Quantcast
Channel: Blog Ponsel Cerita Silat
Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Tarian Liar Naga Sakti - 344

$
0
0
Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf

Pendekar Rajawali Sakti 140. Mustika Bernoda Darah Cersil mwb Kuda Putih Pendekar Rajawali Sakti - 141. Dendam Gadis Pertapa Cersil mwb Kasih Diantara Remaja Pendekar Rajawali Sakti - 142. Istana Ratu Sihir

Episode 53: Missi Khusus Thian Khi Hwesio (2)
  “Achhhh, terima kasih banyak SUHU, budimu tak akan
  kami lupakan. Biar kami berdua mengambil jalanan
  yang tak biasa untuk kembali ke Lembah Putus
  Nyawa. Tolong sampaikan kepada SUBO, Suheng dan
  Adik Giok Lie, pada saatnya tecu akan menghadap ke
  Lembah bersama Toh Ling yang sudah normal kembali
  dan memohon ampun ke Lembah Saldju Bernyanyi
  ......“
  “Baguslah jika demikian ...... engkau sebaiknya
  beristirahat. Aku akan keluar sebentar, kurang lebih
  setengah jam ke depan, aku akan menuntaskan
  proses penyembuhan ini. Semoga dia cukup kuat,
  karena proses selanjutnya, mengeluarkan hawa sesat
  dan beracun dari dalam tubuhnya yang sudah
  menyatu dengan kekuatannya akan sungguh menyita
  waktu dan tenaga .......“
  “Baik Suhu, akan tecu perhatikan ......“
  Malam harinya, kembali Ceng Liong melanjutkan
  proses penyembuhannya. Dan proses atau tahap
  kedua malah memakan waktu yang lebih lama,
  terhitung menghabiskan waktu sampai 3 hari baru
  Ceng Liong menyelesaikan proses penyembuhannya.
  Dan sebagaimana dugaannya, Toh Ling menjadi jauh
  lebih lemah dibandingkan sebelum diobati. Karena
  kekuatan yang dia terima secara paksa dari Thian Te
  Siang Mo sudah berhasil dinetralisasi, namun
  sayangnya karena racun dan hawa sesat yang
  terlampau kental, maka Ceng Liong akhirnya
  memaksakan dirinya untuk menyedot dan sekaligus
  membersihkan tubuh Toh Ling.
  “Saudara Toh Ling, keadaanmu sekarang sungguh
  lemah dibandingkan sebelum engkau disembuhkan.
  Bahkan dibandingkan Giok Tin, engkau sekarang
  malah lebih lemah dan tidak akan sanggup
  menandinginya. Tetapi, meski demikian kionghi,
  karena seluruh hawa sesat hawa dan beracun yang
  sudah lama mengeram dalam tubuhmu sudah
  kubersihkan secara menyeluruh. Meski engkau sangat
  lemah saat ini, tetapi kelak, 10 tahun kedepan, jika
  memang engkau berjodoh dengan Sian Kou jantan,
  maka kekuatanmu akan pulih dan malah dengan
  kemampuan dan kekuatan yang berlipat
  dibandingkan sebelum engkau kusembuhkan .......“
  “Duta Agung, terima kasih banyak. Setelah semua
  mimpi buruk yang kualami dan memiliki kekuatan
  luar biasa yang tidak dapat kukontrol sebaliknya
  malah mengontrol diriku, maka biarlah aku hidup
  dengan damai berdua dengan Adik Giok Tin di
  Lembah Putus Nyawa. Aku tidak terlampau berambisi
  untuk memperoleh khasiat Sian Kou itu Duta Agung,
  bagiku hidup normal kembali dan menjadi bagian
  Lembah Saldju Bernyanyi kelak adalah hadiah
  terindah dalam hidupku nanti ....... sekali lagi, terima
  kasih kuucapkan kepadamu Duta Agung ........“
  Mau tidak mau Ceng Liong termangu dan kagum
  dengan kedewasaan dan harapan yang sangat
  bersahaja dari seorang Toh Ling. Jika berkemampuan,
  maka dia ingin untuk mengembalikan kekuatan Toh
  Ling tanpa hawa sesat dan beracun. Karena orang
  seperti Toh Ling ini adalah orang yang yang memiliki
  kematangan dan kedewasaan dan sungguh adalah
  calon pendekar besar. Tetapi sayang, kekuatan Toh
  Ling sebelumnya memang terlampau sesat dan
  membahayakan. Bukan hanya membahayakan orang
  lain tetapi bahkan membahayakan orang banyak. Tak
  terasa Ceng Liong berkata:
  ”Sesungguhnya engkau layak memiliki kekuatan
  hebat itu Toh Ling, tentunya tanpa hawa sesat dan
  beracun yang berbahaya itu. Aku yakin, engkau akan
  menjadi pendekar hebat dan besar kelak .......“
  Demikianlah setelah seminggu tambahan berada di
  Bengkauw, akhirnya Ceng Liong, Mei Lan bersama
  dengan Toh Ling dan Giok Tin, serta tentu saja Barisan
  6 Pedang, meninggalkan Bengkauw bersama-sama.
  Karena keadaan Toh Ling, maka Ceng Liong mengajak
  mereka jalan bersama dan selama dalam perjalanan,
  Ceng Liong mencoba melatih Toh Ling dengan
  beberapa jurus hebat temuan dan ciptaannya sendiri.
  Juga Giok Tin ikut menemaninya serta tentunya
  menekuninya. Dan setelah kurang lebih 2 minggu
  berjalan bersama, merekapun akhirnya berpisah
  karena arah yang tidak sama. Ceng Liong bersama
  Mei Lan kembali ke Lembah Pualam Hijau sementara,
  sementara Toh Ling dan Giok Tin mengambil jalan
  menuju Lembah Putus Nyawa.
  =================
  Pagi hari ....... kala mentari mulai memancarkan terik
  sinarnya. Di sebuah lembah dimana pepohonan
  tertata rapih dan bunga-bunga hutan bertebaran serta
  membuat hamparan alamnya terlihat indah, dan
  disana, diujung lembah, di sebuah tanah bidang
  berbentuk tempat berlatih silat, di bawah sebuah
  pohon besar yang menaungi bidang tanah luas itu,
  terlihat dua tubuh muda sedang bertarung hebat.
  Yang satunya nampak adalah seorang Bhiksu,
  sementara yang seorang lagi adalah tokoh yang
  masih muda, sama muda dengan sang Bhiksu.
  Keduanya adalah tokoh-tokoh terkenal pada jaman
  ini, jebolan Siauw Lim Sie dan yang sekarang sedang
  berada di Poh Thian, karena memang Thian Ki Hwesio,
  demikian si Bhiksu itu kita kenal, sedang mengemban
  tugas memimpin Siauw Lim Sie cabang Poh Thian.
  Sementara tokoh yang satu lagi, pastinya adalah
  Souw Kwi Song. Keduanya seperti diketahui adalah
  kakak beradik kembar, dimana Thian Ki Hwesio
  dulunya bernama Souw Kwi Beng dan yang kemudian
  belakangan memutuskan untuk cukur rambut menjadi
  Hwesio Siauw Lim Sie di poh Thian. Dan saat ini
  keduanya bergerak sama hebat, sama lincah dan
  sama kokohnya. Hanya, seperti dahulu, hal yang
  menonjol soal kelebihan dan kekurangan masing-
  masing masihlah tetap sama. Karena Thian ki Hwesio
  lebih kuat dalam kemurnian ilmu dan iweekang,
  sementara dalam variasi jurus dan tipuan, maka Kwi
  Song masih menang sedikit. Tetapi, mana bisa mereka
  saling mengalahkan? Bukannya tidak bisa saling
  mengalahkan, tetapi karena sejak dahulu kala
  keduanya tidak pernah ingin saling mengalahkan.
  Hari ini, sudah sebulan sejak mereka kembali dari
  Bengkauw. Dan masih sekitar 2 bulan lagi sebelum
  mereka kembali menuju Bengkauw memenuhi
  permintaan Ceng Liong bagi mereka berdua. Mereka
  berdua diminta datang ke Bengkauw guna memenuhi
  janji PIBU dengan Bengkauw Persia. Dan hari ini
  keduanya sedang khusus berlatih sesuai dengan
  pendalaman mereka sebulan terakhir ini. Khususnya
  ilmu-ilmu terakhir yang mereka kembangkan dan latih
  bersama: Pek-in Tai-Hong-Sin-Ciang (Tangan Sakti
  Angin Taufan Awan Putih), yang menurut penjelasan
  Ceng Liong mengutip Kolomoto Ti Lou, mengandung
  keampuhan luar biasa jika mereka kelak mampu
  merangkap dan menemukan bagian mujijat yang
  dipadukan dengan ilmu kawan-kawan mereka yang
  lain, khususnya Lembah Pualam Hijau

Viewing all articles
Browse latest Browse all 6423

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>