Cerita Misteri | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Serial The Heroes of Olympus | The Mark of Athena (Tanda Athena) | Cersil Sakti | The Mark of Athena (Tanda Athena) pdf
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
ang ke tambang, mencoba mengeratkan cengkeraman tali.
Nico baru sampai di tangga ketika rasa sakitnan menusuk menjalari kaki Annabeth yang cedera. Annabeth terkesiap, langkahnya tertahan. "Ada apa?" tanpa Percy. Annabeth berusaha mendekati tangga sambil terpincang-pincang. Kenapa dia malah bergerak mundur? Kaki Annabeth ambruk dan dia pun terjerembap. "Mata kakinya!" teriak Hazel dari tangga, "potong! Potong!" Pikiran Annabeth kabur karena kesakitan. Potong mata kakinya? Rupanya Percy juga t idak menyadari maksud Hazel. Lalu sesuatu mengenya kkan Annabeth ke belakang dan menyeretnya ke arah lubang. Percy menerjang. Dia mencengkeram lengan A nnabeth, tapi momentum tarikan membawa serta tubu hnya juga. "Tolong mereka!" teriak Hazel. Annabeth mel ihat Nico terseok-seok menghampiri mereka, sedangka n Hazel mencoba melepaskan pedang kavalerinya yang tersangkut tangga tali. Kawan-kawan mereka yang lai n masih sibuk mengurusi patung, dan teriakan Hazel tid ak terdengar di balik riuh rendah dan gemuruh gua. Annabeth terisak saat dia terantuk pinggiran lubang. Tu ngkai-nya menjuntai ke lubang. Terlambat sudah, baru sekarang Annabeth menyadari apa yang terjadi: dia ter belit benang laba-laba. Dia seharusnya memotong jalin an benang sesegera mungkin. Dia kira yang membelitn ya hanya sehelai benang lepas, tapi karena seluruh per mukaan lantai tertutup sarang laba-laba, Annabeth tida k menyadari bahwa salah satu benang itu membelit ka kinya dan ujung benang yang satu lagi telah terperos ok ke dalam lubang. Ujung benang tersebut tersangkut sesuatu yang berat dalam kegelapan di bawah situ, sesuatu yang menarik Annabeth ke dalam sana.
"Tidak," gumam Percy, secercah kesadaran terbetik di matanya, "pedangku Namun, dia tak bisa meraih Riptide tanpa melepaskan lengan Annabeth, sedangkan Annabeth sudah kehabisan tenaga. Annabeth terjerumus ke dalam lubang. Percy jatuh bersamanya. Tubuh Annabeth membentur sesuatu. Dia pasti sempat pingsan sebentar karena kesakitan. Ketika Annabeth bisa melihat lagi, dia sadar dirinya tengah menggelantung di tengah-tengah lubang. Percy berhasil mencengkeram sebuah tubir yang berjarak kira-kira empat setengah meter dari permukaan lubang. Percy berpegangan dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya lagi memeluk pinggang Annabeth, tapi tarikan kaki Annabeth yang sebelah terlalu kuat. Tiada jalan untuk kabur, kata sebuah suara dalam kegelapan di bawah. Aku masuk Tartarus, makes kau juga ikut. Annabeth tidak yakin apakah dia benar-benar mendengar suara Arachne ataukah dia hanya berkhayal. Lubang berguncang. Percy-lah satu-satunya yang menahan Annabeth sehingga tidak jatuh. Percy setengah mati memegangi tubir seukuran rak buku. Nico mencondongkan badan ke tepi jurang sambil meng-ulurkan tangan, tapi dia terlalu jauh sehingga tak dapat membantu. Hazel berteriak-teriak memanggil yang lain, tapi meskipun mereka mendengarnya di balik keributan tersebut, mereka takkan sempat menolong. Kaki Annabeth serasa copot dari tubuhnya. Rasa sakit membanjiri sekujur tubuhnya. Energi Dunia Bawah menarik-narik Annabeth seperti gaya gravitasi. Dia tidak punya kekuatan untuk melawan. Annabeth tahu dia sudah terlalu jauh di bawah sehingga tak terselamatkan lagi.
"Percy, lepaskan aku," kata Annabeth parau, "kau tak bisa menarikku ke atas." Wajah Annabeth pucat pasi kepayahan. Annabeth bisa melihat di mata Percy bahwa tiada harapan lagi. "Tidak akan," kata Percy. Dia menengadah ke arah Nico, empat setengah meter di atas. "Sisi yang sebelah lagi, Nico! Akan kami temui kalian di sana. Mengerti?" Mata Nico membelalak. "Tetapi " "Pandu mereka ke sana!" teriak Percy, "berjanjilah padaku!" "Aku aku j anji ." Di bawah mereka, suara itu tertawa dalam kegelapan. Pengorbanan. Tumbril indah untuk membangunkan sang dewi. Percy mendekap pinggang Annabeth semakin kencang. Wajah Percy tirus, lecet-lecet, dan berdarah, sedangkan rambutnya kotor terkena jaring laba-laba, tapi ketika dia bertemu pandang dengan Annabeth, Annabeth merasa Percy belum pernah tampak setampan itu. "Kita akan terus bersama-sama," janji Percy, "kau takkan jauh-jauh dariku. Takkan pernah la
http://cerita-silat.mywapblog.com
gi." Baru saat itulah Annabeth memahami apa yang akan terjadi. Tak ada jalan untuk kembali. Jatuh secara sangat menyakitkan. "Asalkan kita terus bersama," ujar Annabeth. Dia mendengar Nico dan Hazel menjerit-jerit minta tolong. Dia melihat sinar matahari jauh di atas sana mungkin kali terakhir dia melihat cahaya matahari. Kemudian, Percy melepaskan pegangannya di tubir kecil itu, dan sambil bergandengan tangan, dia dan Annabeth terjun bersama-sama ke dalam kegelapan tak berdasar.[]
BAB LIMA PULUH DUA
LEO
LEO MASIH TERGUNCANG. Segalanya terjadi begitu cepat. Mereka telah mengamankan Athena Parthenos dengan tambang tepat saat lantai runtuh dan pilaf penyangga terakhir dari benang laba-laba putus. Jason dan Frank menukik ke bawah untuk menyelamatkan yang lain, tapi mereka hanya menemukan Nico dan Hazel yang menggelantung di tangga tali. Percy dan Annabeth sudah tidak ada. Lubang menuju Tartarus telah terkubur di bawah beberapa ton reruntuhan. Leo mengeluarkan Argo IIdari gua beberapa detik sebelum seisi tempat itu amblas beserta lapangan parkir. Argo Hkini terparkir di bukit yang menghadap ke kota. Jason, Hazel, dan Frank telah kembali ke lokasi bencana, berharap dapat menggali puing-puing dan mencari cara untuk menyelamatkan Percy dan Annabeth, tapi mereka pulang ke kapal dalam keadaan patah semangat. Gua itu semata-mata sudah lenyap. Lokasi kejadian diramaikan polisi dan regu penyelamat. Tak ada manusia biasa yang terluka, tapi orang-orang Itali pasti garuk-garuk kepala selama berbulan-bulan, bertanya-tanya bagaimana ceritanya
sampai sebuah lubang isap mahabesar terbuka di tengah lapangan parkir dan menelan lusinan mobil bagus. Linglung karena sedih, Leo dan yang lain menaikkan Athena Parthenos ke dalam palka dengan hati-hati, menggunakan mesin derek kapal dengan bantuan dari Frank Zhang, gajah paruh waktu. Athena Parthenos pas-pasan sekali dalam palka, meskipun Leo tidak punya gambaran hendak mereka apakan patung tersebut. Pak Pelatih Hedge terlalu nelangsa sehingga tak kuasa mem-bantu. Dia mondar-mandir di geladak sambil berurai air mata, menarik-narik janggut kambingnya, menampar-nampar sisi kepalanya, dan berkomat-kamit, "Aku seharusnya menyelamatkan mereka! Aku seharusnya meledakkan ini-itu lebih banyak lagi!" Akhirnya Leo menyuruh sang satir turun ke dek bawah dan memastikan bahwa sudah aman untuk lepas landas. Tidak ada gunanya dia memukuli din sendiri. Keenam demigod berkumpul di anjungan dan menatap kepulan debu yang masih membubung dari lokasi amblasnya gua di kejauhan. Leo menempelkan tangan ke bola mekanis Archimedes, yang sekarang bertengger di kemudi, siap dipasang. Dia semestinya antusias. Inilah penemuan terpenting dalam hidup Leo bahkan lebih penting daripada Bunker Sembilan. Apabila Leo mampu memecahkan isi perkamen Archimedes, dia bisa melakukan hal-hal luar biasa. Meski dia tidak berani berharap, Leo mungkin raja bisa merakit disket perigendali baru untuk teman naganya. Walau begitu, imbalan yang harus dibayar terlalu tinggi. Leo nyaris bisa mendengar Nemesis tertawa. Sudah kubilang kita bisa berbisnis, Leo Valdez. Leo telah membelah kue keberuntungan. Dia sudah men-dapatkan kode akses untuk mengaktfikan bola serta menyelamatkan
Hazel dan Frank. Namun, Percy dan Annabeth jadi korban karenanya. Leo yakin akan hal itu. "Ini salahku," kata Leo penuh nestapa. Yang lain memandanginya sambil bengong. Cuma Hazel yang tampaknya mengerti. Dialah yang ikut dengan Leo ke Great Salt Lake. "Tidak." Hazel bersikeras. "Tidak, ini salah Gaea. Tak ada hubungannya denganmu." Leo ingin memercayai perkataan Hazel, tapi dia tak bisa. Di awal perjalanan mereka, Leo sudah berulah: menembaki Roma Baru. Sesampainya di Roma Lama, Leo membelah kue dan membayar imbalan yang lebih berat daripada sebuah bola mata. "Leo, dengarkan aku." Hazel menggenggam tangannya. "Aku takkan membiarkanmu menyalahkan diri sendiri. Tak boleh kubiarkan kau seperti itu, apalagi setelah setelah Sammy ...." Hazel tercekat, tapi Leo tahu maksudnya. Bisabuelo Leo menyalahkan diri sendiri atas hilangnya Hazel. Sammy menjalani kehidupan yang penuh berk
http://cerita-silat.mywapblog.com
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
ang ke tambang, mencoba mengeratkan cengkeraman tali.
Nico baru sampai di tangga ketika rasa sakitnan menusuk menjalari kaki Annabeth yang cedera. Annabeth terkesiap, langkahnya tertahan. "Ada apa?" tanpa Percy. Annabeth berusaha mendekati tangga sambil terpincang-pincang. Kenapa dia malah bergerak mundur? Kaki Annabeth ambruk dan dia pun terjerembap. "Mata kakinya!" teriak Hazel dari tangga, "potong! Potong!" Pikiran Annabeth kabur karena kesakitan. Potong mata kakinya? Rupanya Percy juga t idak menyadari maksud Hazel. Lalu sesuatu mengenya kkan Annabeth ke belakang dan menyeretnya ke arah lubang. Percy menerjang. Dia mencengkeram lengan A nnabeth, tapi momentum tarikan membawa serta tubu hnya juga. "Tolong mereka!" teriak Hazel. Annabeth mel ihat Nico terseok-seok menghampiri mereka, sedangka n Hazel mencoba melepaskan pedang kavalerinya yang tersangkut tangga tali. Kawan-kawan mereka yang lai n masih sibuk mengurusi patung, dan teriakan Hazel tid ak terdengar di balik riuh rendah dan gemuruh gua. Annabeth terisak saat dia terantuk pinggiran lubang. Tu ngkai-nya menjuntai ke lubang. Terlambat sudah, baru sekarang Annabeth menyadari apa yang terjadi: dia ter belit benang laba-laba. Dia seharusnya memotong jalin an benang sesegera mungkin. Dia kira yang membelitn ya hanya sehelai benang lepas, tapi karena seluruh per mukaan lantai tertutup sarang laba-laba, Annabeth tida k menyadari bahwa salah satu benang itu membelit ka kinya dan ujung benang yang satu lagi telah terperos ok ke dalam lubang. Ujung benang tersebut tersangkut sesuatu yang berat dalam kegelapan di bawah situ, sesuatu yang menarik Annabeth ke dalam sana.
"Tidak," gumam Percy, secercah kesadaran terbetik di matanya, "pedangku Namun, dia tak bisa meraih Riptide tanpa melepaskan lengan Annabeth, sedangkan Annabeth sudah kehabisan tenaga. Annabeth terjerumus ke dalam lubang. Percy jatuh bersamanya. Tubuh Annabeth membentur sesuatu. Dia pasti sempat pingsan sebentar karena kesakitan. Ketika Annabeth bisa melihat lagi, dia sadar dirinya tengah menggelantung di tengah-tengah lubang. Percy berhasil mencengkeram sebuah tubir yang berjarak kira-kira empat setengah meter dari permukaan lubang. Percy berpegangan dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya lagi memeluk pinggang Annabeth, tapi tarikan kaki Annabeth yang sebelah terlalu kuat. Tiada jalan untuk kabur, kata sebuah suara dalam kegelapan di bawah. Aku masuk Tartarus, makes kau juga ikut. Annabeth tidak yakin apakah dia benar-benar mendengar suara Arachne ataukah dia hanya berkhayal. Lubang berguncang. Percy-lah satu-satunya yang menahan Annabeth sehingga tidak jatuh. Percy setengah mati memegangi tubir seukuran rak buku. Nico mencondongkan badan ke tepi jurang sambil meng-ulurkan tangan, tapi dia terlalu jauh sehingga tak dapat membantu. Hazel berteriak-teriak memanggil yang lain, tapi meskipun mereka mendengarnya di balik keributan tersebut, mereka takkan sempat menolong. Kaki Annabeth serasa copot dari tubuhnya. Rasa sakit membanjiri sekujur tubuhnya. Energi Dunia Bawah menarik-narik Annabeth seperti gaya gravitasi. Dia tidak punya kekuatan untuk melawan. Annabeth tahu dia sudah terlalu jauh di bawah sehingga tak terselamatkan lagi.
"Percy, lepaskan aku," kata Annabeth parau, "kau tak bisa menarikku ke atas." Wajah Annabeth pucat pasi kepayahan. Annabeth bisa melihat di mata Percy bahwa tiada harapan lagi. "Tidak akan," kata Percy. Dia menengadah ke arah Nico, empat setengah meter di atas. "Sisi yang sebelah lagi, Nico! Akan kami temui kalian di sana. Mengerti?" Mata Nico membelalak. "Tetapi " "Pandu mereka ke sana!" teriak Percy, "berjanjilah padaku!" "Aku aku j anji ." Di bawah mereka, suara itu tertawa dalam kegelapan. Pengorbanan. Tumbril indah untuk membangunkan sang dewi. Percy mendekap pinggang Annabeth semakin kencang. Wajah Percy tirus, lecet-lecet, dan berdarah, sedangkan rambutnya kotor terkena jaring laba-laba, tapi ketika dia bertemu pandang dengan Annabeth, Annabeth merasa Percy belum pernah tampak setampan itu. "Kita akan terus bersama-sama," janji Percy, "kau takkan jauh-jauh dariku. Takkan pernah la
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)
gi." Baru saat itulah Annabeth memahami apa yang akan terjadi. Tak ada jalan untuk kembali. Jatuh secara sangat menyakitkan. "Asalkan kita terus bersama," ujar Annabeth. Dia mendengar Nico dan Hazel menjerit-jerit minta tolong. Dia melihat sinar matahari jauh di atas sana mungkin kali terakhir dia melihat cahaya matahari. Kemudian, Percy melepaskan pegangannya di tubir kecil itu, dan sambil bergandengan tangan, dia dan Annabeth terjun bersama-sama ke dalam kegelapan tak berdasar.[]
BAB LIMA PULUH DUA
LEO
LEO MASIH TERGUNCANG. Segalanya terjadi begitu cepat. Mereka telah mengamankan Athena Parthenos dengan tambang tepat saat lantai runtuh dan pilaf penyangga terakhir dari benang laba-laba putus. Jason dan Frank menukik ke bawah untuk menyelamatkan yang lain, tapi mereka hanya menemukan Nico dan Hazel yang menggelantung di tangga tali. Percy dan Annabeth sudah tidak ada. Lubang menuju Tartarus telah terkubur di bawah beberapa ton reruntuhan. Leo mengeluarkan Argo IIdari gua beberapa detik sebelum seisi tempat itu amblas beserta lapangan parkir. Argo Hkini terparkir di bukit yang menghadap ke kota. Jason, Hazel, dan Frank telah kembali ke lokasi bencana, berharap dapat menggali puing-puing dan mencari cara untuk menyelamatkan Percy dan Annabeth, tapi mereka pulang ke kapal dalam keadaan patah semangat. Gua itu semata-mata sudah lenyap. Lokasi kejadian diramaikan polisi dan regu penyelamat. Tak ada manusia biasa yang terluka, tapi orang-orang Itali pasti garuk-garuk kepala selama berbulan-bulan, bertanya-tanya bagaimana ceritanya
sampai sebuah lubang isap mahabesar terbuka di tengah lapangan parkir dan menelan lusinan mobil bagus. Linglung karena sedih, Leo dan yang lain menaikkan Athena Parthenos ke dalam palka dengan hati-hati, menggunakan mesin derek kapal dengan bantuan dari Frank Zhang, gajah paruh waktu. Athena Parthenos pas-pasan sekali dalam palka, meskipun Leo tidak punya gambaran hendak mereka apakan patung tersebut. Pak Pelatih Hedge terlalu nelangsa sehingga tak kuasa mem-bantu. Dia mondar-mandir di geladak sambil berurai air mata, menarik-narik janggut kambingnya, menampar-nampar sisi kepalanya, dan berkomat-kamit, "Aku seharusnya menyelamatkan mereka! Aku seharusnya meledakkan ini-itu lebih banyak lagi!" Akhirnya Leo menyuruh sang satir turun ke dek bawah dan memastikan bahwa sudah aman untuk lepas landas. Tidak ada gunanya dia memukuli din sendiri. Keenam demigod berkumpul di anjungan dan menatap kepulan debu yang masih membubung dari lokasi amblasnya gua di kejauhan. Leo menempelkan tangan ke bola mekanis Archimedes, yang sekarang bertengger di kemudi, siap dipasang. Dia semestinya antusias. Inilah penemuan terpenting dalam hidup Leo bahkan lebih penting daripada Bunker Sembilan. Apabila Leo mampu memecahkan isi perkamen Archimedes, dia bisa melakukan hal-hal luar biasa. Meski dia tidak berani berharap, Leo mungkin raja bisa merakit disket perigendali baru untuk teman naganya. Walau begitu, imbalan yang harus dibayar terlalu tinggi. Leo nyaris bisa mendengar Nemesis tertawa. Sudah kubilang kita bisa berbisnis, Leo Valdez. Leo telah membelah kue keberuntungan. Dia sudah men-dapatkan kode akses untuk mengaktfikan bola serta menyelamatkan
Hazel dan Frank. Namun, Percy dan Annabeth jadi korban karenanya. Leo yakin akan hal itu. "Ini salahku," kata Leo penuh nestapa. Yang lain memandanginya sambil bengong. Cuma Hazel yang tampaknya mengerti. Dialah yang ikut dengan Leo ke Great Salt Lake. "Tidak." Hazel bersikeras. "Tidak, ini salah Gaea. Tak ada hubungannya denganmu." Leo ingin memercayai perkataan Hazel, tapi dia tak bisa. Di awal perjalanan mereka, Leo sudah berulah: menembaki Roma Baru. Sesampainya di Roma Lama, Leo membelah kue dan membayar imbalan yang lebih berat daripada sebuah bola mata. "Leo, dengarkan aku." Hazel menggenggam tangannya. "Aku takkan membiarkanmu menyalahkan diri sendiri. Tak boleh kubiarkan kau seperti itu, apalagi setelah setelah Sammy ...." Hazel tercekat, tapi Leo tahu maksudnya. Bisabuelo Leo menyalahkan diri sendiri atas hilangnya Hazel. Sammy menjalani kehidupan yang penuh berk
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 3: The Mark Of Athena (Tanda Athena)