Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 284

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Cersil Mahesa Kelud ~ Simo Gendeng Mencari Mati Cersil Mustika Lidah Naga 4 Cersil Shugyosa ~ Samurai Pengembara 3 Cersil Candika - Dewi Penyebar Maut 13 Cersil Trilogi Blambangan - Banyuwangi

at dan
  hebatnya sehingga dia mengkhawatirkan daya tahan
  tubuhnya sendiri dalam menghadapi beberapa alur
  pukulan Cit sat Sin Tjiang. Dan memang demikian
  adanya. Tubuhnya telah terhantam oleh setidaknya 3
  alur pukulan Cit Sat Sin Tjiang dalam Jurus
  Ketujuhnya; Jika alur pukulan pertama dan kedua
  mampu mengoyak khikang perlindungan badannya
  namun belum sanggup melukai bagian tubuhnya,
  maka alur pukulan ketiga mampu menyusup dan
  bahkan kemudian melukainya.
  Tetapi, sebelum dia terluka oleh pukulan Cit Sat Sin
  Tjiang, sudah terlebih dahulu dia menghadiahkan
  sebuah totokan hebat dari ilmu rahasia Pulau Awan
  Putih, Ilmu Hoa In Cing Kong Cap Sa Hoat (13 Jurus
  Melukis Awan Merebut Cahaya) dalam jurus Jurus
  kesatu Khay Thian Loan Te (Membuka Langit
  Mengacau Bumi). Jurus tersebut dengan telak
  mengenai pundak sebelah kanan Lamkiong Li Cu dan
  langsung membuat tokoh perempuan hebat itu
  pingsan tidak sadarkan dirinya. Hanya saja, secara
  bersamaa bersamaan dengan tertotoknya Lamkiong Li
  Cu, tiba-tiba Kwan Siok Bu sendiripun terlontar ke
  belakang dengan derasnya dan dari mulutnya
  berhamburan darah tanda diapun terluka tidak ringan:
  “Hoahhhhhkkkkkkkkkkkkkkkkk ……” Kwan Siok Bu
  terlontar sampai sekitar 3-4 meter ke belakang dan
  keluar dari mulutnya darah merah yang berhamburan
  tanda bagian dalam tubuhnya benar-benar terguncang
  hebat. Dan begitu tubuhnya terbanting di tanah,
  segera terdengar teriakan ngeri yang sangat
  menghawatirkan keadaannya dan terdengar
  memilukan di telinga:
  “Ayah ……………..” dan si dara manis Kwan Hong Li
  sudah memburu tubuh ayahnya. Tetapi, didahului oleh
  Kwan Cu, Tocu Pulau Awan Putih yang langsung
  memasukkan sebuah pil kedalam mulut Kwan Siok
  Bu.
  Pada saat bersamaan di sudut arena yang lain, begitu
  tubuh Lamkiong Li Cu terlontar ke belakang dalam
  keadaan pingsan, ada sesosok tubuh yang juga
  bergerak sangat ringan dan cepat sambil
  mengeluarkan suara tertahan:
  “Acccchhhh Ibu ……….. “
  Dan tubuh Lamkiong Li Cu sudah langsung berada
  dalam pelukan Kiang Hauw Lam. Tidak banyak bicara
  dia mencoba untuk membantu keadaan Lamkiong Li
  Cu dengan menyalurkan tenaga dalamnya, tetapi
  tidak ada reaksi apa-apa karena tenaga dalamnya
  bagaikan masuk ke lautan luas dan tidak memberi
  hasil. Tetapi, tetap saja dia terus dan terus berusaha.
  Sementara itu, Duta Agung Kiang Ceng Liong sekali
  pandang sudah tahu apa yang terjadi. Sudah jelas
  Kwan Siok Bu sempat mampu menotok dan menutup
  saluran kekuatan tenaga dalam dan bahkan merusak
  pusat tenaga dalam Lamkiong Li Cu. Hal yang berarti
  tokoh perempuan hebat itu untuk selanjutnya akan
  hidup seperti orang biasa, tidak lagi berkemampuan
  mengerahkan kepandaian dan kesaktiannya. Tetapi,
  luka yang juga sangat parah juga dialami oleh Kwan
  Siok Bu, dan dia melihat ada yang masih bisa
  dilakukannya buat tokoh Pulau Awan Pu tih yang
  sudah dikenalnya secara baik tersebut. Karena itu,
  diapun mencelat ringan mendekati posisi Kwan Siok
  Bu yang sedang dikelilingi Kwan Cu dan Kwan Hong Li
  serta Kwan Siok Bi. Beberapa saat kemudian tubuh
  lunglai Kwan Siok Bu sudah berada dalam pelukan
  Kwan Hong Li anaknya dengan darah yang masih
  mengalir dari mulutnya, namun beberapa saat
  kemudian berhenti setelah diberi pil mujijat oleh
  Nenek Kwan Cu.
  Dengan perlahan Kiang Ceng Liong mendekatinya dan
  kemudian menggerakkan tangannya untuk
  mendeteksi kerusakan ataupun luka yang diderita
  oleh Kwan Siok Bu. Melihat gerak-gerik Ceng Liong
  tersebut, Kwan Cu menjadi murka dan mendelikkan
  matanya dengan marah sambil membentak:
  “Mau apa engkau anak muda …….”?
  Tapi dengan cepat Kwan Hong Li yang sangat percaya
  akan kemampuan Ceng Liong sudah berkata dengan
  suara penuh harap:
  “Tocu, biarkan Ceng Liong koko berusaha melihat
  keadaan ayah. Mereka berdua sudah saling kenal
  lama dan bersahabat ……..”
  “Benarkah? Engkau juga mengenal dan
  mempercayainya ……”?
  “Benar Tocu, Ceng Liong koko adalah orang yang
  membawaku bertemu dengan k
  http://cerita-silat.mywapblog.com
Tarian Liar Naga Sakti - Marshall

  ong chouw di Thian
  San Pay, dan Kong chouw juga sudah meminta
  bantuan Ceng Liong koko untuk sesekali membantu
  kita di Pulau Awan Putih ……….”
  “Hmmmmmm, begitu rupanya. Kalau memang
  demikian, baiklah, silahkan jika demikian anak muda,
  mudah-mudahan engkau bisa membantu ……”
  “Terima kasih Tocu yang mulia ……..”
  Tidak lama kemudian Kiang Ceng Liong sudah bekerja
  keras dengan mencoba memeriksa dan menilai
  keadaan Kwan Siok Bu. Dan hanya beberapa detik
  dengan cepat dia berkata dalam nada sangat serius:
  “Li moi, baringkan tubuh ayahmu. Cepat, jika sampai
  terlambat bisa-bisa dia orang tua akan kehilangan
  semuanya …..”
  Kwan Cu sang Tocu Lam Hay Bun tertegun
  mendengar perkataan Ceng Liong. Jelas dia khawatir
  sangat, karena memang Kwan Siok Bu adalah salah
  satu tokoh utama Pulau Awan Putih yang sangat
  diandalkannya. Sementara itu, tanpa banyak berkata-
  kata dan dengan air mata berurai, Kwan Hong Li
  merebahkan ayahnya di atas tanah lapangan dan
  langsung dengan cepat Ceng Long menggerakkan
  kedua lengannya dan meletakkannya ke bagian dada
  dan perut Kwan Siok Bu. Dan tidak lama kemudian,
  tubuhnya, seperti juga tubuh Kwan Siok Bu sudah
  bergetar-getar oleh hawa mujijat yang
  dikerahkannya. Tidak lama, hanya setelah kurang
  lebih 10 menitan belaka, diapun menyudahi proses itu
  sambil berkata:
  “Kwan Tocu, jika engkau tidak keberatan, berilah dia
  sekali lagi pil mujijat dari Pulau Awan Putih. Pil
  sebelumnya lenyap khasiatnya karena kerusakan di
  bagian pusat tenaga iweekangnya, kini pil itu akan
  lebih berkhasiat. Biar malam nanti aku mencoba
  menyelesaikan proses pengobatan ini ……..”
  “Luar biasa ………. Benar-benar Giok Ceng Sinkang
  yang mujijat ……” terdengar desis kagum dari
  Lamkiong Bouw ketika Ceng Liong menangani Kwan
  Siok Bu. Tokoh tua itu jelas tahu dengan Sinkang khas
  Lembah Pualam Hijau.
  Sementara itu, begitu mendengar bahwa Pil pulaunya
  akan banyak membantu Kwan Siok Bu, dengan cepat
  Nenek Kwan Cu memasukkan kembali sebutir pil
  kedalam mulut Kwan Siok Bu. Dan benar saja,
  beberapa saat berlalu, Kwan Siok Bu mulai bernafas
  normal, wajahnya bahkan mulai kemerahan dan
  diapun mulai mampu mengontrol kesadarannya. Dia
  menemukan pertama Kwan Hong Li berada
  dihadapannya dan kemudian juga ada Kwan Cu,
  Kwan Siok Bi adiknya dan juga wajah yang sudah
  dikenalnya yakni Kiang Ceng Liong yang berada
  bersama Souw Kwi Song. Hal itu mengherankannya
  tetapi tidak mengejutkannya. Karena ingatan
  terakhirnya adalah kondisi berbahaya di benturan
  terakhir dengan Li Cu. Saat itu Kiang Ceng Liong
  sudah berkata dengan ramahnya:
  “Paman Kwan, engkau mesti beristirahat panjang.
  Kusarankan, adalah lebih baik untuk tidak dulu
  menggunakan tenaga iweekang dalam sebuah
  pertempuran selama kurang lebih setahun. Karena
  jika tidak, Paman tidak akan mampu menghimpun
  kembali semua kekuatan paman dan
  mengokohkannya dalam tan tian …..”
  “Ach Duta Agung Kiang Ceng Liong, sekali lagi engkau
  membantu kami sekeluarga, terima kasih anak muda
  ……”
  “Sudahlah paman, lebih baik engkau beristirahat dulu
  ……”
  “Terima kasih Liong ko ……” desis Hong Li sambil tak
  mampu memandang wajah Ceng Liong, untungnya
  suasana memang sedang haru-harunya sehingga
  tidak ada yang memperhatikan keanehan sikap Hong
  Li terhadap Ceng Liong. Dara manis yang selalu
  menatap Ceng Liong dalam tatapan mata rawan dan
  setengah putus asa.
  Sementara itu, Lamkiong Bouw yang baru saja
  memeriksa keadaan Lamkiong Li Cu terlihat berwajah
  sangat guram, tetapi tidak dapat mengatakan apa-
  apa tentunya. Tetapi, begitupun dia masih berkata
  kepada Ceng Liong:
  “Anak muda, apakah Giok Ceng Sinkang mampu
  mengobati luka Li Cu ……”? tanyanya dengan wajah
  penuh keraguan.
  “Lamkiong locianpwee, menurut pengamatanku, dia
  akan tetap bertahan seperti itu keadaannya, tetap
  sangat kritis sampai kurang lebih 5 sampai 6 hari ke
  depan. Setelah masa tersebut, kerusakannya akan
  menjadi permanen. Jika diperbolehkah, akupun ingi

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>