Iengking nyaring itu terdengar lagi: 'Obat
perangsang ini memang akan punah setelah darah perawanmu memercik, gadis manis. Tetapi
kejantanan ayahmu... akan terus kurangsang, sehingga... Hei. Mau ke mana... Rupanya lsmiaty yang
sempat terperanjat ngeri sudah melemparkan bakul dari tangannya dan terjun dari batu. Berusaha
menerobos arus pusaran air menuju tepian. Dumadi hanya memperhatikan, tanpa mencegah.
Dari mulutnya terlontar cekikikan perempuan, disusul ringkikan seram, dan sumpah serapah:
'Kau tak akan dapat lari dari aku, gadis manis.
Kau tak akan pergi ke mana-mana... karena aku
tetap akan mampu menangkapmu!"
Lalu tangan kanan Dumadi terangkat.
Dalam bayangan rembulan dan sinar lampu
minyak yang diletakkan di tepi sungai,
tampaklah tangan itu secara aneh bin ajaib...
mulur, terus mulur, Memanjang. Makin panjang
tangan itu mulur, warna kulitnya pun berubah.
Dari coklat ke hitam, makin hitam, berkilauan.
Tumbuh sisik-sisik dengan bunyi gemerisik. Sementara telapak tangan mengatup. seperti akan
meninju. Tangan itu terus mengejar lsmiaty yang
berjuang melawan arus air ke tepian. Sambil
melarikan diri, lsmiaty menjeritjerit minta tolong.
Suaranya histeris, panik, putus asa... dan ia
meronta- ronta kuat ketika merasa salah satu
lengannya dibetot dengan kuat.
“Lepaskan... oh, lepaskan aku...!' jerit lsmiaty
meronta-ronta. Tetapi tangan yang mencengkeram lengannya membetot semakin kuat Dan menariknya dengan keras. Bukan kembali ke batu di
tengah sungai. Melainkan ke tepian.
http://cerita-silat.mywapblog.com TANGAN TANGAN SETAN