Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Suara Dari Alam Gaib - 7

$
0
0
Cerita Misteri | Suara Dari Alam Gaib | by Abdullah Harahap | Suara Dari Alam Gaib | Cersil Sakti | Suara Dari Alam Gaib pdf

Iblis Dunia Persilatan - Bung Aone Penunggu Jenazah - Abdullah Harahap Seducing Cinderella - Gina L. Maxwell Tangan Tangan Setan - Abdullah Harahap Sepasang Mata Iblis - Abdullah Harahap

ia bergumam, lembut;
  "Ma ma ...."
  "Mayangsari" ia memperkenalkan diri. "Dan
  kau?"
  la ber-kau padaku. Betapa brutalnya ! Seorang
  gadis desa ..., hai, berapa banyak si pelukis
  mencekokinya dengan sifat hidup arang kota yang
  setengah tidak beradab itu? '
  "Aku ..., aku tidak menghendaki seorang
  gadis di kamarku," aku menggerutu.
  "Tutuplah pintunya," ia berkata, tenang.
  "Kalau pamanku tahu, ia' akan mencabuliku l"
  "Pelayan itu?"
  "Haen"
  "Tetapi Hem. Kamar mana yang kau
  diami ?" aku bertanya sambil menutup pintu
  tanpa meninggalkan kewaspadaanku.
  "Aku tidak. tinggal di penginapan ini. Aku
  datang dari
  Desa, tentu saia! Tetapi mengapa? Bagaimana?
  Pikiran itu kubuañg begitu kulihat wajahnya pucat
  dan ia tampak menggigil kedinginan. Teko kuraba.
  Masih hangat. "Mau kopi?"
  "Terimakasih ! dan itu adalah nada penolakan.
  Kubuat kopi untukku sendiri, minum, sekali
  teguk habis segelas. Kuharap aku sedang bermimpi,
  dan bila aku térbangun gadis itu telah pergi Tetapi
  gelas kedua telah kosong, dan sebatang rokok
  40
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  serasa hangat-hangatkan wajahku, bahkan percikan
  biji korek api sempat menghanguskan kulit jari
  tunjukku sehingga aku menyeringai menahan
  perih. Dan gadis itu masih tetap ada di depanku.
  Posisinya tidak lagi duduk. Ia berbaring santai
  di ranjang. Sekilas kainnya tersingkap. Bayangan
  yang terlihat melenyapkan kemarahanku dengan
  cepat, namun aku masih tetap dapat mengendalikan diri.
  "Aku tidak punya uang untuk ...." kucoba
  mengatasi ketegangan yang diam-diam menjalar
  pada kelelakianku, .
  "Aku tidak butuh uang," jawabnya.
  "Oke, Aku tahu namamu Mayangsari. Aku
  tahu kau gadis pada lukisan itu," kuamangkan
  gelas kosong ke arah tembok. "Dan pamanmu
  mungkin memperhatikan ketika kau masuk.
  Jadi ...," kutatap matanya, dan kembali aku
  tergoda. "Aku Yah. Aku tak ingin terjadi
  keributan. Tetapi kau tampaknya kedinginan.
  Tidak ingin pula dipergoki pamanmu. Kau boleh
  istirahat di kamar ini, lalu enyahlah sebelum
  matahari terbit."
  kau?" ia tampak kecewa.
  "Banyak kamar yang masih kosong."
  ..Jangan kau
  "mengenai"
  "Aku bukan mau tidur. Dan aku duduk
  41
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  sendirian .nenunggu 'ayam berkokok bukan
  sesuatu yang menyenangkan, bukan?"
  "Tetapi
  "Berbaringlah di sebelahku. Atau kalau kau
  tak suka, tetaplah di kursi yang menjemukan
  itu ia menggeliat. Membiarkan kainnya
  tersingkap lagi, dan kerah leher kebayanya terbuka
  lebih lebar. Rayuan murah, pikirku, lalu' dalam
  hati mulai menyebut-nyebut nama Sarifah. Aku
  ingin setia sampai akhir hayat, sebagai imbalan
  cinta Sarifah yang tulus.
  "Aku selalu datang kemari," gadis di ranjang
  itu berkata pelan. Mengambang. Seolah ucapannya
  ditujukan untuk diri sendiri. "Tak pernah puas
  aku mengagumi lukisan itu Terus Terang,
  mengagumi diriku sendiri. la bilang, aku sangat
  cantik. Tidak ada gadis yang melebihi kecantikanku dan ia bersedia mati untuk mempertahankan
  pendapatnya"
  "la...."
  "Leo. Pelukis malang. la datang ke desa ini
  untuk beristirahat. Katanya, atas anjuran dokter.
  Istirahat total. la memilih kamar ini yang sebelumnya tidak pernah disewakan. Tentu saja dengan
  sejumlah uang yang membuat pemilik penginapan
  rela pindah ke kamar lain. Suatu 'hari aku
  berkunjung
  Hampir menyerupai dongeng dalam sebuah
  42
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  novel.
  Gadis itu sedang meningkat remaja ketika ia
  menemui pamannya di penginapan ini untuk
  menyampaikan sesuatu pesan dari ayahnya di desa.
  Lalu ia bertemu dengan si pelukis.
  'Tuhanku. Betapa cantiknya engkau!" itu
  ucapan pertama dan Leo ketika melihatnya. Tanpa
  basa basi pendahuluan. Dan tanpa merasa malu
  akan penampilannya yang menggelikan. Pakaian
  lusuh, rambut awut-awutan, wajah kotor berminyak.
  Sebelum Mayangsari sempat mengatakan
  sesuatu, si pelukis telah melanjutkan: "Aku
  seorang pelukis yang sedang menuju kebangkrutan.
  Sepasang paru-paruku masih lengkap. Tetapi yang
  satu sudah keropos. Dokter bersedia tak dibayar,
  asal aku mau paru-paruku yang rusak itu diangkat.
  Tidak. la tidak boleh mengambil apa-apa dari
  dalam tubuhku. la atau siapapun juga, tidak
  akan kuperkenankan mengambil biar cuma sehelai
  rambutku. Tetapi gadis secantik engkau, akan
  kubiarkan menghisap darahku sampai. habis."
  Mayangsari kaget dan ngeri.
  Anehnya, diam-diam ia menyadari, ia telah
  jatuh cinta pada pandang pertama pada Leo.
  Mulanya disebabkan perasaan iba' melihat
  tubuhnya yang kurus, dan semua barang milik
  di kamarnya, termasuk peralatan melukis, mem-
  43
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  benarkan kebangkrutannya. "mereka lantas semakin
  sering bertemu. Tak. ada ancaman apapun dari
  pihak keluarga yang dapat membendunq cinta
  kasih Mayangsari. Sekali ia dilarang menemui
  pelukis itu, ia akan mengambil jalan tergampang :
  ujung-pisau dihunjamkan ke jantung. ,
  Dokter telah melarang Leo bekerja selama masa
  istirahatnya. Tetapi ketika meninggalkan rumah,
  Leo tetap saia membawa peralatan. seadanya.
  Katanya kepada Mayangsari t "Ada naluri _yang
  membisikkan, aku memerlukan peralatanku di
  desa ini. Seakan-akan, sesuatu yang menentukan
  akhir hidupku, ada di sini. Itu adalah kau. Dan
  itu adalah akhir hidup yang menyenangkan!"
  Lalu Leo pun melukis sepanjang hari bahkan
  sampai larut malam.
  Tempatnya di bibir jurang. model tunggalnya,
  Mayangsari. Ia tak mau berhenti biar turun hujan,
  atau matahari terik membakar. Ia baru mau
  istirahat setelah paru-parunya mengulah lalu ia
  batuk batuk dan muntah darah. Dengan segenap
  kemampuannya, dan pengertian terpaksa dari
  keluarganya Mayangsari mendampingi Leo selama
  sakit, mendorongnya untuk hidup kembali dan
  meneruskan lukisan satu-satunya yang pemah ia
  buat begitu susah dan memakan tempo
  lama.
  "Kau begitu sempurna," kata leo suatu hari.
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  "Pulasan apapun tidak dapat menyamai kesempurnaanmu. Tidak ada warna yang serasi
  untuk, mengimbangi keindahan jiwamu. Tetapi
  suatu saat .... suatu saat aku akan menemukannya.
  Menemukan pulasan warna yang sesempurna
  penampilan tersembunyi dibalik kecantikanmu."
  Di suatu senja yang temaram dengan cakrawala
  merah darah menaungi bibir langit, Leo menemukannya. Tidak sengaja, tanpa rencana. la terpeleset
  ketika asyik melukis Mayangsari yang rebah
  setengah berbaring di tepi jurang. Mayang sari
  terkejut dan berubah panik ketika mengetahui
  jidat dan pergelangan Leo-tepat diurat nadi
  berdarah tergores batu karang. Mayangsari
  memohon Leo berhenti dan pergi berobat. Tetapi
  Leo tak mau. la menatap percikan darahnya yang
  membercak pada kain kanvas, kemudian berkata
  ta'jub:
  "Warna itu. Warna ajaib dari kecantikanrnu !"
  la lalu memaksa Mayangsari kembali ketempatnya semula, mengambil posisi yang sama. Dan
  dengan wajah aneh dan gerakan liar Leo terus
  melukis, melukis dan melukis. Anehnya tanpa
  berpaling sekalipun kepada Mayangsari yang jadi
  modelnya. Gadis itu lantas tahu kalau Leo sudah
  keranjingan, dan tidak ingin keasyikannya
  terusik Maka ia berusaha supaya tetap dalam posisi
  dan penampilan yang dikehendakr Leo. Ku atir
  45
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>