Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Once - 36

$
0
0
Cerita Remaja | Once | by Phoebe | Once | Cersil Sakti | Once pdf

Jangan Percaya Pada Orang Mati - Never Trust a Dead Man - Vivian Vande Velde City of Crystal - Nugroho Widi Mata Elang - Hey Sephia Gadis Oriental - Itong Rahmat Hariadi Linggang Si Bunian - Wendi Andriko

menoleh kepada Rex. "Sayang, kita sepertinya harus pergi sekarang. Anak kita sudah tertidur seperti ini. Aku juga sangat lelah!"
  "Baiklah. Rex, kami pergi dulu, aku dan Lawrence baru tiba dan sepertinya kami masih butuh banyak istirahat."
  "Ya, tapi sering-sering berkunjung selama kalian disini!"
  "Tentu saja!"
  Rex mengikuti Lawrence dan Beth yang bangkit dari tempat duduk mereka untuk berjalan beriringan menuju keluar dari cafe milik Rex. Beth melambaikan tangannya untuk memanggil taksi dan berdiskusi dalam dialek inggris yang fasih. Beberapa saat kemudian, Beth dan Lawrence masuk kedalam taksi dan pergi setelah melambaikan tangan sebelumnya. Rex membalas lambaian itu dan tersenyum. Meskipun ia kehilangan ayahnya, tapi ayahnya memberikan Rex keluarga baru. Meskipun begitu hidup Rex tetap merasa sepi tanpa Lavender. Entah sedang apa dia sekarang, Lavender mungkin sedang memandangnya dari langit. Cerita yang konyol. Rex tau kalau orang yang sudah mati tidak akan berada di langit.
  "Cafe Lavender?"
  Suara yang sangat lembut menyeruak di telinga Rex. Ia tau suara itu, sangat mengenalnya, suara yang selalu terngiang-ngiang di telinganya setiap detik. Rex menoleh ke arah suara dan mendapati seorang gadis berdiri di sampingnya sambil memandangi papan nama Cafenya. Ia mengenakan gaun siffon hitam dengan sepatu boot berwarna senada dengan gaunnya. Di lehernya melingkar sebuah Syal merah jambu dan ia juga membawa payung berwarna merah jambu. Jantu ng Rex seolah-olah berhenti. Lavender? Ia melihat Lave nder?
  Gadis itu menoleh kepada Rex lalu tersenyum dan berbisik, "Nama cafe-nya sama dengan namaku! Namaku juga Lavender!"
  Rex masih diam tak menyangka. Ia hanya bisa terpaku menatap gadis yang mengaku bernama Lavender itu.
  "Makanan disini enak tidak? Ada Canelloni?"
  "Ada," Akhirnya Rex bersuara juga. "Kami memanggangnya dengan daging di lapisi lelehan keju. Rasanya sangat luar biasa!" "Seperti yang pernah kau buatkan untukku?" Dada Rex tiba-tiba sesak. "Lav?"
  Gadis itu terseyum padanya, Lavender tersenyum padanya. Dada Rex tiba-tiba saja di jejali perasaan yang sangat tidak biasa. Matanya berkaca-kaca melihat Lavender berada di hadapannya setelah ia fikir bahwa dirinya kehilangan Lavender untuk selamanya. "Kau bukan hantu, kan?"
  "Aku manusia!" Lavender meraih tangan Rex untuk menepuk pipinya. "Kau bisa menyentuhku, kan? Aku bukan hantu!"
  "Kau sudah meninggal, Lav! Jelas-jelas aku melihatmu di kubur."
  "Aku juga pernah bermimpi seperti itu!" Lavender tersenyum lagi. Lalu mengulurkan tangannya. "Aku Daisy Melville. Setidaknya saat aku terbangun di suatu pagi, semua orang memanggilku dengan nama itu. Butuh satu tahun untuk menyesuaikan diri dengan keluarganya. Tidak, keluargaku!"
  "Maksudmu?"
  "Rex, aku terlahir kembali untukmu!" Wajah Lavender tiba-tiba saja berubah menjadi serius. "Aku kira aku sudah mati saat itu. Aku menunggu berh ari-hari, menunggu sesuatu yang tidak bisa ku mengerti . Lalu aku merasakan tubuhku menghilang dan lenyap beberapa saat. Setelah itu aku terbangun di sebuah ka mar dengan jati diri yang baru. Daisy Melville. Aku puny a seorang ibu yang sangat cantik, juga banyak sepupu yang sebaya. Aku tidak sakit seperti dulu, aku tidak me ngingat kesedihan apapun. Aku hanya mengingatmu da n tentang Beth, Lawrence, ayah."
  "Nick?"
  Lavender memiringkan kepalanya. "Nick? Siapa?"
  "Sudahlah, tidak perlu di ingat. Kau benar-benar Lavenderku? Kau tidak berbohong, kan? Tapi wajahmu sangat mirip, hanya saja rambutmu berwarna terang."
  "Aku sudah seperti ini saat terbangun. Kau butuh bukti apa lagi tentang Lavender? Sekarang sudah saatnya kau menepati janjimu. Kau akan memberikanku bunga Lavender dalam jumlah yang sangat banyak, kan? Aku tidak akan memaafkanmu kalau aku tidak mendapatkan bunga Lavender itu saat
  ini juga."
  Senyum Rex mengembang. Ia merasa san gat senang mendapati Lavender kembali dalam hidupn ya. Rex merengkuh tubuh Lavender dan merangkul bah unya lalu mengajaknya masuk kedalam Cafe Lavender miliknya. Lavender terperangah, cafe itu seperti kebun Lavender sekarang, sangat banyak dan sangat harum.
  "Cantik sekali!" desisnya.
  Rex menoleh untuk menatapnya lembut. "Kau akan terus bersamaku, selamanya? Atau hanya untuk hari ini saja?" "Seumur hidupku."
  "Benarkah? Lalu aku harus menikahimu lagi?"
  "Sepertinya begitu. Kau harus menikahi Daisy Melville, baru bisa mendapatkan kembali Lavendermu. Aku juga punya rencana untuk menjodohkan ibu Daisy dengan ayahku. Jadi ayahku tidak perlu hidup sendirian
  lagi."
  Rex suka mendengar ceritanya. Lavender mungkin terlahir sebagai orang yang baru, tapi dia sam a sekali tidak berubah. Masih tetap seperti yang di kena lnya selama ini. Lavender Ouray yang sebenarnya suda h lama menjadi miliknya. Lavender juga sangat bahagi a, ia menanti pertemuan kembali mereka dalam waktu yang cukup lama untuk membuatnya merasa tidak bis a bersabar. Lavender selalu mencari dimana Rex berada dan pada akhirnya ia menemukan Rex lagi untuk bersa ma-sama selama yang mereka bisa. Lavender menyuk ai momen ini, saat ia dan Rex bisa bersama tanpa mem ikirkan kesedihan apapun. Tanpa penyakitnya sebagai beban, tanpa rasa bersalahnya karena kejadian masa lalu, bahkan tapa ingatan tentang Nick. Rex menghirup nafas sebanyak-banyaknya lalu terperangah saat melihat seorang laki-laki yang sangat di kenalnya memasuki Cafe , Nick? Entahlah, sebenarnya laki-laki itu sangat berbeda tapi mengingatkan Rex kepada Nick.
  "Daisy. Kenapa kau lama sekali? Aku harus kembali ke Sydney sore ini!" Gerutunya.
  Rex menatap Lavender dengan pandangan heran, gadis itu menatapnya dan tersenyum lalu berbisik di telinga Rex. "Dia kakak kandung Daisy. Maksudku, kakakku."
  Thanks for My Litle Brother Fore
  'Once' Great title,you Know!
  -tamat-

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>