Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Mockingjay - 48

$
0
0
Cerita Misteri | Mockingjay | Serial The Hunger Games | Mockingjay | Suzanne Collins | Mockingjay pdf

The Heroes of Olympus 2: The Son of Neptune (Putra Neptunus) bag II The Heroes of Olympus 4: The House of Hades The Heroes of Olympus 5: The Blood of Olympus (Darah Olympus) Ketika Barongsai Menari - V. Lestari Pasangan Sempurna Yang Di Takdirkan Bag III

enyedot morfinku, artinya dia pasti berjuang keras juga.
  “Mereka punya dokter jiwa yang datang setiap hari. Dia seharusnya membantuku pulih. Memangnya orang yang tinggal seumur hidup di liang kelinci ini bisa menyembuhkanku? Tolol banget. Dalam setiap sesi paling sedikit dua puluh kali dia mengingatkanku bahwa aku aman sepenuhnya.” Aku ber-usaha tersenyum. Sungguh bodoh mengatakan kalimat se-macam itu, terutama kepada seorang pemenang Hunger Games. Seakan-akan keadaan aman semacam itu pernah ada, di mana pun, bagi semua orang. “Bagaimana denganmu, Mockingjay? Kau merasa aman sepenuhnya?”
  “Oh, ya. Sampai aku tertembak,” jawabku.
  “Tolong ya. Peluru itu bahkan tak pernah mengenaimu. Cinna sudah mengantisipasinya,” kata Johanna.
  Aku teringat pada lapisan-lapisan pelindung di pakaian Mockingjay-ku. Tapi rasa sakitnya berasal dari ternpat lain. “Rusuk yang patah?”
  “Tidak. Memar yang cukup parah. Benturannya membuat limpamu bocor. Mereka tidak bisa memperbaikinya.” Johanna me-lambaikan tangan tak peduii. “Jangan cemas, kau tidak mem-butuhkannya. Dan jika kau butuh, mereka akan mencarikannya untukmu, ya kan? Sudah jadi tugas semua orang untuk menjagamu agar tetap hidup.”
  “Itu sebabnya kau membenciku?” tanyaku.
  “Sebagian,” jawabnya mengakui. “Jelas kecemburuan ada bagiannya di sini. Aku juga menganggapmu sulit dipercaya. Dengan drama cinta murahan dan akting membela-kaum-lemah-mu itu. Hanya saja semua itu bukan akting, sehingga membuat ku makin tidak tahan padamu. Silakan Iho untuk meng anggap komentarku ini menyerangmu secara pribadi.”
  “Kau seharusnya jadi Mockingjay. Tak ada seorang pun yang harus membisikkan dialog padamu,” kataku.
  “Betul. Tapi tak ada seorang pun yang menyukaiku,” kata-nya.
  “Tapi mereka percaya padamu. Untuk mengeluarkanku dari arena,” aku mengingatkannya. “Dan mereka takut padamu.”
  “Di sini, mungkin. Di Capitol, kau satu-satunya yang me-reka takutkan sekarang.” Gale berdiri di ambang pintu, dan dengan rapi Johanna melepaskan slang infus lalu memasang kembali infus morfin kepadaku. “Sepupumu tidak takut pada-ku,” katanya penuh rahasia. Dia merosot turun dari raniangku dan berjalan ke pintu, menyenggol kaki Gale dengan pahanya ketika dia melewatinya. “Benar kan, ganteng?” Aku dan Gale bisa mendengar gema tawanya ketika dia menghliang di kori-dor.
  Aku mengangkat alis memandang Gale ketika dia menggenggam tanganku. “Ngeri,” katanya tanpa suara. Aku tertawa tapi aku segera mengernyit kesakitan. “Tenang” Dia membelai, wajahku sementara rasa sakit itu menyurut. “Kau harus berhenti lari menuju masalah.”
  “Aku tahu. Tapi ada orang yang meledakkan gunung,” sahutku Bukannya mundur, Gale malah mendekat, memandangiku lekat-lekat. “Kau menganggapku tidak berperasaan.”
  “Aku tahu kau memang tidak berperasaan. Tapi aku takkan mengatakan padamu bahwa tidak apa-apa seperti itu,” kata ku.
  Kini Gale langsung menarik diri, nyaris ter kesan tidak sabar. “Katniss, sesungguhnya apa bedanya , antara menimbun musuh kita di tambang atau meleda kkan mereka di angkasa dengan salah satu anak pana h rancangan Beetee? Hasilnya sama saja.”
  “Aku tidak tahu. Satu hal yang berbeda, kita di bawah serang-an ketika di Delapan. Rumah sakit sedang diserang,” kataku.
  “Ya, dan pesawat-pesawat itu berasal dari Distrik Dua,” sahut Gale. “Jadi dengan menghabisi mereka, kita mencegah serangan-serangan lebih lanjut.”
  “Tapi dengan pemikiran semacam itu… kau bisa mengubah-nya menjadi argumen untuk membunuh orang kapan pun kau mau. Kau bisa membenarkan dirimu untuk mengirim anak-anak ke Hunger Games untuk mencegah distrik-distrik agar tidak berbuat macam-macam,” kataku.
  “Aku tidak percaya omong kosong itu,” kata Gale.
  “Aku percaya,” jawabku. “Pasti sebabnya karena kunjungan-kunjunganku ke arena.”
  “Baikla
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Mockingjay - Serial The Hunger Games - Suzanne Collins

  h. Kita tahu bagaimana caranya berbeda pendapat,” tukas Gale, “Kita selalu begitu. Mungkin itu bagus. Antara kita saja ya, kita dapat Distrik Dua sekarang.”
  “Benarkah?” Selama sesaat aku merasakan kemenangan membara di hatiku. Lalu aku teringat orang-orang di alun-alun. “Apakah ada pertempuran setelah aku tertembak?”
  “Tidak lama. Para pekerja dari Nut menyerang tentara-tentara Capitol. Para pemberontak cuma duduk dan menonton tara saja,” katanya. “Sesungguhnya, seluruh negeri hanya duduk dan menonton.”
  “Yah, memang itulah yang paling bisa mereka lakukan,” kataku.
  Kaupikir kehilangan organ utama dalam tubuh membuatmu boleh berbaring bermalas-malasan selama beberapa minggu ke depan, tapi karena alasan tertentu, dokter-dokter di sini ingin aku segera bangun dan bergerak. Bahkan dengan bantuan morfin, rasa sakit di dalam tubuhku amat menyakitkan selama beberapa hari pertama, tapi kemudian mereda lumayan cepat. Namun rasa nyeri dari rusuk yang memar tetap bertahan se-lama beberapa lama. Aku mulai kesal melihat Johanna men-curi persediaan morfinku, tapi aku tetap membiarkannya mengambil sebanyak yang dia mau.
  Kabar burung tentang kematianku sudah menyebar dengan heboh, jadi mereka mengirim tim untuk merekamku terbaring di ranjang rumah sakit. Kuperlihatkan pada mereka jahitan lukaku dan memar yang mengagumkan dan memberi selamat pada distrik-distrik atas keberhasilan mereka untuk bersatu. Lalu aku memperingatkan Capitol agar bersiap-siap menanti kedatangan kami.
  Sebagai bagian dari proses pemulihanku, aku berjalan-jalan singkat di atas setiap hari. Suatu siang, Plutarch ikut berialan bersamaku dan memberikan informasi terbaru tentang keadaan saat ini. Kini setelah Distrik bersekutu bersama kami, para pemberontak mengambil jeda istirahat sejenak dari perang untuk menyatukan diri. Kami mernperkuat jalur persediaan, merawat yang terluka mengorganisir pasukan. Capitol seperti 13 pada Masa Kegelapan, sepenuhnya terputus dari dunia luar sementara mereka waspada menghadapi ancaman serangan nuklir dari musuh-musuhnya. Tidak seperti 13, Capitol tidak siap membangun kembali dan mengidupi sendiri distriknya.
  “Oh, kota di Capitol mungkin bisa mengais-ngais makanan untuk sementara,” kata Plutarch. “Mereka jelas punya persediaan cadangan untuk keadaan darurat. Tapi perbedaan yang menonjol antara Tiga Beias dan Capitol adalah apa yang harapkan dari pencluduknya. Tiga Belas terbiasa hidup susah, sementara di Capitol, yang mereka tahu hanyalah Panem et Circences.”
  “Apa artinya?” Aku mengenali kata Panem, tentu saja, tapi sisanya tidak kupahami.
  “Itu pepatah dari ribuan tahun lalu, ditulis dalam bahasa yang disebut sebagai bahasa Latin tentang kota bernama Roma,” dia menjelaskan. “Terjemahan Panem et Circences adalah ‘Roti dan Sirkus.’ Penulis pepatah itu bermaksud me-nyatakan bahwa sebagai ganti perut kenyang dan hiburan, rakyatnya menyerahkan tanggung jawab politik mereka, dan dengan sendirinya juga menyerahkan kekuasan mereka.”
  Aku memikirkan Capitol. Makanan berlimpah. Dan hiburan tanpa henti. The Hunger Games. “Jadi itulah gunanya distrik-distrik di Panem. Untuk menyediakan makanan dan hiburan.”
  “Ya. Dan selama keduanya berlangsung, Capitol bisa me-ngontrol kerajaan kecilnya. Saat ini, tak satu pun yang bisa di-berikan Capitol, paling tidak bukan seperti standar yang biasa dinikmati penduduk di sana,” kata Plutarch. “Kita punya makanan dan aku hendak merancang propo hiburan yang pasti akan popu ler. Lagi pula, semua orang pasti suka pernikahan.”
  Aku langsung berhenti melangkah, muak mendengar idenya.
  Entah bagaimana dia merancang pernikahan yang menjijikkan antara aku dan Peeta. Aku tidak sanggup melihat kaca satu arah yang memperlihatkan kondisi Peeta sejak aku kembali, berdasarkan permintaanku, aku hanya memperoleh informasi tentang kondisi Peeta dari Haymitch. Dia jarang mem-bi
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Mockingjay - Serial The Hunger Games - Suzanne Collins

 

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>