Cerita Misteri | The Son of Neptune (Putra Neptunus) | Serial The Heroes of Olympus | The Son of Neptune (Putra Neptunus) | Cersil Sakti | The Son of Neptune (Putra Neptunus) pdf
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
lau di lautan musuh. Menara panjat Cyclops melemparkan bola meriam hijau membara ke dalam kota, menghasilkan lubang-lubang sebesar kawah di forum, merobohkan rumah hingga tinggal puing-puing. Selagi Percy menonton, sebuah bola meriam mengenai Gedung Senat dan kubahnya pun runtuh sebagian.
"Kita terlambat," kata Hazel. "Tidak," kata Percy, "mereka masih bertarung. Kita pasti bisa." "Di mana Lupa?" tanya Frank, keputusasaan merasuki suaranya. "Dia dan para serigala mereka semestinya ada di sini."
Percy memikirkan waktu yang dilewatkannya bersama sang Dewi Serigala. Percy pada akhirnya bisa menghargai didikan Lupa, tapi dia juga tahu bahwa serigala memiliki keterbatasan. Mereka bukan petarung baris depan. Mereka hanya menyerang ketika unggul jumlah, dan biasanya di bawah perlindungan kegelapan. Lagi pula, aturan pertama Lupa adalah kemandirian. Dia bersedia membantu anak-anaknya sebisa mungkin, melatih mereka bertarung tapi pada akhirnya, terserah anak-anak itu sendiri, hendak menja di pemangsa atau mangsa. Bangsa Romawi harus bisa bertarung untuk mempertahankan diri sendiri. Mereka h arus membuktikan nilai diri mereka atau mati. Begitulah falsafah Lupa.
"Lupa sudah berbuat sebisanya," kata Percy, "dia memperlambat pasukan monster dalam perjalanan ke selatan. Sekarang, tergantung kita sendiri. Kita harus membawa clang emas dan senjata-senjata ini ke legiun."
"Tapi Arion sudah kehabisan energi!" kata Hazel, "kita tidak bisa menggotong benda-benda ini sendirian."
"Mungkin kita tidak perlu melakukan itu." Percy menelaah puncak-puncak bukit. Kalau Tyson memperoleh pesan yang Percy kirimkan lewat mimpi di Vancouver, bantuan mungkin sudah dekat.
Percy bersiul sekeras-kerasnya seperti siulan untuk memanggil taksi di New York, yang pasti bakal kedengaran mulai dari Times Square sampai ke Central Park.
Bayang-bayang beriak di pepohonan. Sosok hitam besar berjingkrak entah dari mana anjing mastiff SUV yang ditunggangi seorang Cyclops dan seekor harpy.
"Anjing neraka!" Frank buru-buru mundur. "Tidak apa-apa!" Percy menyeringai. "Mereka ini temantemanku."
"Kakak!" Tyson turun dari punggung anjing dan lari menghampiri Percy. Percy berusaha meneguhkan pijakannya, tapi sia-sia saja. Tyson menubruk Percy dan mendekapnya erat-erat, membuat Percy sesak napas. Selama beberapa detik, Percy hanya bisa melihat bintik-bintik hitam dan kain flanel. Lalu Tyson melepaskan pelukannya dan tertawa kegirangan sambi l memandangi Percy dari ujung kepala hingga ujung ka ki dengan mata besar cokelatnya yang sebening mata bayi.
"Kau belum mati!" kata Tyson, "aku senang kau belum mati!" Ella terbang ke tanah dan mulai bersolek, menata bulubulunya. "Ella menemukan anjing." Dia mengumumkan. "Anjing besar. Dan Cyclops."
Apakah dia merona? Sebelum Percy sempat memutuskan, si mastiff hitam besar menerjangnya, menjatuhkan Percy ke tanah dan menggonggong nyaring sekali sampai-sampai Arion sekalipun mundur.
"Hai, Nyonya O'Leary," kata Percy, "iya, aku sayang kau juga, Non. Anjing baik."
Hazel mengeluarkan suara merengek. "Kau punya anjing neraka bernama Nyonya O'Leary?"
"Ceritanya panjang." Percy berhasil bangkit dan mengusap liur anjing dari wajahnya. "Kau bisa tanya adikmu ...."
Suara Percy lenyap ketika dia melihat ekspresi Hazel. Dia hampir saja lupa bahwa Nico di Angelo hilang.
Hazel sudah memberi tahu Percy tentang perkataan Thanatos bahwa mereka harus mencari Pintu Ajal di Roma. Namun, Percy ingin sekali menemukan Nico karena alasan yang lain supaya bisa mencekik leher bocah itu karena pura-pura tidak mengenal Percy waktu dia pertama kali datang ke perkemahan. Walau demikian, Nico adalah adik Hazel, dan pembicaraan tentang upaya pencarian Nico harus disimpan untuk lain waktu.
"Maaf," kata Percy, "tapi, iya, ini anjingku, Nyonya O'Leary. Tyson ini teman-temanku, Frank dan Hazel."
Percy menoleh kepada Ella, yang sedang menghitung jumlah filamen di salah satu bulunya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Percy. "Kami mencemaskanmu." "Ella tidak kuat," kata si harpy, "Cyclops kuat. Tyson menemukan Ella. Tyson menjaga Ella."
Percy meng
http://cerita-silat.mywapblog.com
angkat alis. Ella memang merona. "Tyson," kata Percy, "dasar genit kau." Tyson merona hingga mukanya menjadi semerah bulu Ella. "Eh .... Tidak." Dia menunduk dan berbisik gugup, cukup keras sehingga masih bisa didengar semuanya: "Dia cantik."
Frank mengetuk kepalanya seakan-akan khawatir kalau-kalau otaknya korslet. "Omong-omong, sedang ada pertempuran nih."
"Benar." Percy mengiakan. "Tyson, di mana Annabeth? Akankah ada bala bantuan?"
Tyson memonyongkan bibir. Mata cokelat besarnya menjadi berkaca-kaca. "Kapal besar belum siap. Leo bilang besok, mungkin dua hari lagi. Setelah itu barn mereka datang." "Waktu dua menit saja kita tidak punya," kata Percy, "oke, begini rencananya."
Secepat mungkin, dia menunjukkan mana pihak baik dan pihak jahat di medan tempur. Tyson terperangah saat mengetahui
bahwa ada Cyclops jahat dan Centaurus jahat dalam pasukan sang Raksasa. "Aku harus memukul manusia poni?"
"Takut-takuti saja mereka." Percy menegaskan. "Eh, Percy?" Frank memandang Tyson dengan waswas. "Aku cuma tidak mau sampai teman kita ini terluka. Apa Tyson seorang petarung?"
Percy tersenyum. "Apa dia petarung? Frank, kau sedang melihat Jenderal Tyson dari pasukan Cyclops. Oh iya, Tyson, omong-omong, Frank ini keturunan Poseidon."
"Kakak!" Tyson meremukkan Frank dalam pelukannya. Percy menahan tawa. "Sebenarnya dia itu keponakan buyut Ah, sudahlah. Iya, dia kakakmu." "Terima kasih." Frank menggumam dari balik kain flanel. "Tapi kalau legiun salah kira, menyangka bahwa Tyson adalah musuh "
"Aku punya akal!" Hazel lari ke kereta perang dan mengambil helm Romawi terbesar yang bisa dia temukan, juga selembar panjipanji Romawi tua yang bersulamkan huruf-huruf SPQR.
Hazel menyerahkan keduanya kepada Tyson. "Pakai ini, Bung. Supaya teman-teman kami tahu kau berada di pihak kami."
"Hore!" kata Tyson, "aku di tim kalian!" Helm itu kelewat kecil, dan Tyson terbalik memasang jubah, seperti cukin bayi SPQR.
"Begitu juga boleh," kata Percy, "Ella, kau di sini saja. Jaga dirimu 1Daik-baik."
"Jaga diri," ulang Ella, "Ella suka menjaga diri. Biar aman. Makin banyak makin aman. Aman dalam brankas bank. Ella mau ikut Tyson."
"Apa?" kata Percy, "oh ya, sudah. Terserah deh. Pokoknya jangan sampai terluka. Nyonya O'Leary "
"GUK!" "Mau menarik kereta perang?''[]
BAB LIMA PULUH
PERCY
TIDAK DIRAGUKAN LAGI, MEREKA ADALAH bala bantuan teraneh dalam sejarah militer Romawi. Hazel menunggangi Arion, yang staminanya sudah cukup pulih sehingga mampu membawa satu orang dengan kecepatan kuda normal, meskipun sepanjang perjalanan menuruni bukit dia terus menyumpahi kakinya yang pegal.
Frank bertransformasi menjadi elang botak Percy masih berpendapat bahwa kenyataan tersebut tidaklah adil dan membubung di atas mereka. Tyson lari menuruni bukit sambil mengayun-ayunkan pentungan dan berteriak, "Manusia porn jahat! HUU!" sementara Ella mengepakkan sayap mengelilinginya sembari merapalkan fakta-fakta darn Almanak Petani lama.
Percy menunggangi Nyonya O'Leary ke medan tempur sambil mengangkat elang emas lambang Legiun XII tinggi-tinggi. Anjing neraka itu sekaligus menghela kereta perang berisi peralatan darn emas imperial. Bunyi gerombyang perlengkapan tempur emas yang menabrak sisi kereta mengikuti Percy dan Nyonya O'Leary.
Mereka mengitari perimeter perkemahan dan melewati jembatan paling utara untuk menyeberangi Tiberis Kecil, lalu
menerjang ke Lapangan Mars, menceburkan diri ke sisi barat pertempuran. Sekawanan Cyclops sedang menghajar pekemah Kohort V, yang susah payah mempertahankan formasi perisai untuk bertahan hidup.
Melihat mereka kesulitan, Percy merasa gusar. Ingin rasanya dia melindungi mereka. Mereka ini adalah anak-anak yang telah menerimanya dengan tangan terbuka. Mereka ini keluarganya.
Percy berteriak, "Kohort V!" Dan menyerang Cyclops terdekat. Hal terakhir yang dilihat monster malang itu adalah gigi Nyonya O'Leary. Setelah Cyclops itu terbuyarkan dan tidak mewujud lagi, berkat Maut Percy melompat turun dari anjing neraka dan menebas monster-monster yang lain dengan ganas.
Tyson menyerang pemimpin Cyc
http://cerita-silat.mywapblog.com
Serial Dewi Ular - 32. Hantu Kesepian Sunshine Becomes You - Ilana Tan Aisyah Putri - Asma Nadia Dendam Berkarat Dalam Kubur - Abdullah Harahap Goosebumps 40. Boneka Hidup Beraksi III
lau di lautan musuh. Menara panjat Cyclops melemparkan bola meriam hijau membara ke dalam kota, menghasilkan lubang-lubang sebesar kawah di forum, merobohkan rumah hingga tinggal puing-puing. Selagi Percy menonton, sebuah bola meriam mengenai Gedung Senat dan kubahnya pun runtuh sebagian.
"Kita terlambat," kata Hazel. "Tidak," kata Percy, "mereka masih bertarung. Kita pasti bisa." "Di mana Lupa?" tanya Frank, keputusasaan merasuki suaranya. "Dia dan para serigala mereka semestinya ada di sini."
Percy memikirkan waktu yang dilewatkannya bersama sang Dewi Serigala. Percy pada akhirnya bisa menghargai didikan Lupa, tapi dia juga tahu bahwa serigala memiliki keterbatasan. Mereka bukan petarung baris depan. Mereka hanya menyerang ketika unggul jumlah, dan biasanya di bawah perlindungan kegelapan. Lagi pula, aturan pertama Lupa adalah kemandirian. Dia bersedia membantu anak-anaknya sebisa mungkin, melatih mereka bertarung tapi pada akhirnya, terserah anak-anak itu sendiri, hendak menja di pemangsa atau mangsa. Bangsa Romawi harus bisa bertarung untuk mempertahankan diri sendiri. Mereka h arus membuktikan nilai diri mereka atau mati. Begitulah falsafah Lupa.
"Lupa sudah berbuat sebisanya," kata Percy, "dia memperlambat pasukan monster dalam perjalanan ke selatan. Sekarang, tergantung kita sendiri. Kita harus membawa clang emas dan senjata-senjata ini ke legiun."
"Tapi Arion sudah kehabisan energi!" kata Hazel, "kita tidak bisa menggotong benda-benda ini sendirian."
"Mungkin kita tidak perlu melakukan itu." Percy menelaah puncak-puncak bukit. Kalau Tyson memperoleh pesan yang Percy kirimkan lewat mimpi di Vancouver, bantuan mungkin sudah dekat.
Percy bersiul sekeras-kerasnya seperti siulan untuk memanggil taksi di New York, yang pasti bakal kedengaran mulai dari Times Square sampai ke Central Park.
Bayang-bayang beriak di pepohonan. Sosok hitam besar berjingkrak entah dari mana anjing mastiff SUV yang ditunggangi seorang Cyclops dan seekor harpy.
"Anjing neraka!" Frank buru-buru mundur. "Tidak apa-apa!" Percy menyeringai. "Mereka ini temantemanku."
"Kakak!" Tyson turun dari punggung anjing dan lari menghampiri Percy. Percy berusaha meneguhkan pijakannya, tapi sia-sia saja. Tyson menubruk Percy dan mendekapnya erat-erat, membuat Percy sesak napas. Selama beberapa detik, Percy hanya bisa melihat bintik-bintik hitam dan kain flanel. Lalu Tyson melepaskan pelukannya dan tertawa kegirangan sambi l memandangi Percy dari ujung kepala hingga ujung ka ki dengan mata besar cokelatnya yang sebening mata bayi.
"Kau belum mati!" kata Tyson, "aku senang kau belum mati!" Ella terbang ke tanah dan mulai bersolek, menata bulubulunya. "Ella menemukan anjing." Dia mengumumkan. "Anjing besar. Dan Cyclops."
Apakah dia merona? Sebelum Percy sempat memutuskan, si mastiff hitam besar menerjangnya, menjatuhkan Percy ke tanah dan menggonggong nyaring sekali sampai-sampai Arion sekalipun mundur.
"Hai, Nyonya O'Leary," kata Percy, "iya, aku sayang kau juga, Non. Anjing baik."
Hazel mengeluarkan suara merengek. "Kau punya anjing neraka bernama Nyonya O'Leary?"
"Ceritanya panjang." Percy berhasil bangkit dan mengusap liur anjing dari wajahnya. "Kau bisa tanya adikmu ...."
Suara Percy lenyap ketika dia melihat ekspresi Hazel. Dia hampir saja lupa bahwa Nico di Angelo hilang.
Hazel sudah memberi tahu Percy tentang perkataan Thanatos bahwa mereka harus mencari Pintu Ajal di Roma. Namun, Percy ingin sekali menemukan Nico karena alasan yang lain supaya bisa mencekik leher bocah itu karena pura-pura tidak mengenal Percy waktu dia pertama kali datang ke perkemahan. Walau demikian, Nico adalah adik Hazel, dan pembicaraan tentang upaya pencarian Nico harus disimpan untuk lain waktu.
"Maaf," kata Percy, "tapi, iya, ini anjingku, Nyonya O'Leary. Tyson ini teman-temanku, Frank dan Hazel."
Percy menoleh kepada Ella, yang sedang menghitung jumlah filamen di salah satu bulunya.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Percy. "Kami mencemaskanmu." "Ella tidak kuat," kata si harpy, "Cyclops kuat. Tyson menemukan Ella. Tyson menjaga Ella."
Percy meng
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 2: The Son Of Neptune (Putra Neptunus)
angkat alis. Ella memang merona. "Tyson," kata Percy, "dasar genit kau." Tyson merona hingga mukanya menjadi semerah bulu Ella. "Eh .... Tidak." Dia menunduk dan berbisik gugup, cukup keras sehingga masih bisa didengar semuanya: "Dia cantik."
Frank mengetuk kepalanya seakan-akan khawatir kalau-kalau otaknya korslet. "Omong-omong, sedang ada pertempuran nih."
"Benar." Percy mengiakan. "Tyson, di mana Annabeth? Akankah ada bala bantuan?"
Tyson memonyongkan bibir. Mata cokelat besarnya menjadi berkaca-kaca. "Kapal besar belum siap. Leo bilang besok, mungkin dua hari lagi. Setelah itu barn mereka datang." "Waktu dua menit saja kita tidak punya," kata Percy, "oke, begini rencananya."
Secepat mungkin, dia menunjukkan mana pihak baik dan pihak jahat di medan tempur. Tyson terperangah saat mengetahui
bahwa ada Cyclops jahat dan Centaurus jahat dalam pasukan sang Raksasa. "Aku harus memukul manusia poni?"
"Takut-takuti saja mereka." Percy menegaskan. "Eh, Percy?" Frank memandang Tyson dengan waswas. "Aku cuma tidak mau sampai teman kita ini terluka. Apa Tyson seorang petarung?"
Percy tersenyum. "Apa dia petarung? Frank, kau sedang melihat Jenderal Tyson dari pasukan Cyclops. Oh iya, Tyson, omong-omong, Frank ini keturunan Poseidon."
"Kakak!" Tyson meremukkan Frank dalam pelukannya. Percy menahan tawa. "Sebenarnya dia itu keponakan buyut Ah, sudahlah. Iya, dia kakakmu." "Terima kasih." Frank menggumam dari balik kain flanel. "Tapi kalau legiun salah kira, menyangka bahwa Tyson adalah musuh "
"Aku punya akal!" Hazel lari ke kereta perang dan mengambil helm Romawi terbesar yang bisa dia temukan, juga selembar panjipanji Romawi tua yang bersulamkan huruf-huruf SPQR.
Hazel menyerahkan keduanya kepada Tyson. "Pakai ini, Bung. Supaya teman-teman kami tahu kau berada di pihak kami."
"Hore!" kata Tyson, "aku di tim kalian!" Helm itu kelewat kecil, dan Tyson terbalik memasang jubah, seperti cukin bayi SPQR.
"Begitu juga boleh," kata Percy, "Ella, kau di sini saja. Jaga dirimu 1Daik-baik."
"Jaga diri," ulang Ella, "Ella suka menjaga diri. Biar aman. Makin banyak makin aman. Aman dalam brankas bank. Ella mau ikut Tyson."
"Apa?" kata Percy, "oh ya, sudah. Terserah deh. Pokoknya jangan sampai terluka. Nyonya O'Leary "
"GUK!" "Mau menarik kereta perang?''[]
BAB LIMA PULUH
PERCY
TIDAK DIRAGUKAN LAGI, MEREKA ADALAH bala bantuan teraneh dalam sejarah militer Romawi. Hazel menunggangi Arion, yang staminanya sudah cukup pulih sehingga mampu membawa satu orang dengan kecepatan kuda normal, meskipun sepanjang perjalanan menuruni bukit dia terus menyumpahi kakinya yang pegal.
Frank bertransformasi menjadi elang botak Percy masih berpendapat bahwa kenyataan tersebut tidaklah adil dan membubung di atas mereka. Tyson lari menuruni bukit sambil mengayun-ayunkan pentungan dan berteriak, "Manusia porn jahat! HUU!" sementara Ella mengepakkan sayap mengelilinginya sembari merapalkan fakta-fakta darn Almanak Petani lama.
Percy menunggangi Nyonya O'Leary ke medan tempur sambil mengangkat elang emas lambang Legiun XII tinggi-tinggi. Anjing neraka itu sekaligus menghela kereta perang berisi peralatan darn emas imperial. Bunyi gerombyang perlengkapan tempur emas yang menabrak sisi kereta mengikuti Percy dan Nyonya O'Leary.
Mereka mengitari perimeter perkemahan dan melewati jembatan paling utara untuk menyeberangi Tiberis Kecil, lalu
menerjang ke Lapangan Mars, menceburkan diri ke sisi barat pertempuran. Sekawanan Cyclops sedang menghajar pekemah Kohort V, yang susah payah mempertahankan formasi perisai untuk bertahan hidup.
Melihat mereka kesulitan, Percy merasa gusar. Ingin rasanya dia melindungi mereka. Mereka ini adalah anak-anak yang telah menerimanya dengan tangan terbuka. Mereka ini keluarganya.
Percy berteriak, "Kohort V!" Dan menyerang Cyclops terdekat. Hal terakhir yang dilihat monster malang itu adalah gigi Nyonya O'Leary. Setelah Cyclops itu terbuyarkan dan tidak mewujud lagi, berkat Maut Percy melompat turun dari anjing neraka dan menebas monster-monster yang lain dengan ganas.
Tyson menyerang pemimpin Cyc
http://cerita-silat.mywapblog.com
The Heroes Of Olympus 2: The Son Of Neptune (Putra Neptunus)