Quantcast
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Suara Dari Alam Gaib - 13

Cerita Misteri | Suara Dari Alam Gaib | by Abdullah Harahap | Suara Dari Alam Gaib | Cersil Sakti | Suara Dari Alam Gaib pdf

Iblis Dunia Persilatan - Bung Aone Penunggu Jenazah - Abdullah Harahap Seducing Cinderella - Gina L. Maxwell Tangan Tangan Setan - Abdullah Harahap Sepasang Mata Iblis - Abdullah Harahap


  menghentikan setiap denyut jantung
  Lalu, dengan gerakan lumpuh: tampak bibi
  Nuning ke luar dari dalam kamar tidur Perempuan
  itu ke luar dengan gerakan mundur, Satu tangan
  menutup mulut, satu menekan dada. Tiba di luar
  pintu, ia membalikkan tubuh, menatap semua
  orang dengan wajah pucat seputih kertas, _mata
  terbeliak seakan mau meloncat ke luar. Lalu
  sekonyong-konyong, perempuan yang bertingkah
  laku aneh itu menjerlt lengking. Kemudian jatuh
  ke lantai. Pingsan.
  Hampir semua tamu berhamburan ke pintu
  kamar tidur.
  ' Tinggal Anton, yang tegak mematung dengan
  jantung membeku dingin. Di sebelahnya, Margono
  terlonjak kaget kemudian berlari menyusul tamu
  .yang lain. Tamu satu-satunya yang sama sekali
  tidak beranjak dari tempatnya, harya Mira seorang.
  Mira berdiri tidak jauh dari meja utama.
  Mira memandang ke arah Anton dengan wajah
  polos tak berdosa, Tetapi tatapan matanya, tajam
  menusuk. Dan seringai di bibirnya. membuat
  seluruh bulu roma Anton tegak kaku.
  "Ya Allah, Anton. Kamarilah", seseorang
  berteriak.
  Barulah Anton tersadar. la berlari ka kamar
  tidur, menyeruak kumpulan tamu-tamu yang hiruk
  pikuk dengan pekik dan jeritan-jeritan kacau balau,
  76
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  dan kemudian melihatnya.
  Nuning masih berbaring daiam posisi semula
  sebelum ia tinggalkan.
  Matanya terbuka lebar, tanpa sinar. Mulut
  menganga, tanpa suara. Ke dua lengan setengah
  terangkat ke atas, seolah mau menahan sesuatu.
  tetapi sesuatu itu datang begitu tiba-tiba, sehingga
  tidak lagi terelakkan. Sesuatu berupa lampu hias
  antik, kuat dan berat. Lampu itu tidak lagi terpaku kuat dengan skrup ke palang baja dibalik
  iangit-iangit. Lampu itu telah berpindah tempat.
  Jatuh ke tubuh Nuning.
  Ujung bawahnya yang lancip, menghunjam
  langsung ka jantung. Jantung Nuning, dan jantung
  bayi yang ia kandung. '
  Anton berpaling pucat. Ngeri.
  Nalurinya memaksa ia untuk memperhatikan
  'seorang tamu. dekat meja utama. Hanya satu dua
  detik ia berlari ke pintu kamar tidur, satu detik
  untuk mamperhatikan keadaan Nuning yang
  mengalikan, satu detik untuk membalikkan tubuh;
  Tetapi dekat 'meja utama, tak seorangpun
  tampak.. _
  Gadis asing itu telah lenyap.
  Jendela dan pintu semua masih terkancing
  rapat. Tak ada yang berpindah. tak ada vang
  berubah. Yang ada, hanya udara ruangan yang
  tadinya dingin membeku, pelan-pelan berubah
  menjadi hangat. ,..
  77
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

 
  MALAM KE EMPAT PULUH
  DENGAN didorong beribu harap, kubuka
  kedua kelopak mataku. samar-samar, kupandang jendela kaca kamarku. tirainya
  lupa kututupkan sehabis magrib tadi, dan kini
  sinar bulan yang lembut menerobos masuk kedalam kamar dan jatuh di ujung kakiku yang baru
  saja kuinjakkan di lantai. Kupandangi lagi jendela kaca itu. Tertutup. Dan kunci selotnya, rapat
  Tapi angin dingin itu terus memberisik di kamar.
  Aku bukan bermimpi. Aku tahu sekali. Karena
  malam-malam seperti ini telah kulalui beberapa
  kali. Dan semakin lama, semakin hebat hasratku
  yang menggelonjak untuk dapat lagi menemui
  malam malam yang serupa. Dan kini, kini aku
  78
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  duduk 'di sisi ranjang dengan bulu kuduk meremang. Hangat. Ya, hembusan angin itu hangat
  kini. Dekat dipundakku.
  " Susy?" tanyaku dengan mulut bergetar.
  Bulu kudukku digeseri oleh semacam lapisan
  barang tipis, tapi lembut dan hangat. Aku tak berani
  menoleh. Tak berani. Aku tidak terlalu takut
  menghadapi kedatangannya. Tapi aku takut
  melihat kepergiannya. Untuk itu. keinginanku
  harus kupendam. Kupendam dalam-dalam . Dan
  aku tetap diam.
  "Kau datang lagi, sayang? Kau datang?”
  Hembusan itu kini menyapu wajahku.
  Lambat lambat, Tuhanlah yng bisa untuk
  membenarkan; sesosok tubuh membayang disebelah
  kiriku, dekat kepala ranjang. Bayangan itu makin
  jelas, dan akhirnya aku menarik nafas panjang.
  Susy tersenyum dalam keremangan cahaya
  bulan yang menerobos lewat jendela kita. -
  Jemariku lamba-lambat bergerak mencapai
  tepi meja. ~
  " .... janganl"
  Perintah itu begitu halus terdengar.
  "Kau begitu kabur, Susy. Begitu kabur!" kataku. "Aku ingin melihatmu sejelas-jelasnya, Sejelas-jelasnya. seperti dulu aku menatapmu dan engkaupun bisa memandangiku dengan kedua bola matamu yang bundar dengan sinar-sinar kehijauan
  79
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  itu ....l"
  "Tepi jangan pijit tombol merah. itu. sayang.
  Kalau kau pijit, maka bersamaan dengan datangnya cahaya terang, aku akan menghilang. Menghilang keduniaku yang gelap. Kau Ingat itu?"
  Susy setiap menemuiku mengatakan hal yang
  sama. Dan aku percaya. Aku tak. tahu kenapa mesti
  begitu. Tapl aku dipaksa untuk percaya.
  "Kenapa kau lebih menyenangi sinar bulan,
  Susy?"
  la lebih merapat ke sisiku. Dan ketika jemari
  tangannya yang halus memegangi pergelanganku,
  barulah otot-ototku mengendur. Aku membalas
  perlakuaannya, meremas tangannya, menjaiari pinggangnya dan akhirnya aku menenggelamkan tubuhnya dalam-dalam ketubuhku. Aku seperti mendekap angin. dan angin itu merasuk jauh ke dalam
  dadaku. Hangat, lembut dan mempesona.
  "Bukankah telah kukatakan padamu berapa
  kali, Doli? Slnar bulan itu karunia alam yang
  paling abadi. la bisa kita percayai untuk menyimpan rahasia kita. Sinar bulan tidak pernah mau
  berkhianat. Dan untukku, Doli, untukku sendiri,
  ia adalah sahabat. Aku datang bersamanya, diantar
  olehnya "
  Itu juga sudah beberapa kali kudengar semenjak la menemuiku beberapa malam terakhir ini.
  Aku tak pernah bosan mendengamya. Karena se-
  80
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

  tiap kali ia mengatakannya, aku tidak memperhatikan apa yang ia katakan. aku cuma memperhatikan dan meresapi satu saja. Suaranya. Dan tiada
  yang lebih kurindukan di dunia ini selain suara
  Susylawaty.
  "Dali ....|"
  Kupererat dekapanku.
  Heem ?
  "Aku mau dengar lagu itu
  "Yang mana?”
  'Terakhir. Sebelum aku pergi l"
  Kujangkau "Siera"ku yang selamanya kuletakkan di atas buffet kecil di sisi kanan ranjang. Jarumnya kuputar sampai batas off, dan tombol
  on-nya kuhidupkan. Hening sebentar. Dan nafas-nafas Susy yang panas itu, menghembus lambat
  dekat telingaku.
  "Kau selalu memutar lagu itu, sayang? Selain
  memutarkannya untukku?”
  "Yal" kataku. Dan dengn lambat, aku manyambung : "Bahkan seperti isi suratmu yang terakhir, aku penuhi, Susy. Setiap mendengar lagu-lagu
  kesayangan kita, setiap kali kubiarkan air mataku
  menitik"
  "Kau kan lelaki, sayang?"
  "Lelaki juga punya hak untuk menangis, Susy.
  Apalagi untuk menangisi gadis seperti engkau,
  mengenangkan kepergian seorang perawan seperti
  81
 
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>