Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

The Mark of Athena (Tanda Athena) - 38

$
0
0
Cerita Misteri | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Serial The Heroes of Olympus | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Cersil Sakti | The Mark of Athena (Tanda Athena) pdf

Petualangan Tom Sawyer - Mark Twain Pendekar Rajawali Sakti - 122. Sepasang Pendekar Bertopeng Suara Dari Alam Gaib - Abdullah Harahap Sang Broker - John Grisham Sumpah Berdarah - Abdullah Harahap

nabeth dengan waswas, seolah dia takut kelepasan bicara. Annabeth pasti memancarkan aura aku tak mau membicarakannya yang kuat. "Apa pun itu," lanjut Percy, "kita tahu Tanda Athena mengarah ke sesuatu yang penting di Roma, sesuatu yang mungkin dapat memperbaiki keretakan antara bangsa Romawi dan Yunani." "Tulang raksasa," imbuh Hazel. Percy mengangguk. "Dalam mimpiku, raksasa kembar menyebut-nyebut sebuah patung." "Eh, ...." Frank memutar-mutar mainan anyaman di antara jemarinya. "Menurut Phorcys, kita gila jika ingin mencarinya. Tetapi Tanda Athena itu sebenarnya apa?" Semua orang memandang Annabeth. Kulit kepalanya tergelitik, seolah pemikiran dalam otaknya gatal ingin keluar: patung ... Athena ... Yunani dan Romawi, mimpi buruknya, dan pertengkaran dengan ibunya. Annabeth melihat bahwa keping-keping tersebut hampir membentuk gambaran utuh, tapi Annabeth sulit memercayainya. Jawaban tersebut terlalu besar, terlalu penting, dan terlalu menakutkan.
  Annabeth menyadari bahwa Jason tengah mengamatinya, pemuda itu tahupersis apa yang Annabeth pikirkan dan dia juga tidak menyukai pemikiran tersebut. Lagi-lagi Annabeth trembatin: Kenapa cowok ini membuatku amat gugup? Apa dia lunar-benar berapa di pihakku? Atau mungkin dia berpikir begitu gara-gara omongan ibunya "Aku aku sudah hampir menemukan jawaban," kata annabeth, "aku akan tahu lebih banyak jika kita menemukan ,ta itu. Jason, reaksimu terhadap nama Charleston ... pernahkah kau ke sana?" Jason melirik Piper dengan gelisah. Annabeth tidak tahu apa sebabnya. "Iya." Jason mengakui, "Reyna dan aku menjalani misi ke sana ra-kira setahun lalu. Kami mengambili senjata emas imperial dari C. S. S. Hunley." "Apa?" tanya Piper. "Wow!" kata Leo, "itu, kan, kapal selam militer pertama yang stikses dibuat. Dari zaman Perang Saudara. Aku ingin melihat kapal itu sejak dulu." "Kapal selam itu dirancang oleh demigod Romawi," kata ,Jason, "ada torpedo emas imperial yang disimpan secara rahasia cli dalamnya sampai kami menyelamatkan torpedo-torpedo tersebut dan membawanya kembali ke Perkemahan Jupiter." Hazel bersedekap. bangsa Romawi bertarung di pihak Konfederasi? Sebagai anak perempuan yang neneknya adalah searang budak, boleh kukatakan tidak bagus?" Jason angkat tangan, telapaknya menghadap ke depan. "Aku pribadi belum lahir waktu itu. Lagi pula, masing-masing pihak tak seluruhnya Yunani maupun Romawi. Tetapi, benar. Tidak bagus. Kadang-kadang demigod membuat pilihan jelek." Dia melirik
  Hazel, tidak enak hati. "Misalnya kadang-kadang kita kelewat curiga. Dan kita bicara tanpa berpikir." Hazel memandangi Jason. Pelan-pelan tersadar olehnya bahwa Jason barusan meminta maaf. Jason men,yikut Leo. "Aw!" pekik Leo, "maksudku, iya pilihan jelek. Misalnya tidak memercayai saudara orang lain yang, kau tahu, barangkali perlu diselamatkan. Misalkan saja lho." Hazel merapatkan bibir. "Ya, sudah. Kembali ke Charleston. Apa maksudmu kita harus memeriksa kapal selam itu lagi?" Jason mengangkat bahu. "Bagaimana, ya, ada dua tempat di Charleston yang menurutku mun gkin sebaiknya kita telaah. Museum tempat Hunley disi mpan itu satu. Museum menyimpan banyak peninggal an Perang Saudara. Sebuah peta bisa saja disembunyik an dalam salah satu peninggalan tersebut. Aku tahu tat a letaknya. Aku bisa memimpin tim ke dalam sana." "A ku ikut," kata Leo, "kedengarannya asyik." Jason menga ngguk. Dia menoleh kepada Frank, yang sedang berusa ha mencopot Chinese handcuffdari tangannya. "Kau seb aiknya ikut juga, Frank. Kami mungkin bakal membutu hkanmu." Frank tampak terkejut. "Kenapa? Aku, toh, tidak banyak membantu di akuarium." "Kerjamu bagus." Percy meyakinkannya. "Perlu tenaga kita bertiga untuk memecahkan kaca." "Lagi pula, kau anak Mars," ujar Jason, "Hantu pihak yar kalah berkewajiban mengabdi padamu. Dan dalam museum di Charleston ada banyak hantu Konfederasi. Kita harus mengendalikan mereka supaya tidak macam-macam." Frank menelan ludah. Annabeth teringat komentar Percy tentang Frank yang berubah jadi ikan emas raksasa, dan dia
  menahan dorongan untuk tersenyum. Dia takkan pernah bisa lagi melihat cowok besar itu ta
  http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)

  npa membayangkannya sebagai ikan koi. "Oke." Frank mengalah. "Tentu saja." Dia memandangi jemarinya sambil mengerutkan kening, berusaha meloloskan jari curl jebakan. "Eh, bagaimana caranya ?" Leo terkekeh. "Bung, kau tak pernah melihat mainan itu schelumnya? Ada trik sederhana untuk melepaskan jarimu." Frank menarik-narik jarinya lagi tanpa hasil. Bahkan Hazel juga berusaha tak tertawa. Frank meringis penuh konsentrasi. Tiba-tiba, dia menghilang. Di geladak tempatnya semula berdiri, seekor iguana hijau berjongk ok di samping Chinese handcuff kosong. "Selamat, Fran k Zhang," kata Leo masam, menirukan Chiron sang cen taurus, "begitulah cara memecahkan teka-teki Chinese handcuff. Berubah jadi iguana." Semua orang tertawa t erpingkal-pingkal. Frank berubah jadi inanusia lagi, me mungut mainan tersebut, dan memasukkannya he tas punggung. Dia tersenyum male. "Omong-omong," kata Frank, kentara sekali ingin mengganti topik pembicaraa n, "salah satu tempat yang harus didatangi adalah mus eum. Tetapi ..., Jason, katamu tadi ada dua tempat?" Lenyaplah senyum Jason. Apa pun yang sedang Jason pikirkan, A nnabeth tahu hal itu tidaklah menyenangkan. "Iya," kata Jason, "nama tempat yang satu lagi Battery taman di dekat pelabuhan. Kali terakhir aku ke sana dengan Reyna ..." Dia melirik Piper, kemudian buru-buru melanjutkan. "Kami melihat sesuatu di taman. Hantu atau arwah gentayangan, seperti primadona dari zaman Perang Saudara, berpendar dan mengapung. mi berusaha menghampirinya, tapi dia menghilang tiap kali kami sudah dekat. Kemudian, Reyna mendapat firasat dia bilang sebaiknya dia mencoba sendiri. Barangkali si hantu hanya mau
  bicara pada anak perempuan. Reyna mendekati arwah itu sendiri, dan ternyata benar, dia bicara pada Reyna." Semua orang menunggu. "Apa katanya?" tanya Annabeth. "Reyna tidak mau memberitahuku." Jason mengakui. "Tetapi pasti yang disampaikannya penting. Reyna tampak terguncang. Mungkin dia mendengar ramalan atau kabar buruk lainnya. Sejak saat itu, Reyna jadi bersikap lain di dekatku." Annabeth menimbang-nimbang informasi tersebut. Setelah pengalaman mereka dengan eidolon, dia tidak suka harus mendekati hantu, terutama hantu yang mengubah orang gara-gara kabar buruk atau ramalan. Di sisi lain, ibu Annabeth adalah dewi pengetahuan, dan pengetahuan adalah senjata terkuat. Annabeth tidak bisa menampik sumber informasi begitu saja. "Petualangan cewek, kalau begitu," kata Annabeth, "Piper dan Hazel boleh ikut denganku." Keduanya mengangguk, meskipun Hazel tampak cemas. Tak diragukan lagi bahwa waktu yang dia lewatkan di Dunia Bawah telah mempertemukannya dengan banyak sekali hantu, cukup untuk persediaan seumur hidup. Mata Piper berkilat-kilat menantang, seolah ingin mengatakan bahwa dia sanggup melakukan apa saja yang bisa diperbuat Reyna. Annabeth sadar, jika mereka berenam menjalani kedua misi itu, Percy hanya berduaan saja dengan Pak Pelatih Hedge di kapal. Barangkali pacar yang penuh perhatian tak semestinya menjerumuskan pasangannya dalam situasi semacam itu. Terlebih lagi, Annabeth enggan berpisah lagi dengan Percy terutama karena mereka sudah terpisahkan berbulan-bulan. Di sisi lain Percy kelihatan sangat terpukul gara-gara melihat makhluk makhluk laut yang dikurung sehingga Annabeth berpendapat dia butuh istirahat. Annabeth bertemu pandang dengan Percy,
  mengajukan pertanyaan tanpa suara. Percy mengangguk seolah mengatakan, Iya. Tidak apa-apa. "Beres, kalau begitu." Annabeth menoleh kepada Leo, yang tengah mengamat-amati konsol, mendengarkan Festus berderit dan berdecit lewat inter kom. "Leo, berapa lama lagi kita tiba di Charleston?" "P ertanyaan bagus," gumam Leo, "Festus baru saja mend eteksi 'ekawanan besar elang di belakang kita radar j arak jauh, masih belum kelihatan." Piper mencondongk an badan ke atas konsol. "Apa kau yakin mereka elang Romawi?" Leo memutar-mutar bola matanya. "Bukan, Pipes. Mereka cuma sekelompok elang yang kebetulan saja terbang dalam formasi sempurna. Tentu saja mere ka elang Romawi! Kurasa kita bisa saja memutar kapal ini dan bertarung " "Ide buruk," kata Jason, "yang akan menghapus keragua
  http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>