Cerita Silat | Tarian Liar Naga Sakti | by Marshall | Tarian Liar Naga Sakti | Cersil Sakti | Tarian Liar Naga Sakti pdf
Cersil mwb Pedang Abadi Pendekar Rajawali Sakti - 137. Misteri Dewi Maut Cersil mwb Pendekar Kembar Pendekar Rajawali Sakti - 139. Hantu Putih Mata Elang Cersil mwb Naga Sakti Sungai Kuning
Sosok seperti Wong Jin Liu memang sosok fanatis
yang sangat teguh dan kokoh dengan pandangannya
meski pandangan itu keliru sekalipun. Wong Jin Liu
tidak mencoba aspek lain untuk memandang
persoalan, kecuali dari aspek kepentingan dan
kebutuhannya sendiri. Karena itu, baginya Siauw Lim
Sie bukan tempat dimana respek dan hormat dia
letakkan dan kemudian dijunjung tinggi. Siauw Lim
Sie menjadi tempat dimana dia tahu dan sadar, ada
begitu banyak kepandaian mujijat yang belum pernah
dipelajari orang lain. Dan kesadaran seperti ini
semakin lama semakin kuat dan semakin membentuk
keinginannya untuk kembali dan meminta belajar
kembali kepada pemegang otoritas di Siauw Lim Sie
siapapun dia orangnya. Maka, setelah lebih 6 bulan
luntang-lantung dan terkadang merenung di sebuah
gua atas kekalahannya, maka Wong Jin Liu akhirnya
memutuskan bahwa PULANG KE SIAUW LIM SIE
adalah pilihan yang paling tepat bagi dirinya saat itu.
Sebagaimana keluarnya, begitu pula kembalinya
Wong Jin Liu ke Siauw Lim Sie. Yakni tanpa
sepengetahuan para tokoh dan pemimpin Siauw Lim
Sie. Seperti tanpa dosa, Wong Jin Liu kembali dan
menempati tempat samadhi dan tempat berlatihnya
di Siauw Lim Sie. Butuh waktu beberapa minggu baru
Ciangbundjin Siauw Lim Sie menyadari bahwa tokoh
hebat mereka yang “agak nakal“ itu sudah pulang
kandang dan diam-diam menunggu kapan tokoh itu
akan “menimbulkan masalah“ bagi Siauw Lim Sie.
Benar saja, hampir sebulan setelah kepulangan tokoh
itu, suatu malam Ciangbundjin Siauw Lim Sie
menerima kunjungan rahasia dari Wong Jin Liu.
Meskipun bermanis-bibir serta menghormatinya
sebagai Ciangbundjin Siauw Lim Sie, tetapi tokoh tua
itu mengerti bahwa kedatangannya sepertinya
merupakan awal dari masalah baru bagi Siauw Lim
Sie. Dan memang demikian. Tanpa tedeng aling-aling,
Wong Jin Liu mengajukan satu permintaan untuk
mendapatkan ijin Ciangbundjin untuk mempelajari
satu ilmu mujijat Siauw Lim Sie lagi. Alasannya
adalah, karena ilmu yang sebelumnya sudah tuntas
dan sudah sempurna dilatihnya, dan dia
membutuhkan tantangan baru.
Tetapi, Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang sadar dan
tahu bahwa permintaan tersebut memang akan
datang dan sudah mempersiapkan diri menjawabnya,
meminta waktu selama sebulan untuk berpikir dan
untuk memberikan jawaban. Untunglah setelah
berdebat lama, permohonan untuk meminta waktu
sebulan dari Ciangbundjin disepakati juga oleh Wong
Jin Liu yang kemudian memutuskan untuk menunggu
selama satu bulan persetujuan dari sang
Ciangbundjin. Tetapi, Ciangbundjin yang ditekan
dengan keras oleh Wong Jin Liu sudah memutuskan
mengirimkan kabar kepada Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song untuk membantunya mengatasi
persoalan yang sudah lama mereka antisipasi
bersama.
Sebulan dengan cepat berlalu, tetapi Kong Ti Hwesio
belum kembali bersama ThIan Ki Hwesio dan Souw
Kwi Song. Untungnya, ketika Wong Jin Liu bertanya
kejelasan sikap dan keputusan Ciangbundjin Siauw
Lim Sie, Kong Sin Hwesio masih mampu mengulur
waktu dengan mengatakan bahwa keputusannya
sudah ada. Namun keputusan tersebut akan
disampaikan kepada Wong Jin Liu setelah dirapatkan
dengan para petinggi Siauw Lim Sie. Memang
demikianlah proses yang ditempuh oleh Kian Ti
Hosiang beberapa waktu yang lalu. Dan cara itu juga
digunakan oleh Kong Sian Hwesio untuk mengulur
waktu. Dan ketika pada akhirnya Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song tiba bersama Kong Ti Hwesio di Siong
San, waktu yang dijanjikan Ciangbundjin Hwesio
akan segera datang. Masih tersisa 2-3 hari lagi
kedepan. Akan tetapi, kejadian menggemparkan
sudah terjadi !!!
Kong Ti Hwesio yang memandu perjalanan dan
menjelaskan kondisinya secara detail sepanjang
perjalanan dari Poh Thian, langsung diterima
Ciangbundjin Siauw Lim Sie karena memang waktu
yang semakin mepet.
“Amitabha ......... menjumpai Ciangbundjin Suheng
bersama dengan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
........ “ begitu menghadap Kong Ti Hwesio langsung
memberi hormat dan sekaligus memberi laporan
kedatangannya yang berhasil membawa serta Thian
Ki Hwesio dan Kwi Song, dan memang itu misi Kong Ti
Hwesio ke Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian.
“Amitabha ....... terima kasih Sute ...... punco sudah
mulai khawatir karena batas waktu untuk
memberitahu keputusan kita adalah besok hari ......
syukurlah engkau berhasil tiba hari ini Sute ..... siancay
..... sincay ....“
“Amitabha ....... syukurlah jika memang berhasil
Ciangbundjin Suheng .... semua juga berkat dukungan
Ciangbundjin Suheng ...... siancay..... siancay ...“
“Amibtabha .... Thian Ki Hwesio dan engkau Souw Kwi
Song ... bagaimanakah keadaan di Poh Thian sejauh
ini .....“?
“Amitabha ..... Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
memberi salam dan hormat kepada Ciangbundjin ......
dan syukurlah keadaan di Poh Thian, juga kami
berdua senantiasa baik. Tugas kami berdua di Lam
Hay Bun juga sudah kami kerjakan den gan baik, kami
mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa
Ciangbundjin ...... siancay ....“
“Amitabha ......... punco sudah mendengar informasi
dari Kong Hian Suheng. Kalian berdua sungguh
membawa nama harum bagi Siauw Lim Sie .... dan
karennaya Siauw Lim Sie perlu mengucapkan selamat
kepada kalian berdua .... siancay....“
Tetapi tengah Ciangbundjin Siauw Lim Sie
bercengkerama dan bercakap-cakap secara sangat
serius dengan Kong Ti Hwesio, Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song, tiba-tiba datang seorang Bhiksu
datang minta menghadap untuk memberikan laporan
penting. Dan, sebagaimana biasanya, ketika
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sedang dalam
percakapan dengan siapapun, maka kecuali urusan
yang sangat mendesak maka tidak diperkenankan
disela seperti saat itu. Apalagi yang datang menyela
adalah tokoh besar Siauw Lim Sie saat ini, yakni Kong
Hian Hwesio yang masih merupakan Suheng dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie .........
“Amitabha ........ mohon dimaafkan Ciangbundjin Sute
..... sebuah kejadian besar dan menyedihkan sudah
terjadi. Sepertinya Wong Jin Liu susiok selalu
mengikuti seluruh percakapan dan perkembangan
sikap kita mengenai permintaannya, karena itu sesaat
sebelum kedatangan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi
Song, dia sudah bertindak sendiri. Kong Sim Sute
sudah menjadi korbannya, belum diketahui nasibnya,
apakah masih dapat kita sembuhkan ataukah tidak,
sementara Perpustakaan Pusaka Siauw Lim Sie
sedang diteliti, benda atau barang apakah geran
Cersil mwb Pedang Abadi Pendekar Rajawali Sakti - 137. Misteri Dewi Maut Cersil mwb Pendekar Kembar Pendekar Rajawali Sakti - 139. Hantu Putih Mata Elang Cersil mwb Naga Sakti Sungai Kuning
Sosok seperti Wong Jin Liu memang sosok fanatis
yang sangat teguh dan kokoh dengan pandangannya
meski pandangan itu keliru sekalipun. Wong Jin Liu
tidak mencoba aspek lain untuk memandang
persoalan, kecuali dari aspek kepentingan dan
kebutuhannya sendiri. Karena itu, baginya Siauw Lim
Sie bukan tempat dimana respek dan hormat dia
letakkan dan kemudian dijunjung tinggi. Siauw Lim
Sie menjadi tempat dimana dia tahu dan sadar, ada
begitu banyak kepandaian mujijat yang belum pernah
dipelajari orang lain. Dan kesadaran seperti ini
semakin lama semakin kuat dan semakin membentuk
keinginannya untuk kembali dan meminta belajar
kembali kepada pemegang otoritas di Siauw Lim Sie
siapapun dia orangnya. Maka, setelah lebih 6 bulan
luntang-lantung dan terkadang merenung di sebuah
gua atas kekalahannya, maka Wong Jin Liu akhirnya
memutuskan bahwa PULANG KE SIAUW LIM SIE
adalah pilihan yang paling tepat bagi dirinya saat itu.
Sebagaimana keluarnya, begitu pula kembalinya
Wong Jin Liu ke Siauw Lim Sie. Yakni tanpa
sepengetahuan para tokoh dan pemimpin Siauw Lim
Sie. Seperti tanpa dosa, Wong Jin Liu kembali dan
menempati tempat samadhi dan tempat berlatihnya
di Siauw Lim Sie. Butuh waktu beberapa minggu baru
Ciangbundjin Siauw Lim Sie menyadari bahwa tokoh
hebat mereka yang “agak nakal“ itu sudah pulang
kandang dan diam-diam menunggu kapan tokoh itu
akan “menimbulkan masalah“ bagi Siauw Lim Sie.
Benar saja, hampir sebulan setelah kepulangan tokoh
itu, suatu malam Ciangbundjin Siauw Lim Sie
menerima kunjungan rahasia dari Wong Jin Liu.
Meskipun bermanis-bibir serta menghormatinya
sebagai Ciangbundjin Siauw Lim Sie, tetapi tokoh tua
itu mengerti bahwa kedatangannya sepertinya
merupakan awal dari masalah baru bagi Siauw Lim
Sie. Dan memang demikian. Tanpa tedeng aling-aling,
Wong Jin Liu mengajukan satu permintaan untuk
mendapatkan ijin Ciangbundjin untuk mempelajari
satu ilmu mujijat Siauw Lim Sie lagi. Alasannya
adalah, karena ilmu yang sebelumnya sudah tuntas
dan sudah sempurna dilatihnya, dan dia
membutuhkan tantangan baru.
Tetapi, Ciangbundjin Siauw Lim Sie yang sadar dan
tahu bahwa permintaan tersebut memang akan
datang dan sudah mempersiapkan diri menjawabnya,
meminta waktu selama sebulan untuk berpikir dan
untuk memberikan jawaban. Untunglah setelah
berdebat lama, permohonan untuk meminta waktu
sebulan dari Ciangbundjin disepakati juga oleh Wong
Jin Liu yang kemudian memutuskan untuk menunggu
selama satu bulan persetujuan dari sang
Ciangbundjin. Tetapi, Ciangbundjin yang ditekan
dengan keras oleh Wong Jin Liu sudah memutuskan
mengirimkan kabar kepada Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song untuk membantunya mengatasi
persoalan yang sudah lama mereka antisipasi
bersama.
Sebulan dengan cepat berlalu, tetapi Kong Ti Hwesio
belum kembali bersama ThIan Ki Hwesio dan Souw
Kwi Song. Untungnya, ketika Wong Jin Liu bertanya
kejelasan sikap dan keputusan Ciangbundjin Siauw
Lim Sie, Kong Sin Hwesio masih mampu mengulur
waktu dengan mengatakan bahwa keputusannya
sudah ada. Namun keputusan tersebut akan
disampaikan kepada Wong Jin Liu setelah dirapatkan
dengan para petinggi Siauw Lim Sie. Memang
demikianlah proses yang ditempuh oleh Kian Ti
Hosiang beberapa waktu yang lalu. Dan cara itu juga
digunakan oleh Kong Sian Hwesio untuk mengulur
waktu. Dan ketika pada akhirnya Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song tiba bersama Kong Ti Hwesio di Siong
San, waktu yang dijanjikan Ciangbundjin Hwesio
akan segera datang. Masih tersisa 2-3 hari lagi
kedepan. Akan tetapi, kejadian menggemparkan
sudah terjadi !!!
Kong Ti Hwesio yang memandu perjalanan dan
menjelaskan kondisinya secara detail sepanjang
perjalanan dari Poh Thian, langsung diterima
Ciangbundjin Siauw Lim Sie karena memang waktu
yang semakin mepet.
“Amitabha ......... menjumpai Ciangbundjin Suheng
bersama dengan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
........ “ begitu menghadap Kong Ti Hwesio langsung
memberi hormat dan sekaligus memberi laporan
kedatangannya yang berhasil membawa serta Thian
Ki Hwesio dan Kwi Song, dan memang itu misi Kong Ti
Hwesio ke Siauw Lim Sie Cabang Poh Thian.
“Amitabha ....... terima kasih Sute ...... punco sudah
mulai khawatir karena batas waktu untuk
memberitahu keputusan kita adalah besok hari ......
syukurlah engkau berhasil tiba hari ini Sute ..... siancay
..... sincay ....“
“Amitabha ....... syukurlah jika memang berhasil
Ciangbundjin Suheng .... semua juga berkat dukungan
Ciangbundjin Suheng ...... siancay..... siancay ...“
“Amibtabha .... Thian Ki Hwesio dan engkau Souw Kwi
Song ... bagaimanakah keadaan di Poh Thian sejauh
ini .....“?
“Amitabha ..... Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi Song
memberi salam dan hormat kepada Ciangbundjin ......
dan syukurlah keadaan di Poh Thian, juga kami
berdua senantiasa baik. Tugas kami berdua di Lam
Hay Bun juga sudah kami kerjakan den gan baik, kami
mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa
Ciangbundjin ...... siancay ....“
“Amitabha ......... punco sudah mendengar informasi
dari Kong Hian Suheng. Kalian berdua sungguh
membawa nama harum bagi Siauw Lim Sie .... dan
karennaya Siauw Lim Sie perlu mengucapkan selamat
kepada kalian berdua .... siancay....“
Tetapi tengah Ciangbundjin Siauw Lim Sie
bercengkerama dan bercakap-cakap secara sangat
serius dengan Kong Ti Hwesio, Thian Ki Hwesio dan
Souw Kwi Song, tiba-tiba datang seorang Bhiksu
datang minta menghadap untuk memberikan laporan
penting. Dan, sebagaimana biasanya, ketika
Ciangbundjin Siauw Lim Sie sedang dalam
percakapan dengan siapapun, maka kecuali urusan
yang sangat mendesak maka tidak diperkenankan
disela seperti saat itu. Apalagi yang datang menyela
adalah tokoh besar Siauw Lim Sie saat ini, yakni Kong
Hian Hwesio yang masih merupakan Suheng dari
Ciangbundjin Siauw Lim Sie .........
“Amitabha ........ mohon dimaafkan Ciangbundjin Sute
..... sebuah kejadian besar dan menyedihkan sudah
terjadi. Sepertinya Wong Jin Liu susiok selalu
mengikuti seluruh percakapan dan perkembangan
sikap kita mengenai permintaannya, karena itu sesaat
sebelum kedatangan Thian Ki Hwesio dan Souw Kwi
Song, dia sudah bertindak sendiri. Kong Sim Sute
sudah menjadi korbannya, belum diketahui nasibnya,
apakah masih dapat kita sembuhkan ataukah tidak,
sementara Perpustakaan Pusaka Siauw Lim Sie
sedang diteliti, benda atau barang apakah geran